Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SISTEM INFORMASI KESEHATAN


Penugasan oleh Ibu Endang Surani., S.SiT.M.Kes

Nama Anggota :
1. Melina Yuniar R 32102300051
2. Mawar Zhahara 32102300056
3. Inayah Wila 32102300058
4. Kesi Wulandari 32102300075
5. Hidayatus Sakinah 32102300082
6. Okky Liya Rohmah Safitri 32102300085
7. Linda Hidayati 32102300088
8. Rani Ramadhan Putri 32102300090
9. Kiki Hartati 32102300091

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG


TAHUN AJARAN
2023/2024
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di masa sekarang, teknologi informasi mengambil peranan penting dalam lingkungan dan
kehidupan manusia sendiri. Salah satu bidang industri yang memanfaatkan berkembangnya
teknologi informasi adalah bidang kesehatan. Pada masa sekarang, teknologi informasi
mengambil peranan penting dalam lingkungan dan kehidupan manusia sendiri. Seiring
perkembangan zaman yang semakin maju, manusia mulai mengembangkan berbagai fasilitas
dan teknologi memudahakan aktivitas sesuai bidang masing-masing. Banyak instansi sesuai
bidang masing-masing, berlomba-lomba meningkatkan kualitas teknologi menjadi semakin
mumpuni dan dapat dipergunakan secara khusus atau atau secara umum oleh seluruh
kalangan masyarakat. Salah satu bidang industri yang memanfaatkan berkembangnya
teknologi informasi adalah bidang kesehatan.

System Informasi adalah suatu cara yang sudah tertentu untuk menyediakan informasi
yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk
organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan. Sistem Informasi Kesehatan merupakan
salah satu bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari Sistem Kesehatan di suatu negara.
Kemajuan atau kemunduran Sistem Informasi Kesehaan selalu berkorelasi dan mengikuti
perkembangan Sistem Kesehatan, kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK )
bahkan mempengaruhi Sistem Pemerintahan yang berlaku di suatu negara. Suatu system yang
terkonsep dan terstruktur dengan baik akan menghasilkan Output yang baik juga. Sistem
informasi kesehatan merupakan salah satu bentuk pokok Sistem Kesehatan Nasional ( SKN )
yang dipergunakan sebagai dasar dan acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman
dan arahan penyelenggaraan pembangunan kesehatan serta pembangunan berwawasan
kesehatan.

Salah satu contoh dalam bidang kesehatan khusunya dalam dunia kebidanan adalah
aplikasi pembantu pencatat riwayat kehamilan, persalinan, nifas, hingga lansia yaitu e-kohort.
Dengan adanya aplikasi ini, data kehamilan, persalinan, dan nifas hingga lansia dapat di
kelola dengan baik dan terstruktur. Tanpa teknologi informasi, pengumpulan dan penyusunan
data akan lebih sulit dan memakan banyak waktu serta tenaga. Teknologi informasi juga

1
memudahkan komunikasi jarak jauh, karna terhubung langsung dengan internet. Sehingga
rumah sakit, puskesmas maupun bidan pmb akan lebih terbantu dalam mengakses data,
mengumpulkan data serta mengirimkan data yang ada.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa definisi dari sistem informasi kesehatan?

2. Bagaimana ruang lingkup dari sistem informasi kesehatan?

3. Apa tujuan dan manfaat dari sistem informasi kesehatan?

4. Bagaimana perkembangan dari sistem informasi Kesehatan dan teknologi informasi


yang berkaitan dengan penggunaan-penggunaannya dalam bidan Kesehatan ibu dan
anak atau yang berhubungan dengan tugas bidan ?

5. Contoh aplikasi sistem informasi kesehatan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa pengertian sistem informasi kesehatan.

2. Untuk mengetahui ruang lingkup informasi kesehatan.

3. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari aplikasi sistem informasi Kesehatan.

