Anda di halaman 1dari 21

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SEWO KECAMATAN LALABATA
Jl. Jambu NO. 118 Kel. Bila NO.HP (Call Center) 085342023009
Email : puskesmas.sewo@yahoo.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SEWO


NOMOR : / / 2018

TENTANG
PELAYANAN KLINIS UPTD PUSKESMAS SEWO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPTD PUSKESMAS SEWO,

Menimbang : a. Bahwa pelayanan klinis Puskesmas dilaksanakan sesuai


kebutuhan pasien

b. Bahwa pelayanan klinis Puskesmas perlu mutu dan


keselamatan pasien.

c. Bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan


sesuai kebutuhan pasien,bermutu, dan memperhatikan
keselamatan pasien, maka perlu disusun kebijakan
pelayanan klinis di UPTD Puskesmas Sewo;

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2009 tentang Kesehatan;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang


Sistem Informasi Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5542

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar
Pelayanan minimal Bidang Kesehatan d Kabupaten;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


269/MENKES/Per/III/2008 tentang Rekam Medis.

6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


290/MENKES/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran

7. Peraturan menteri Kesehatan Nomor


411/Menkes/Per/III/2010 tentang Laboratorium Klinik

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012


tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
Perseorangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 122)

9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75


tahun 2014 tentang Puskesmas;

10. Peraturan Menteri Kesehatan No 5 Tahun 2014 tentang


panduan praktik klinis bagi dokter di Fasilitas Kesehatan
Primer

11. PeraturanMenteri Kesehatan Nomor 89 Tahun 2015


Tentang Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut.

12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015


Tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 Tahun 2016


tentang pedoman penyelenggaraan program Indonesia
Sehat Dengan Pendekatan Keluarga

14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016


tentang Standar Kefarmasian di Puskesmas.

15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016


tentang pedoman manajemen puskesmas

16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016


Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

17. Peraturan Menteri Kesehatan No 11 Tahun 2017 tentang


Keselamatan Pasien.

18. Peraturan Menteri Kesehatan No 47 Tahun 2018 tentang


Unit Gawat Darurat.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sewo tentang


Pelayanan Klinis Di UPTD Puskesmas Sewo

: Pelayanan klinis di UPTD Puskesmas Sewo sebagaimana


KEDUA tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini.

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


KETIGA : dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya,
maka akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana
mestinya

Ditetapkan di Bila
Pada tanggal 2 Januari 2018

Kepala UPTD Puskesmas Sewo,

SAFRIATI, SKM
Pangkat : Penata Tk.I / IIId
NIP: 197302281996032004

Tembusan, Kepada Yth :


1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng di Watansoppeng
2. Arsip
LAMPIRAN : KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS NOMOR
TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS
DI UPTD PUSKESMAS SEWO

A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas.
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi kriteria
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien.
4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara
identifikasi sebagai berikut : nama pasien, tanggal lahir pasien,
alamat/tempat tinggal,dan nomor rekam medis.
5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia, dan informasi lain
yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi : tarif, jenis pelayanan, jadwal
pelayanan dan informasi tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan
yang lain harus dapat disediakan. di tempat pendaftaran.
6. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses
pelayanan yang dimulai dari pendaftaran.
7. Hak-hak pasien meliputi
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Puskesmas
b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
c. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
diskriminasi.
d. Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional.
e. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi;
f. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
g. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya.
h. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
i. Mendapat informasi tentang penyakitnya.
j. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Puskesmas
k. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan puskesmas
terhadap dirinya.
8. Kewajiban pasien meliputi:
a. Memberi informasi yg lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya.
b. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter dan dokter gigi.
c. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan
d. Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima kecuali pasien
yang mempunyai Kartu Asuransi Kesehatan.
9. Kendala fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasi
dan ditindak lanjuti
10. Perlunya dilakukan koordinasi antara petugas loket pendaftran dengan
petugas unit pelayanan yang lain untuk menjamin perolehan dan
pemanfaatan informasi secara tepat waktu demi menjamin kesinambungan
dan keselamatan pasien.

