Disusun Oleh :
1. Claudia Febtari Warsonea (2015201003)
2. Ni Kadek Indah Purnama Sari (2015201009)
3. Ni Luh Putu Melani Widiantari (2015201013)
4. Putu Ayu Dina Saraswati (2015201016)
5. Silviya Maharani (2015201017)
Kami mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada Ibu Gusti Ayu Dwina
Mastryagung, S.Si.T.,M.Keb selaku dosen mata kuliah Komunikasi Efektif yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait dengan
bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyajian data pada sistem informasi kesehatan tidak dapat dipisahkan dengan
kemajuan teknologi yang ada. Oleh karena itu dibutuhkan suatu teknologi informasi
kesehatan yang memiliki jejaringan yang komprehensif untuk dapat digunakan oleh
seluruh elemen yang terkait dengan pemberi jasa pelayanan kesehatan. Salah satu
aspek penting dalam pembangunan masyarakat sehat adalah sistem informasi
kesehatan (SIK) yang baik. SIK diperlukan untuk menjalankan upaya kesehatan dan
memonitoring agar upaya tersebut efektif dan efisien. Oleh karena itu, data informasi
yang akurat, pendataan cermat dan keputusan tepat kini menjadi suatu kebutuhan
(Soepardi, 2011). Penyajian data pada sistem informasi kesehatan tidak dapat
dipisahkan dengan kemajuan teknologi yang ada.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu teknologi informasi kesehatan yang
memiliki jejaringan yang komprehensif untuk dapat digunakan oleh seluruh elemen
yang terkait dengan pemberi jasa pelayanan kesehatan. Beberapa peneliti
menyarankan bahwa adopsi teknologi sistem informasi kesehatan dapat meningkatkan
kualitas pelayanan dan jasa yang diberikan kepada penerima kesehatan (Bates, Leape,
& Cullen, 1998; Chaudhry et al, 2006;. Kucher et al, 2005 dalam Brown 2012).
Dalam industri kesehatan, keselamatan pasien atau kualitas pelayanan tetap menjadi
prioritas pelayanan yang masih menjadi kekhawatiran terbesar (American College of
Healthcare Eksekutif, 2007; Chassin & Galvin, 1998 dalam Brown 2012).
Dalam area kesehatan teknologi informasi, relatif menjadi topik baru di dunia,
terlebih di Indonesia yang masih mengalami keterbatasan pada sisi perangkat sistem
informasi kesehatan secara nasional. Dalam industri lainnya, teknologi informasi telah
memungkinkan untuk menurunkan biaya, menghemat waktu, dan meningkatkan
kualitas melalui investasi berat teknologi komputer dan struktur informasi (Davenport
& Pendek, 2003 dalam Liu 2009). Terlepas dari segala manfaat yang dapat diambil
dengan penerapan teknologi informasi kesehatan, teknologi informasi tetap memiliki
dampak negatif yang harus disadari dan diantisipasi. Dampak negatif yang mungkin
timbul antara lain peralatan yang membahayakan, pelanggaran privacy, pencurian
data dan kurangnya sentuhan pada pasien.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Definisi teknologi informasi kesehatan
2. Manfaat teknologi informasi kesehatn
3. Konsep teknologi informasi kesehatan
4. Spesifikasi pelayanan kebidanan
5. Aturan yang membahas tentang teknologi informasi kesehatan
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi teknologi informasi di bidang kesehatan
2. Untuk mengetahui manfaat teknologi informasi di bidang kesehatan
3. Untuk mengetahui konsep teknologi informasi di bidang kesehatan
4. Untuk mengetahui spesifikasi pelayanan kebidanan
5. Untuk mengetahui aturan yang membahas tentang teknologi informasi di bidang
kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN