Anda di halaman 1dari 127

Review Mutu & Akreditasi Puskesmas

di Dinkes Kota Depok


Manajemen Risiko L/O/G/O
RTL Manajemen Risiko

INPUT Man SDM terlatih : Workshop Manaj. Risiko, KP, K3,


PPI (IPCN-Nursing, IPCD-Dr), Tim
Money Rencana Anggaran  terintegrasi RUK RPK (sesuai
Manajemen Puskesmas)
Material Kesesuaian alat sarpras dg Permenkes 43 2019 ttg
Machine Puskesmas, standar peralatan utk risiko peny. Infeksi, ASPAK,
telaahan risiko sesuai Permenkes K3, KP, PPI
Method Regulasi yang perlu disusun (Kebijakan MR KP K3, PPI SK
Tim, Komitmen K3 KP, Pedoman/Panduan, RUK-RPK, KAK,
SOP,
Dokumen : identifikasi, analisis risiko  register risiko, peta
risiko, identifikasi – peta lokasi B3-limbahB3, FMEA, form2
monitoring evaluasi risiko, record laporan insiden, form survei
(walking through survei K3), form lain

2
RTL Manajemen Risiko

PROSES Pelaksa- Implementasi pelaksanaan Manajemen risiko (KMP,


naan UKM, UKPP) K3, KP di Puskesmas, Pelaporan insiden,
Monitoring proses
Pelaksanaan FMEA

OUTPUT Hasil Evaluasi implementasi kegiatan, Evaluasi bulanan, triwulan,


kegiatan mid term, tahunan
Tindak lanjut utk prerencanaan berikutnya

3
4 dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta
5 dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta
6 dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta
7 dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta
8 dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta
Konsep & Proses
Manajemen Risiko L/O/G/O
KONSEP
HAZARD & RISK
Hazard / Bahaya:

– Sesuatu yang berpotensi


menyebabkan cedera, kerugian,
kerusakan
– A chemical, physical, or biological
agent or a set of conditions that
has the potential to cause harm
Kerugian yang mungkin terjadi pada
suatu satuan waktu atau kegiatan.
Contoh Bahaya & Risiko
No Bahaya Contoh Risiko
1 KIMIA Reagen, Keracunan
Cairan pembersih Iritasi
Klorin
2 FISIK Kebisingan Ketulian
Panas
Getaran
3 BIOLOGI Mikroorganisme Penyakit Infeksi
Toksin menular
Alergen Alergi
4 KONDISI Ergonomi Kekakuan sendi
Skoliosis
dll

13
Manajemen risiko

Proses mengenal, mengevaluasi,


mengendalikan, meminimalkan risiko
dalam suatu organisasi secara
menyeluruh (NHS)
Manajemen risiko
adalah pendekatan proaktif untuk
mengidentifikasi, menilai dan menyusun prioritas
risiko, dengan tujuan untuk menghilangkan atau
meminimalkan dampaknya.

The Joint Commission on Accreditation of Healthcare


Organizations/JCAHO :
Manajemen risiko adalah kegiatan berupa
identifikasi dan evaluasi untuk mengurangi risiko
cedera dan kerugian pada pasien, karyawan,
pengunjung dan organisasinya sendiri.

15
Risiko di Pelayanan Kesehatan
• Risiko klinis adalah semua isu yang
dapat berdampak terhadap pencapaian
pelayanan pasien yang bermutu tinggi,
aman dan efektif.

• Risiko non klinis/corporate risk adalah


semua hal yang dapat berdampak
terhadap tercapainya tugas pokok dan
kewajiban hukum dari pemberi
pelayanan kesehatan.
16
Kategori risiko ( Categories of Risk )
 Patient care care-related risks (Risiko
terkait pelayanan pasien)
 Medical staff staff-related risks (Risiko
terkait staf klinis pemberi pelayanan)
 Employee Employee-related risks
(Risiko karyawan dg karyawan)
 Property Property-related risks (Risiko
terkait sarana prasarana)
 Financial risks (risiko keuangan)
17
 Other risks (Risiko lainnya)
Patient care related risks

Contoh: pasien mengalami salah pemberian obat,


dioperasi salah sisi, diberi antibiotika ketika tidak
Clinical staff related risks

Contoh
dokter tertular infeksi dari pasien, perawat tertusuk
Non clinical staff related risk

Contoh: petugas laundry tertular infeksi dari linen


yang dicuci, petugas cleaning service tertusuk jarum
Facility related risks

Contoh: pasien tertimpa tabung oksigen yang tanpa


pengaman, limbah infeksius tidakdikelola dengan baik
Financial risks

Contoh: pasien tidak bayar, klaim tidak dibayar,


dsb
Other risks

risiko di luar 5 risiko yang sudah dibahas: ambulans


mengalami kecelakaan, dsb
Multi-Causal Theory
“Swiss Cheese” diagram (Reason, 1991)
Lingkup risk analysis

–What can happen


–When it could happen
–Factors associated with the
occurrence
Standar 5.2.
Program manajemen risiko berkelanjutan
digunakan untuk melakukan identifikasi, Analisa &
penatalaksanaan risiko untuk mengurangi cedera &
mengurangi risiko lain terhadap keselamatan pasien,
staf dan sasaran pelaksanaan UKM serta masyarakat.

