SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan
Masyarakat
Disusun oleh:
Isnia Nur Maula
NIM 6411415127
ABSTRAK
ii
Public Health Science Departement
Faculty of Sports Science
Universitas Negeri Semarang
October 2019
ABSTRACT
iii
PERNYATAAN
iv
PENGESAHAN
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersbarlah yang dicukupkan pahala
mereka tanpa batas. (Az-zumar 39:10)
2. Jika engkau ingin dicintai Allah dan Rasul Nya maka tunaikanlah jika diberi
amanah, jujurlah jika engkau bicara, dan berbuat baiklah terhadap orang-
orang disekelilingmu. (HR Ath Thabrani)
3. Nikmat yang paling indah adalah ketika apapun yang diberikan Allah kita
selalu ikhlas dan bersyukur.
PERSEMBAHAN
Tanpa mengurangi rasa syukur kepada Allah.
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Kedua orang tua yaitu Bapak H. Kaswadi Naim
dan Ibu Hj. Khunzaemah yang selalu memotivasi
dan mendoaakan saya setiap saat, adik-adik saya
Zulfa Khasna Amalia dan Raisya Putri Maulida
yang selalu menghibur dan membantu saya.
2. Sepupu saya Hilda Safitri, Endah Tri Mulyani
yang sudah menemani penelitian ini.
3. Keluarga besar dan sahabat-sahabat saya yang
selalu memberikan semangat dan menemani
penulis selama penyusunan skripsi.
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkat dan ridho-Nya
sehingga skripsi yang berjudul “Evaluai Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) pada penderita hipertensi di UPT Puskesmas Mayong I tahun 2018” dapat
terselesaikan dengan baik. Penulisan Skripsi ini disusun untuk memenuhi
persyaratan memeperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat pada Fakultas Ilmu
Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.
Skripsi ini dapat diselesaikan dengan bantuan dan kerjasama dari berbagai
pihak, dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat, saya menyampaiakan terima
kasih kepada:
vii
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusuanan skripsi ini.
Semoga amal baik dari semua pihak mendapat pahala yang berlipat ganda
dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
sehingga masukan dan kritikan yang membangun sangat diharapkan guna
menyempurnakan karya selanjutnya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan.
Penulis,
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................... ii
PERNYATAAN ............................................................................................................iv
PENGESAHAN .............................................................................................................. v
PRAKATA ...................................................................................................................vii
ix
1.6.3 Ruang Lingkup Keilmuan............................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 11
x
BAB V PEMBAHASAN .............................................................................................. 97
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3. Surat ijin penelitian dari Dinas Kesehatan Kab. Jepara ................. 132
xiv
DAFTAR ISTILAH
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan
pilar utama yaitu : paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan, dan jaminan
pada undang-undang nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan Pasal 5 setiap orang
mempunyai hak dan memeperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan
kesehatan.
1
2
public. Pelayanan dasar merupakan pelayanan yang diberikan kepada public untuk
Pelayanan kesehatan dasar sangat diperlukan untuk pencapaian target MDGs yang
belum tercapai, SDGs 2030, dan Standar Pelayanan Minimum (SPM). Keberhasilan
pelayanan kesehatan dasar yang utama promotif dan preventif akan mengurangi
indikator untuk daerah kabupaten/kota dengan target yang ditetapkan oleh menteri
kesehatan RI, yaitu 100% . Menurut Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
daerah untuk mendanai urusan pemerintahan wajib yang terkait pelayanan dasar
yang ditetapkan dengan SPM (pasal 298). Pada kenyataannya hingga saat ini belum
ada satupun kabupaten/kota yang mampu mencapai semua target dan memenuhi
berbeda-beda.
Menurut data laporan indikator kinerja SPM se- Jawa Tengah dari tahun
Hal tersebut menunjukan bahwa target yang ditetapkan untuk SPM se-Jawa Tengah
belum maksimal. Hal ini dapat terjadi jika di setiap kabupaten/kota memiliki
Salah satu kabupaten dengan capaian SPM yang masih rendah adalah kabupaten
Jepara .