4. Untuk mengetahui perkembangan dari sistem informasi Kesehatan dan teknologi


informasi yang berkaitan dengan penggunaan-penggunaannya dalam bidan Kesehatan
ibu dan anak atau yang berhubungan dengan tugas bidan.

5. Untuk mengetahui contoh aplikasi sistem informasi kesehatan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Teknologi informasi secara umum adalah segala sesuatu berhubungan dengan tek

nologi apapun untuk membantu orang membuat segalanya Lebih mudah dijalankan

kehidupannya termasuk di sini yaitu merubah, membuat, menyimpan,

mengkomunikasikan dan/ atau menyebarkan berbagai jenis informasi.

Teknologi Informasi merupakan suatu teknologi yang mempunyai fungsi untuk mem

peroleh, mengolah data, menyusun, memproses, menyimpan dan mengubah data

dengan berbagai cara untuk memperoleh informasi berkualitas baik.Peran teknologi

informasi dalam kehidupan manusia (Hasan, 2021), yaitu: keuangan dan perbankan,

perdagangan dan perdagangan, pemerintahan, transportasi, bidang pendidikan serta

bidang Kesehatan.Bidang kesehatan sebagai salah satu sektor yang memberikan

pelayanan kepada masyarakat umum juga terus berinovasi untuk mengikuti

perkembangan teknologi informasi (Feoh, 2022).

Berbagai inovasi dibidangnya kesehatan berbasis teknologi informasi terus

berlanjut dikembangkan di fasilitas kesehatan mulai dari tingkat puskesmas, rumah

sakit, dan fasilitas pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah memberikan

kecepatan, ketepatan dan ketelitian pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

Perkembangan dan inovasi teknologidi bidang kesehatan tentuakan mempermudah

masyarakat dalam menerima layanan. Sebagai misalnya masyarakatdiberikan kemud

ahan dalam pelayanan pendaftaran pasien untuk berobat,system rujukanpasien,infor

masi tentang ketersediaan ruang perawatan dan lainnya (Mubarak et al., 2017)

3
Sistem Informasi Kesehatan adalah seperangkat pengaturan yang meliputi

data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber daya manusia

saling terkait dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau

keputusan yang bermanfaat dalam mendukung pembangunan kesehatan (PPRI,

2014).Pentingnya informasi dalam berbagai bidang, khususnya dibidang jasa kesehat

an menciptakan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan bagian fungsional dar

i Sistem Kesehatan, yaitu suatu sistem yang menyediakan pelayanan terpadu,

termasuk pelayanan pencegahan penyakit, pelayanan pengobatan, rehabilitatif

dan peningkatan Kesehatan (Suriati et al., 2014)

B. Ruang Lingkup Sistem Informasi Kesehatan

Ruang lingkup Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan, mencakup pengelolaan

informasi dalam lingkup manajemen pasien (front office management). Lingkup ini

antara lain sebagai berikut:

1. Registrasi Pasien, yang mencatat data/status pasien untuk memudahkan

pengidentifikasian maupun pembuatan statistik dari pasien masuk sampai keluar.

Modul ini meliputi pendaftaran pasien baru/lama, pendaftaran rawat inap/jalan,

dan info kamar rawat inap.

2. Rawat Jalan/Poliklinik yang tersedia di rumah sakit, seperti: penyakit dalam,

bedah, anak, obstetri dan ginekologi, KB, syaraf, jiwa, THT, mata,gigi dan mulut,

kardiologi, radiologi, bedah orthopedi, paru-paru, umum,UGD, dan lain-lain

sesuai kebutuhan. Modul ini juga mencatat diagnosa dan tindakan terhadap pasien

agar tersimpan di dalam laporan rekam medis pasien.

3. Rawat Inap. Modul ini mencatat diganosa dan tindakan terhadap pasien,

konsultasi dokter, hubungan dengan poliklinik/penunjang medis.

