Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN WAY KANAN

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TANJUNG REJO
Jalan Lintas Pakuan Ratu Kampung Tanjung Rejo Kecamatan Negeri Agung
Email : pkmranaptanjungrejo.wk@gmail.com KODE POS 34769

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS TANJUNG REJO


Nomor : 800 /005-5/PKM-TR/ I /2023

TENTANG
PELAYANAN KLINIS
UPT PUSKESMAS TANJUNG REJO

KEPALA UPT PUSKESMAS TANJUNG REJO,

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis puskesmas dilaksanakan sesuai


kebutuhan pasien;
b. bahwa pelayanan klinis puskesmas perlu memperhatikan
mutu dan keselamatan pasien;
c. bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan pasien, bermutu dan
memperhatikan keselamatan pasien, maka perlu disusun
kebijakan pelayanan klinis di UPT Puskesmas Tanjung Rejo;
Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang No.29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.46
tahun 2015 tentang Akreditasi Kesehatan Tingkat Pertama;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1475/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS TANJUNG REJO


TENTANG PELAYANAN KLINIS UPT PUSKESMAS TANJUNG
REJO.
PERTAMA : Kebijakan pelayanan klinis di UPT Puskesmas Tanjung Rejo
sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian
tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan bila ada kekeliruan akan dilakukan perubahan
sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN : NEGERI AGUNG


PADA TANGGAL : 10 JANUARI 2023

KEPALA
UPT PUSKESMAS TANJUNG REJO,

JUANDA, S.ST
NIP. 19790107 200902 1 001
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS
TENTANG : PELAYANAN KLINIS UPT
PUSKESMAS TANJUNG REJO
NOMOR : 800/005.5/PKM-TR/I/2023

A. PENDAFTARAN PASIEN

1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas.


2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas loket pendaftaran.
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien.
4. Identitas pasien harus dipastikan sesuai dengan kartu identitas
sebagai berikut : nama pasien, tanggal lahir pasien, alamat/tempat
tinggal, dan nomor rekam medis.
5. Informasi tentang jenis layanan klinisyang tersedia serta informasi
lain yang dibutuhkan masyarakat meliputi: tarif, jenis pelayanan,
jadwal pelayanan, dan informasi tentang kerjasama rujukan dengan
fasilitas kesehatan lain harus tersedia ditempat pendaftaran.
6. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan
proses pelayanan yang dimulai dari pendaftaran.
7. Hak-hak pasien meliputi:

1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan


yang berlaku di Puskesmas
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
diskriminasi
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai standar
profesi dan standar prosedur operasional
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang
didapatkan
7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan peraturan yang berlaku di Puskesmas
8. Meminta konsultan tentang penyakit yang dideritanya kepada
dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di
dalam maupun di luar Puskesmas
9. Mendapatakan privasi dan kerahasiaan penyakit yang
diderita termasuk data-data medisnya
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan,
risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis
terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan
11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan
yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap
penyakit yang dideritanya
12. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya
14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama
dalam perawatan di Puskesmas
15. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama
dalam perawatan di Puskesmas mengajukan usul, saran,
perbaikan atas perlakuan Puskesmas terhadap dirinya
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya
17. Menggugat dan/atau menuntut Puskesmas apabila
Puskesmas diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai
dengan standar baik secara perdata ataupun pidana
18. mengeluhkan pelayanan Puskesmas yang tidak sesuai
dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undang
Sumber : UU No.44 tahun 2009 Pasal 32
KEWAJIBAN PASIEN

1. Mematuhi peraturan yang berlaku di Puskesmas;


2. Menggunakan fasilitas Puskesmas secara bertanggung jawab;
3. Menghormati hak Pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga Kesehatan
serta petugas lainnya yang bekerja di Puskesmas ;
4. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai dengan
kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya;
5. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan
kesehatan yang dimilikinya;
6. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga
Kesehatan di Puskesmas dan disetujui oleh Pasien yang bersangkutan
setelah mendapatkan penjelasan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
7. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk
menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga
Kesehatan dan/atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh
Tenaga Kesehatan untuk penyembuhan penyakit atau masalah
kesehatannya; dan
8. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima, yaitu
pembayaran atas konsultasi, pemeriksaan medis, tindakan medis, dan
pelayanan lain yang diterima, yang didasarkan atas itikad baik Pasien
sesuai dengan jasa yang diterima.
Sumber : Permenkes Nomor 4 Tahun 2018 Pasal 26
9. memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Puskesmas
kepada masyarakat tentang informasi umum
10. memberikan informasi yang benar tentang pelayanan
Puskesmas kepada masyarakat tentang informasi yang berkaitan
dengan pelayanan medis kepada pasien.
Sumber : Permenkes Nomor 69 Tahun 2014 Pasal 16
B. PENGKAJIAN, KEPUTUSAN, DAN RENCANA LAYANAN

