Anda di halaman 1dari 8

DISPEPSIA DEWASA

Nomor Dokumen :
SOP/ /KPRJ Pitaloka/
/2023
Nomor Revisi :
SOP 00
Tanggal Terbit :
1 Agutus 2023
Halaman :
1/2
Drg.................................
KPRJ PITALOKA
NIP.
1. Pengertian Dispepsia adalah kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri dari
nyeri ulu hati, mual, kembung, muntah, rasa penuh, atau cepat
kenyang dan sendawa.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam Penerapan langkah-langkah untuk Penanganan
Pasien Dispepsia.
3. Kebijakan Keputusan Kepala KPRJ Pitaloka Nomor / /KPTS/ KPRJ Pitaloka
/ /2023 tentang jenis pelayanan dan penunjang layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes no 1186 tahun 2022 tentang Paduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. Langkah-Langkah 1) Dokter menyapa pasien.


2) Dokter mencuci tangan
3) Dokter mengidentifikasi pasien dengan mencocokkan identitas
pasien dengan rekam medis
4) Dokter memeriksa tanda-tanda vital pasien
5) Dokter mempersilahkan pasien untuk berbaring di tempat tidur
6) Dokter melakukan anamnesa :
a) Keluhan kembung, mual, cepat kenyang.
b) Lama keluhan.
c) Perjalanan penyakit.
d) Informasi tentang riwayat penyakit.
7) Dokter melakukan pemeriksaan fisik.
8) Dokter memberikan resep kepada pasien.
(1) Antasida 2x150 mg/hari, atau
(2) Golongan h2 blocker : Ranitidin 2x150 mg/hari, atau
(3) Golongan PPI (Proton Pump Inhibitor) : Omeprazole
2x20 mg/hari.
9) Dokter memberikan edukasi kepada pasien.
9) Dokter melakukan pencatatan rekam medis.
6.Bagan Alir -
7. Unit Terkait 1) Ruang Pendaftaran
2) Ruang Poli Umum
3) Apotek

Rekaman historis perubahan

N TANGGAL MULAI
YANG DIUBAH ISI PERUBAHAN
O DIBERLAKUKAN

2/2
DISPEPSIA ANAK
Nomor Dokumen :
SOP/ /KPRJ Pitaloka/
/2023
Nomor Revisi :
SOP 00
Tanggal Terbit :
1 Agutus 2023
Halaman :
1/2
Drg.................................
KPRJ PITALOKA
NIP.
1. Pengertian Dispepsia adalah kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri dari
nyeri ulu hati, mual, kembung, muntah, rasa penuh, atau cepat
kenyang dan sendawa.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam Penerapan langkah-langkah untuk Penanganan
Pasien Dispepsia.
3. Kebijakan Keputusan Kepala KPRJ Pitaloka Nomor / /KPTS/ KPRJ Pitaloka
/ /2023 tentang jenis pelayanan dan penunjang layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes no 1186 tahun 2022 tentang Paduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. Langkah-Langkah 1) Dokter menyapa pasien.

2) Dokter mencuci tangan

3) Dokter mengidentifikasi pasien dengan mencocokkan identitas


pasien dengan rekam medis.

4) Dokter memeriksa tanda-tanda vital pasien.

5) Dokter mempersilahkan pasien untuk berbaring di tempat tidur

6) Dokter melakukan anamnesa :


a) Keluhan kembung, mual, cepat kenyang.
b) Lama keluhan.
c) Perjalanan penyakit.
d) Informasi tentang riwayat penyakit.
7) Dokter melakukan pemeriksaan fisik.
8) Dokter memberikan resep kepada pasien.
1) Antasida 50-150 mg/kgBB/hari (dibagi menjadi 4 kali
pemberian /6 jam), atau
2) Domperidone (anak dengan berat 15-35 kg dosis 0,25
mg/kgBB, diberikan 1-3x sehari).
9) Dokter memberikan edukasi kepada pasien.
10) Dokter melakukan pencatatan rekam medis.
6) Bagan Alir -
7) Unit Terkait 1) Ruang Pendaftaran
2) Ruang Poli Umum
3) Apotek

Rekaman historis perubahan

N TANGGAL MULAI
YANG DIUBAH ISI PERUBAHAN
O DIBERLAKUKAN

4/2
DIARE AKUT DEWASA
Nomor Dokumen :
SOP/ /KPRJ Pitaloka/
/2023
Nomor Revisi :
SOP 00
Tanggal Terbit :
1 Agutus 2023
Halaman :
1/2
Drg.................................
KPRJ PITALOKA
NIP.
1. Pengertian Diare Akut adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau
setengah cair yang berlangsung kurang dari 15 hari
2. Tujuan Sebagai acuan dalam Penerapan langkah-langkah untuk Penanganan
Pasien Diare akut
3. Kebijakan Keputusan Kepala KPRJ Pitaloka Nomor / /KPTS/ KPRJ Pitaloka /
/2023 tentang jenis pelayanan dan penunjang layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes no 1186 tahun 2022 tentang Paduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. Langkah-Langkah 1) Dokter menyapa pasien.


