Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PANCATENGAH
Jln Raya Pancatengah Desa Cibongas Telp 0853 2006 0450
E-mail : puskesmaspancatengah@yahoo.co.id
Pancatengah Kode Pos 46194

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS PANCATENGAH
NOMOR : 800/..../PKM/2023

TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS UPT PUSKESMAS PANCATENGAH
UPTD PUSKESMAS PANCATENGAH
KEPALA PUSKESMAS PANCATENGAH

Menimbang : a. Bahwa Pelayanan Klinis Puskesmas dilaksanakan


kebutuhan Pasien;
b. Bahwa Pelayanan Klinis Puskesmas perlu memperhatikan
mutu dan keselamatan pasien;
c. Bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan
sesuai kebutuhan pasien, bermutu dan memperhatikan
keselamatan pasien, maka perlu disusun kebijakan
pelayanan Klinis di UPT Puskesmas Pancatengah;
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014, tentang Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEBIJAKAN


PELAYANAN KLINIS UPT PUSKESMAS PANCATENGAH
KESATU : Kepala UPT Puskesmas Pancatengah Menetapkan Kebijakan

pelayanan klinis di UPT Puskesmas Pancatengah sebagaimana


tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini.
KEDUA : Surat keputusan ini barlaku sejak tanggal ditetapkan dengan

ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan


diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pancatengah
Pada tanggal :

KEPALA UPTD PUSKESMAS


PANCATENGAH
KABUPATEN TASIKMALAYA

Hj Ema Maemunah.,S.Tr.Keb.,SE
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS PANCATENGAH
NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS
UPTD PUSKESMAS PANCATENGAH

A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas
2. Pendaftaran dilakukan oleh petgas yang kompeten yang memenuhi
kriteria sebagai berikut :
a. Lulusan minimal SMA/Sederajat
b. Telah mendapatkan pelatihan pelayanan prima baik dari eksternal
maupun internal.
c. Telah mendapatkan pelatihan tata cara peneglolaan rekam medis
oleh perekam medis.
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien
4. Identitas pasien harus dipastikan minila dengan dua cara dari cara
identifikasi sebagai berikut : nama pasien, tanggal lahir pasien,
alamat/tempat tinggal dan nomor rekam medis
5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia dan informasi
lain yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi : tarif, jenis pelayanan,
ketersediaan tempat tidur, dan informasi tentang kerjasama dengan
fasilitas kesehatan yang lain harus dapat disediakan di tempat
pendaftaran.
6. Hak dan Kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses
pelayanan yang dimulai dari pendaftaran.
7. Hak-hak pasien meliputi :
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Puskesmas
2. Memperoleh informasi tentang Hak dan Kewajiban pasien
3. Memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasi
4. Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar operasional prosedur
5. Memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan
7. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
8. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang diderita
9. Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosa dan tata cara
tindakan medis, alternative tindakan, resiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
serta perkiraan biaya pengobatan
10. Didampingi keluarga dalam keadaan kritis
11. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Puskesmas
12. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakukan Puskesmas
terhadap dirinya.
8. Kewajiban Pasien :
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya
2. Mematuhi nasehat dan petunjuk Dokter
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima, kecuali
yang mempunyai asuransi.
9. Kendala fisik, bahasa dan budaya serta penghalang lain wajib
diidentifikasi dan ditindak lanjuti.

B. PENGKAJIAN, KEPUTUSAN DAN RENCANA LAYANAN


1. Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang
kompeten melakukan pengkajian
2. Kajian awal meliputi kajian meids, kajian keperawatan, kajian kebidanan
dan kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan
3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya
pengulangan yang tidak perlu
5. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan dan profesi
kesehatan lain wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP
7. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan dalam
pelayanan
8. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
profesional yang kompeten
9. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus
tersedia
10. Proses kajian, perencanaan dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan
peralatan dan tempat yang memadai
11. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan
petugas
12. Proses kajian, perencanaan dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan
peralatan dan tempat yang memadai, pemeliharaan alat dan sarana medis
dilakukan secara rutin
13. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis
yang dibakukan
14. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana
layanan dan pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam tim
layanan yang terpadu
15. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien dan melibatkan pasien
16. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien
17. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan
memperhatikan efeisiensi sumber daya
18. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus
diidentifikasi
19. Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus
diinformasikan kepada pasien
20. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
21. Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien.