• Upaya MANAJEMEN RISIKO dilaksanakan melalui


sebuah kerangka kerja manajemen risiko yang dilaksanakan
dalam PROSES Manajemen Risiko yang mencakup :
IDENTIFIKASI, ANALISA, PENATALAKSANAAN
RISIKO & MONITOR PERBAIKANNYA.
• (Lihat KMP 1.4 & PMP 5.1)
26

dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta


Proses manajemen risiko

A. Menetapkan lingkup
Manajemen risiko
Kajian risiko (risk assessment)

B. Identifikasi risiko
Monitoring,
Komunikasi audit
dan dan
Konsultasi C. Analisis risiko Tinjauan
pd (review)
stakeholders Dukungan
D. Evaluasi risiko internal

tdk
ya

Tindakan/treatment
terhadap
risiko
Kriteria 5.2.1
Risiko dalam penyelenggaraan berbagai upaya
Puskesmas thd pasien, keluarga, masyarakat,
petugas, dan lingkungan diidentifikaasi, dianalisis
& dilakukan penatalaksanaannya

Kriteria 5.2.2
Risiko dalam penyelenggaraan berbagai upaya
Puskesmas thd pasien, keluarga, masyarakat,
petugas, dan lingkungan yang telah diidentifikasi
dianalisis dan ditindaklanjuti.
dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta 28
Proses manajemen risiko

Initiate
Quality Risk Management Process

Risk Assessment

Risk Identification
• What might go wrong or
Risk Analysis
has gone wrong?
Risk Evaluation
• What is likelihood or
probability?
unacceptable

Risk Management t ools


Risk Co mmun ication

Risk Control

Risk Reduction • What are the


Risk Acceptance consequences (severity)?
Output / Result of the • What is the level of risk?
Quality Risk Management Process

Risk Review
Any mitigating factors?
Review Events
Identifikasi risiko
L/O/G/O
Identifikasi risiko

Dapat
diidentidikasi dari
 Hasil Audit
 Komplain
 Klaim
 Incidents
 Brainstorming
L/O/G/O
NO BAHAN untuk CONTOH
IDENTIFIKASI RESIKO

1 Laporan Kejadian Insiden Keselamatan Pasien ( KPC,


KNC, KTD, Kejadian Sentinel,dsb)

2 Review Rekam Medik Telaah rekam medik untuk melihat


ada/tidaknya penyimpangan dari standar
pelayanan)
3 Komplain pelanggan Kotak Saran, sms, wa, email, dll

4 Survey, Audit Hasil SKP, SKM


Audit Internal

5 Self Assement,klaim, dsb SA rutin tindak lanjut rekomendasi


Surveyor
Klaim berdasarkan Evaluasi MOU
6 K3 & keamanan Fasilitas Kesehatan, system utilitas, alat
lingkungan kesehatan,pengamanan kebakaran,
disaster, thd limbah & B3

32
Identifikasi Lingkup Risiko di
Puskesmas

KMP • Kepemimpinan & Manajemen Puskesmas


• terkait sarpras alkes, keuangan, administrasi

• Upaya Kesehatan Masyarakat

UKM • terkait pelayanan UKM esensial &


pengembangan

• Upaya Kesehatan Perorangan & Penunjang

UKPP • terkait pelayanan klinis/UKP, pelayanan


penunjang (Laboratorium, farmasi, pelayanan
radiologi -jika ada)

33
Identifikasi Risiko

Thd Insiden REGISTER


yg sudah RISIKO
terjadi Kategori
RISIKO :
√ KMP
√ UKM
√ UKPP
Risiko yg IDENTIFIKASI
PROSES
belum terjadi BERISIKO TINGGI

34 dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta


TABEL / MATRIK BAHAYA POTENTIAL
UNIT : ...........................................

PROSE
S/
GANG YANG SUDAH KECEL
AKAAN
JML
PEKER
BAHAYA POTENSIAL GUAN
AREA KESE DILAKUKAN YG JA
mUNG
FISIK BIOLO KIMI ERGO PSIKO HATAN ALAT/ PER APD
ATURAN KIN
GI A NOMI LOGIK LINGK
KERJA

35
Analisis Risiko

Menentukan
estimasi risiko
kuantitatif atau kualitatif tehnik-tehnik
evaluasi/matemattis
Proses mengenali
hazard yang mungkin terjadi &
potensi kegawatan dari
hazard tersebut
Analisis risiko dilakukan
dengan alat sbb:

Severity analysis
RCA FMEA L/O/G/O
Evaluasi Risiko
(Penilaian risiko)

Perlu treatment ?
Action Plan L/O/G/O
I. LINGKUP MANAJEMEN RESIKO
Penetapan lingkup konteks yang akan dilakukan pengendalian risiko

A UPAYA KESEHATAN PERORANGAN


CO
NTO
H
1 Pelayanan Kefarmasian

a Pelayanan Sediaan Farmasi,


Alkes & BMHP

b Pelayanan Farmasi Klinis


II. Identifikasi Risiko
DEFENISI
Proses menemukan, mengenal,
mendeskripsikan risiko (ISO 31000 : 2009)

JENIS RISIKO PROAKTIF (Mencari potensi resiko)


& RISIKO REAKTIF ( Setelah resiko muncul)

METODE PROAKTIF

REAKTIF
Audit, Inspeksi  Laporan insiden
 Brainstorming
 FMEA
 Analisa SWOT
 Survey
 Pendapat ahli

40
Contoh Identifikasi Risiko

No Pelayanan/ Risiko yang mungkin terjadi


Unit Kerja
I UKP
1 Pelayanan Bagi pasien:
laboratorium 1. spesimen tertukar Risiko
KESELAMATAN
PASIEN
Bagi Petugas :
1. Terpapar spesimen

Bagi Pengunjung : Risiko


(jika ada) K3

41 dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta


Keselamatan Kerja, Kebakaran & Kewaspadaan
bencana” digunakan untuk keselamatan yang tidak
terkait dengan asuhan tenaga kesehatan kepada pasien.
Risiko salah transfusi, salah identifikasi, pasien jatuh dari
tempat tidurnya termasuk lingkup “keselamatan pasien”,

sedangkan risiko kebakaran, gempa bumi, terjatuh karena


lantai licin yang dipel, kejatuhan plafon, termasuk lingkup
“K3/ Keselamatan kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan
bencana”

42 dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta


III. Menganalisis Risiko
DEFENISI
Proses menganalisis risiko : memahami
sifat risiko, menentukan peringkat risiko

JENIS  Seberapa sering/peluang resiko muncul


(Peluang/Likehood)
 Seberapa damapk yang ditimbulkan (Konsekensi)