2) Dokter mencuci tangan.
3) Dokter mengidentifikasi pasien dengan mencocokkan identitas
pasien dengan rekam medis.
4) Dokter memeriksa tanda-tanda vital pasien.
5) Dokter mempersilahkan pasien untuk berbaring di tempat tidur.
6) Dokter melakukan anamnesa :
a) Frekuensi diare,
e) Lama diare,
f) Perjalanan penyakit,
g) Informasi tentang tinja yaitu volume, warna, bau, sisa
makanan, lendri dan darah abdomen,
7) Petugas melakukan pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Fisik terutama derajat dehidrasi
a) Tanpa dehidrasi : tidak terdapat tanda untuk diklasifikasikan
sebagai dehidrai ringan atau berat
a) Derajat Ringan / Sedang di tandai : Rewel, gelisah, mata
cekung, minum dengan lahap, haus, cubitan kulit kembali
melambat
b) Dehidrasi berat di tandai : Letargis/ tidak sadar, mata cekung,
tidak bisa minum atau malas minum, cubitan kulit perut

5/2
kembali sangat lambat
8) Dokter memberikan resep kepada pasien :
Pasien diare yang belum dehidrasi dapat diberikan obat
antidiare untuk mengurangi gejala dan antimikroba.
Obat antidiare antara lain :
(1) Turunan opioid : Loperamid HCL (2-4mg, 3-4x/sehari).
(2) Obat mengeraskan tinja : Attapulgite 4x2 tablet / hari
atau smectine 3x1 sachet tiap BAB encer sampai diare
stop.
(3) Antibiotik : metronidazol 3x 250 mg tablet/hari.
9) Dokter memberikan edukasi kepada pasien.
10) Dokter melakukan pencatatan rekam medis.

6. Bagan Alir -
7. Unit Terkait 1) Ruang Pendaftaran
2) Ruang Poli Umum
3) Apotek

Rekaman historis perubahan

N TANGGAL MULAI
YANG DIUBAH ISI PERUBAHAN
O DIBERLAKUKAN

6/2
DIARE AKUT ANAK
Nomor Dokumen :
SOP/ /KPRJ Pitaloka/
/2023
Nomor Revisi :
SOP 00
Tanggal Terbit :
1 Agutus 2023
Halaman :
1/2
Drg.................................
KPRJ PITALOKA
NIP.
1. Pengertian Diare Akut adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau
setengah cair yang berlangsung kurang dari 15 hari
2. Tujuan Sebagai acuan dalam Penerapan langkah-langkah untuk Penanganan
Pasien Diare akut
3. Kebijakan Keputusan Kepala KPRJ Pitaloka Nomor / /KPTS/ KPRJ Pitaloka /
/2023 tentang jenis pelayanan dan penunjang layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes no 1186 tahun 2022 tentang Paduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. Langkah-Langkah 1) Dokter menyapa pasien.

2) Dokter mencuci tangan.

3) Dokter mengidentifikasi pasien dengan mencocokkan identitas


pasien dengan rekam medis.

4) Dokter memeriksa tanda-tanda vital pasien.

5) Dokter mempersilahkan pasien untuk berbaring di tempat tidur.

6) Dokter melakukan anamnesa :


h) Frekuensi diare,
i) Lama diare,
j) Perjalanan penyakit,
k) Informasi tentang tinja yaitu volume, warna, bau, sisa
makanan, lendri dan darah abdomen,
7) Petugas melakukan pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Fisik terutama derajat dehidrasi
a) Tanpa dehidrasi : tidak terdapat tanda untuk diklasifikasikan
sebagai dehidrai ringan atau berat.
b) Derajat Ringan / Sedang di tandai : Rewel, gelisah, mata
cekung, minum dengan lahap, haus, cubitan kulit kembali
melambat.

7/2
c) Dehidrasi berat di tandai : Letargis/ tidak sadar, mata cekung,
tidak bias minum atau malas minum, cubitan kulit perut
kembali sangat lambat
8) Dokter memberikan resep kepada pasien :
Pasien diare yang belum dehidrasi dapat diberikan obat antara
lain :
(1) Oral Rehydration Solution (ORS) : 75 ml/kgBB dalam 3
jam untuk mengganti kehilangan cairan yang telah
terjadi dan tambahan 5-10 ml/kgBB setiap kali diare.
(2) Zink 10-20mg tablet/hari.
(3) Antibiotik (Amoebiasis) : metronidazol 3x 5 mg
tablet/hari.
(4) Probiotik : Lactobacillus 3 sachet/hari.
(5) Dokter memberikan edukasi kepada pasien.
(6) Dokter melakukan pencatatan rekam medis.

(7) Bagan Alir -


(8) Unit Terkait 1) Ruang Pendaftaran
2) Ruang Poli Umum
3) Apotek

8/2

Anda mungkin juga menyukai