DISUSUN OLEH
JELSI SANGGOLA
210304502059
A. Masyarakat
1. Sehat
2. Sakit
A. Latar Belakang
Memasuki abad ke-21 dunia dihadapkan pada munculnya teknologi baru dalam bidang
kedokteran yang memungkinkan dokter untuk berpraktik dalam ruang virtual. Revolusi
teknologi inovatif ini dikenal dengan telemedicine. Dengan adanya telemedicine kini
pelayanan medis dapat diberikan via telekomunikasi, audio, visual dan data yang dapat
menghubungkan fasilitas pelayanan kesehatan meskipun secara geografis terpisah.
Di Indonesia adanya kesenjangan yankes, persebaran dokter yang tidak merata apalagi
dokter spesialis yang merupakan kendala yang sulit di atasi (kurangnya).
Berbeda dengan malaysia, india atau Amerika Serikat. Belajar dari pengalaman beberapa
negara, diketahui bahwa malaysia telah membuat UU tentang telemedicine dengan nama
Telemedicine Act 1997, india juga telah memiliki UU tentang telemedicine dengan nama
telemedicine Act 2003. Sementara itu di negara bagian California Amerika Serikat
berdasarkan persetujuan gubernur California Brown pada tanggal 7 Oktober 2011, Senat
telah mengesahkan Telehealth Advancement Act of 2011 untuk menggantikan
telemedicine Development Act of 1996.
B. TELEMEDICINE
Defenisi Telemedicine
Tujuan telemedicine
Pemanfaatn telemedicine sangat tergantung pada tipe praktik telemedicine. Tipe atau
bentuk praktik telemedicine dapat berupa telekonsultasi, teleasistansi, teleedukasi, dan
telemonitoring serta telesurgery.
Prinsip telemedicine
1. Lisensi atau perizinan bagi dokter atau tenaga medis yang melakukan praktik
telemedicine kepada pasien yang berada di Indonesia maupun di luar Negeri
2. Akreditasi sarana dan peralatan pelayanan medis,
3. Persetujuan tindakan kedokteran (informed consent)
4. Keamanan informasi kesehatan pasien (medical record)
5. Kerahasiaan informasi kesehatan pasien (medical secrecy)
6. Standar prosedur operasional dan masalah asuransi
7. Serta bertanggung-jawab hukum bilamana terjadi malpraktik dokter.
D. Discruptive Technology
Discruptive technology, Menurut Rhenald Kasali (2017):
1. Discruption merupakan sebuah inovasi
2. Inovasi akan menggantikan seluruh sistem lama dengan cara-cara baru
3. Discruption menggantikan teknologi lama yang serba fisik dengan teknologi digital
yang menghasilkan sesuatu yang benar-benar baru dan lebih efisien serta lebih
bermanfaat.
4. Menciptakan pasar baru atau industri yang sepenuhnya baru
5. Pada akhirnya akan menggangu pasar yang ada
6. Meningkatkan produk atau jasa dengan cara yang tidak diharapkan pasar
Discuptive technology
1. Sustaining technologies
Perbaikan beratahap, teknologi sudah mapan, pasar sudah ada, lebih nyaman dengan
tujuan perusahaan.
2. Discruptive technologies
Perbaikan kekurangannya, teknologi baru, pasar mungkin belum ada, nilai sulit diukur.
Ada 3 alasan pasien tidak bisa menolak pelayanan kesehatan dari dokter atau pelayan
kesehatan:
G. Perlindungan Hukum
a. Berdasarkan UU no.11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik.
Perlindungan hukum pasien telemedicine
1. Pasal 3 ayat (2) dan ayat (4) dan pasal 7 peraturan konsil kedokteran No. 47 tahun 2020
Prinsip kerahasian pasien, kewajiban surat tanda registrasi dan surat ijin praktik, serta
adanya rekam medis.
2. Bagi fasyankes pemberi maupu peminta layanan konsultasi pun harus melakukan
registrasi. Kewajiban dan hak pasien dalam telemedicine juga di lindungi (pasal 18 ayat
(1) Permenkes no. 20 tahun 2019. Tentang penyedian yankes medicine)
3. Adapun upaya penyelesaian dapat dilakukan pengaduan kepada MKDKI (pasal 66
UUK No. 29 tahun 2004), gugatan perbuatan melawan hukum, penyelesaian melalui
pengadilan maupun di luar pengadilan.
b. UU No.14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik
c. UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Berdasarkan KEPMENKES No. HK.01.07/MENKES/650/2017 tentang rumah sakit
dan PUSKESMAS penyelenggaraan uji coba program pelayanan telemedicine
menetapka :
KESATU : menetapkan rumah sakit dan puskesmas sebagai penyelenggara uji coba
program pelayanan telemedicine terdiri atas :
a) Rumah sakit pengampu telemedicine nasional
b) Rumah sakit pengampu telemedicine regional
c) Rumah sakit yang di ampuh; dan puskesmas yang di ampuh.
d. Peraturan Pemerintah No. 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan
Pasal 19 PP No. 46 tahun 2014.
e. Peraturan Menteri Kesehatan No. 90 tahun 2015 tentang penyelenggaraan pelayanan
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan kawasan terpencil dan sangat terpencil
Pasal 15 PP Menteri kesehatan (PERMENKES).
f. PP No.47 tahun 2016 tentang fasilitas pelayanan kesehatan
PP No. 47 tahun 2016 tentang fasilitas pelayanan kesehatan adalah aturan pelaksanaan
ketentuan pasal 35 ayat (5) UU no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
g. Permenkes No. 20 tahun 2019 tentang pelayanan kesehatan telemedicine antar fasilitas
pelayanan kesehatan.
e-health merupakan penerapan TIK dibidang kesehatan. Telah berkembang dengan cepat
diseluruh dunia dalam beberapa tahun terkahir.
Tujuan dari penerapan e-health yaitu untuk meningkatkan efisiensi, akses dan akuntabilitas
terhadap yankes menuju kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat dan lingkungan
kerja yang lebih produktif bagi naker dibidang kesehatan.
N. Permasalahan
1. Jaringan internet yang terbatas dan tidak stabil
2. Budaya kerja konvensional
3. SDM kesehatan belum paham TIK terutama yang senior
4. Regulasi di bidang IT masih terbatas
5. Beberapa perangkat alat kesehatan belum mendukung pelayanan telemedicine
6. Pembiayaan layanan kesehatan digital belum tersedia.
O. Munculnya berbagai stratup layanan kesehatan digital di Indonesia
1. Halodoc
2. Dokter.id
3. Alodokter
4. Tanya dok.com
5. Sidokter.id
6. Dll.