TEKNIK
PENDEKATAN KUANTITATIF
 Memberikan skor 1-5 thd peluang & Dampak
 Makin beasr angka, peluang makin sering & dampak makin
berat
 Kemudian angka tersebut dikalikan untuk mendapat
peringkat
 Untuk prioritas penanganan
43
Contoh Analisis Risiko
Analisis
risiko

No Pelayanan Risiko yang mungkin terjadi


/ Tingkat risiko (sangat tinggi,
Unit Kerja tinggi, sedang, rendah)
I UKP
Peluang Dampak Tingkat
1 Pelayan Bagi pasien:
an spesimen tertukar
laborat
orium
Bagi Petugas :
Terpapar specimen

Bagi Pengunjung :
(jika ada)

44 dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta


IV. Mengevaluasi Risiko

Membandingkan antara hasil analisis


risiko dengan kriteria resiko untuk
menentukan apakah resiko dapat diterima
atau ditoleransi serta menentukan prioritas
masalah yang harus segera diatasi.
Evaluasi dapat dilakukan dengan
pengukuran berdasarkan target yang telah
disepakati.

45
Contoh : Mengevaluasi Risiko
Tertuang dalam tabel Register risiko :

Identifikasi Analisis Evaluasi


risiko risiko risiko
No Pelayanan/
Unit Kerja
Risiko yang
mungkin terjadi
Tingkat risiko (sangat tinggi, Penyebab Akibat
tinggi, sedang, rendah) terjadinya
I UKP Peluang Dampak Tingkat
1 Pelayan Bagi pasien:
an spesimen
laborato tertukar Risiko Keselamatan Pasien
rium

Bagi Petugas :
Terpapar
specimen
Risiko Keselamatan Kesehatan Kerja
Bagi
Pengunjung :
(jika ada)
V. Penanganan Risiko

Adalah proses untuk memodifikasi resiko al:


a. Menghindari resiko ( tidak
memulai/melanjutkan aktivitas yg menimbulkan
resiko tsb)
b. Mengambil/Meningkatkan resiko untuk
mendapat peluang lebih baik
c. Menghilangkan sumber resiko
d. Mengubah kemungkinan
e. Merubah konsekuensi
f. Berbagi resiko dengan pihak lain
g. Mempertahankan resiko
47
Proses Manajemen Risiko

Strategi reduksi & mitigasi


RISIKO
Risk Control
Risk Financing
Risk Avoidance
(Menghindari risiko) Memindahkan risiko
kepada pihak lain
Lost prevention - Frequency melalui pembiayaan
(Mencegah kerugian) (asuransi)
Lost reduction - severity  Asuransi kebakaran
(Mereduksi kerugian/dampak)
Contactual non Insurance)
Segregasi & transfer kontraktual
48 dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta
bukan asuransi
49 dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta
Contoh Penanganan Risiko
Tertuang dalam tabel Register risiko :
Penanganan
risiko

Identif Analisis Evalu Upaya PJ Pelaporan


ikasi
risiko
risiko asi
risiko penanganan (PIC) jika terjadi
jika terkena paparan
risiko

50 dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta


VI. Monitoring & Evaluasi Resiko

Menggunakan alat bantu : Register Resiko,


Identifikasi proses berisiko tinggi
Yang akan dibuat di masing-masing Pokja
setiap tahun direview :
 apakah tingkat risiko berkurang atau
meningkat (lihat laporan insiden, hasil audit,
komplain  sumber untuk mengidentifikasi
resiko),
 apakah ada risiko yang baru (belum ada di
risk register) karena terjadi insiden.

51
Terima kasih
INSTRUMEN
MANAJEMEN RISIKO L/O/G/O
53
INSTRUMEN MANAJEMEN RISIKO

• SEVERITY ASSESSMENT
• RISK REGISTER
• ROOT CAUSE ANALYSIS
• FAILURE MODE & EFFECT
ANALYSIS

54
Severity Assessment
L/O/G/O
Tools untuk risk analysis

• Severity assessment
• Root Cause Analysis
• Failure mode and effect analysis
Severity assessment

Menentukan tingkat keparahan risiko

Variabel yang digunakan untuk menilai


severity:
 Dampak risiko
 Probabilitas

57 dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta


Frequent
Probable
Possible
Unlikely
Rare
Probability

1. Extreme risk
Severity
assessment 2. High risk
3. Moderate risk
Severity
(Dampak) 4. Low risk
Extreme
Major
Moderate
Minor
Minimal
Dampak risiko (Severity)
TK Deskripsi Dampak
RISK
1 Minimal Tidak ada cedera

2 Minor • Cedera ringan , mis luka lecet


• Dapat diatasi dng P3K

3 Moderat • Cedera sedang, mis : luka robek


• Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/psikologis atau
intelektual (reversibel. Tdk berhubungan dng penyakit
• Setiap kasus yg meperpanjang perawatan

4 Mayor • Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh


• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/ psikologis atau
intelektual (ireversibel), tdk berhubungan dg penyakit

5 Ekstrem/ Kematian yg tdk berhubungan dng perjalanan penyakit


katastrofik 59 t
Probabilitas
Frequent: Sangat sering terjadi (Tiap
minggu/bulan) : 5
Probable: Sering terjadi (bbrp kali/tahun) : 4

Possible: Mungkin terjadi (1 - < 2 tahun/kali) : 3

Unlikely: Jarang terjadi (> 2 - < 5 th/kali): 2

Rare: Sangat jarang terjadi ( > 5 thn/Kali): 1


MATRIKS GRADING RISIKO Lihat Permenkes 11 Tahun 2017 dan
KESELAMATAN PASIEN Pedoman Managemen Risiko &
Keselamatan Pasien Kemenkes RI

61 dr Luwi - PMKP 7 Okt


Severity Assesment dilakukan :
IDENTIFIKASI
BELUM TERJADI REGISTER PROSES BERISIKO
INSIDEN RISIKO TINGGI

