net/publication/377305952
CITATIONS READS
0 184
4 authors, including:
Zaky Ahmed
Universitas Padjadjaran
2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Zaky Ahmed on 11 January 2024.
Sorotan Utama
Dokter menghabiskan lebih banyak waktu untuk entri data dibandingkan kontak
dengan pasien
Belum terintegrasinya data riwayat kesehatan pasien terdahulu secara
menyeluruh
Penggunaan teknologi dalam pelayanan kesehatan dapat menciptakan sistem
kesehatan yang lebih efisien, akurat, dan ramah pengguna.
Indeks pembangunan TIK Indonesia yang cukup menjanjikan
Ringkasan Eksekutif
Dalam era digital saat ini, dokter sering menghabiskan lebih banyak waktu untuk
entri data daripada berinteraksi dengan pasien. Hal ini disebabkan oleh penggunaan
sistem manajemen rekam medis elektronik (EMR) yang memerlukan dokter untuk
memasukkan data pasien secara elektronik. Selain itu, dokter juga harus
memasukkan kode untuk diagnosis dan prosedur medis yang dilakukan, yang
memakan waktu dan memerlukan keakuratan yang tinggi. Meskipun hal ini dapat
meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam manajemen rekam medis, namun dapat
mengurangi waktu yang tersedia untuk berinteraksi dengan pasien.
Salah satu hambatan utama yang dihadapi adalah kurangnya integrasi data riwayat
kesehatan pasien secara menyeluruh. Dokter seringkali terkendala oleh sistem yang
tidak terhubung secara efektif, menghambat akses ke informasi krusial mengenai
riwayat kesehatan pasien. Rekam medis elektronik merupakan bagian dari sistem
informasi kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Ini terhubung dengan
subsistem informasi lain yang harus diadakan oleh fasilitas kesehatan. Unit kerja
khusus di fasilitas pelayanan kesehatan atau disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan fasilitas tersebut bertanggung jawab atas penyelenggaraan rekam
medis elektronik (Kemenkes R.I., 2022). Oleh karena itu, diperlukan solusi yang
dapat mengatasi kendala ini dan memastikan akses mudah dan cepat ke data
pasien, sehingga perawatan dapat dilakukan secara lebih efektif.
Perekonomian
Indonesia
Pentingnya memasukkan teknologi dalam sektor kesehatan menjadi hal yang tak
terelakkan. Penggunaan teknologi dalam pelayanan kesehatan dapat menciptakan
sistem yang lebih efisien, akurat, dan bersahabat dengan pengguna. Penerapan
teknologi informasi di bidang kesehatan ini diyakini dapat memberikan berbagai
manfaat bagi provider pelayanan kesehatan. Dengan dukungan teknologi tersebut,
manfaat yang dapat diperoleh diantaranya adalah tersedianya informasi kesehatan
pasien yang akurat dan komprehensif, sehingga memungkinkan para dokter untuk
lebih fokus pada aspek-aspek kritis dalam praktek medis mereka.
Sebuah kebijakan white paper yang holistik perlu disusun untuk merinci rencana
strategis mengatasi tantangan ini. Integrasi teknologi harus didukung oleh kebijakan-
kebijakan yang mendukung pertukaran data yang aman dan keberlanjutan sistem.
Hal ini tidak hanya akan mempercepat proses pelayanan kesehatan, tetapi juga
akan meningkatkan keamanan dan kualitas perawatan yang diberikan kepada
pasien.
Bisa kita lihat selama pandemi COVID-19 kemarin, digitalisasi di berbagai sektor
berhasil membantu masyarakat Indonesia untuk bangun dari keterpurukan serta
beradaptasi dengan kondisi luar biasa tersebut. Contoh nyata dari digitalisasi yang
sangat membantu selama masa pandemi kemarin adalah hadirnya aplikasi
Pedulilindungi (sekarang SATUSEHAT Mobile) yang menyediakan layanan
kesehatan mulai dari edukasi terkait COVID-19, layanan konsultasi dokter secara
online, pelacakan kontak/potensi kontak dengan orang-orang bergejala, sampai
layanan pendaftaran vaksin.
Manfaat Kajian
Tujuan Kajian
Analisis Kebijakan
Teknologi digital yang semakin maju sudah dimanfaatkan oleh fasilitas kesehatan
untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, serta peningkatan mutu pelayanan. Sistem
komputasi dari BPJS Kesehatan memungkinkan fasilitas kesehatan tingkat pertama
merujuk pasien ke tingkat lanjut secara daring. Beberapa rumah sakit telah
menerapkan sistem pendukung keputusan elektronik yang terpadu dalam suatu
rekam medis elektronik untuk membantu dokter dalam membuat keputusan terapi
secara lebih tepat sesuai pedoman klinis melalui peresepan elektronik.
Perekonomian
Indonesia
Dengan konsep One Patient, One Record (satu pasien, satu rekam medis), Bru-
HIMS mengintegrasikan data pasien, yang mencakup riwayat kesehatan, obat yang
diresepkan sebelumnya, hasil tes diagnostik, dan sebagainya, yang dikumpulkan
dari seluruh data kunjungan sebelumnya ke fasilitas kesehatan umum. Sistem ini
juga menggabungkan beberapa modul informasi rumah sakit lainnya, mulai dari
sistem laboratorium dan radiologi, PACS, manajemen rawat inap dan rawat jalan,
hingga sistem pelayanan klinis dan keperawatan – semuanya ke dalam satu aplikasi.
Terdapat sebuah rencana untuk meningkatkan sistem dengan menggabungkan
standar interoperabilitas dengan standar data terbaru – seperti FHIR dan HL7 –
dalam satu atau dua tahun mendatang.
