Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

DINAS KESEHATAN
BLUD PUSKESMAS SEPASO
Jl. Pendidikan No. 05 RT/RW 22/06 Desa Sepaso Kec. Bengalon 75653
Tlp: (0549)2020890/ Email: pusk.sepaso@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS SEPASO
Nomor : B-400.7.2.13/1601/PKM-SEPASO
TENTANG
PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS SEPASO
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSKESMAS SEPASO,

MENIMBANG : a. Bahwa pelayanan klinis Puskesmas dilaksanakan


kebutuhan pasien
b. Bahwa pelayanan klinis Puskesmas perlu memperhatikan
mutu dan keselamatan pasien
c. Bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan
sesuai kebutuhan pasien, bermutu, dan memperhatikan
keselamatan pasien, maka perlu disusun kebijakan
pelayanan klinis di Puskesmas Sepaso;

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2014 tentang Tenaga Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 34 Tahun 2022 Tentang Akreditasi Pusat
Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium
Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik
Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
6. Peraturan Menteri kesehatan nomor 36 tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
7. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 269 tahun 2008
tentang Rekam Medis;
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/
MENKES/ 1186/2022 tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasyankes Tingkat Pertama;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
10. Keputusan Menteri Kesehatan nomor
HK.02.04/II/964/2012 tentang Pedoman Paket Dasar
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PELAYANAN KLINIS


PUSKESMAS SEPASO,
KESATU : Kebijakan pelayanan klinis di Puskesmas Sepaso
sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini,
KEDUA : Tenaga kesehatan sebagaimana dalam diktum pertama
disediakan Pusat Kesehatan Masyarakat Sepaso
sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.

Ditetapkan di : Bengalon
Pada tanggal : 06 Januari 2023
KEPALA PUSKESMAS SEPASO,

IMPRON
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SEPASO
NOMOR : 400.7.2.13/1601/PKM-SEPASO
TENTANG : PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS
SEPASO

A. KEBIJAKAN PENDAFTARAN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi kriteria
sebagai berikut:

NO JABATAN STANDAR
1. Pendaftaran 1. SMA
2. Mampu mengoperasikan kompter
3. Menguasai tatalaksana RM
4. Sudah memenuhi standar KUALIFIKASI
2. Pengelola RM 1. DIII Rekam Medis
2. Mampu melaksanakan pengelolaan dan tata
laksana RM
3. Mampu mengoperasikan kompter
4. Sudah memenuhi standar KUALIFIKASI
3. Pelaksana RM 1. DIII Keperawatan
2. Mampu mengoperasikan kompter
3. Menguasai tatalaksana RM

3. Mengidentifikasi kepuasan pelanggan terhadap proses pendaftaran


4. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien
5. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara
identifikasi sebagai berikut: nama pasien, tanggal lahir pasien, alamat/tempat
tinggal, dan nomor rekam medis
6. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia, dan informasi lain yang
dibutuhkan masyarakat yang meliputi: tarif, jenis pelayanan, ketersediaan
tempat tidur , dan informasi tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan
yang lain harus dapat disediakan di tempat pendaftaran
7. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses
pelayanan yang dimulai dari pendaftaran dan harus diinformasikan.
8. Hak-hak pasien meliputi:
1) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di Puskesmas
2) Hak atas pelayan yang manusiawi.adil,jujur dan tanpa diskriminasi
3) Hak untuk mendapatkan pelayanan medis dan non medis yang bermutu
4) Hak untuk memilih dokter/dokter gigi yang merawat
5) Hak meminta pendapat dokter/dokter gigi lain
6) Hak privasi/ kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data media
yang dimiliki
7) Hak untuk memperoleh informasi/penjelasan secara lengkap tentang
tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya
8) Hak mendapatkan informasi yang meliput diagnosis dan tata cara
tindakan medis,tujuan tindakan medis,alternatife tindakan, resiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
9) Hak untuk memberi persetujuan atas tindakan sehubungan dengan
penyakit yang diderita
10) Hak untuk memberikan penolakan atas tindakan yang hendak dilakukan
terhadap dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas
tangunggu jawab sendiri setelah memperoleh informasi yang jelas
tentang penyakitnya.
11) Hak atas keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan di
Puskesmas sepaso
12) Hak untuk mengajukan usul,saran dan perbaikan atas pelayanan
Puskesmas sepaso
13) Hak beribadah menurut agama dan kepercayaan selama itu tidak
mengganggu ketertiban dan ketenangan umum/ pasien lainya
14) Hak atas kandungan rekam medis miliknya
15) Hak didampingi keluarga(dalam keadaan kritis)
9. Kewajiban pasien meliputi:
1) Terdapat mekanisme Memberi informasi yg lengkap dan jujur tentang
masalah kesehatannya.
2) Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter/dokter gigi yang merawat
3) Mematuhi ketentuan/peraturan dan tata tertib yang berlaku di
Puskesmas sepaso
4) Melunasi/memberikan jasa atas pelayanan yang diterima
5) Berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang
telah dibuatnya
10. Koordinasi petugas di ruang pendataran dengan unit terkait lainya.
11. Proses pendaftaran pasien petugas bekerja dengan efisien,ramah,dan respon
terhadap kebutuhan pasien.
12. Informasi tentang tahapan dan prosedur pelayanan klinis.
13. Kendala fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasi
dan ditindak lanjuti antara lain:
1) Kendala Bahasa (pasien tidak bisa berbahasa Indonesia) di tindak
lanjuti dengan memanggil segera petugas penerjemah yang mampu
menerjemahkan.
No Nama Penerjemah
Bahasa