C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan
klinis
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi : pelayanan medis,
keperawatan, kebidanan dan pelayanan profesi kesehatan yang lain
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam
rekam medis
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam
medis
6. Tindakan medis/pengobatan yang beresiko wajib diinformasikan pada
pasien sebelum mendapatkan persetujuan
7. Pemebrian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan
8. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi dan tindak lanjut
9. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut.
10. Kasus kasus gawat darurat harus di prioritaskan dan di laksanakan
sesuai proseedur pelayanan pasien gawat daruart.
11. Kasus kasus beresiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur
pelayan kasus baresiko tinggi.
12. Kasus kasus yang perlu kewaspadaan universal pelayanan tarhadap
terjadinya infeksi kasus ditangani dengan memperhatikan prosedur
pencegahan (kewaspadaan universal).
13. Pemberian obat/cairan intra vena harus dilaksanakan denganprosedur
pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mngikuti prosedur
aseptik.
14. Kinerja pelayanan klinis harus di monitor dan di evaluasi dengan
indikator yang jelas.
15. Hak dan kebutuhan pasien harus di perhatikan pada saat pemberian
pelayanan.
16. Keluhan pasien atau keluarga wajib di identifikasi, dokumentasikan dan
tindak lanjut.
17. Pelaksanan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu.
18. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, perencanaan layanan, pelaksanan layanan, pemberian
obat/tiandakan sampai dengan pasien pulang atau di rujuk harus di
jamin kesinambungannya.
19. Pasien berhak untuk menolak pengobatan.
20. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk kesarana kesehatan lain.
21. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan di
pandu oleh prosedur yang baku
22. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan
informasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat daei
keputusan, dan tanggun jawab mereka berkenan dengan keputusan
tersebut.
23. Jenis-jenis anastesi dan sedasi yang dapat dilakukan di Puskesmas
adalah:
a. Jenis anestesi :
1). Lidokain injeksi
2). Lidokain + Efineprin Injeksi
3). Etil Clorida Semprot
b. Jenis Sedasi
1). Diazepam tab 2 mg
2). Diazepam injeksi 10 mg
24. Pelayan anestesi harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai
kewenangan melakukan sedasi dan anestesi lokal di puskesmas
25. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandau dengan prosedur
baku.
26. Sebelum melakuan anestesi dan pembedahan harus mendapatakan
informed consent
27. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan
pembedahan.
28. Pendidikan atau pelayanan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuain
dengan rencana layanan.

D. RENCAN RUJUKAN PEMULANGAN


1. Pemulangan pasisen rawat inap dipandu oleh prosedur yang baku.
2. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
pemulangan/rujukan.
3. Umpan balik dari pasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang
menangani.
4. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan
alternatif pelayanan.
5. Rujukan pasien harus disertai dengan resune klinis.
6. Resume kllinis meliputi nama pasien, kondisi klinis, prosedur atau
tindakan yang telah dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut.
7. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan.
8. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu di dampiingi oleh petugas yang
kompeten.
9. Kriteria merujuk pasien meliputi:
a. Hasil anamnesa sudah dapata dipastikan tidak mampu diatasi.
b. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi.
c. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemerkisaan penunjang medis ternyata
tidak mampu diatasi.
d. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang telah lengkap, tetapi
pemeriksaan harus disertai pasien yang bersangkutan.
e. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan,
pengobatan dan perawatan di sarana kesehatan yang telah mampu.
10. Pada saat pemulangan, pasien / keluarga pasien harus diberi informasi
tentang tindak lanjut layanan.

Anda mungkin juga menyukai