DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS PERANGAI
JL.KolonelH.AbdulLaniDesa Perangai Kec. Merapi Selatan Kab. Lahat
Email : puskesmas.perangai@yahoo.com
Kode Pos 31471
TENTANG
PELAYANAN KLINIS
MEMUTUSKAN
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Perangai
PadaTanggal :
Nomor :
Tanggal :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat pasien berkunjung ke sebuah pelayanan kesehatan, harapan pasien adalah
mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya dan dengan waktu sesingkat-
singkatnya. Pelayanan kesehatan pada puskesmas sesungguhnya tidak hanya memberikan
pelayanan medis profesional namun juga memberikan pelayanan umum kepada masyarakat.
Selain mendapatkan pelayanan kesehatan sebaik- baiknya, pasien dan keluarga juga
mengharapkan kenyamanan dan keamanan baik dari segi petugas yang cekatan, kenyamanan
ruang tunggu, antrian yang tidak terlalu lama, kebersihan toilet maupun dari sumber daya
manusia yang bertugas ditempat pelayanan kesehatan tersebut harus profesional. Selain itu
pelayanan klinis puskesmas merupakan salah satu tempat pelayanan yang pertama, yang
diharapkan pasien maupun keluarga pasien adalah sebagai tempat pemberi informasi yang
jelas sebelum pasien mendapatkan tindakan / pelayanan berikutnya bahkan sampai
memerlukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi
Pelayanan klinis di Puskesmas Perangai berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan
dan berusaha memenuhi segala aspek mutu kesehatan. Dalam pertumbuhan dan
perkembangannya serta tuntutan masyarakat akan pemenuhan kesehatan yang prima maka
layanan klinis dipuskesmas berusaha untuk meningkatkan mutu pelayanan dan sumber daya
manusia serta sarana dan prasarananya.
B. Tujuan
a. Tujuan khusus
Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan klinis di Puskesmas Perangai dengan mutu
tinggi serta mengutamakan keselamatan pasien.
b. Tujuan umum
Pelayanan klinis dapat berjalan dengan baik berdasarkan SOP sehingga keselamatan
pasien dapat dimaksimalkan.
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata,terjangkau dengan pengutamaan pada
upaya preventif dan kuratif.
Menciptakan pelayanan klinis yang nyaman dan lingkungan yang aman.
Menjadi pelayanan klinis dengan SDM yang Tanggung Jawab, Disiplin, Kebersamaan.
C. Sasaran
Sasaran dari pedoman ini adalah semua penyelengara pelayanan klinis baik itu staf
medis (dokter/dokter gigi), paramedis (perawat, bidan), ahli gizi, kesehatan lingkungan serta
administrasi loket dan rekam medis serta pasien yang terkait untuk bekerjasama dalam
pelaksanaan Pelayanan klinis di Puskesmas Bungi.
E. Batasan Operasional
a. Pelayanan unit pelayanan klinis :
1. Poli Umum : dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan dan penentuan
diagnosa maupun tindakan. Didukung oleh dokter umum dan tenaga paramedis
(perawat)
2. Poli KIA dan KB : Menangani pasien antenatal care, pasien kebidanan dan penyakit
kandungan, neonatus (bayi 0-1 bulan) dan pasien yang ingin mendapatkan akses KB.
Pasien yang hendak mendapatkan vaksinasi, Pelayanan skrining IVA Didukung oleh
tenaga bidan dan juru Imunisasi terlatih.
3. Poli MTBS : Menangani pasien Balita sakit usia 0 -5 tahun yang dilayani secara terpadu
dan terpantau. Didukung Oleh tenaga Dokter dan perawat terlatih
4. Poli Gizi : Menangani pasien yang mengidap penyakit tertentu dan memerlukan
kolaborasi asuhan gizi yang tepat dan terukur. Didukung oleh tenaga Gizi
5. Poli Sanitasi : Menangani pasien yang mengidap penyakit tertentu dengan factor
penyebab yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan pasien yang bersangkutan.
Didukung oleh tenaga Sanitarian
6. Layanan gawat darurat : Menangani pasien yang datang ke puskesmas dengan keadaan
yang memerlukan pertolongan segera dan melakukan rujukan emergensi ke fasilitas
yang lebih baik bila diperlukan. Layanan gawat darurat dilakukan setiap hari selama 24
jam. Didukung oleh tenaga dokter, perawat dan bidan.
