Anda di halaman 1dari 4

Analisis Teknologi Komputer Pada Revolusi 4.

0 Bidang Kesehatan
Sektor kesehatan adalah sektor yang paling mungkin mendapatkan keuntungan dari
Revolusi Industri 4.0 karena bergabungnya sistem fisika, digital dan biologi, walaupun sektor
ini mungkin juga yang paling tidak siap menerima. The Economist Intelligence Unit
melakukan survei terhadap 622 pemimpin bisnis dari berbagai industri di seluruh dunia yang
memperkuat hal tersebut. Berbagai data secara detail tentang kesehatan dan status kebugaran
seseorang dapat dikumpulkan oleh telepon genggam dan alat kebugaran yang dipakai sehari-
hari. Data tersebut dapat digunakan untuk penelitian kesehatan dan juga berpotensi unutk
mentransformasi kesehatan individu dan keperluan medisnya. Studi yang dilakukan The
Economist Intelligence Unit mengatakan bahwa sebagian dokter percaya bahwa teknologi
telepon pintar sangat berperan dalam memberdayakan pasien untuk mengatur kesehatan
secara proaktif.
Peneliti memilih bidang kesehatan karena kesehatan merupakan unsur yang penting
dalam kehidupan manusia. Selain itu, teknologi akan selalu berubah dan berkembang. Jika
kita tidak dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan, kita akan berada di belakang
persaingan. Dengan mengetahui perkembangan teknologi terkini di bidang kesehatan,
diharapkan tenaga kesehatan dapat mengikuti perkembangan terkini untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Terdapat banyak dampak dari Revolusi Industri 4.0 di bidang kesehatan. Terdapat
perubahan dan kemajuan dalam bidang kesehatan, khususnya dalam implan gigi,
pembedahan kecantikan, dan onkologi. Perencanaan dan penempatan implan gigi yang tepat
dilakukan dengan pencitraan 3D modern dan sistem perencanaan perawatan implan.
Pendekatan ini telah diperkenalkan dan diizinkan untuk transfer perencanaan virtual ke
prosedur klinis, memungkinkan untuk operasi yang kurang invasif, penempatan implan yang
memadai, pengurangan ketidaknyamanan pasca operasi, dan pembuatan struktur prostetik
sebelum prosedur bedah.
Terdapat juga potensi telemedicine yang dieksplorasi oleh banyak penyedia layanan
kesehatan. Telemedicine adalah pemantauan dan pengobatan pasien dari jarak jauh melalui
sensor yang tersambung ke internet. Pengobatan lansia yang mengidap penyakit kronis
diharapkan dapat terbantu oleh adanya telemedicine. Kedepannya cek-up medis
dimungkinkan untuk dapat dilakukan di rumah warga sendiri dengan nyaman. Selain itu,
masyarakat terpencil bisa mendapatkan perawatan medis melalui telemedicine. Kombinasi
teknologi fisika, digital dan biologi termasuk pil untuk mengatur pelepasan obat, robot yang
menanggapi pikiran pasien serta psikoterapi secara virtual reality dapat tergabung dalam
suatu aplikasi medis di masa depan.
Perkembangan dan inovasi tehnologi dalam bidang kesehatan tentunya akan
memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Misal kemudahan
masyarakat dalam memperoleh pelayanan di fasilitas kesehatan, sistem rujukan pasien yang
cepat, bagaimana masyarakat bisa mendapatkan informasi tentang ketersediaan kamar
perawatan di rumah sakit dan lain-lain tentunya hal tersebut menjadi keinginan semua
masyarakat. BPJS Kesehatan melalui aplikasi online berbasis android semakin memudahkan
masyarakat mengakses pelayananan jaminan kesehatan. Kementerian kesehatan juga sudah
meluncurkan Sisrute (Sistem Rujukan Terintergrasi) yang merupakan sistem informasi
penyelenggaraan pelayanan kesehatan terpadu berbasis IT untuk meningkatkan kinerja
fasilitas pelayanan kesehatan serta untuk mempercepat proses rujukan sesuai kebutuhan
medis pasien dan kompetensi fasyankes. Dengan Sisrute memungkinkan terintergrasinya
sistem informasi rujukan pasien pada seluruh Rumah Sakit Regional, RS Kelas B, RS Kelas
Khusus. Melalui Artificial Intellegence (kecerdasan buatan) memungkinkan pekerjaan yang
dilakukan manusia dalam bidang kesehatan akan tergantikan oleh tehnologi digital dan
lainnya.
Selain untuk pelayanan medis, pelayanan-pelayanan lain misal bidang kesehatan-
masyarakat, informasi kesehatan juga sudah berbasis internet. Pengelolaan data-data
kesehatan yang sudah berbasis internet misalnya: Aplikasi Komdat, Data Akses Sanitasi
melalui Aplikasi Smart STBM, Data Imunisasi terpadu melalui Aplikasi Simundu dan lain-
lain. Pola penyebarluasan informasi kesehatan juga sudah melalui website kesehatan, media
televisi dan lain-lain. Sistem Penyuluhan secara konvensional juga sudah mulai berkurang.
Internet Of Thing (IoT) atau internet untuk segala menjadi basis dari perkembangan
Revolusi Industri 4.0. Tidak hanya sarana dan prasana yang dibutuhkan tapi juga SDM yang
mampu untuk menjalankan itu semua. Menjadi tantangan bagi kita semua, khusus di Dinas
Kesehatan DIY, mau dan mampukah kita menjawab tantangan kemajuan tehnologi informasi
untuk lebih berdaya guna dan bermanfaat luas bagi masyarakat. Memanfaatkan dan
mengoptimalkan kemanfaatan dari sistem Tehnologi Informasi dan Komunikasi yang sudah
ada dan yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menciptakan tehnologi informasi dalam
bidang kesehatan yang selaras dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0. Perlu dipahami
tehnologi dibuat untuk memanusiakan manusia bukan untuk mengesampingkan manusia dari
kemajuan sebuah peradaban
Masyarakat tidak perlu khawatir tentang risiko kehilangan posisi atau digantikan oleh
mesin. Berdasarkan studi mengenai kerentanan profesi terhadap komputerisasi, tenaga
kesehatan merupakan kelompok yang paling kecil kemungkinannya tergantikan oleh
komputerisasi atau otomasi, namun hal ini tidak berarti bahwa mereka tidak harus
mengintegrasikan teknologi dari FIR. Sebaliknya, para profesional perlu dilatih dengan baik
dalam penggunaan teknologi baru karena masalah yang berkaitan dengan salah urus dan
penyalahgunaan teknologi kesehatan melemahkan pelayanan yang berpusat pada pasien. Oleh
karena itu, penerapan teknologi tersebut dalam budaya organisasi secara seragam diperlukan
untuk menghindari ketidakselarasan antara manusia, proses, dan teknologi. Hal ini penting
untuk diterapkan sedemikian rupa untuk menjaga dan meningkatkan hubungan dalam layanan
kesehatan.

