Anda di halaman 1dari 2

TRANSFORMASI DIGITAL S2 MM

Perkenalkan saya dr. Amilia, saat ini saya bekerja sebagai dokter umum di sebuah
klinik swasta Pitaloka di kota Depok. Sebagai dokter umum yang kesehariannya bekerja
melayani pasien mulai pagi sampai sore hari, dibutuhkan kondisi fisik dan mental yang
prima. Fasilitas sarana dan prasarana yang nyaman untuk mendukung pelayanan saya sebagai
dokter tentu sangat diperlukan, terutama sistem digital di era pandemi Covid 19 yang dimulai
sejak Maret 2020 sampai Desember 2022. Sistem digital sangat membantu para dokter dan
paramedis untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, dan memiliki keunggulan
salah satunya dapat dapat melindungi serta mengurangi penyebaran virus Covid 19 yang
disebabkan oleh kontak fisik antara sesama manusia secara langsung. Layanan konsultasi
secara digital antara dokter dan pasien juga di aplikasikan oleh klinik tempat saya bekerja,
salah satunya dengan bekerjasama dengan provider penyedia jasa telekonsultasi medis, yaitu
Klinik Pintar. Tidak hanya itu untuk layanan pasien yang menggunakan JKN (Jaminan
Kesehatan Nasional) juga dilayani secara online dengan menggunakan konsultasi dokter di
aplikasi mobile JKN.

Dengan adanya Klinik Pintar dan mobile JKN, sangat memudahkan pasien yang tidak
memiliki waktu untuk datang langsung ke klinik atau memiliki kondisi yang menyulitkan
untuk bertemu langsung dengan dokter. Kedua aplikasi tersebut sangat memudahkan saya
terutama di era pandemic Covid 19 lalu untuk memberikan layanan medis tanpa perlu takut
untuk tertular atau menularkan virus kepada pasien. Dan sistem layanan Klinik Pintar juga
memiliki fitur riwayat medis untuk masing-masing individu, baik riwayat penyakit yang di
derita maupun riwayat pengobatan terdahulu, yang memudahkan saya sebagai dokter untuk
mengetahui informasi medis tentang pasien tanpa harus bertanya banyak yang bisa
menghemat waktu layanan. Namun kendalanya di praktek sehari-hari selama kurang lebih 3
tahun ini, layanan telekonsultasi lebih banyak digunakan oleh pasien yang berusia rentang
20-45 tahun. Dikarenakan pasien yang berada di rentang usia tersebut masih fasih
menggunakan gadget dan selalu mengupdate informasi salah satunya layanan kesehatan
online.

Layanan aplikasi kesehatan online juga harus didukung oleh fasilitas sarana dan
prasarana yang mumpuni, salah satunya jaringan internet yang bagus bukan hanya di
penyedia layanan kesehatan (rumah sakit, klinik, praktek mandiri) juga pengguna nya turut
memiliki prasarana yang bagus. Hal ini berdasarkan pengalaman saya juga yang pernah
kehilangan koneksi saat berinteraksi (konsultasi) dengan pasien secara online, dikarenakan
sinyal gadget yang digunakan pasien tiba-tiba down. Jadi penggunaan layanan aplikasi
kesehatan online yang ada juga harus di dukung dengan pengguna (pasien) yang paham dan
mengerti bagaimana menggunakan aplikasi tersebut secara baik dan benar, sehingga mutu
pelayanan kesehatan online bisa memiliki nilai yang sama dengan yang offline.

Anda mungkin juga menyukai