DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PASAR MUARA TEMBESI
KECAMATAN MUARA TEMBESI
Jln. Lintas Jambi – Bungo, Kel. Pasar Muara Tembesi ( 36653 )
email : pkmpasartembesi@gmail.com
KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS PASAR MUARA TEMBESI
Nomor : 010 / SK / PKM-PMT / 2023
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS
UPTD PUSKESMAS PASAR MUARA TEMBESI
MEMUTUSKAN
dr. A. Taqwin
NIP. 198502092014071001
Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PASAR MUARA
TEMBESI
Nomor : 010 / SK / PKM-PMT / 2023
Tanggal : 30 Januari 2023
Tentang : Kebijakan Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Pasar Muara Tembesi
UMUM
1. Pelayanan klinis adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
2. Tahapan pelayanan klinis adalah tahapan pelayanan sejak mendaftar, diperiksa sampai
dengan meninggalkan tempat pelayanan dan tindak lanjut di rumah jika diperlukan.
3. Pelayanan klinis diselenggarakan secara komprehensif, berkesinambungan, bermutu, dan
holistik yang mengintegrasikan faktor biologis, psikologi, sosial, dan budaya dengan
membina hubungan dokter, bidan, perawat, dan nakes lain – pasien yang erat dan setara.
4. Pelayanan klinis dilaksanakan dengan berpusat pada individu, berfokus pada keluarga,
dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat.
5. Pelayanan klinis dilakukan dengan mengutamakan kesehatan, keamanan, keselamatan
pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja.
6. Pelayanan klinis diselenggarakan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan
antar profesi dan selalu berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.
7. Pelayanan klinis diselenggarakan oleh dokter, dokter gigi, bidan, perawat dan tenaga
kesehatan lainnya yang telah memiliki izin praktik sesuai dengan kompetensi dan
kewenangannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan serta telah
menjalani proses kredensialing.
8. Pemberian layanan klinis kepada pasien harus dilakukan sesuai dengan standar pelayanan,
standar prosedur operasional, dan etika profesi.
9. Layanan klinis yang diberikan kepada pasien dalam bentuk
a. Rawat jalan (kunjungan sehat & kunjungan sakit)
b. Pelayanan gawat darurat
c. Pelayanan persalinan normal
d. Perawatan di rumah (home care)
10. Dalam melaksanakan pelayanan klinis, Puskesmas menyelenggarakan kegiatan :
a. Manajemen pelayanan klinis
b. Pelayanan kefarmasian
c. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
d. Pelayanan laboratorium
e. Kunjungan keluarga
f. Pelayanan rekam medis termasuk pendaftaran pasien
11. Puskesmas dalam menyelenggarakan pelayanan klinis dapat melaksanakan rujukan sesuai
dengan standar dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
12. Puskesmas harus memenuhi kebutuhan obat, bahan habis pakai, alat kesehatan, alat
nonkesehatan serta perlengkapan lainnya yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan
pelayanan klinis sesuai standar.
13. Seluruh petugas Puskesmas dalam melaksanakan pelayanan klinis wajib untuk selalu
sesuai dengan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Puskesmas (K3), termasuk
dalam penggunaan alat pelindung diri (APD).
14. Puskesmas melakukan kredensial dan rekredensial untuk profesi dokter, dokter gigi,
perawat, bidan, serta tenaga kesehatan lainnya sebagai syarat tenaga kesehatan dalam
melaksanakan pelayanan klinis yang bermutu.
15. Penyediaan tenaga kesehaan dalam melaksanakan pelayanan klinis harus mengacu
kepada pola ketenagaan dan pola kebutuhan.
16. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku untuk menjamin semua sediaan farmasi tetap dalam kondisi yang
baik.
17. Setiap tahapan pelayanan klinis yang diberikan harus dilakukan monitoring dan evaluasi
serta tindak lanjutnya oleh petugas terkait.
18. Hasil monitoring, evaluasi dan tindak lanjut sebagaimana poin 17 dilaporkan secara
tertulis dalam bentuk laporan hasil kegiatan setiap bulan dan dilakukan analisis setiap 3
bulan.
PENDAFTARAN PASIEN
1. Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan pasien dilaksanakan dengan
efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasien serta mempertimbangkan hak dan
kewajiban pasien dan keluarga.
2. Penerimaan pasien meliputi pendaftaran pasien rawat jalan. Pendaftaran pasien rawat dan
menahan pasien untuk observasi atau stabilisasi.
3. Puskesmas menyediakan kebijakan, pedoman dan prosedur serta bagan alur pelayanan
pendaftaran pasien.
4. Penanggung jawab Pelayanan Pendaftaran agar melakukan sosialisasi tentang kebijakan,
pedoman dan prosedur dan hal penting lainnya terkait pelayanan pendaftaran pasien
kepada petugas pelaksana.
