DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KALAPANUNGGAL
(PPK-BLUD PENUH)
Jalan Raya Kalapanunggal Km. 17,5 Tlp. (0266) 620030
email: puskesmaskalapanunggal@yahoo.co.id
Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi
Kode Pos 43354 Jawa Barat
KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS KALAPANUNGGAL
NOMOR : 440/33/SK.C3/PKM-KLP/I/2022
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS
MEMUTUSKAN
IKHSAN ZUARSA
Salinan Sesuai Dengan Aslinya
KASUBBAG TATA USAHA,
Asep Suryadi
I. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas.
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi
kriteria sebagai berikut :
a. Minimal Lulusan SMA/Sederajat
b. Telah mengikuti pelatihan SIM Puskesmas (diutamakan)
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien.
4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara
identifikasi sebagai berikut : nama pasien, tanggal lahir pasien,
alamat/tempat tinggal, dan nomor rekam medis.
5. Proses identifikasi pasien dengan hambatan dan kebutuhan khusus
telah dibahas dalam SK Identifikasi dan Kebutuhan Khusus. Kendala
fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasi
dan ditindak lanjuti.
6. Proses pendaftaran dilakukan pemilahan prioritas yaitu : pasien
dengan kebutuhan khusus (disabilitas), pralansia dan lanisa (Usia
>45 tahun), pasien resiko jatuh, ibu hamil, dan balita (<5 tahun).
7. Pasien yang termasuk ke dalam prioritas, mendaftar di loket
pendaftaran prioritas. Petugas dengan segala kesiapan nya
membantu berjalannya proses pendaftaran untuk pasien prioritas
tersebut.
8. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia, dan informasi
lain yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi : tarif, jenis
pelayanan, jadwal pelayanan dan informasi tentang kerjasama
dengan fasilitas kesehatan yang lain harus dapat disediakan di
tempat pendaftaran.
II. PENGKAJIAN AWAL, KEPUTUSAN, DAN RENCANA LAYANAN
1. Kajian awal dilakukan secara paripurna oleh tenaga yang kompeten
melakukan pengkajian.
2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian
kebidanan, dan kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai
dengan kebutuhan.
3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar
asuhan.
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya
pengulangan yang tidak perlu.
5. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi
kesehatan lain wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis.
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP.
7. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan
dalam pelayanan.
8. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan profesional yang kompeten.
9. Jika dilakukan pelayanan secara rutin, tim kesehatan antar profesi
harus tersedia.
10. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan
profesional yang memenuhi persyaratan.
11. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian maupun keputusan
layanan harus dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang.
12. Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan
dengan peralatan dan tempat yang memadai.
13. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien
dan petugas.
14. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur
klinis yang dibakukan.
15. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal,
rencana layanan, dan pelaksanaan layanan disusun secara
kolaboratif dalam tim interprofesi. Diantaranya:
Ketua Tim : dr. Taufik Ismail
a. Profesi Dokter : dr. Nurlaila Ishaq
b. Profesi Dokter Gigi : drg. Sutan Indrakesuma
c. Profesi Perawat : Endang Ruslan, Amd.Kep
d. Profesi Bidan : Ira Nuriah, S.ST
e. Profesi Apoteker : Aditya Nugraha, S.Farm, Apt
f. Petugas Laboratorium : Siti Nurapriani Wulandari, Amd, AK
g. Petugas Gizi : Muhammad Ariefsyah, AMG
h. Sanitarian : M. Haris Ramdhani, Amd.KL
2. Rujukan Internal
a. Rujukan internal dilakukan apabila perujuk tidak dapat
memberikan pelayanan sesuai kebutuhan pasien karena
keterbatasan fasilitas, peralatan dan ketenagaan yang sifatnya
sementara atau pasien membutuhkan kolaborasi pemeriksaan
dan asuhan kesehatan yang terpadu,
b. Pelayanan rujukan internal di UPTD Puskesmas Kalapanunggal
memakai formulir konsultasi internal sebagai bukti komunikasi
antar profesi di unit pelayanan UPTD Puskesmas Kalapanunggal
dalam palayanan kesehatan terpadu.
B. PEMULANGAN
Pemulangan pasien obseravsi atau setelah mendapat tindakan
dipandu oleh prosedur yang baku. Dokter yang menangani bertanggung
jawab untuk melaksanakan proses pemulangan/rujukan. Pada saat
pemulangan, pasien/keluarga pasien harus diberi informasi tentang
tindak lanjut layanan.
Berikut ini kriteria pemulangan pasien yang berlaku di UPTD
Puskesmas Kalapanunggal :
1. Rawat Jalan :
a. Pasien dalam kondisi stabil
b. Tidak didapatkan tanda-tanda kegawat daruratan
c. Prognosis baik
d. Mampu minum obat
e. Disarankan kontrol apabila obat habis
2. Ruang Tindakan (Gawat Darurat) :
a. Pasien dalam kondisi stabil, GCS 4 5 6
b. Tidak didapatkan tanda gawat darurat yang mengancam jiwa
c. Untuk tindakan luka, tidak ada perdarahan lagi pada luka
tersebut dan telah dilakukan edukasi perawatan luka
d. Prognosis pasien baik
e. Telah mendapatkan rencana terapi farmakologi selama
penyembuhan di rumah (bila diperlukan)
f. Apabila terjadi tanda-tanda penurunan kondisi, segera kembali
memeriksakan diri. Seperti : terjadi indikasi perdarahan, luka
pembedahan terbuka, dan terjadi reaksi peradangan akut
g. Mampu kontrol apabila obat habis
3. Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) :
a. IBU :
1) Ibu dalam kondisi stabil, misalnya : kontraksi uterus bagus,
keras, perdarahan tidak masif, BAK normal
2) Tanda-tanda vital bagus
3) Ibu mampu minum obat secara per-oral
4) Ibu dan keluarga mampu melakukan perawatan secara
mandiri di rumah
5) Mampu kontrol apabila obat habis dalam waktu 3 hari kedepan
6) Pasien pulang atas persetujuan dokter
7) Pesien/keluarga sudah menyelesaikan administrasi
b. BAYI :
1) Bayi : kondisi stabil, bayi sudah BAB dan BAK
2) Bayi mampu menetek
3) Tidak ada sesak nafas
4) Seudah mendapatkan suntikan Vit.K dan HbO (Untuk kondisi
pasien tanpa penyulit)
IKHSAN ZUARSA