4
4. Penunjang Medis/Laboratorium, yang mencatat informasi pemeriksaan seperti:

ECG, EEG, USG, ECHO, TREADMIL, CT Scan, Endoscopy, dan lain-lain.

5. Penagihan dan Pembayaran, meliputi penagihan dan pembayaran untuk rawat

jalan, rawat inap dan penunjang medis (laboratorium, radiologi,rehab medik),

baik secara langsung maupun melalui jaminan dari pihak ketiga/asuransi/JPKM.

Modul ini juga mencatat transaksi harian pasien (laboratorium, obat, honor

dokter), daftar piutang, manajemen deposit dan lain-lain.

6. Apotik/Farmasi, yang meliputi pengelolaan informasi inventori dan transaksi

obat-obatan.

Melalui lingkup manajemen pasien tersebut dapat diperoleh laporan- laporan

mengenai:

1. Pendapatan rawat inap dan jalan secara periodik (harian, bulanan dan tahunan),

2. Penerimaan kasir secara periodik,

3. Tagihan dan kwitansi pembayaran pasien,

4. Rekam medis pasien,

5. Data kegiatan rumah sakit dalam triwulan (RL1),

6. Data morbiditas pasien rawat inap (RL2a),

7. Data morbiditas pasien rawat jalan (RL2b),

8. Data morbiditas penyakit khusus pasien rawat inap (RL2a1),

9. Data morbiditas penyakit khusus pasien rawat jalan (RL2b1),

10. Penerimaan kasir pada bagian farmasi/apotik,

11. Pembelian kasir pada bagian farmasi/apotik,

12. Manajemen ketersediaan obat pada bagian farmasi/apotik,

13. Grafik yang menunjang dalam pengambilan keputusan.

5
Untuk memudahkan penyajian informasi tersebut, maka laporan-laporan

tersebut dapat diekspor ke berbagai macam format antara lain:

1. Comma separated value (CSF),

2. Data Interchange Format (DIF),

3. Excel (XLS versi 2.1, 3.0, 4.0, 5.0, dan 5.0 tabular),

4. HTML 3.0 (draft standard), 3.2 (extended & standard),

5. Lotus 1-2-3 (WK1, WK3, WK5),

6. ODBC,

7. Rich Text Format (RTF),

8. ext,

9. Word for Windows Document.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan

merupakan sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan

kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan

informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di puskesmas

atau rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang

lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi

kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi

Tujuan dari dikembangkannya sistem informasi kesehatan adalah sebagai berikut:

a. Sistem informasi kesehatan (SIK) merupakan subsistem dari Sistem

Kesehatan Nasional (SKN) yang berperan dalam memberikan informasi

untuk pengambilan keputusan di setiap jenjang administratif kesehatan baik

6
di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota atau bahkan pada tingkat pelaksana

teknis seperti Rumah Sakit ataupun Puskesmas

b. Dalam bidang kesehatan telah banyak dikembangkan bentuk- bentuk Sistem

Informasi Kesehatan (SIK), dengan tujuan dikembangkannya berbagai

bentuk SIK tersebut adalah agar dapat mentransformasi data yang tersedia

melalui sistem pencatatan rutin maupun non rutin menjadi sebuah informasi.

Adapun Tujuan utama dari Sistem Informasi Kesehatan adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan manajemen pelayanan kesehatan

b. Mengetahui tingkat status kesehatan masyarakat

c. Sebagai dasar evidence based bagi sistem kesehatan

d. Sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan dalam manajemen

kesehatan

World Health Organisation (WHO) menilai bahwa investasi sistem informasi

kesehatan mempunyai beberapa manfaat antara lain:

a. Membantu pengambil keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan

masalah kesehatan, memantau perkembangan dan meningkatkannya

b. Pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan mudah Activate

dipahami, serta melakukan berbagai perbaikan kualitas pelayananolo Sem

kesehatan

Adapun manfaat adanya sistem informasi kesehatan dalam suatu fasilitas

kesehatan diantaranya:

a. Memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan dan mendapatkan

pelayanan kesehatan

b. Memudahkan fasilitas kesehatan untuk mendaftar setiap pasien yang berobat

7
c. Semua kegiatan di fasilitas kesehatan terkontrol dengan baik dan bekerja

secara terstruktur (Hidayat, 2019).