7. Laboratorium : Laboratorium puskesmas mampu melayani pemeriksaan darah rutin
(hemoglobin), pemeriksaan glukosa strip, cholesterol strip, asam urat strip , rapid test
malaria maupun mikrskopis malaria, golongan darah, test kehamilan /plano test, fiksasi
sputum/BTA. Didukung oleh Analis Laboratorium yang terlatih, pemeriksaan rapid HIV
dan sipilis dan frambusia
8. Apotek : Pasien yang sudah mendapat resep tokter selanjutnya menyerahkan ke apotek
untuk pengambilan obat. Didukung oleh tenaga farmasi
9. Pelayanan Rawat Inap : Melayani pasien yang memerlukan rawat inap sehingga dapat di
observasi penyakitnya maupun keadaan umum. Didukung leh tenaga Dokter dan perawat
10. Pelayanan Persalinan : Menangani pasien yang memerlukan bantuan persalinanan.
Didukung oleh tenaga Bidan
b. Pelayanan Administrasi
Loket dan Rekam medis
Pasien saat datang untuk berobat, mengambil nomor antrian terlebih dahulu, kemudian di
panggil sesuai urutan antrian untuk dicatat datanya dan jenis tanggungan jaminan kesehatan
(umum, BPJS) serta dicarikan rekam mediknya, selanjutnya diarahkan ke unit layanan rawat
jalan yang dituju sesuai dengan keluhan pasien.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan dan penjadwalan penyelenggara pelayanan klinis dikoordinir oleh kepala
puskesmas bersama penanggung jawab UKP (upaya kesehataan perorangan) dan
koordinator tiap unit layanan klinis sesuai dengan kesepakatan.
1 Kepala Puskesmas 1
2 Dokter Umum 1
4 Perawat Gigi 1
5 Perawat 19
6 Apoteker 1
7 Bidan 26
8 Ka.TU 1
11 Administrasi 1
12 Kesmas 1
JUMLAH
C. Jadwal Kegiatan
Puskesmas Perangai melakukan pelayanan setiap hari senin sampai dengan jumat. Jam
buka loket pelayanan Puskesmas Perangai yaitu :
o Senin-Kamis : 08.00 - 13.00 WIB
o Jumat : 08.00 - 11.00 WIB
o Sabtu : 08.00 - 12.00 WIB
BAB III
STANDAR FASILITAS
Denah Ruang
Pelayanan klinis dilakukan oleh penyelenggara pelayanaan klinis pada tiap-tiap unit
layanan klinis. Pelaksanaan rapat untuk koordinasi dilakukan di aula Puskesmas Bungi.
Guda
Ruang VK Bangsal Bangsal
ng Ruang Kapus laki-laki wanita
Farm
asi
Ruang Jaga Perawat
Dapur
laborato
rium
Sanitasi
Perangai,
Toilet Kepala UPT PuskesmasPerangai
Ruang Menyusui
Ruang TU
Poli Lansia
Poli TB
Poli MTBS
Ruang MR
Farmasi
UGD
Lapangan Apel
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
B. METODE
1. PENDAFTARAN PASIEN
Metode yang dilakukan pada pendaftaran pasien mengunakan Metode antrian
dan untuk rekam medis mengunakan metode pemberian nomor cara unit dan juga
mengunakan metode buku bantu berdasarkan tempat tinggal. Metode antrian merupakan
suatu garis tunggu dari satuan yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayanan
(fasilitas layanan). Jadi teori atau pengertian antrian adalah studi matematikal dari
kejadian atau gejala garis tunggu. Kejadian garis tunggu timbul disebabkan oleh
kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan (kapasitas) pelayanan atau fasilitas
layanan, sehingga pelanggan yang tiba tidak bisa segera mendapat layanan disebabkan
kesibukan pelayanan.
Metode pemberian nomor secara unit, pada pasien datang pertama kali untuk
berobat jalan maka pasien tersebut mendapat satu nomor rekam medis. Yang mana
pada nomor tersebut akan dipakai selamanya untuk melakukan kunjungan-kunjungan
selanjutnya. Dan berkas rekam medis tersebut akan tersimpan dalam satu berkas
dengan satu nomor pasien berdasarkan per tempat tinggal (RT) dan luar wilayah.