1. Kajian awal dilakukan secara paripurna oleh petugas kesehatan


yang kompeten.
2. Kajian awal meeliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian
kebidanan, dan kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai
kebutuhan.
3. Proses kajian dilakukan mengaju pada standar profesi kedokteran
dan standar asuhan keperawatan.
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya
pengulangan yang tidak perlu.
5. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi
kesehatan lainwajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis.
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP.
7. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang berkompeten.
8. Petugas kesehatan harus mengetahui tentang alur pelayanan yang
ada di puskesmas Serupa Indah.
9. Pasien dengan kondisi gawat darurat harus diprioritaskan dalam
pelayanan.
10. Petugas Unit Gawat Darurat harus melakukan proses triase
untuk memprioritaskan pasien dengan kebutuhan emergensi.
11. Petugas Unit Gawat Darurat harus melakukan pemeriksaan dan
memastikan pasien dalam kondisi stabil saat proses rujukan.
12. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar
profesi harus tersedia.
13. Dilakukan transfer pasien atau rujukan internal antar setiap
bagian apabila diperlukan pelayanan secara tim.
14. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian maupun keputusan
layanan harus dilakukan memalui proses pendelegasian wewenang.
15. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan
profesional yang memenuhi syarat.
16. Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan
dengan peralatan kesehatan yang memadai.
17. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan
pasien dan petugas kesehatan.
18. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh
prosedur klinis yang dibukukan.
19. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal,
rencana layanan dam pelaksanaan layanandisusun secara
bersama-sama dalam tim layanan terpadu.
20. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien dan melibatkan
pasien.
21. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan
biologis, psikologis, sosial, spiritual, serta memperhatikan tata nilai
budaya pasien.
22. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis.
23. Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan
pasien.

C. PELAKSANAAN LAYANAN

1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan standar


operasional prosedur pelayanan klinis.
2. Pedoman dan standar operasional prosedur meliputi: pelayanan
medis, keperawatan, kebidanan, asuhan gizi, pelayanan farmasi
dan pelayanan profesi kesehatan lain.
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai dengan rencana layanan.
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat
dalam rekam medis.
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dlam
rekam medis.
6. Untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu, semua petugas
wajib menuliskan seluruh hasilnkajian dan pelayanan yang telah
dilakukan ke dalam rekam medis.
7. Selama proses pemberian anestesi lokal dilakukan monitoring
status fisiologis pasien bai sebelum saat maupun sesudah
pemberian anestesi lokal.
8. Tindakan medis yang beresiko wajib diinformasikan kepada pasien
sebelum mendapat persetujuan.
9. Pemberian informasi dan persetujuan pasien ( informed consent)
wajib didokumentasikan.
10. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, ditindak
lanjuti.
11. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan
dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelayanan pasien gawat
darurat.
12. Kasus-kasus beresiko tinggi harus ditangani sesuai dengan
prosedur pelayanan kasus-kasus beresiko tinggi.
13. Pada saat tindakan pembedahan minor dilakukan monitoring
kepada pasien sebelum saat dan sesudah tindakan.
14. Kasus-kasus yang memerlukan kewaspadaan universal
terhadap terjadinya infeksi harus ditangani dengan memperhatikan
prosedur pencegahan (kewaspadaan universal).
15. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan sesuai
dengan prosedur pemberian obat/cairan intravena.
16. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan
indikator yang jelas.
17. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat
pelayanan.
18. Keluhan pasien/keluarga wajibdiidentifikasi,didokumentasikan,
ditindak lanjuti.
19. Pelaksanaan layanan dilakukan secara tepat dan terencana
untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu.
20. Pelayanan dimulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang.
21. Pasien berhak untuk menolak pengobatan.
22. Pasien berhak menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain.
23. Penolakan untuk menolak pengobatan dipandu dengan prosedur
tetap.
24. Jika pasien menolak pengobatan wajib diberikan informasi
tentang hak pasien untuk menolak pengobatan, akibat dari
keputusan yang dibuat, dan tanggung jawab pasien/keluarga
berkenaan dengan keputusan tersebut.
25. Pelayanan anestesi dan bedah minor dipandu dengan prosedur
tetap.
26. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilakukan oleh
petugas yang kompeten.
27. Sebelum melakukan pelayanan anestesi dan pembedahan wajib
mendapatkan informed consent.
28. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi
sampai dengan selesainya tindakan dan pasien pulang.
29. Pendidikan/penyuluhan pasien dilakukan sesuai dengan
rencana layanan.

D. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN

1. Pemulangan pasien rawat inap dipandu dengan standar operasional


prosedur.
2. Dokter yang menangani pasien bertanggungjawab untuk
melaksanakan proses pemulangan dan proses rujukan.
3. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindaklanjuti untuk
melaksanakan proses pemulangan dan proses rujukan.
4. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan
alternatif pelayanan.
5. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis.
6. Resume klinis meliputi: nama pasien, kondisi klinis,
prosedur/tindakan yang telah dilakukan,dan kebutuhan akan
tindak lanjut.
7. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan.
8. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh keluarga.
9. Kriteria merujuk meliputi pasien yang tidak mampu ditangani oleh
Puskesmas karena ketidaksesuaian kompetensi petugas dan tidak
lengkapnya peralatan di Puskesmas.
10. Pada saat proses rujukan pasien, petugas harus terus
melakukan identifikasi kebutuhan dan monitoring terhadap
terhadap pasien untuk keamana dan keselamatan pasien.
11. Pada saat pemulangan, pasien dan atau keluarga pasien harus
diberi informasi tentang tindak lanjut pelayanan.

DITETAPKAN : NEGERI AGUNG


PADA TANGGAL : 10 JANUARI 2023
KEPALA
UPT PUSKESMAS TANJUNG REJO,

JUANDA, S.ST
NIP. 19790107 200902 1 001

Anda mungkin juga menyukai