2. Tujuan dan Manfaat Teknologi Informasi

Tujuan teknologi informasi yaitu untuk memecahkan suatu ma- salah,

membuka kreativitas, meningkatkan efektivitas dan efisi- ensi dalam melakukan

pekerjaan. Jadi dapat dikatakan karena dibutuhkannya pemecahan masalah,

membuka kreativitas dan efisiensi manusia dalam melakukan pekerjaan, menjadi

penye- bab atau acuan diciptakannya teknologi informasi. Dengan ada- nya

teknologi informasi membuat pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan

efisien.

Manfaat teknologi informasi antara lain :

a. Memudahkan kita dalam memperoleh informasi serta melakukan komunikasi

b. Terbukanya peluang bisnis yang baru

c. Adanya peningkatan kualitas serta kuantitas pelayanan publik

d. Adanya peningkatan layanan informasi jarak jauh dalam bidang kesehatan

(telemedicine)

e. Terciptanya e-Learning sebagai salah satu sarana dalam memperbaiki sistem

pendidikan

f. Terciptanya lapangan pekerjaan

g. Memperkaya ilmu dan pengetahuan dalam semua bidang termasuk dalam

aspek kebudayaan

h. Terdorongnya proses demokrasi dalam segala hal.

Manfaat teknologi informasi begitu luas, sehingga tidak bisa di paparkan

secara detail satu persatu, tetapi selain manfaat teknologi informasi secara

umum terdapat beberapa manfaat teknologi informasi yang bisa kita rasakan

8
dalam beberapa bidang seperti dalam bidang pendidikan, bidang kesehatan, juga

dalam bidang pemerintahan, telecenter bagi masyarakat dan lain lain

sebagainya.

Peranan teknologi informasi pada masa sekarang tidak hanya diperlukan

bagi organisasi, melainkan juga untuk kebutuhan perorangan. Bagi organisasi,

teknologi informasi dapat digunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif,

sedangkan bagi perorangan maka teknologi ini dapat digunakan untuk mencapai

keunggulan pribadi, termasuk untuk mencari pekerjaan (Kessi, 2019).

D. Perkembangan Sistem Informasi Kesehatan dan Teknologi Informasi yang

Berkaitan dengan Penggunaannya dalam Bidang Kesehatan ibu dan Anak atau

yang Berhubungan dengan Tugas Bidan.

Pengembangan sistem informasi terdiri dari 3 tahapan yaitu tahap analisis sistem,

perancangan sistem dan implementasi sistem

1. Analisis system

Pada tahapan ini langkah-langkah yang harus dilalui adalah :

a. Menentukan masalah utama dan lingkup kegiatan

b. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan masalah

c. Menganalisa fakta-fakta.

d. Menentukan alternatif pemecahan

e. Pembuatan studi kelayakan yaitu Kelayakan ekonomi, teknik, hukum, jadwal

dan operasional

2. Perancangan sistem

Pada tahapan ini langkah-langkahnya adalah :

a. Review kebutuhan

9
b. Desain umum atau desain logik

c. Desain fisik yaitu desain input, proses, output, basis data dan dialog desain.

3. Implementasi sistem

Pada tahapan ini langkah-langkahnya adalah :

a. Review desain

b. Penjadwalan tugas pengembangan

c. Coding program

d. Testing program meliputi testing modul dan testing menyeluruh

e. Pelatihan petugas dan konversi sistem

Pengembangan sistem informasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi menggunakan

tahapan metodologi FAST yaitu :

a. Studi Pendahuluan

Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah untuk mengetahui masalah

dan peluang dari sistem yang telah berjalan serta arahan dari pimpinan dan

untuk mengetahui ruang lingkup serta kelayakan pengembangan sistem

informasi, meliputi :

1) Ruang lingkup pengembangan sistem informasi adalah sistem

informasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang digunakan untuk

mendukung evaluasi program.

