Anda di halaman 1dari 6

22222222 PEMERINTAH KABUPATEN MALAKA

2222222 DINAS KESEHATAN


222222 PUSKESMAS KAPUTU
Desa Manulea, Kec. Sasitamean, Kab. Malaka,NTT
Kode Pos 85762

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KAPUTU


Nomor : /SK/KM/3.1.1.4/PKM-KPT/VIII/2017

TENTANG
KEBIJAKAN MUTU
PUSKESMAS KAPUTU KABUPATEN MALAKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS KAPUTU,

Menimbang : a. bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh


pelayanan yang bermutu dan aman;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
di Puskesmas Kaputu perlu disusun kebijakan mutu;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36


Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 tahun 2009, tentang Puskesmas;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan.
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KAPUTU


TENTANG KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS

KESATU : Kebijakan mutu di Puskesmas Kaputu sebagaimana


tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini.
KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kaputu

Tanggal : 2017

Kepala Puskesmas Kaputu,

Agatha Rafu
NIP. 19601231 198503 2 086
Lampiran Keputusan Kepala Puskesmas Nomor :
/SK/Admin/PKM-KPT/VII/2017

Tentang : Kebijakan Mutu

KEBIJAKAN MUTU DI PUSKESMAS KAPUTU

1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan


penanggung jawab UKM wajib berpartisipasi dalam program
mutu/kinerja Puskesmas mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan
Program mutu yang diselenggarakan di seluruh jajaran puskesmas.
3. Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKP maupun UKM
disepakati bersama dan menjadi acuan dalam pemberian pelayanan
kepada masyarakat
4. Tata nilai tersebut adalah:Pelayanan
5. Kebijakan mutu dan tata nilai puskesmas dalam memberikan
pelayanan disusun secara bersama dan dituangkan dalam pedoman
mutu dan kinerja
6. Pedoman mutu dan perencanaan mutu/kinerja disusun berdasarkan
visi, misi, dan tujuan Puskesmas
7. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Kaputu
dengan pendekatan multi disiplin, dan dikoordinasikan oleh
Penanggung jawab Manajemen Mutu.
8. Perencanaan mutu/kinerja meliputi perencanaan mutu/kinerja
manajemen, perencanaan mutu/kinerja UKM, dan perencanaan mutu
pelayanan klinis
9. Perencanaan mutu/kinerja manajemen meliputi paling tidak;
a. Penilaian kinerja manajemen
b. Pelaksanaan audit internal
c. Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen
d. Kajibanding kinerja dengan puskesmas lain
e. Penilaian perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga
10. Perencanaan mutu/kinerja UKM meliputi:
a. Penilaian kinerja UKM dan tindak lanjutnya
11. Perencanaan mutu/kinerjapelayanan klinis Adalah:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil
monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan
pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangan kekritisan, risiko
tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan
keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja
dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan
pemilihan indikator, pengumpulan data, untuk kemudian
dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya peningkatan mutu.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikatorkinerja UKM, dan
indikator klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan
outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu melalui standarisasi, perancangan
sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini
pelayananbaikpelayananklinismaupunpenyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian
sentinel, kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan
keadaan potensial cedera.
i. Program danKegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan
klinis,termasukdi dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.

j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu.


k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk
menyampaikan permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan
tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu

12. Dalam upaya perbaikan mutu/kinerja puskesmas


melibatkan/memberdayakan lintas sektor, lintas program, dan
masyarakat sebagai pengguna pelayanan untuk berperan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut
program-program kegiatan mutu/kinerja puskesmas
13. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di
bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas,dan
perencanaan Puskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, masyarakat, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM,
pedomanpraktikklinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan
ilmiah dan berbagai panduan dari profesi maupun panduan dari
Kementerian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang
ada di Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan
sistem pelayanan.

14. Seluruh kegiatan mutu/kinerja puskesmasharus didokumentasikan.

15. Penanggung jawab Manajemen Mutu wajib melaporkan kegiatan


peningkatan mutu kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.

16. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf,


serta mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial
bermasalah, maka area prioritas yang perlu mendapat perhatian
dalam peningkatan mutu/kinerja pelayanan klinis adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Gawat Darurat
e. Pelayanan Rawat Inap.

Anda mungkin juga menyukai