5. Pelayanan pendaftaran dilakukan sesuai dengan kebijakan, pedoman dan prosedur yang
ditetapkan dengan menginformasikan hak dan kewajiban serta memperhatikan mutu dan
keselamatan pasien.
6. Petugas harus mengetahui, memahami serta mengikuti prosedur dan hal penting lainnya
terkait pelayanan pendaftaran.
7. Petugas memberikan informasi kepada pasien/keluarga pasien tentang alur pendaftaran
secara lisan dan atau tulisan dengan berbagai media di tempat pendaftaran sehingga
diketahui dan diikuti dengan baik dan benar.
8. Penanggung jawab Pelayanan Pendaftaran melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pendaftaran pasien termasuk tingkat kepuasan pelanggan.
9. Petugas melakukan tindak lanjut jika terdapat ketidakpuasan dari pelanggan terhadap
pelaksanaan pendaftaran pasien.
10. Puskesmas menjamin keselamatan pelanggan di tempat pendaftaran selama melakukan
proses pelaksanaan pendaftaran pasien
11. Jam pelayanan pendaftaran pasien adalah
a. Jam 08.00 – 12.30 untuk layanan klinis rawat jalan dan perawatan di rumah yang
bertempat di ruang pendaftaran pada hari Senin – Kamis
b. Jam 08.00 – 11.00 untuk layanan klinis rawat jalan dan perawatan di rumah yang
bertempat di ruang pendaftaran pada hari Jumat
c. Jam 08.00 – 12.00 untuk layanan klinis rawat jalan, gawat darurat, persalinan normal,
perawatan di rumah yang bertempat di ruang pendaftaran pada hari Sabtu
d. Jam 08.00 – 13.00 untuk layanan klinis gawat darurat di ruang unit gawat darurat
pada hari senin-sabtu
e. Jam 08.00- 06. 00 untuk layanan persalinan normal bertempat di ruang persalinan
buka pada hari senin- sabtu pada hari libur dan libur nasional
12. Pendaftaran pasien dilaksanakan dengan efektif dan efisien, ramah dan responsive
terhadap kebutuhan pelanggan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi kriteria
sebagai berikut:
a. Lulusan DIII Rekam Medis yang memiliki surat tanda registrasi
b. Pernah mengikuti pelatihan di bagian rekam medis
c. Berpengalaman di bagian pendaftaran minimal 1 tahun
13. Dalam kondisi tertentu, proses pendaftaran dapat dilaksanakan oleh petugas lain selain
petugas sebagaimana pada poin 3 yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas.
14. Proses pendaftaran pasien di UPTD Puskesmas Pasar Muara Tembesi memperhatikan
kebutuhan pasien dan didukung oleh sarana dan lingkungan yang memadai.
15. Identitas pasien yang digunakan untuk proses pendaftaran minimal dengan dua dari cara
identifikasi berikut:
a. Nama pasien
b. Tanggal lahir pasien
c. Nomor Induk Kependudukan (NIK)
d. Nomor rekam medis
e. Nomor kepesertaan BPJS bagi yang memiliki
16. Informasi tentang pendaftaran pasien serta sarana pelayanan (tarif, jenis dan jadwal
pelayanan, rujukan, ketersediaan tempat tidur, sarana kesehatan mitra dan lainnya) harus
tersedia dengan jelas di tempat pendaftaran dan terdokumentasi pada waktu pendaftaran.
17. Petugas memberikan tanggapan yang sesuai dibutuhkan oleh pelanggan ketika pelanggan
meminta informasi.
18. Hak dan kewajiban pasien, keluarga, dan petugas Puskesmas serta tanggung jawab
Puskesmas dipertimbangkan dan diinformasikan dengan cara dan bahasa yang dipahami
oleh pasien dan atau keluarga pada saat pendaftaran pasien.
19. Pasien/keluarga pasien memperoleh informasi mengenai tindakan medis/pengobatan
tertentu yang berisiko yang akan dilakukan sebelum memberikan persetujuan atau
penolakan (informed consent) termasuk konsekuensi dari keputusan penolakan tersebut.
20. Informasi dan penjelasan tentang infomed consent di berikan oleh dokter yang
bertanggung jawab yang akan melakukan tindakan atau dokter lain apabila dokter yang
bersangkutan berhalangan namun tetap dengan sepengetahuan dokter yang
bertanggungjawab tersebut
21. Puskesmas menyediakan mekanisme koordinasi petugas di ruang pendaftaran dengan unit
lain agar pasien/keluarga pasien memperoleh pelayanan
22. Tahapan pelayanan klinis mulai dari proses kajian/pemeriksaan sampai proses
pemulangan termasuk rujukan dan tindak lanjutnya diinformasikan kepada pasien untuk
menjamin kesinambungan pelayanan.
23. Puskesmas mengidentifikasi kendala fisik, bahasa, budaya, kebiasaan dan penghalang lain
dalam memberikan pelayanan serta mengupayakan untuk mengurasi dan atau
menghilangkannya secara konsisten.