2) Kelayakan pengembangan sistem informasi adalah proses

mempelajari dan menganalisis sistem informasi pelayanan kesehatan

ibu dan bayi yang digunakan untuk mendukung evaluasi program

sesuai dengan tujuan yang diharapkan organisasi.

b. Analisis Masalah ( problem analysis )

Pada analisis masalah dilakukan kegiatan - kegiatan sebagai berikut :

10
1) Mempelajari dan menganalisis sistem informasi pelayanan kesehatan ibu

dan bayi yang selama ini sudah berjalan.

2) Melakukan analisis terhadap sistem informasi yang akan dikembangan.

3) Melakukan analisis terhadap perangkat lunak (software) dan perangkat

keras (hardware) serta pengguna (brainware) untuk penerapan sistem yang

akan dikembangkan.

c. Analisis Kebutuhan

Mendefinisikan kebutuhan informasi yang diperlukan oleh Kepala Puskesmas,

bidan penanggung jawab program KIA, dan petugas pengelola data program

KIA.

d. Analisis Keputusan

Menentukan pilihan alternative system yang akan dikembangkan dengan

mempertimbangkan berbagai aspek yang meliputi : sumberdaya, ekonomi dan

sarana yang ada.

e. Tahapan Perancangan Sistem (Design Sistem) Merancang system informasi

pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang digunakan untuk mendukung evaluasi

program. Tahapan perancangan ini meliputi :

1) Rancangan basis data

2) Rancangan input dan output

3) Rancangan antar muka.

f. Tahapan Membangun Sistem Baru

Menterjemahkan hasil rancangan ke dalam program komputer dengan

menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL.

11
Penelitian yang dilakukan oleh (Pratiwi & Rokhman, 2017) tentang

Pengembangan Input Sistem Informasi Kesehatan Ibu dan Anak Berbasis Web

di RSKIA Bhakti Ibu Yogyakarta yaitu Perancangan diawali dengan tahap identifikasi

kebutuhan sistem. Identifikasi kebutuhan sistem dilakukan dengan cara wawancara,

observasi, dan studi dokumentasi terhadap buku Kesehatan Ibu dan Anak. Tahap

analisis kebutuhan dilakukan dengan cara wawancara terhadap petugas rekam medis,

observasi, serta studi dokumentasi. Berdasarkan hasil wawancara, observasi, serta

studi dokumentasi dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan catatan mengenai Kesehatan

ibu dan anak. Catatan Kesehatan ibu terdiri dari pencatatan pemeriksaan kehamilan

rutin, pencatatan pemeriksaan nifas, dan rencana persalinan. Catatan Kesehatan anak

terdiri dari pencatatan pemeriksan anak, pencatatan pemberian imunisasi, pemberian

vitamin A, serta pencatatan keterangan lahir.

Tahap perancangan selanjutnya yaitu merancang desain Entity Relational Diagram

(ERD). ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan data-data yang

terdapat pada basis data sistem kesehatan ibu dan anak. Setelah membuat desain ERD,

tahap selanjutnya yaitu membuat Diagram Alir Data (DAD) dari sistem informasi

Kesehatan ibu dan anak terdiri dari beberapa tahap, yaitu diagram konteks, DAD level

0, DAD level 1, dan DAD level 2.

Diagram konteks menunjukkan alur proses pada sistem Kesehatan ibu dan anak

secara umum. Terdapat lima entitas yang secara operasional berhubungan langsung

dengan system Kesehatan ibu dan anak. Entitas – entitas tersebut yaitu administrator,

petugas, manajemen RS, puskesmas, dan pasien. Entitas administrator dan entitas

petugas mempengaruhi aliran data masuk dan menerima aliran data dari sistem.

