Anda di halaman 1dari 7

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN CAKUNG

DINAS KESEHATAN
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KEPUTUSAN KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT


KECAMATAN CAKUNG

NOMOR : 206 TAHUN 2020

TENTANG

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


DI PUSKESMAS KECAMATAN CAKUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN CAKUNG


KOTA ADMINISTRASI JAKARTA

Menimbang : a. bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh


pelayanan yang bermutu dan aman;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
dan keselamatan pasien di Puskesmas Kecamatan
Cakung perlu disusun kebijakan mutu dan
keselamatan pasien;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Permenkes No.1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 128 tahun 2004,tentang Puskesmas;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS KECAMATAN CAKUNG.
KESATU : Kebijakan mutu dan keselamatan pasien Puskesmas
sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10 Juni 2020

KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN


CAKUNG,

JUNAIDAH
NIP 196507171992032009
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS NOMOR 206 TAHUN
2020
TENTANG : KEBIJAKAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS


KECAMATAN CAKUNG

1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan


penanggung jawab UKM wajib berpartisipasi dalam program
mutu/kinerjaPuskesmas dan keselamatan pasien mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan
Program mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di
seluruh jajaran puskesmas.
3. Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKM maupun
UKM disepakati bersama dan menjadi acuan dalam pemberian
pelayanan kepada masyarakat
4. Tata nilai tersebut adalah:
a. INTEGRITAS
 Konsisten antara pikiran,ucapan serta perbuatan yang
baik dan benar
Do :
1. Menjaga nama baik institusi
2. Berani mengakui kesalahan
3. Menepati janji

Don't :
1.Melakukan KKN
2. Memanipulasi data dan Informasi
3. Membicarakan keburukan orang lain

b. PROFESIONAL
 Bekerja secara tepat,tuntas dan berkualitas
Do :
1. Melakukan pekerjaan sesuai SOP
2. Memiliki disiplin tinggi
3. Menguasai bidang pekerjaannya

Don't
1. Mengabaikan atau menolak tugas yang diberikan
2. Membawa maslah pribadi ke dalam pekerjaan kantor
3. Bersikap arogan,otoriter dan Intimidasi

c. EMPATI
 Merasakan, Memahami dan responsif terhadap sesama
Do :
1. 5 S (senyum,salam,sapa,sopan
2. 2. Saling menghargai
3. 3. Memberi bantuan dengan cepat dan tepat

Don't :
1. Pelayanan yang diskriminatif
2. Bersikap Kurang peduli terhadap lingkungan
3. Bersikap yang menyakiti perasaan Orang Lain

d. SINERGI
 Kerjasama yang harmonis dan produktif
Do :
1. Membangun komunikasi efektif
2. Menghargai perbedaan ide dan Pendapat
3. Berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang positif

Don't
1. Bersaing secara tidak sehat
2. Berprasangka buruk terhadap orang lain
3. Mendahulukan kepentingan pribadi daripada
kepentingan institusi

e. INOVATIF
 Pengembangan yang efektif dan efisien secara terus
menerus
Do :
1. Mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai
perkembangan ilmu
2. Memberikan penghargaan terhadap ide-ide baru
3. Melakukan monitoring dan evaluasi

Don't :
1. Menolak perubahan
2. Cepat merasa puas dengan hasil kerja
3. Melakukan monitoring dan evaluasi
5. Kebijakan mutu dan tata nilai puskesmas dalam memberikan
pelayanan disusun secara bersama dan dituangkan dalam
pedoman mutu dan kinerja
6. Pedoman mutu dan perencanaan mutu/kinerja disusun
berdasarkan visi, misi, dan tujuan Puskesmas
7. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas
Kecamatan Cakung dengan pendekatan multidisiplin, dan
dikoordinasikan oleh Penanggung jawab Manajemen Mutu.
8. Perencanaan mutu/kinerja meliputi perencanaan mutu/kinerja
manajemen, perencanaan mutu/kinerja UKM, dan perencanaan
mutu pelayanan klinis
9. Perencanaan mutu/kinerja manajemen meliputi paling tidak;
a. Penilaian kinerja manajemen
b. Pelaksanaan audit internal
c. Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen
d. Kajibanding kinerja dengan puskesmas lain
e. Penilaian perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga
10. Perencanaan mutu/kinerja UKM meliputi paling tidak:
a. Penilaian kinerja UKM dan tindak lanjutnya
11. Perencanaan mutu/kinerja pelayanan klinis dan keselamatan
pasien berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari
hasil monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan
pasien /keluarga/staf dengan mempertimbangan
kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan
pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu
dan keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua
unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan
dengan pemilihan indikator, pengumpulan data, untuk
kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja
UKM, dan indikator klinis, yang meliputi indikator
struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien
melalui standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang
sistem untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan
baik pelayanan klinis maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya
kejadian sentinel, kejadian tidak diharapkan, kejadian
nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu
pelayanan klinis dan keselamatan pasien, termasuk di
dalamnya program peningkatan mutu laboratorium dan
program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk
menyampaikan permasalahan, tindak lanjut, dan
kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan
keselamatan pasien.
12. Dalam upaya perbaikan mutu/kinerja puskesmas dan
keselamatan pasien melibatkan/memberdayakan lintas sektor,
lintas program, dan masyarakat sebagai pengguna pelayanan
untuk berperan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut program-program
kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien.
13. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-
butir di bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai
Puskesmas, dan perencanaan Puskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, masyarakat, dan
staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman
praktik klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan
ilmiah dan berbagai panduan dari profesi maupun
panduan dari Kementerian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan
yang ada di Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang
terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses
dan sistem pelayanan.
14. Seluruh kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan
pasien harus didokumentasikan.
15. Penanggung jawab Manajemen Mutu wajib melaporkan
kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada
Kepala Puskesmas tiap tribulan.
16. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan
staf, serta mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan
potensial bermasalah, maka area prioritas yang perlu mendapat
perhatian dalam peningkatan mutu/kinerja pelayanan klinis
dan keselamatan pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b. Pelayanan Laboratorium
c. Pelayanan Farmasi
d. Pellayanan 24 Jam
17. Cara pelaksanaan identifikasi mendapat asupan pengguna
tentang kinerja Puskesmas melalui secara langsung ataupun
online.

KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN


CAKUNG,

JUNAIDAH
NIP 196507171992032009

Anda mungkin juga menyukai