Hal ini terlihat dari hasil laporan pencapaian target SPM bidang kesehatan tahun
2017 sampai 2018 di Kabupaten Jepara. Yaitu, dari 12 indikator SPM bidang
kesehatan hanya 5 indikator yang dapat memenuhi target SPM bidang kesehatan
indikator yang masih rendah yaitu: pelayanan kesehatan pada usia lanjut (18,12%),
dengan risiko TB (67,45). Pada laporan capaian SPM kabupaten Jepara tahun 2018
(5,36%). Artinya dari ketiga indikator terendah pada SPM-BK tahun 2017-2018 di
kenaikan jika dibanding Riskesdas 2013. Salah satu diantaranya adalah hipertensi
yang naik dari 25,8% menjadi 34,1%. Pemicu terbesar penyakit kardiovaskuler
4
adalah hipertensi oleh karena itu kegawatan pada penderita hipertensi perlu adanya
perawatan dan pelayanan sejak dini agar tidak semakin parah dan menimbulkan
Semua jenis pelayanan tersebut pada dasarnya adalah upaya kesehatan yang
kenaikan jumlah kasus hipertensi tiap tahunya. Hal tersebut dapat ditemukan pada
Distribusi kasus PTM berdasarkan umur ≥15 tahun pada tahun 2018 untuk
penderita hipertensi sebanyak 27.816 orang, dimana kasus PTM pada penderita
pada golongan umur ≥18 tahun (Laporan P2PTM Dinkes Kabupaten Jepara, 2018).
Pengukuran tekanan darah pada penduduk ≥15 tahun sudah dilakukan di semua
Puskesmas, akan tetapi salah satu prevalensi terendah pada pelaksanaanya yaitu di
puskesmas mayong I. Dari 28.205 penduduk umur ≥15 tahun hanya 1.080 orang
5
I).
pencapaian SPM BK di puskesmas mojo kota Surabaya antara lain: pada faktor
input yaitu faktor pelatihan dan beban kerja; dan pada faktor proses yang menjadi
di wilayah kerja puskesmas, dimana terdapat kasus hipertensi yang selalu naik
penderita hipertensi di puskesmas mayong I pada tahun 2018 masih sangat rendah
yaitu 3,83% dari 60% target SPM 2018 yang ditentukan oleh pemerintah Kabupaten
penderita hipertensi. Oleh karena itu penelitian ini berjudul “Evaluasi Pelaksanaan
masalah ini adalah: “Bagaimana proses standar pelayanan minimal (SPM) pada
5) Apa saja kendala yang terjadi saat Pelaksanan standar pelayanan minimal pada
1.3 TUJUAN
Kabupaten Jepara?
Sebagai informasi dan bahan masukan bagi dinas kesehatan dan pemerintah
Sebagai referensi yang dapat dijadikan bahan bacaan dan rujukan oleh
terjangkau karena
keterbatasan alat
bantu medis
seperti mobil
(puseling) dan
pengemudinya.
Beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
menekankan pada salah satu indikator SPM yaitu pelayanan kesehatan pada
penderita hipertensi.
2) Tempat yang menjadi sasaran dalam penelitian ini berbeda dari penelitian-
I Kabupaten Jepara.
Ruang lingkup dalam penelitian ini meliputi tempat, waktu dan keilmuan.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Evaluasi
atau penilaian adalah suatu cara belajar yang sistematis dari pengalaman yang
Public Health Association), evaluasi adalah suatu proses untuk menentukan nilai
atau besarnya sukses dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
(Notoatmodjo, 2012).
atau keinginan untuk mengukur pencapaian hasil kerja atau kegiatan pelaksanaan
11
12
keputusan.
Menurut PP No.39 Tahun 2006 tentang tata cara pengendalian dan evaluasi
(outcome) terhadap rencana dan standar” lebih lanjut dalam penjelasan atas PP
No.39 Tahun 2006 tentang tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
dapat mengetahui dengan pasti apakah pencapaian hasil, kemajuan dan kendala
datang.
dalam proses penerapan dan memberi penilaian sumatif kepada hasil akhir;
13
yang selalu ditemukan dalam setiap perencanaan evaluasi, yaitu tujuan dan metode
evaluasi.
Memahami tujuan evaluasi adalah salah satu wawasan yang paling penting
yang harus dimiliki seorang evaluator. Apapun bentuk dan pendekatan evaluasi,
penentuan tujuan evaluasi akan selalu berkenaan dengan apa yang diharapkan dari
pendidikan.
5) Pendekatan yang berorientasi pada lawan atau pasang, yaitu sebagai kontra
atau penyeimbang dari pendekatan yang berorientasi pada para ahli pada
Adalah suatu proses yang memberikan gambaran tentang apa yang sedang
berlangsung dalam suatu program dan memastikan ada dan terjangkauanya elemen-
program selama kurun waktu tertentu dan evaluasi ini menilai sesudah program
tersebut berjalan.
dalam hal morbiditas, mortalitas atau indikator status kesehatan untuk sekelompok
penduduk tertentu.
Yaitu:
daya program telah sesuai dengan kebutuhan. Masukan (input) terdiri dari:
dan motivasi kerja staf akan menurun dan pada akhirnya akan memengaruhi
kinerja yang dihasilkan sehingga target dan tujuan program pun tidak akan
atau alat tidak sesuai dengan standar, maka suatu pelayanan yang bermutu
- Petunjuk Pelaksanaan
organisasi dan mengurangi jumlah waktu yang digunakan oleh para manajer
pekerjaan apa yang harus dilakukan dan siapa yang melakukannya (David,
2014).