KESELAMATAN Area Prioritas

PASIEN /K3
FMEA
Risiko
JIKA TERJADI TINGGI/ RCA
INSIDEN EKSTREM
KESELAMATAN Risiko
PASIEN HIJAU/ Investigasi
BIRU sederhana
62
dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta
Tindakan sesuai Tingkat & Band Risiko
LEVEL/BANDS TINDAKAN
EKSTREM Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama 45 hari,
(SANGAT TINGGI) membutuhkan tindakan segera, perhatian sampai
ke Manajer Klinik
HIGH Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari,
(TINGGI) kaji dng detail & perlu tindakan segera, serta
membutuhkan tindakan top manajemen

MODERATE Risiko sedang dilakukan investigasi sederhana


(SEDANG) paling lama 2 minggu. Manajer/pimpinan klinis
sebaiknnya menilai dampak terhadap bahaya &
kelola risiko
LOW Risiko rendah dilakukan investigasi sederhana
(RENDAH) paling lama 1 minggu diselesaikan dng prosedur
rutin
63
MATRIKS
GRADING
RISIKO K3
Berdasarkan Permenkes 52 Tahun 2018

64 dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta


MATRIX PENILAIAN RISIKO K3

RISK MATRIX DAMPAK/keparahan

RINGAN SEDANG BERAT

KEMUNGKINAN TIDAK RISIKO RISIKO RISIKO


/ MUNGKIN RENDAH RENDAH SEDANG
PROBABILITAS
MUNGKIN RISIKO RISIKO RISIKO
RENDAH SEDANG TINGGI

SANGAT RISIKO RISIKO RISIKO


MUNGKIN SEDANG TINGGI TINGGI

Lihat Permenkes 52 Tahun 2018 tentang K3 di Fasyankes


SKALA TINGKAT RISIKO
TINGKAT DESKRIPSI PENGENDALI
RISIKO AN

Risiko RENDAH Ada kemungkinan rendah bahwa


cedera atau gangguan PRIORITAS 3
kesehatan minor terjadi saat ini,
dengan dampak kesehatan yang
ringan hingga sedang
Risiko SEDANG Konsekuensi atau keparahan
dari cidera dan gangguan PRIORITAS 2
kesehatan tergolong kategori
serius meskipun probabilitasnya
rendah
Risiko TINGGI Kemingkinan besar terjadi
gangguan kesehatan dan cedera PRIORITAS 1
yang moderate atau serius bahkan
kematian
Register Risiko
L/O/G/O
Menyusun Register Risiko

68 dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta


RISIKO YANG MUNGKIN TERJADI AKIBAT
PENYELENGGARAAN PELAYANAN OLEH FKTP

• CONTOH :
– RISIKO AKIBAT
PENYELENGGARAAN
PELAYANAN KLINIS
– RISIKO AKIBAT
PENYELENGGARAAN
KEGIATAN LAB
– RISIKO YANG TERKAIT
DENGAN KONDISI SARANA,
PRASARANA, DAN
PERALATAN YANG ADA DI
PUSKEMAS
REGISTER RISIKO
• A tool for documenting risks, and actions to
manage each risk.
• The Risk Register is essential to the successful
management of risk.
• As risks are identified they are logged on the
register and actions are taken to respond to the
risk.

• Source: Risk Register Definition | How to use a


Risk Register with sample
Template https://www.stakeholdermap.com/risk/ri
sk-register.html
ISI REGISTER RISIKO
• UNIT KERJA/KEGIATAN PELAYANAN
• RISIKO-RISIKO YANG MUNGKIN TERJADI
• TINGKAT RISIKO (DIHITUNG DENGAN
MEMPERHATIKAN DAMPAK RISIKO DAN
KEMUNGKINAN TERJADINYA)
• PENYEBAB TERJADINYA
• AKIBAT JIKA TERPAPAR
• PENCEGAHAN
• UPAYA PENANGANAN JIKA TERPAPAR
• PENANGGUNG JAWAB
• PELAPORAN
REGISTER RISIKO CONTOH
PUSKESMAS ……. TAHUN ….. REGISTER RISIKO

No Pelayanan/Unit Risiko yang Tingkat Penyebab Akibat Pencega Upaya Penanggu Pelaporan
Kerja mungkin terjadi risiko terjadinya han penangan ng jawab jika terjadi
(sangat risiko an jika (PIC) paparan
tinggi, tinggi, terkena
sedang, risiko
rendah)
I UKP
1 Pelayanan Bagi pasien:
laboratorium
1. specimen
tertukar
2. dst

Bagi
petugas:
1. terpapar
reagensia
korosif
2. dst
Bagi
lingkungan:
1. limbah lab
infeksiun
2. dst
: dst

II Admen
1 Kepegawaian
FORMAT REGISTER RISIKO
No Pelay Risiko Kega Proba Ting- Penye Aki Penceg Upaya Penang Pelap
anan/ yang watan bilitas kat bab bat ahan penang gung oran
unit mungkin / risiko terjadi risiko anan jawab jika
kerja terjadi dampa (sa- nya jika (PIC) terjadi
k (1-5) ngat terkena papar
(severi tinggi, risiko an
ty) tinggi,
se-
(1-5) dang,
ren-
dah)
FORMAT REGISTER RISIKO
No Pela- Risiko Kegawa Proba Tingkat Penye Aki- Pencega Upaya Penangg Pelapo
yang tan/ bilitas risiko bab bat han penanga ung ran jika
yanan mungk dampak
in (severit
(sangat terjadi
tinggi, nya
risiko nan jika
terkena
jawab
(PIC)
terjadi
papara
/unit terjadi y) (1-5) tinggi, risiko n
sedang
kerja (1-5) ,
rendah)