B. PENGKAJIAN,KEPUTUSAN,DAN RENCANA LAYANAN


1. Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang
kompeten melakukan pengkajian
2. Kajian awal meliputi kajian medis,kajian keperawatan, kajian kebidanan,
dan kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan
keperawatan.
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya
pengulangan yang tidak perlu.
5. Informasi kajian baik medis, keperawatan,kebidanan, dan profesi
kesehatan lain wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis.
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP.
7. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan dalam
pelayanan.
8. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
profesional yang kompeten.
9. Jika dlakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus
tersedia.
10. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian maupun keputusan layanan
harus dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang.
11. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan
profesional yang memenuhi persyaratan.
12. Proses kajian,perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilalukan dengan
peralatan dan tempat yang memadai.
13. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan
petugas.
14. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis
yang dibakukan
15. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana
layanan, dan pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam tim
layanan yang terpadu.
Tim layanan terpadu
1. Dr.umum
2. Perawat
3. Bidan
4. Dr. Gigi
5. Petugas Gizi
6. Petugas Laboratorium
7. Petugas farmasi
8. Petugas Perkesmas
Uraian Tugas dari tim diatas adalah sebagai berikut :
1. Dokter :memeberikan pelayanan medis terkait penyakit baik individu
maupun masyarakat sesuai ICD X
2. Perawat : memberikan asuhan keperawatan, pelayanan promotif,
kuratif, preventif,dan rehabilitatif serta melaksanakan pelayanan
medis ( pendelegasian wewenang) yang diberikan.
3. Bidan : melaksanakan pelayanan kesehatan promotif, kuratif,
preventif, dan rehabilitatif KIA dan Imunisasi.
4. Petugas Gizi : memberikan konseling tentang asupan gizi dan nutrisi
yang sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan
klinis
5. Petuga laboratorium : memberikan pelayanan laboratorium terkait
dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan asuhan klinis dari
dokter
6. Petugas farmasi : menyediakan jenis obat yang telah diresepkan
sesuai dengan asuhan klinis yang ditentukan dari dokter
7. Petugas perkesmas : melakukan perawatan dan penyuluhan secara
berkesinambungan yang membutuhkan kunjungan rumah .
16. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien, dan melibatkan pasien.
17. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan
biologis,psikologis,sosial,spritual dan memperhatikan tata nilai budaya
pasien.
18. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan
memperhatikan. efisiensi sumber daya.
19. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus
diidentifikasi.
20. Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus
diinformasikan
21. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis.
Tugas dan Tanggung Jawab Penanggung Jawab Rekam Medis

terdiri dari :