Pada proses pendaftaran pasien dipandu dengan prosedur yang jelas. Identitas
pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara identifikasi, yaitu : nama pasien,
tanggal lahir, alamat dan nomor rekam medis.
Adanya informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia, dan informasi lain
yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi: tarif, jenis pelayanan, dan informasi tentang
kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang lain harus dapat disediakan di tempat
pendaftaran. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses
pelayanan yang dimulai dari pendaftaran.
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
3. PELAKSANAAN LAYANAN
Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis
(pelayanan medis, keperawatan, kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang lain)
sesuai dengan rencana layanan dan perkembangan serta perubahan rencana layanan
tercatat dalam rekam medis oleh tenaga medis/paramedis dan profesi kesehatan lainya.
Pelaksanaan layanan ini dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk menghindari
pengulangan yang tidak perlu. Dalam pelaksanaan layanan klinis ini, pasien dimonitor,
dievaluasi, dan ditindak lanjut
Bila dalam pelaksanaan layanan dilakukan tindakan medis/pengobatan yang
beresiko (Anestesi, pembedahan dan tindakan lainya) maka dilakukan pemberian
informasi kepada pasien dan adanya persetujuan pasien (pasien mengisi form informed
consent) serta didokumentasikan pada rekam medis. Pasien berhak untuk menolak
pengobatan,berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain. Jika pasien
menolak untuk pengobatan atau rujukan, maka pasien tersebut diberikan informasi
tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan, dan tanggung
jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut.
Rencana layanan klinis dan layanan terpadu pada kasus yang memerlukan
penanganan secara oleh lebih dari satu profesi maka akan dilakukan penanganan secara
tim.
Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai prosedur
pelayanan pasien gawat darurat dan kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai
dengan prosedur pelayanan kasus berisiko tinggi.
Kasus gawat darurat yang bisa ditangani di Puskesmas Perangai adalah:
Cedera Kepala Ringan
Luka Bakar derajat I dan II
Vulnus laceratum
Status asmatikus
Kejang demam sederhana
Keracunan
Kasus beresiko tinggi yang bisa ditangani di Puskesmas Perangai adalah:
Persalinan kurang bulan (<37 Pre eklampsia ringan
minggu) Pernah gagal hamil
Ibu hamil terlalu tua atau muda Kehamilan lebih bulan
Terlalu lambat hamil Kehamilan kurang bulan
Terlalu cepat hamil lagi Tuberkulosis Paru
Terlalu lama hamil lagi Kusta
Terlalu banyak anak
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan logistik untuk pelaksanaan pelayanan klinis berdasarkan permintaan tiap unit
layanan. Dimana untuk kebutuhan logistik peralatan kantor berupa ; form informed consent,
form rujukan BPJS, form rujukan umum, kertas resep, permintaan laboratorium, Ballpoint,
kertas A4, catridge print, tinta stampel, bantalan stampel, buku register, buku untuk rujukan
dan buku tindakan, map, type x. peralatan untuk kebersihan, serta sabun handwash
(handscrub), bayclin. Plastik. dll
Untuk kebutuhan logistik bahan habis pakai medis unit layanan meminta kebutuhan
tersebut sesuai dengan keperluan kepada unit layanan farmasi. Logistik bahan habis pakai
medis di unit layanan klinis berupa kasa kotak steril, kasa gulung, jarum, spuit 3/5/10cc,
benang, povidene iodine (Betadine), plester, Nacl 0,9%, infuse set, obat-obat emergency,
oksigen, dll.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
BAB IX
PENUTUP
Pada prinsipnya pelayanan klinis adalah bagian pelayanan kesehatan puskesmas yang
mengedepankan akan Tanggung Jawab, Disiplin, Kebersamaan dan mengutamakan
keselamatan pasien. Semoga dengan adanya pedoman pelayanan klinis ini, pelayanan
klinis dapat berjalan dengan baik serta semakin dipercaya oleh masyarakat.
Ditetapkan di : Perangai
Pada tanggal :