DINAS KESEHATAN
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS KECAMATAN CAKUNG.
KESATU : Kebijakan mutu dan keselamatan pasien Puskesmas
sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10 Juni 2020
JUNAIDAH
NIP 196507171992032009
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS NOMOR 206 TAHUN
2020
TENTANG : KEBIJAKAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN
Don't :
1.Melakukan KKN
2. Memanipulasi data dan Informasi
3. Membicarakan keburukan orang lain
b. PROFESIONAL
Bekerja secara tepat,tuntas dan berkualitas
Do :
1. Melakukan pekerjaan sesuai SOP
2. Memiliki disiplin tinggi
3. Menguasai bidang pekerjaannya
Don't
1. Mengabaikan atau menolak tugas yang diberikan
2. Membawa maslah pribadi ke dalam pekerjaan kantor
3. Bersikap arogan,otoriter dan Intimidasi
c. EMPATI
Merasakan, Memahami dan responsif terhadap sesama
Do :
1. 5 S (senyum,salam,sapa,sopan
2. 2. Saling menghargai
3. 3. Memberi bantuan dengan cepat dan tepat
Don't :
1. Pelayanan yang diskriminatif
2. Bersikap Kurang peduli terhadap lingkungan
3. Bersikap yang menyakiti perasaan Orang Lain
d. SINERGI
Kerjasama yang harmonis dan produktif
Do :
1. Membangun komunikasi efektif
2. Menghargai perbedaan ide dan Pendapat
3. Berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang positif
Don't
1. Bersaing secara tidak sehat
2. Berprasangka buruk terhadap orang lain
3. Mendahulukan kepentingan pribadi daripada
kepentingan institusi
e. INOVATIF
Pengembangan yang efektif dan efisien secara terus
menerus
Do :
1. Mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai
perkembangan ilmu
2. Memberikan penghargaan terhadap ide-ide baru
3. Melakukan monitoring dan evaluasi
Don't :
1. Menolak perubahan
2. Cepat merasa puas dengan hasil kerja
3. Melakukan monitoring dan evaluasi
5. Kebijakan mutu dan tata nilai puskesmas dalam memberikan
pelayanan disusun secara bersama dan dituangkan dalam
pedoman mutu dan kinerja
6. Pedoman mutu dan perencanaan mutu/kinerja disusun
berdasarkan visi, misi, dan tujuan Puskesmas
7. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas
Kecamatan Cakung dengan pendekatan multidisiplin, dan
dikoordinasikan oleh Penanggung jawab Manajemen Mutu.
8. Perencanaan mutu/kinerja meliputi perencanaan mutu/kinerja
manajemen, perencanaan mutu/kinerja UKM, dan perencanaan
mutu pelayanan klinis
9. Perencanaan mutu/kinerja manajemen meliputi paling tidak;
a. Penilaian kinerja manajemen
b. Pelaksanaan audit internal
c. Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen
d. Kajibanding kinerja dengan puskesmas lain
e. Penilaian perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga
10. Perencanaan mutu/kinerja UKM meliputi paling tidak:
a. Penilaian kinerja UKM dan tindak lanjutnya
11. Perencanaan mutu/kinerja pelayanan klinis dan keselamatan
pasien berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari
hasil monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan
pasien /keluarga/staf dengan mempertimbangan
kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan
pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu
dan keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua
unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan
dengan pemilihan indikator, pengumpulan data, untuk
kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja
UKM, dan indikator klinis, yang meliputi indikator
struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien
melalui standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang
sistem untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan
baik pelayanan klinis maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya
kejadian sentinel, kejadian tidak diharapkan, kejadian
nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu
pelayanan klinis dan keselamatan pasien, termasuk di
dalamnya program peningkatan mutu laboratorium dan
program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk
menyampaikan permasalahan, tindak lanjut, dan
kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan
keselamatan pasien.
12. Dalam upaya perbaikan mutu/kinerja puskesmas dan
keselamatan pasien melibatkan/memberdayakan lintas sektor,
lintas program, dan masyarakat sebagai pengguna pelayanan
untuk berperan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut program-program
kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien.
13. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-
butir di bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai
Puskesmas, dan perencanaan Puskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, masyarakat, dan
staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman
praktik klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan
ilmiah dan berbagai panduan dari profesi maupun
panduan dari Kementerian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan
yang ada di Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang
terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses
dan sistem pelayanan.
14. Seluruh kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan
pasien harus didokumentasikan.
15. Penanggung jawab Manajemen Mutu wajib melaporkan
kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada
Kepala Puskesmas tiap tribulan.
16. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan
staf, serta mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan
potensial bermasalah, maka area prioritas yang perlu mendapat
perhatian dalam peningkatan mutu/kinerja pelayanan klinis
dan keselamatan pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b. Pelayanan Laboratorium
c. Pelayanan Farmasi
d. Pellayanan 24 Jam
17. Cara pelaksanaan identifikasi mendapat asupan pengguna
tentang kinerja Puskesmas melalui secara langsung ataupun
online.
JUNAIDAH
NIP 196507171992032009