1. Petugas melakukan kelengkapan isi rekam medis terdiri dari


a. Identifikasi pasien
b. Tanggal dan waktu
c. Hasil anamnesis (keluhan dan riwayat pasien)
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
g. Pengobatan dan atau tindakan.
h. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
i. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi odontogram
j. Persetujuan tindakan bila diperlukan.
2. Isi rekam medis pasien sebagaimana pada uraian pertama harus
ditulis dengan lengkap oleh petugas kesehatan yang memberikan
pelayanan kepada pasien.
3. Berkas rekam medis adalah milik sarana kesehatan, sedangkan isi
rekam medis adalah milik pasien.
4. Isi rekam medis pasien dalam bentuk ringkasan rekam medis dapat
diberikan, dicatat dan dicopy oleh pasien atau keluarga pasien atau
orang yang diberikan kuasa atau persetujuan tertulis oleh pasien atau
keluarga pasien.
22. Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien.
C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur
pelayanan klinis
2. pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi : pelayanan
medis,keperawatan, kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan lain.
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan.
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam
rekam medis.
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam
medis.
6. Tindakan medis/pengobatan yang beresiko wajib diinformasikan pada
pasien sebelum mendapatkan persetujuan.
7. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan.
8. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor,dievaluasi dan ditindak
lanjut.
9. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut.
10. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan
sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat.
Daftar kasus – kasus gawat darurat yang biasa di tangani :
a. Hipertensi krisis
b. Syok
c. Stroke Hemoragik
d. Asma bronkhial akut
e. Kolik abdomen
f. Trauma kepala, dll
11. Kasus –kasus beresiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur
pelayanan kasus beresiko tinggi.
Daftar kasus – kasus gawat darurat yang biasa di tangani :
a. Kasusem ergensi
b. Kasus resusitasi
c. Penanganan, penggunaan dan pemberian darah dan produk darah
d. Penggunaan peralatan bantu dasar
e. Perawatan penyakit menular
f. Perawatan pasien dengan penurunan daya taha ntubuh
g. Lansia
h. Anak
i. Pasien cacat
j. Populasi yang beresiko disiksa
k. Asuhan pasien kemoterap
12. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya
infeksi harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan
(kewaspadaan universal).
13. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur
pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur
aseptik.
14. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator
yang jelas.
15. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian
layanan.
16. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi,didokumentasi dan ditindak
lanjuti.
17. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu.
Untuk mencegah pengulangan yang tidak perlu maka petugas layanan
klinis wajib melengkapi penulisan dalam rekam medis dengan selalu
mengacu pada pedoman penulisan dalam rekam medis yang antara lain:
a. Data sosial yang meliputi nama pasien, nama kepala keluarga,
pekerjaan pasien, alamat, jenis kelamin, tanggal lahir, agama, nomor
rekam medis dan nomor kartu jaminan yang ada.
b. Data anamnese (data subjektif) yang mencakup keluhan pasien,
riwayat pengobatan sebelumnya, riwayat penyakit keluarga, riwayat
alergi dan alergi obat.
c. Data pemeriksaan fisik (data objektif) yang meliputi hasil pemeriksaan
Vital sign( Tekanan darah, suhu, nadi, pernapasan, tinggi badan dan
berat badan), hasil pemeriksaan spesifik yang mengacu dan sesuai
dengan keluhan pasien serta hasil pemeriksaan laboratorium yang
menunjang kajian pasien.
d. Data terapi yang berupa jenis obat, jumlah obat yang diberikan dan
cara pemakaian obat.
e. Data penunjang lain seperti rujukan ke unit lain dan edukasi yang
diberikan
18. Pelayanan mulai dari pendaftaran,pemeriksaan fisik,pemeriksaan
penunjang,perencanaan layanan,pelaksanaan layanan, pemberian
obat/tindakan sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin
kesinambungannya.
Kewajiban untuk menjamin kesinambungan dalam pelayanan dijamin
dengan sealu mengacu pada pedoman atau sop layanan klinis yang
langkah – langkahnya memuat :
a. Petugas dari masing-masing unit pelayanan mengidentifikasi
kebutuhan pasien
b. Petugas melakukan kajian sesuai dengan standar profesiyang telah
ditetapkan
c. Petugas melakukan pencatatan hasil kajian dalam rekam medis
sesuai standar profesi.
d. Petugas memberikan terapi sesuai diagnosa dan rencana layanan
medis
e. Petugas kesehatan lain memberitahu dokter jika terjadi pengulangan
penunjang diagnostik, tindakan atau pemberian obat
f. Petugas pemeriksa memberi resep kepada pasien untuk mengambil
obat di unit farmasi
19. Pasien berhak untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan
pengobatan. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana
kesehatan lain. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk
rujukan dipandu oleh prosedur yang baku. Jika pasien menolak untuk
pengobatan atau rujukan, wajib diberikan informasi tentang hak pasien
untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan dan tanggung jawab
mereka berkenaan dengan keputusan tersebut.
20. Pelayanan anastesi dan pembedahan harus mendapatkan informed
consent.
21. Pelayananan anastesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh
petugas yang kompeten.
22. Sebelum melakukan anastesi dan pembedahan harus mendapatkan
informed consent
23. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anastesi dan
pembedahan.
24. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai
dengan rencana layanan.

D. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN


1. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
pemulangan/rujukan
2. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang
menangani.
3. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan
alternatif pelayanan.
4. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis.
5. Resume klinis meliputi : nama pasien, kondisi klinis, prosedur/tindakan
yang telah dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut.
6. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan.
7. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang
kompeten.
8. Kriteria merujuk pasien meliputi, pasien yang akan dirujuk harus sudah
dan layak untuk dirujuk. Adapun kriteria pasien yang dirujuk adalah
apabila memenuhi salah satu dari :
1. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi
2. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis
ternyata tidak mampu diatasi.
3. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap,
tetapi pemeriksaan harus disertai pasien yang bersangkutan.
4. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan,
pengobatan dan perawatan di sarana kesehatan yang lebih mampu.
9. Pada saat pemulangan, pasien/keluarga pasien harus diberi informasi
tentang tindak lanjut layanan.
KERANGKA ACUAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT

UPTD PUSKESMAS SEWO


A. Definisi  
1. . LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja. Puskesmas Sewo salah satu dari Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng dengan
wilayah kerja yang mencakup 1 Kelurahan 2 Desa yang ada di Kecamatan Lalabata.
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Sewo adalah
Mewujudkan masyarakat Kecamatan Lalabata mandiri hidup sehat. Untuk mencapai
visi tersebut, Puskesmas Sewo menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat, salah satunya adalah pendaftaran pasien. Dalam
menyelenggarakan upaya pendaftaran pasien di Puskesmas perlu ditunjang dengan
pelayanan pendaftaran yang bermutu. Sesuai dengan perkembangan di bidang
kesehatan telah terjadi pergeseran orientasi pelayanan kesehatan dari pelayanan
kuratif menjadi pelayanan promotif dan prefentif, maka lebih luasnya pelayanan
mencakup pelaksanaan proses pendaftaran pasien, pemberian informasi untuk
mencegah kesalahan dalam mengidentifikasi pasien dan memperlancar pelayanan di
puskesmas. Dalam melaksanakan pelayanan pendaftaran di Puskesmas, agar dapat
berjalan dengan baik dan dapat memenuhi kebutuhan pasien maka Puskesmas Sewo
menyusun Panduan Pelayanan Pendaftaran Puskesmas.
Pendaftaran merupakan tempat dimana pasien mengalami kontak langsung dengan
pemberi layanan kesehatan. Kepuasan pasien pada saat proses pendaftaran
tergantung sejauh mana kebutuhannya terpenuhi, untuk itu perlu adanya dukungan
sarana dan lingkungan yang memadai
2. TUJUAN PEDOMAN
1. TUJUAN UMUM
Terlaksananya pelayanan Pendaftaran yang bermutu di Puskesmas Sewo.
2. TUJUAN KHUSUS
Sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan
Pendaftaran di Puskesmas Sewo.
3. SASARAN PEDOMAN
Sasaran Pedoman Pelayanan Pendaftaran adalah Petugas Pelayanan
Pendaftaran..
B.    Ruang Lingkup
A.   Pasien
B.   Petugas pendaftaran
C.   Ruang pendaftaran
D.  Petugas klinis
E.   Pimpinan puskesmas
C.    Tata Laksana
Pasien datang mengambil nomor antrian pendaftaran sesuai dengan unit pelayanan
yang dibutuhkan (KIA, Kesehatan Gigi dan Mulut, Ruangan Pemeriksaan Umum). Pasien
dipanggil ke loket pendaftaran sesuai dengan nomor antrian. Bagi yang belum pernah
berkunjung ke UPTD Puskesmas Sewo  (Kunjungan Baru), pasien mendaftarkan diri
dengan menyampaikan data nama, Tanggal Lahir, alamat, nama KK, & keperluan, ke
Petugas Loket, dengan membayar karcis retribusi Rp. 9.000,kemudian semua data
dimasukkan ke Komputer, sementara Petugas Loket membuat buku personal folder ,
kemudian Pasien menuju ke tempat pelayanan yang yang dituju dan diantar oleh petugas.
Bagi Pasien yang lama, pasien dipanggil ke loket pendaftaran sesuai dengan
nomor antrian pendaftaran dapat langsung menyerahkan kartu identitas dan membayar
karcis retribusi Rp.9.000,-. Setelah semua data dimasukkan ke Komputer Pasien menuju
tempat pelayanan yang lain.Bagi pasien Usila dan pasien diare agar di prioritaskan atau
dilayani terlebih dahulu. dan untuk pasien dibawah umur 5 tahun diarahkan untuk keruang
MTBS terlebih dahulu sebelum ke ruang pemeriksaan lain( Ruangan pemeriksaan umum
dan Kesehatan Gigi dan Mulut).
Untuk Pasien KIS, BPJS Mandiri dan Askes tidak dikenakan biaya sama sekali,
yang berhak menentukan rujukan adalah Dokter. Untuk pasien rujukan harus diikutkan ke
Puskesmas untuk diperiksa dokter, kecuali membawa surat diagnosa dari dokter. Pasien
rujukan hanya dapat diwakilkan jika pasien yang bersangkutan sudah berada di Ruang IGD
Rumah Sakit setempat.
Di Poli Pasien akan mendapatkan pelayanan yang diinginkan sesuai standart.
Setelah Pasien mendapatkan pemeriksaan, pengobatan dan konseling pasien menuju apotik
untuk mengambil obat kemudian pulang.
Setelah dari Poli sesuai keperluan, pasien bisa dirujuk ke Laboratorium, Pojok
Gizi,  dll. Bila di Poli / Unit pelayanan  yang lain ada tindakan medis pasien akan
dikenakan biaya tindakan sesuai Perda dan dibayar di Kasir .