• PELAYANAN/UNIT KERJA :
Pelayananan UKPP : ruang pemeriksaan,
Laboratorium, Apotik
Ruang pendaftaran,
ruang tunggu pasien
FORMAT REGISTER RISIKO
No Pelayana Kegawat Probabi Tingkat Penyeb Akib Pencegah Upaya Penanggu Pelapor
n/unit Risiko an/ litas risiko ab at an risiko penangan ng jawab an jika
kerja yang dampak
(severity)
(sangat
tinggi,
terjadin
ya
an jika
terkena
(PIC) terjadi
paparan
mung- (1-5) tinggi, risiko
(1-5) sedang,
kin rendah)
terjadi

• RISIKO-RISIKO YANG MUNGKIN TERJADI


Risiko terkait kegiatan pelayanan atau risiko
yg dapat terjadi di tempat kerja
FORMAT REGISTER RISIKO
No Pelaya Risi- Kegawa Proba Ting- Penye Aki Penceg Upaya Penang Pelap
nan/ ko tan/ bilitas kat bab bat ahan penang gung oran
unit yang dampak risiko terjadi risiko anan jawab jika
kerja mung (sa- nya jika (PIC) terjadi
-kin
(seve- (1-5) ngat terkena papar
terja- rity) tinggi, risiko an
di tinggi,
(1-5) se-
dang,
renda
h)

TK RISK Deskripsi Dampak

1 Minimal Tidak ada cedera


2 Minor • Cedera ringan , mis luka lecet
• Dapat diatasi dng P3K
3 Moderat • Cedera sedang, mis : luka robek
• Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/psikologis atau intelektual
(reversibel. Tdk berhubungan dng penyakit
• Setiap kasus yg meperpanjang perawatan

4 Mayor • Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh


• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/ psikologis atau intelektual
(ireversibel), tdk berhubungan dg penyakit
FORMAT REGISTER RISIKO
No Pelayana
n/unit
Risiko Kegawat
an/
Prob Tingkat
risiko
Penyeba
b
Akib
at
Pencegah Upaya Penanggu Pelapor
an risiko penangan ng jawab an jika
yang
kerja
mungkin dampak abilit (sangat terjadin an jika (PIC) terjadi
terjadi
(severity) as tinggi,
tinggi,
ya terkena
risiko
paparan

(1-5) sedang,
rendah)
(1-5)

Probabilitas
Sangat sering terjadi (Tiap minggu/bulan) : 5

Sering terjadi (bbrp kali/tahun) : 4


Mungkin terjadi (1 - < 2 tahun/kali) : 3
Jarang terjadi (> 2 - < 5 th/kali): 2
Sangat jarang terjadi ( > 5 thn/Kali): 1
 Kategori merah atau kuning

Root Cause Analysis


L/O/G/O
Menyusun RCA
• Jika terjadi suatu INSIDEN KP 
lakukan SEVERITY ASSESSMENT.
• Jika masuk KATEGORI EKSTREM
(MERAH) atau TINGGI (KUNING), maka
Tim KP melaporkan ke Pimpinan untuk
dilakukan RCA  SK Tim RCA
• Jika INSIDEN masuk KATEGORI
SEDANG (HIJAU) atau RENDAH (BIRU)
 dilakukan investigasi sederhana.

79 dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta


Penilaian Insiden KP &
Tindakan sesuai Tingkat/Band Risiko
LEVEL/BANDS TINDAKAN
EKSTREM Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama 45 hari,
(SANGAT TINGGI) membutuhkan tindakan segera, perhatian sampai
ke Kepala Puskesmas Sudin
HIGH Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari,
(TINGGI) kaji dng detail & perlu tindakan segera, serta
membutuhkan tindakan top manajemen
WMM  Kepala Puskesmas
MODERATE Risiko sedang dilakukan investigasi sederhana
(SEDANG) paling lama 2 minggu. Manajer/pimpinan klinis
sebaiknnya menilai dampak terhadap bahaya &
kelola risiko (o/ Kasatpel)
LOW Risiko rendah dilakukan investigasi sederhana
(RENDAH) paling lama 1 minggu diselesaikan dng prosedur
rutin (o/ PJ Unit)
80
Langkah RCA

T 1. Bentuk TIM RCA untuk suatu kejadian


P 2. PELAJARI kejadian
3. ANALISIS sebab
A
4. Menyusun RENCANA tindakan
R 5. Me-LAPOR-kan proses analisis dan
L temuan
Tahap 2. Mempelajari kejadian

• menentukan masalah,
• mengumpulkan bukti-bukti yang nyata,
• melakukan wawancara,
• meneliti lingkungan kejadian,
• menggambarkan rantai terjadinya kejadian
• mengenali faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap timbulnya kejadian,
• mengenali kejadian-kejadian yang
mengawali (trigger)
Memahami penyebab kejadian
• Kegagalan aktif: pelanggaran yang
sengaja dilakukan oleh seseorang
• Kondisi laten: breakdown dari proses
atau sistem:
– Kurangnya pendidikan
– Gagal mengikuti prosedur
– Alat yang rusak
– Disain yang tidak tepat, dsb
Tahap 3. Menganalisis Sebab
• melakukan analisis : pohon masalah
/diagram tulang ikan untuk mengetahui
kegiatan atau kondisi yang
menyebabkan timbul kejadian,
• mengenali sistem yang melatar
belakangi timbulnya kejadian atau
sampai tidak ada alasan lagi untuk
melanjutkan
• mengidentifikasi akar-akar penyebab:
– Faktor manusia: kelalaian, incompetence,
sistem pengelolaan sumber daya manusia
termasuk reward system
– Sistem breakdown, sistem failure, sistem
incapability
– Sistem pengendalian
– Sumber daya (fasilitas dan peralatan) dan
manajemen sumber daya
• rumuskan pernyataan akar masalah
Root Cause Analysis

Masalah

Root
cause
Contoh Root Cause Analysis (RCA)