1. Oktoviani L.p Toraja


2. Putri Mei Ratnasari S.KM Jawa
3. Putri Miftakhur Riskiyah S.KM Bugis
4. Marlin Amd.Ak Dayak
5. Irayani Silalahi Amd.Keb Batak

2) Kendala budaya ditindak lanjuti dengan petugas informasi mengenai


proses penyembuhan.
3) Risiko jatuh (pasien lansia) ditindak lanjuti dengan menyediakan kursi
roda/tongkat
4) Kebutuhan khusus ( tidak mampu menyebutkan nama misalnya Tuna
rungu,gangguan jiwa) ditindak lanjuti melakukan verifikasi identitas
pasien kepada keluarga/pengantar pasien.
14. Persetujuan umum diminta saat pertama kali pasien masuk dengan rawat
jalan dan setiap kali masuk rawat inap.
B. PELAKSANAAN PELAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur
pelayanan klinis
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis,
keperawatan, kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang lain.
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam
rekam medis.
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam
medis.
6. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada
pasien sebelum mendapatkan persetujuan.
7. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan.
8. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak
lanjut.
9. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut.
10. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan
sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat.
11. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur
pelayanan kasus berisiko tinggi.
12. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya
infeksi harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan
(kewaspadaan universal).
13. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur
pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur
aseptik.
14. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan
indikator yang jelas.
15. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian
layanan.
16. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan
ditindak lanjuti.
17. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu.
18. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian
obat/tindakan, sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin
kesinambungannya.
19. Pasien berhak untuk menolak pengobatan.
20. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain.
21. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan
dipandu oleh prosedur yang baku.
22. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan
informasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari
keputusan, dan tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan
tersebut.
23. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai
dengan rencana layanan.
C. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN
1. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan
prosespemulangan/rujukan
2. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang
menangani
3. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, Puskesmas wajib memberikan
alternatif pelayanan
4. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis
5. Resume klinis meliputi: nama pasien, kondisi klinis, prosedur/tindakan
yang telah dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut
6. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan
7. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi dan dimonitoring
oleh petugas yang kompeten yaitu perawat dan atau bidan.
8. Kriteria merujuk pasien meliputi :
a. Kriteria Umum :
1. Pasien yang masih dapat disembuhkan (Reversibel)
2. Pasien yang layak angkut (Transportable)
b. Kriteria Khusus :
1. Pasien yang belum diketahui diagnosisnya
2. Pasien yang penyakitnya sudah terdiagnosis tetapi fasilitas
pengobatan belum memadai di dalam Puskesmas Sepaso
3. Penyakit yang bisa dirujuk bisa menghasilkan peningkatan kualitas
hidup yang lebih baik.

9. Pemulangan pasien rawat inap dipandu oleh prosedur yang baku.


10.Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
pemulangan/rujukan
11.Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang
menangani.
12.Jika pasien tidak mungkin dirujuk, Puskesmas wajib memberikan
alternatif pelayanan.
13.Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis.
14.Resume klinis meliputi: nama pasien, ondisi klinis, prosedur/tindakan
yang telah dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut.
15.Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan.
16.Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang
kompeten.
17.Pada saat pemulangan, pasien/keluarga pasien harus diberi informasi
tentang tindak lanjut layanan.

Ditetapkan di : Bengalon
Pada tanggal : 06 Januari 2023
KEPALA PUSKESMAS SEPASO,

IMPRON

Anda mungkin juga menyukai