D.    Dokumentasi
1.   Kegiatan di Dalam Gedung
Dokumentasi Kegiatan dilakukan pada saat setelah proses penyuluhan yang
ditulis dalam rekam medis pasien dan dimasukan ke dalam simpus puskesmas melalui
computer
2.   Kegiatan di Luar Gedung :
a.  Buku Kegiatan
b.  Penyuluhan:
-     Undangan
-     Materi penyuluhan
-     Daftar hadir dan notulen penyuluhan
Pendaftaran
No. Dokumen :SOP/ UKP/I/18/
No. Revisi : -
SOP Tanggal Terbit : 2 Januari 2018

Halaman :
UPTD SAFRIATI,SKM
PUSKESMAS 197302281996032004
SEWO
1. Pengertian Pendaftaran pasien adalah Suatu Pelayanan rutin Petugas Pendaftaran
untuk melayani pasien di pendaftaran sesuai urutan pelayanan dan
memudahkan mendapatkan informasi rekam medis bagi seluruh fasilitas
pelayanan yang tersedia di Puskesmas.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas di tempat pendaftaran.

3. Kebijakan SK kepala puskesmas Sewo nomor SK/ /I/ 2018 tentang Pelayanan
Klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/
MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis
5. langkah – 1. Petugas mempersilakan pasien mengambil nomor antrian di tempat
langkah pendaftaran
2. Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk
3. Petugas memanggil pasien sesuai nomor antrian
4. Petugas menanyakan apakah pasien sudah pernah berobat di
puskesmas
A. Pasien Baru
 Petugas menanyakan apakah pasien mempunyai kartu BPJS
 Apabila tidak punya kartu BPJS, petugas pendaftaran menanyakan
identitas (Nama, tanggal lahir, KK, Pendidikan, Pekerjaan, Jenis
Pasien, Alamat, Nomor BPJS)
 Petugas membuat nomer Rekam Medis
 Petugas mencatat identitas pasien ke dalam buku Register Pasien
(Nama, Tanggal lahir, KK, Pendidikan, Pekerjaan, Jenis Kelamin,
Alamat, unit pelayanan yang dituju,Nomor BPJS)
 Petugas membuat buku personal folder untuk pasien baru
 Petugas mempersilahkan pasien untuk mengisi kotak puas dan
tidak puas dan selanjutnya menunggu di unit pelayanan yang dituju
B. Pasien Lama
 Petugas menanyakan Kartu BPJS
 Petugas menanyakan nama pasien
 Petugas mencatat identitas pasien ke dalam buku Register Pasien
(Nama, Tanggal Lahir, KK, Pendidikan, Pekerjaan, Jenis Pasien,
Alamat, unit pelayanan yang dituju, Nomor BPJS)
5. Petugas mengambil Personal folder (PF) sesuai dengan nomer Rekam
Medis
6. Petugas pendaftaran mengantar PF ke unit yang di tuju
7. Petugas mempersilahkan pasien untuk mengisi kotak puas dan tidak
puas dan selanjutnya menunggu di unit pelayanan yang dituju
6. Bagan Alir
Pasien Mengarahkan pasien untuk mengambil nomor antrian