87 dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta


Tahap 4. Susun rencana tindakan
• menetapkan strategi yang tepat untuk
mengatasi penyebab yang diidentifikasi,
dan dapat diterima oleh pihak yang
terkait dengan kejadian.
• Rencana tindakan disusun untuk tiap
akar penyebab kejadian dan pengukuran
untuk menilai efektifitas tindakan thd
akar penyebab
• Dapatkan persetujuan dari
kepemimpinan dalam organisasi
Tahap 5. Catat dan laporkan
• Catat proses dan alat yang digunakan
• Biaya yang dibutuhkan
• Ringkasan kejadian
• Proses investigasi dan analisis
• Temuan
Penugasan Menyusun RCA
• Kasus
• Manajer Klinik X, dr. Andri dipanggil oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten X pagi tadi karena adanya laporan
dari Rumah Sakit Daerah bahwa seorang wanita usia 65
tahun, Ny Ani Sutrisna, mengalami coma selama dua
minggu dan terpaksa dirawat di ICU sebuah rumah sakit
daerah tersebut akibat kesalahan mendapatkan obat
gliklazid 80 mg yang diberikan tiga kali sehari dari
Manajer X.
• Wanita tersebut adalah rujukan balik dari dokter spesialis
THT ke klinik X tersebut, yang berobat pada hari Kamis,
tanggal 19 mei 2016 yang lalu. Wanita tersebut diperiksa
oleh dokter Slamet yang bertugas di klinik X
90
Penugasan Menyusun RCA
• Sesuai dengan rujukan balik dari dokter spesialis, dr.
Slamet meresepkan obat prednisolone 5 mg tiga kali sehari
sehubungan dengan rhinitis alergi yang diderita oleh Ny.Ani
Sutrisna.
• Dr. Andri segera membentuk tim RCA untuk melakukan
tindak lanjut terhadap kejadian tersebut, karena selama
tiga bulan terakhir terjadi tiga kali kesalahan pemberian
obat meskipun tidak berakibat fatal. Kejadian yang
menimpa Ny Ani Sutrisna tersebut merupakan kejadian
yang keempat.
• Hari Kamis merupakan hari pasaran di Kecamatan X,
sehingga pasien pada hari Kamis biasanya lebih dari 100
pasien sehari. Pada hari tersebut tercatat ada 135 pasien
yang dilayani, dan Ny Ani Sutrisna merupakan pasien
91
dengan antrian di apotik nomor 111.
Penugasan Menyusun RCA
• Pada hari tersebut ada empat orang dengan nama Ani
yang berobat ke Klinik X, salah satu pasien yang juga
bernama Ani, yaitu Ny. Ani Saputra. Ny. Ani Saputra adalah
pasien penderita diabetes yang sudah cukup lama dengan
usia 70 tahun, dengan antrian di apotik nomor 105.
• Ny. Ani Sutrisna diantar oleh anak perempuannya yang
berulang kali menanyakan kapan obat untuk ibunya akan
diberikan, karena ia harus segera masuk kerja pada jam
13.00 di sebuah pabrik garment di Kecamatan tsb.
• Ternyata terjadi resep yang tertukar antara resep yang
diberikan kepada Ny Ani Sutrisna dan Ny.Ani Saputra,
yang kebetulan kedua pasien tersebut adalah pasien yang
diperiksa oleh Dr. Slamet.
92
Penugasan Menyusun RCA
• Ketika kedua resep tersebut diteliti, ternyata kedua resep
tersebut tertuliskan Nama: Ny. Ani. S. (tidak dituliskan
dengan nama lengkap).
• Di tempat pelayanan obat klinik X pada hari itu dilayani oleh
seorang Apoteker, dibantu oleh seorang tenaga tehnis
kefarmasian, dan dua orang petugas cleaning service:
Sulastri dan Retno, yang diminta untuk membantu karena
banyaknya pasien pada hari tersebut. Petugas cleaning
service tersebut belum pernah mendapat pelatihan
penyediaan obat.
• Obat yang diberikan kepada Ny Ani Sutrisna ternyata
disiapkan dan diserahkan oleh Retno, karena tenaga tehnis
kefarmasian sibuk melayani obat-obat racikan yang banyak
diresepkan pada hari tersebut.
93
• Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 12.15 siang, dan
pada saat tersebut terjadi kejadian seorang anak balita
terpeleset jatuh di kamar mandi, meskipun tidak
mengalami cedera, sehingga Sulastri diminta oleh salah
satu perawat untuk membersihkan kamar mandi yang
licin.
• Klinik X sedang dalam persiapan akreditasi, baru dimulai 3
bulan yang lalu, sehingga belum semua kebijakan,
pedoman, dan prosedur pelayanan disusun dan disahkan.
Farmasi merupakan salah satu unit kerja yang
sebenarnya cukup aktif dalam persiapan akreditasi, tetapi
karena banyaknya pasien dan terbatasnya petugas,
dokumen-dokumen yang harus disusun masih dalam
bentuk draft.
94
Tugas : Menyusun Laporan RCA (1)
LAPORAN RCA
(ROOT CAUSE ANALYSIS)
Analisis terhadap KTD : ………………….
Tim RCA:
• Ketua
• Anggota

Diskripsi singkat kejadian:

Faktor yang menjadi pencetus (trigger):



95

Tugas : Menyusun Laporan RCA (2)
Kronologi kejadian:

Faktor-faktor yang terkait dengan kejadian:


 Faktor-faktor yang terkaitlangsung:


 Faktor-faktor yang menunjang terjadinya kejadian:

96
Tugas : Menyusun Laporan RCA (3)

Analisis akar masalah


(gambarkan diagram tulang ikan/pohon
masalah)

97
Tugas : Menyusun Laporan RCA (4)
Rencana solusi:




Implementasi dan Tindak lanjut:



Pelaporan:

98
PENENTUAN
AREA PRIORITAS L/O/G/O
99
PENETAPAN PRIORITAS PERBAIKAN MUTU

Upaya Perbaikan yang dilakukan


 Perlu Prioritas  Keterbatasan Sumber daya

Didasarkan pada :
PROSES yang berimplikasi risiko tinggi (high risk),
melibatkan POPULASI dalam volume besar (high volume),
Biaya besar bila htidak dikelola dengan baik (high cost),
kecenderungan terjadi masalah (problem prone), atau
capaian kinerja rendah
Menentukan AREA PRIORITAS