Sedangkan entitas manajemen RS, entitas puskesmas, dan entitas pasien merupakan

aliran data dari sistem.

12
Diagram Alir Data (DAD) level 0 menggambarkan proses pertama dari setiap proses

pengolahan data. Terdapat empat proses utama dalam sistem Kesehatan ibu dan anak,

yaitu proses login, proses manajemen data user, proses input data, dan proses laporan.

Diagram Alir Data (DAD) level 1 merupakan penjabaran dari proses manajemen data

user dan proses input data. Diagram Alir Data Level 2 input data merupakan proses

yang lebih spesifik dari proses input data. Terdapat empat proses pada DAD level 2,

proses tersebut yaitu manajemen data user (admin dan petugas), manajemen data user

(pasien), input data sosial pasien, input data pencatatan ibu dan input data pencatatan

anak.

Tahap perancangan selanjutnya adalah membuat desain basis data. Basis data

sistem Kesehatan ibu dan anak terdiri dari beberapa tabel . Setiap tabel memiliki kuni

primer atau Primary Key (PK) masing-masing. Terdapat tabel master dan tabel

transaksi pada relasi antar tabel basis data sistem kesehatan ibu dan anak. Tabel

master yaitu tabel status, agama, jenis kelamin, Pendidikan, pekerjaan, dokter, dan

jenis pemeriksaan. Tabel transaksi yaitu tabel data pasien, kunjungan, rencana

persalinan, keterangan lahir, dan user.

Sistem Kesehatan ibu dan anak ini menggunakan menu hypertext dan hyperlink.

Sistem Kesehatan ibu dan anak berbasis web ini sudah sesuai dengan Whitten dkk

(2004). Menurut Whitten dkk (2004), menyatakan bahwa menu hypertext dan

hyperlink merupakan produk antarmuka pengguna berbasis web kontemporer.

hypertext dan hyperlink ditujukan untuk menavigasi halaman situs web. Apabila

hyperlink di klik maka akan menavigasikan pengguna ke halaman yang terkait (atau

bookmark pada sebuah halaman). Hypertext dan hyperlink digunakan untuk

mengimplementasikan menu-menu pada body halaman web. Masing-masing pilihan

13
menu merupakan frasa hypertext (atau icon atau tombol yang telah di-hyperlink) yang

meminta aksi ke halaman web lainnya.

E. Contoh Aplikasi

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi akhir-akhir ini berkembang pesat


disegala bidang, termasuk sistem informasi berupa website dan aplikasi Mobile yang
banyak digunakan di bidang industri, hiburan dan kesehatan. Data yang secara
kontinyu didapat dari ibu dan anak tidak dapat dikontrol dengan baik karena sering
kali data tersebut setelah tidak dipergunakan maka hanya menjadi arsip dari instansi
tersebut. Sehingga data yang ada masih tercatat secara manual dan tersimpan secara
manual, sehingga jika data tersebut dilakukan pencarian maka akan membutuhkan
waktu yang lama. Tetapi dengan adanya system informasi pelaporan yang cepat dan
akurat melalui sistem informasi kebidanan ini memudahkan pelacakan informasi dan
pengelolaan medis, sebuah terobosan bagi instansi kebidanan. Sistem yang dibuat
dapat membantu pasien dalam mecatat dan menyampaikan informasi Kesehatan
dengan lebih mudah. Kemajuan teknologi yang semakin pesat mendukung
perkembangan pertumbuhan penduduk semakin meningkat. Hal tersebut dapat dilihat
dari pertumbuhan penduduk untuk ibu dan anak. Perkembangan teknologi
memunculkan dampak positif bagi kehidupan masyarakat. Kegiatan masyarakat terasa
lebih mudah dan cepat dengan berbagai macam teknologi tak terkecuali teknologi di
bidang Kesehatan, terdapat beberapa perkembangan terbaru dalam teknologi dan
aplikasi sistem informasi kesehatan. Berikut beberapa contohnya :
1. Aplikasi e-kohort KIA
Aplikasi e-kohort sangat membantu informasi dalam proses pemantauan,
pencatatan, dan pelaporan terpadu, memudahkan deteksi kehamilan berisiko
tinggi secara akurat dan tepat waktu, membantu proses rujukan yang sesuai
serta memudahkan menentukan penyebab kematian dari ibu dan anak (baik
penyebab secara langsung maupun yang tidak langsung). Aplikasi e-kohort ini
mencatat dan melaporkan kesehatan ibu dan anak yang memuat informasi
secara lengkap, mulai dari data dasar berupa identitas, catatan hasil
pemeriksaan, dan pelayanan kesehatan yang diperoleh oleh ibu dimulai saat
fase kehamilan, persalinan hingga masa nifas, sedangkan pada bayi dimulai
dari lahir hingga mencapai usia lima tahun. Aplikasi ini dapat dibuka setiap
saat oleh semua tenaga medis, tenaga kesehatan, profesional lain yang terlibat