Selain itu, terdapat pula inisiatif kesehatan digital tingkat nasional lainnya, yaitu
aplikasi BruHealth. plikasi ini awalnya dikembangkan untuk pelacakan kontak
Perekonomian
Indonesia
selama pandemi COVID-19, tetapi kemudian berkembang menjadi alat promosi dan
manajemen kesehatan. Masyarakat Brunei sekarang dapat menggunakan aplikasi
ini untuk melacak janji temu, melihat rekam medis, dan menjadwalkan konsultasi
jarak jauh dengan tenaga medis. Aplikasi ini juga telah terintegrasi dengan Bru-HIMS
guna memberikan wawasan lebih rinci tentang status kesehatan setiap pasien.
Hasil Analisa
Berdasarkan topik masalah dan kajian yang kami teliti, permasalahan di sini dapat
kami simpulkan bahwa terdapat hasil akhir yang timbul di berbagai anggapan
masyarakat. Beberapa di antaranya terdapat beberapa target yang salah satunya
direncanakan pada akhir 2022 yang melangsungkan 8000 fasilitas pelayanan
kesehatan (FASYANKES) yang terintegrasi dengan aplikasi SatuSehat. Untuk
realisasinya, pada akhir 2023 kemarin seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di
Indonesia berhasil dan sukses berintegrasi pada aplikasi SatuSehat. Ini merupakan
salah satu contoh digitalisasi pada sektor kesehatan yang bisa kita anggap berhasil
karena terdapat berbagai manfaat dan keunggulan, di antaranya :
a.) Tenaga kesehatan yang tidak perlu melakukan input data secara manual (secara
langsung), melainkan bisa melalui aplikasi dan dikerjakan secara efisien tenaga &
juga waktu.
b.) Tidak memerlukan berkas rekam medis secara fisik jika berpindah rumah sakit
atau fasilitas kesehatan (surat rujukan).
c.) Keamanan data yang terjamin aman karena melibatkan Badan Siber Sandi
Negara (BSSN).
d.) Pertukaran data kesehatan nasional yang lebih efisien, efektif, dan juga canggih.
e.) Terintegrasi dengan aplikasi yang awalnya bernama PeduliLindungi, yang
sekarang berubah menjadi SatuSehat.
Perekonomian
Indonesia
Penutup
Kesimpulan
Digitalisasi layanan kesehatan di Indonesia, dipicu oleh pandemi COVID-19,
menunjukkan kebutuhan mendesak untuk mengintegrasikan teknologi guna
meningkatkan perawatan pasien, mengurangi biaya, dan meningkatkan pengalaman
pasien. Meskipun menghadapi tantangan seperti data kesehatan yang
terfragmentasi dan kurangnya standarisasi, upaya seperti pembentukan platform
integrasi kesehatan menunjukkan kemajuan yang menjanjikan. Dengan peningkatan
investasi, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan infrastruktur
kesehatannya melalui digitalisasi.
Perekonomian
Indonesia
Rekomendasi kebijakan
Rekomendasi yang dapat diajukan oleh penulis terkait digitalisasi layanan kesehatan
di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Memperkuat Integrasi dan Standarisasi Data: Untuk meningkatkan integrasi dan
standarisasi data kesehatan, dapat dilakukan melalui platform seperti SatuSehat.
Tujuannya adalah untuk menyederhanakan proses pertukaran dan analisis data
dalam konteks pelayanan kesehatan. Dengan memanfaatkan platform ini,
diharapkan data kesehatan dapat diintegrasikan dengan lebih baik antara
berbagai sumber, sehingga memfasilitasi pertukaran informasi yang lebih lancar
dan pemahaman yang lebih holistik. Standarisasi data juga akan membantu
dalam memastikan bahwa informasi yang diperoleh konsisten dan dapat
diandalkan, memberikan dasar yang solid untuk pengambilan keputusan
kesehatan yang lebih akurat.
2. Meningkatkan Literasi dan Pelatihan Digital: Diperlukan upaya konkret dalam
bentuk pelatihan dan peningkatan literasi digital bagi tenaga kesehatan dan
masyarakat. Hal ini bertujuan agar mereka dapat memahami secara optimal
penggunaan teknologi kesehatan. Pelatihan ini mencakup penguasaan
keterampilan teknologi yang diperlukan untuk mengakses, memahami, dan
memanfaatkan berbagai solusi kesehatan digital. Peningkatan literasi digital
tidak hanya akan membantu tenaga kesehatan dalam menyediakan pelayanan
yang lebih baik, tetapi juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat umum
tentang cara menggunakan teknologi kesehatan untuk memaksimalkan
manfaatnya dalam mendukung kesehatan pribadi mereka.
3. Kolaborasi Lintas Sektor: Diperlukan upaya nyata untuk merangsang kerjasama
aktif antara pemerintah, sektor swasta, lembaga akademik, dan masyarakat.
Inisiatif ini dirancang untuk mendorong kolaborasi yang kuat dalam
pengembangan dan penerapan solusi teknologi kesehatan. Kerjasama lintas
sektor ini akan menciptakan lingkungan di mana keahlian dan sumber daya dari
berbagai pihak dapat digabungkan,
Perekonomian
Indonesia
Daftar Pustaka
Christasani, P. D., & Satibi. (2016). Kajian Faktor Demografi Terhadap Kepuasan
Pasien Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas, 13(1).
Kotler, P., & Keller, K. L. (2007). Marketing Management. Pearson Education. Inc.
Upper Saddle River, New Jersey.
Tjioptono, F., & Gregorius, I. (2016). Service Quality & Satisfaction. Andi.
Yogyakarta.
View publication stats
Perekonomian
Indonesia
Daftar Pustaka