High Risk
Penentuan risiko
High Cost
di masing-
Perhitungan/
High Volume
masing area
berdasarkan
estimasi biaya
Jumlah/
Problem Prone
yang
tingkat risiko di volume/peluang
dikeluarkan Kecenderungan
area tsb (Lihat kejadian risiko
untuk terjadi
register risiko) dimasing-
mengatasi risiko masalah :
Buat skoring masing area
Buat skala likert (lihat penularan,
tingkat risiko perluasan
terkait biaya probabilitas di
tersebut masalah, KLB
yang digunakan Risk register,
atau catatan dll
keluhan
pelanggan,
laporan insiden
dll)

101
Menentukan area prioritas
Area/unit kerja High High High Problem Total Urutan
risk cost volum Prone Prioritas
e
R. Tindakan 10 7 4 4 25 III
& Gawat
darurat
Rawat jalan 5 5 8 4 22 VI

Farmasi 9 8 8 5 30 I

Laboratorium 9 8 8 4 29 II

Rawat inap 6 7 5 6 24 IV

Pendaftaran 6 4 8 5 23 V
Jika tidak ada kejadian,
tetapi kita akan
memperbaiki suatu sistem
agar risiko minimal, maka
lakukan FMEA L/O/G/O
Failure Mode & Effect
Analysis L/O/G/O
Apakah FMEA?

Failure Mode & Effect Analysis


• Suatu alat mutu untuk mengkaji suatu
prosedur secara rinci, dan mengenali model-
model adanya kegagalan/kesalahan pada
suatu prosedur, melakukan penilaian
terhadap tiap model
kesalahan/kegagalan, dengan mencari
penyebab terjadinya, mengenali akibat dari
kegagalan/kesalahan, dan mencari solusi
dengan melakukan perubahan
disain/prosedur
Apakah FMEA?

Failure Mode & Effect Analysis


• Analisis akar masalah yang dilakukan
untuk mengurangi risiko secara
PROSPEKTIF pada kejadian yang memiliki
frekwensi dan tingkat potensi keparahan
yang TINGGI
LANGKAH-LANGKAH FMEA

Bentuk Tim FMEA


1 (Pemilik Proses)

Tetapkan TUJUAN PROSES,


2 KETERBATASAN TIM, JADWAL TIM utk
Melakukan FMEA

Menetapkan PERAN setiap anggota TIM dlm


3 analisis FMEA

107
LANGKAH-LANGKAH FMEA

4 Gambarkan ALUR PROSES YANG ADA


SEKARANG

Kenali MODEL-MODEL
5 KEGAGALAN/KESALAHAN pada proses
tersebut

Kenali PENYEBAB TERJADINYA


6 KEGAGALAN/KESALAHAN untuk tiap model

108
LANGKAH-LANGKAH FMEA

Kenali AKIBAT DARI KEGAGALAN


7 untuk setiap Model tersebut

NILAI setiap model


8 kegagalan/kesalahan

HITUNG Risk Priority Number


9 (RPN)

109
LANGKAH-LANGKAH FMEA

Tentukan Cut 0ff point RPN untuk menentukan


10 prioritas urutan dari modelmodel yang diidentifikasi

11 SUSUN KEGIATAN untuk mengatasi

TENTUKAN CARA MEMVALIDASI (untuk


12 menilai keberhasilan yang direncanakan)

13 GAMBAR ALUR PROSES BARU

110
PENJELASAN LANGKAH KE:

8. PENILAIAN untuk tiap model


kesalahan/kegagalandengan 3 variabel: Skala 1-10
– Sering tidaknya terjadi (occurrence): (O)
• 1 : tidak pernah, 10 sangat sering
– Kegawatannya (severity): (S)
• 1 : tidak gawat, 10 sangat gawat
– Kemudahan untuk terdeteksi
(detectability): (D)
• 1 : mudah dideteksi, 10 : sangat sulit dideteksi

9. Hitung Risk Priority Number (RPN) dengan


mengkalikannya: RPN = O x S x D
FMEA (1)

Unit kerja:

Tim FMEA:

Peran masing-masing ketua dan anggota :

Jadual kegiatan tim:


112
dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta
FMEA (2)

Alur proses yang sekarang:

Identifikasi Failure modes:

113 dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta


Contoh di Pelayanan obat
No Tahapan kegiatan Failure modes
pada alur proses (Bentuk Kegagalan)
1 Menerima resep Salah identitas
Resep tertukar
2 Membacaresep Resep tidak dapat dibaca
Salah membaca resep
Salah identitas
Salah menghitung umur
3 Telaah resep Salah menganalisis interaksi obat
Tidak/salah melakukan pengecekan
dosis obat balita/anak

4 Menyiapkan obat Salah mengambil obat

5 Menyerahkan obat Obat tertukar

114
FMEA (3)
Modus- Penyebab Akibat Kemung- Tingkat Kemudah Risk Solusi Indikator
modus terjadinya nya kinan kepa- an Priority untuk
kegagalan/ terjadiny tuhan dideteksi Number menguku
kesalahan a ( O= (S= (D= (RPN) r
Occurren Severity) Detectabi RPN = keberhasi
ce) lity) OxSxD lan dari
solusi