Baru

Memanggil pasien berdasarkan nomor antrian.

Menanyakan pada pasien apakah mempunyai kartu


BPJS

Membuat nomor rekam medis

Mencatat identitas pasien

Membuat buku personal folder untuk pasien baru

Mempersilahkan pasien untuk mengisi kotak puas dan


tidak puas dan selanjutnya menunggu di unit pelayanan
yang di tuju
Bagan alir
Mengarahkan pasien untuk mengambil nomor antrian
pasien lama

Memanggil berdasarkan nomor antrian

Menanyakan pada pasien apakah mempunyai kartu


BPJS

Mencatat identitas pasien

Mengambil personal folder sesuai dengan nomor rekam


medis

Membawa personal folder ke unit yang dituju

7. Hal – hal Identitas pasien


yang perlu
diperhatikan
8. Unit terkait

9. Dokumen Register,Rekam Medis


terkait

10. Rekaman NO Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


Historis Diberlakukan
perubahan
Disahkan oleh Kepala
Pendaftaran
Puskesmas

PUSS No Kode :
SEWO Terbitan :
UPTD No.
PUSKESMAS DAFTAR Revisi :
SEWO TILIK Tgl. Mulai :
Berlaku : SAFRIATI,SKM
Halaman : 19730228 199603 2 004
No. Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
Apakah petugas mempersilakan pasien mengambil nomor
1. antrian di loket pendaftaran?
2. Apakah petugas mempersilahkan pasien untuk duduk?
3. Apakah petugasmemanggil pasien sesuai nomor antrian?
Apakah petugas menanyakan apakah pasien sudah pernah
4. berobat di puskesmas?
A. Pasien Baru
 Apakah petugas menanyakan apakah pasien
mempunyai kartu BPJS?
 Apabila tidak punya kartu BPJS, apakah petugas
pendaftaran menanyakan identitas (Nama,
Tanggal lahir, KK, Pendidikan, Pekerjaan,,
Alamat, Nomor BPJS)?
 Apakah petugas membuat nomer Rekam Medis?
 Apakah petugas mencatat identitas pasien ke
dalam buku Register Pasien (Nama, Tanggal
Lahir, KK, Pendidikan, Pekerjaan, Alamat, unit
pelayanan yang dituju,Nomor BPJS)?

B. Pasien Lama
 Apakah petugas menanyakan Kartu BPJS?

 Apakah petugas menanyakan nama pasien?


 Apakah petugas mencatat identitas pasien ke
dalam buku Register Pasien (Nama,Tanggal
Lahir, KK, Pendidikan, Pekerjaan, Alamat, unit
pelayanan yang dituju, Nomor BPJS)?
Apakah petugas mengambil Personal folder (PF) sesuai
5. dengan nomer Rekam Medis?

Apakah petugas pendaftaran mengantar Personal Folder ke


6. unit yang di tuju?

Apakah petugas mempersilahkan pasien untuk mengisi


7. kotak puas dan tidak puas dan selanjutnya menunggu di unit
pelayanan yang dituju?

Anda mungkin juga menyukai