24. Penanggung jawab Pelayanan Pendaftaran melaporkan hasil pelaksanaan pelayanan
pendaftaran, monitoring serta evaluasi pelayanan pendaftaran setiap bulan kepada Kepala
Puskesmas.
PELAYANAN GIZI
1. Terapi gizi dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien dan ketentuan peraturan perundang-
undangan
2. Pemberian terapi gizi sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinis
tersedia secara reguler.
3. Terapi Gizi kepada pasien dengan resiko gangguan gizi di Puskesmas diberikan secara
reguler sesuai dengan rencana asuhan berdasarkan hasil penilaian status gizi dan
kebutuhan pasien sesuai Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) yang tercantum di dalam
Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas.
4. Disusun rencana asuhan gizi berdasar kajian kebutuhan gizi pada pasien sesuai dengan
kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien.
5. Pasien dan/ atau keluarga diberi edukasi tentang pembatasan diit pasien dan
keamanan/kebersihan makanan, bila keluarga ikut menyediakan makanan bagi pasien.
6. Proses kolaboratif digunakan untuk merencanakan, memberikan dan memantau terapi gizi.
7. Respons pasien terhadap terapi gizi dipantau dan dicatat dalam rekam medisnya.
8. Puskesmas tidak menyediakan layanan makanan dan terapi nutrisi kepada pasien rawat
inap.
PELAYANAN RUJUKAN
1. Pelaksanaan rujukan dilakukan sesuai dengan ketentuan kebijakan dan prosedur yang
telah ditetapkan dan mengacu pada ketentuan peraturan perundang- undangan.
2. Selama proses rujukan pasien secara langsung, pemberi asuhan yang kompeten terus
memantau kondisi pasien, dan fasilitas kesehatan penerima rujukan diberi resume tertulis
mengenai kondisi klinis pasien dan tindakan yang telah dilakukan.
3. Petugas meminta umpan balik dari sarana kesehatan lain yang menerima pasien jika
dilakukan pemulangan dan atau tindak lanjut pasien antar sarana kesehatan.
4. Puskesmas menyediakan alternatif penanganan bagi pasien yang memerlukan tindak
lanjut rujukan akan tetapi tidak mungkin dilakukan.
5. Pelaksanaan rujukan dilakukan atas dasar kebutuhan dan pilihan pasien.
6. Kriteria pasien yang memerlukan pelayanan rujukan mencakup:
a. Hasil pemeriksaan fisik pasien sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi.
b. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis pasien ternyata tidak
mampu diatasi.
c. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi pemeriksaan
harus disertai pasien yang bersangkutan.
d. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan
tindakan serta perawatan di sarana kesehatan yang lebih mampu.
e. Ruang perawatan (KARLINA) Puskesmas telah penuh
f. Atas permintaan pasien dan atau keluarga (khusus pasien umum)
7. Petugas mengidentifikasi kebutuhan dan pilihan pasien misalnya kebutuhan transportasi,
petugas kompeten yang mendampingi, sarana medis dan keluarga yang menemani selama
proses rujukan.
8. Petugas memberikan informasi yang memadai tentang sarana pelayanan rujukan (RS,
laboratorium dan lainnya) kepada pasien/keluarga pasien dan memberi kesempatan untuk
memilih sarana pelayanan yang diinginkan.
9. Pasien/keluarga pasien memperoleh informasi rujukan dan memberi persetujuan untuk
dilakukan rujukan berdasarkan kebutuhan pasien dan kriteria rujukan untuk menjamin
kelangsungan layanan ke fasilitas kesehatan yang lain.
10. Petugas meminta dan mencatat persetujuan rujukan kepada pasien/keluarga pasien.
11. Petugas melakukan komunikasi dengan fasilitas kesehatan yang menjadi tujuan rujukan
dan tindakan stabilisasi pasien sebelum dirujuk sesuai kondisi pasien, indikasi medis dan
kemampuan dan wewenang yang dimiliki agar keselamatan pasien selama pelaksanaan
rujukan dapat terjamin.
12. Resume medis diberikan kepada pasien dan pihak yang bekepentingan saat pemulangan
atau rujukan.
13. Pada saat serah terima di tempat rujukan, petugas yang mendampingi pasien memberikan
informasi secara lengkap tentang kondisi pasien kepada petugas penerima transfer
pasien.
14. Untuk menjamin kesinambungan pelayanan, pada pasien yang dirujuk balik dari FKRTL
atau rumah sakit dilaksanakan tindak lanjut oleh dokter atau dokter gigi melalui proses
kajian sesuai dengan atau rekomendasi umpan balik rujukan dan hasilnya dicatat dalam
rekam medis.
15. Dalam pelaksanaan rujuk balik harus dilakukan pemantauan (monitoring) dan
dokumentasi pelaksanaan rujuk balik.