Dampak Positif Teknologi Komputer Pada Revolusi 4.0 Bidang Kesehatan


 Memudahkan Akses Layanan Kesehatan
Hadirnya teknologi mampu memberikan kemudahan bagi pasien. Terutama dalam
mengakses informasi dan pelayanan kesehatan. Hanya dengan ponsel dari mana saja,
pasien dapat mengakses berbagai macam informasi kesehatan di internet.

 Mempersingkat Waktu Tunggu Pasien


pasien tidak perlu menunggu berjam-jam hingga mendapatkan pemeriksaan dari
dokter maupun tenaga medis lainnya. Pasien dapat membuat janji online dengan
dokter. Bahkan, banyak aplikasi yang menyediakan fitur konsultasi dokter secara
online atau tanpa tatap muka langsung.

 Teknologi Di Bidang Kesehatan Dapat Membantu Diagnosa Dokter


Alat kedokteran yang canggih dapat membantu dokter dalam mendiagnosa penyakit
pasien. Dokter dapat mendiagnosa penyakit yang dialami oleh pasien lebih akurat.
Penyakit apa dan penanganan seperti apa yang diperlukan pasien. Jadi dokter dapat
memberikan resep obat secara tepat.

 Penyimpanan Data Pasien Lebih Mudah dan Aman


perkembangan teknologi kini memberikan kemudahan dalam menyimpan data-data
pasien. Data pasien tersimpan lebih rapi. Juga keamanan terjaga dengan baik. Petugas
medis juga lebih mudah mencari maupun menyimpan data kembali.

 Mencegah Penularan Penyakit Jadi Manfaat Teknologi Di Bidang Kesehatan


teknologi juga dapat mencegah penularan penyakit. Contohnya pandemi Covid-19
seperti saat ini. Dengan menggunakan aplikasi Pedulilindungi, masyarakat dapat
mengetahui status kesehatan masing-masing.

Dampak Negatif Teknologi Komputer Pada Revolusi 4.0 Bidang Kesehatan


 Ketergantungan pada teknologi
Revolusi industri 4.0 dapat membuat masyarakat menjadi terlalu bergantung pada
teknologi dan mengabaikan pentingnya gaya hidup sehat.

 Kesenjangan kesehatan
Revolusi industri 4.0 dapat memperburuk kesenjangan kesehatan antara masyarakat
yang mampu dan tidak mampu, karena teknologi kesehatan yang canggih biasanya
hanya tersedia bagi masyarakat yang mampu.

 Ketidakamanan data kesehatan


Revolusi industri 4.0 dapat meningkatkan risiko kebocoran data kesehatan karena
semakin banyaknya data kesehatan yang disimpan dalam sistem digital.

 Kurangnya interaksi sosial


Revolusi industri 4.0 dapat membuat masyarakat menjadi kurang berinteraksi sosial
karena semakin banyaknya aktivitas yang dilakukan secara online.

 Kurangnya keterampilan digital


Revolusi industri 4.0 dapat membuat masyarakat yang kurang terampil dalam
penggunaan teknologi menjadi kesulitan dalam mengakses informasi kesehatan yang
tersedia secara online.

Anda mungkin juga menyukai