115
Severity (S) Rating Scale (1 sd 10)
Nilai Penjelasan Pengertian
10 Amat Kesalahan yang dapat menyebabkan kematian
sangat pelanggan dan kerusakan sistem tanpa tanda-
berbahaya tanda yang mendahului
9 Sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera
8 berbahaya berat/permanen pada pelanggan atau
gangguan serius pada sistem yang dapat
menghentikan pelayanan dengan adanya tanda
yang mendahului
7 Berbahaya Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera
ringan sampai sedang dengan tingkat ketidak
puasan yang tinggi dari pelanggan dan/atau
menyebabkan ganggung sistem yang
membutuhkan perbaikan berat atau kerja ulang
yang signifikan
Severity (S) Rating Scale (1 sd 10)
Nilai Penjelasan Pengertian
6 Berbahaya Kesalahan berakibat pada cedera ringan dengan
5 sedang sedikit ketidak puasan pelanggan dan/atau
menimbulkan masalah besar pada sistem
4 Berbahaya Kesalahan menyebakan cedera sangat ringan atau
3 ringan tidak cedera tetapi dirasakan mengganggu oleh
sampai pelanggan dan/atau menyebabkan masalah ringan
sedang pada sistem yang dapat diatasi dengan modifikasi
ringan
2 Berbahaya Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan pelanggan
ringan tidak menyadari adanya masalah tetapi berpotensi
menimbulkan cedera ringan atau tidak berakibat
pada sistem
1 Tidak Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan tidak
berbahaya berdampak pada sistem
Occurence (O)
Rating Scale (1 sd 10)
Nilai Penjelasan Pengertian

10 Kemungkinan Kesalahan terjadai paling tidak sekali


terjadinya sehari atau hampir setiap saat
dapat
dipastikan
9 Hampir tidak Kesalahan dapat diprediksi terjadi
dapat atau terjadi setiap 3 sampai 4 hari
dihindarkan
8 Kemungkinan Kesalahan sering terjadi atau terjadi
7 terjadai sangat paling tidak seminggu sekali
tingggi
Occurence (O)
Rating Scale (1 sd 10)
Nilai Penjelasan Pengertian

6 Kemungkinan Kesalahan terjadi sekali sebulan


5 terjadi tinggi
sedang
4 Kemungkinan Kesalahan kadang terjadi, atau sekali
3 terjadi sedang tiap tiga bulan
2 Kemungkinan Kesalahan jarang terjadi atau terjadi
terjadi rendah sekitar sekali setahun
1 Kemungkinan Kesalahan hampir tidak pernah
terjadi amat terjadi, atau tidak ada yang ingat
sangat rendah kapan terakhir terjadi
Detection (D)
Rating Scale (1 sd 10)
Nilai Penjelasan Pengertian

10 Tidak ada Tidak ada mekanisme untuk mengetahui


peluang adanya kesalahan
untuk
diketahui
9 Sangat sulit Kesalahan dapat diketahui dengan
8 diketahui inspeksi yang menyeluruh, tidak feasible
dan tidak segera dapat dilakukan
7 Sulit Kesalahana dapat diketahui dengan
6 diketahui inspeksi manual atau tidak ada proses
yang baku untuk mengetahui, sehingga
ketahuan karena kebetulan
Detection (D) Rating Scale

Nilai Penjelasan Pengertian

Berpeluang Ada proses untuk double checks


5 sedang untuk atau inspeksi tetapi tidak otomatis
diketahui atau dilakukan secara sampling
4 Berpeluang tinggi Dipastikan ada proses inspeksi
3 untuk diketahui yang rutin tetapi tidak otomatis
2 Berpeluang sangat Dipastikan ada proses inspeksi
tinggi untuk rutin yang otomatis
diketahui
1 Hampir dipastikan Ada proses otomatis yang akan
untuk diketahui menghentikan proses untuk
mencegah kesalahan
MENETAPKAN CUT OFF POINT
DENGAN DIAGRAM PARETO

1 Urutkan model2 tsb dari RPN tertinggi ke terendah

2 Hitung Kumulatif dari Nilai PRN dari tiap model

HITUNG porsentase kumulatif dari nilai RPN pada tiap


3 model

4 Perhatikan model dengan porsentase kumulatif 80%

Tetapkan cut of point pada porsentase kumulatif 80%


5 tersebut sebagai cut off point

122
FMEA (4)
Menetapkan cut off point dengan diagram Pareto:
Modus RPN Kumulatif Persentase
kegagalan/ Kumulatif
kesalahan
Modus 1 320 320 26,4 %
Modus 4 270 590 48,7 %

Modus 3 240 830 68,6 %


Modus 2 160 990 81,8 % Cut off: 160
Modus 6 100 1090 90,1 %
Modus 5 80 1170 96,7 %
Modul 7 40 1210 100 %

123
Jadi yang harus ditindak lanjuti dengan solusi adalah: modus 1, 4,
FMEA (5)

Alur proses yang baru:



Pelaksanaan:

Monitoring, validasi, evaluasi, dan pelaporan


(bisa dihitung ulang RPN setelah implementasi),
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan
atau berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak
seharusnya terjadi

KTD =Adverse event (Kejadian Tidak


Diharapkan=KTD) Cedera yang KNC KTC
diakibatkan oleh pengelolaan klinis bukan
oleh kondisi pasien. INSIDE
KPC N
• KTC = Kejadian Tidak Cedera : terjadi KTD
error dalam pengelolaan klinis tetapi HFMEA
tidak terjadi cedera K.Sentinel

KNC = Near miss (Kejadian Nyaris


RCA
Cedera): suatu kejadian atau situasi yang
sebenarnya dapat menimbulkan
kecelakaan, trauma atau penyakit tetapi KPC = Kondisi Potensial
belum terjadi karena secara kebetulan Cedera (KPC): suatu
diketahui atau upaya pencegahan segera keadaan yang mempunyai
dilakukan potensi menimbulkan cedera
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
INTERNATIONAL PATIENT SAFETY
GOAL (IPSG)
Improve Effective
COMMUNICATION
Improve
IDENTIFY the safety of
Patient 2 HIGH ALERT
Correctly
1 3 MEDICATION

SKP
Reduce the Risk of
6 4
Ensure
CORRECT
PATIENT HARM
RESULTING FROM 5 site, Correct
Procedure,
FALLS Reduce the Risk of Correct
Patient
HEALTH CARE ASSOCIATED
SUrgery
INFECTION
TERIMA KASIH
L/O/G/O
dr. Dwidea Yuliana - WI BBPK Jakarta 127

Anda mungkin juga menyukai