EXECUTIVE SUMMARY
BACKGROUND
Internet dapat dimanfaatkan dalam segala bidang antara lain bidang pendidikan, pemerintahan,
perbankan, penyuluhan kepada masyarakat, dan kesehatan. Dengan perkembangan teknologi dan
informasi, setiap orang dapat memanfaatkan internet untuk mengembangkan bisnis baik di tingkat
lokal maupun global, sehingga banyak perusahaan maupun perorangan yang menjual atau
mempromosikan berbagai produk barang dan jasa melalui media online. Hal ini tidak terkecuali pada
bidang pemberian jasa pelayanan kesehatan. Leader Life Science & Healthcare Deloitte Indonesia
menyebutkan dalam 2 tahun terakhirm banyak aplikasi kesehatan berbasis online yang berkembang
seperti Halodoc, Klikdokter, dan beberapa layanan online yang terintegrasi dengan lembaga kesehatan
seperti Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
1. Pasien perlu mencegah terjadinya penyebaran data pribadi, mengingat data apapun
yang terdapat di internet rawan dicuri. Beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu
mengunduh telehealth resmi yang terdapat di Play Store atau App Store, membaca
kebijakan privasi aplikasi sebelum menggunakan telehealth, tidak menggunakan e-
mail dan nomor ponsel utama saat registrasi, menghapus data dan akun apabila akan
menghapus aplikasi, serta lindungi perangkat dengan kata kunci, PIN atau sidik jari
untuk mencegah pencurian data secara manual.
2. Perlu adanya regulasi hukum terkait legalitas telehealth yang perlu melibatkan
Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Kesehatan, dan organisasi
profesi.
3. Dokter yang melayani konsultasi dengan pasien di telehealth dan telemedicine harus
memiliki Surat Izin Praktik (SIP) sesuai dengan Permenkes No. 2052 tentang Izin
Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran.
4. Dokter perlu menjelaskan pada pasien ketika konsultasi bahwa mereka hanya
melakukan differensial diagnosis dimana kemungkinan-kemungkinan penyakit apa
yang diderita pasien bukan penyakit yang pasti. Apabila dalam 3 hari ke depan
keluhan pasien belum teratasi, pasien harus konsultasi langsung dengan dokter
terdekat.
5. Dokter harus siap menerima sanksi pidana, sanksi administratif dan sanksi etik serta
betanggung jawab secara perdata jika terbukti membuat pasien mengalami kerugian.
REFERENCE
Arif M.A.I. 2018. Tinjauan Hukum Atas Layanan Medis Berbasis Online (The Legal Review of Online-
Based Medical Services). Tesis: Universitas Hasanudin.
Ghozali, A dan Erni A. 2019. Juridical Analysis of Telemedic Legality in Medical Services Using
Technology. International Journal of Science and Research (IJSR) ISSN: 2319-7064.
Savitri, Dyah Retno. 2016. Tinjauan Hukum Praktik Kedokteran Online (Juridical Analysis Of
Telemedicine). Skripsi. Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Petriella, Y. 2019. Payung Hukum Aplikasi Kesehatan Online Mendesak. Tersedia di
https://ekonomi.bisnis.com/read/20190820/12/1138705/payung-hukum-aplikasi-kesehatan-online-
mendesak diakses pada tanggal 13 Mei 2020.
Ulya, Fika Nurul. 2019. Survei: 84,4 Persen Masyarakat Puas dengan Layanan Kesehatan Digital.
Tersedia d https://money.kompas.com/read/2019/08/19/134000926/survei--84-4-persen-masyarakat-
puas-dengan-layanan-kesehatan-digital?page=all diakses pada tanggal 13 Mei 2020
Rofiah, E H. 2019. Indonesia Butuh Regulasi Penggunaan Aplikasi Kesehatan Berbasis Digital.
Tersedia https://www.merdeka.com/uang/indonesia-butuh-regulasi-penggunaan-aplikasi-kesehatan-
berbasis-digital.htmldiakses pada tanggal 13 Mei 2020