14
dalam pelayanan dan pencatatan serta pemangku kebijakan yang mempunyai
akses, dimana mereka dapat melihat semua lampiran informasi data pribadi
dan data medis dari ibu dan anak.

Gambar 1. Aplikasi e-kohort KIA

2. Aplikasi ASIK

ASIK resmi diluncurkan oleh Kemenkes RI. ASIK merupakan aplikasi yang
telah dikembangkan oleh Kementrian Kesehatan bagi tenaga kesehatan di
posyandu, posbindu, serta pelayanan kesehatan terdepan lainnya. Dengan kata
lain, hadirnya aplikasi ini dapat memberikan kemudahan bagi para tenaga
kesehatan untuk layanan primer saat melakukan pencatatan data. Melalui
aplikasi ini dapat terlihat sajian data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi
kegiatan BIAN ini seperti jumlah sasaran awal anak, nama pos, nama anak
yang telah diimunisasi, jumlah anak yang telah diimunisasi, dll.

Gambar 2. Aplikasi ASIK

15
DAFTAR PUSTAKA

Feoh, G. (2022). Information Technology Konsep dan Implementasinya (Issue

September).

Hidayat, F. (2019). Sistem Informasi Kesehatan. Deepublish Publisher.

Kessi, A. M. P. (2019). Motivasi, Kompetensi, dan Penguasaan Teknologi

Informasi pada Kepuasan Kerja dan Kinerja Dosen. Jakad Media

Publishing.

Mubarak, Z. Y., Noor, E., Destyanto, F., Nugroho, K. T., Mustofa, M. I., &

Arif, A. M. (2017). Perancangan Sistem Informasi Kesehatan Di Tingkat

Posyandu Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap. In Semnasteknomedia

Online (Vol. 5, Issue 1).

https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1633

Pratiwi, J. D., & Rokhman, N. (2017). Pengembangan Input Sistem Informasi

Kesehatan Ibu dan Anak Berbasis Web di RSKIA Bhakti Ibu Yogyakarta.

Jurnal Kesehatan Vokasional, 1(2), 81.

https://doi.org/10.22146/jkesvo.27573

Suriati, L., Anggraeni, N., Agung, R., Mutmainah, A., Prameitha, W., & Hamid,

Z. (2014). SISTEM INFORMASI KESEHATAN ~ Sistem Informasi

Kesehatan. Http://Publichealthqueen.Blogspot.Com/, 20.

http://publichealthqueen.blogspot.com/2014/10/sistem-informasi-

kesehatan.html

16
LAMPIRAN

E-KOHORT

17
2. EPPGM

18
3. ASIK

19
20

Anda mungkin juga menyukai