Tujuannya ialah untuk mengetahui apakah metode yang dipilih benar-benar efektif
komunikasi dalam organisasi telah berkembang dengan baik dan lain sebagainya.
mengetahui apakah output serta effect atau outcome program telah sesuai dengan
pemanfaatan berbagai sumber daya, baik sumber daya dana, tenaga, dan ataupun
sumber sarana.
program, apakah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau tidak. Proses
Evaluasi terhadap keluaran (output) yaitu penilaian terhadap hasil yang dicapai
agar aktivitas menjadi lebih efektif atau dapat menghasilkan tindakan dalam
mencapai kesuksesan. Oleh sebab itu, tidak akan ada organisasi yang akan sukses
1. Planning
(Azwar, 2010).
2. Organizing
physik yang cocok bagi keperluan kerja dan penunjukkan hubungan wewenang,
3. Actuating
kelompok agar supaya berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai
dan organizing yang baik, melainkan juga tergantung pada penggerakan dan
yang kuat untuk adanya penggerakan yang terarah kepada sasaran yang dituju.
Penggerakan tanpa planning tidak akan berjalan efektif karena dalam perencanaan
itulah ditentukan tujuan, budget, standard, metode kerja, prosedur dan program.
(Sukarna, 2011).
a. Leadership (Kepemimpinan)
c. Communication (Tatahubungan)
d. Incentive (Perangsang)
e. Supervision (Supervisi)
f. Discipline (Disiplin).
22
4. Controling
dicapai yaitu standard, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai
berikut, yaitu:
2.1.2.1 Pengertian
2.1.2.1.1 Standar
yang diinginkan dan merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam pelayanan, standar
jika suatu standar yang sudah ditetapkan tercapai dengan baik, maka standar harus
1) Audience, yaitu subyek yang harus melakukan sesuatu atau pihak yang harus
2) Behaviour, yaitu apa yang harus dilakukan, diukur, dicapai, atau dibuktikan
standar operating prosedur (SOP). Untuk mengukur tercapai atau tidaknya standar,
maka digunakan indikator (tolak ukur) yang menunjuk pada kepatuhan terhadap
1) Standar masukan
2) Standar proses
24
3) Standar keluaran
langsung pelayanan. Karena menunjuk pada hasil keluaran, maka standar keluaran
4) Standar hasil
pihak ketiga, bukan oleh pemberi pelayanan atau sarana pelayanan kesehatan.
Menurut levey dan loomba (1973) dalam (Azwar, 2010) bahwa yang
sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
adalah ketentuan mengenai jenis, dan mutu pelayanan dasar yang merupakan
urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara
dasar warga negara. Setiap warga negara sesuai dengan kodratnya berkewajiban
untuk memnuhi kebutuhan hidupnya tanpa hambatan atau halangan dari pihak
manapun.
SPM merupakan hal minimal yang harus dilaksanakan oleh pemda untuk
rakyatnya, maka target SPM harus 100% setiap tahunnya. Untuk itu dalam
tertentu. SPM merupakan salah satu program strategis nasional. Pada pasal 68 UU
daerah yang tidak melaksanakan program strategis nasional akan dikenai sanksi
26
yang merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat, maka kesehatan adalah
hak bagi setiap warga masyarakat yang dilindungi undang-undang dasar. Setiap
yang sejahtera (welfae society); dan Pelayanan Pendidikan dasar adalah pendidikan
dasar, sama hal dengan kesehatan, pendidikan merupakan suatu bentuk investasi
sumber manusia. Masa depan suatu bangsa akan sangat ditentukan oleh seberapa
2) Pelayanan Umum
Pelayanana umum harus diberikan pemerintah terbagi dalam tiga kelompok, yaitu:
dokumen yang di butuhkan oleh public; Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang
Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan.
indikator (tolak ukur). Indikator adalah karakterisktik yang dapat diukur dan dapat
Indikator harus valid, reliable, jelas, realistic, dan dapat diukur. Indikator terdiri dai
Indikator ini merujuk pada tercapai atau tidaknya standar masukan, standar
menunjuk pada ukuran sumber daya manusia (tenaga pelaksana), sarana dan alat
yang tersedia, serta dana (budget) yang mendukung untuk pelaksanaan kegiatan.
Proses adalah tolak ukur yang menunjukan pada ukuran standar proses yang
dimaksud
Menurut (UU No. 2 Tahun 2018 dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2016) Jenis pelayanan dasar adalah jenis pelayanan
dalam rangka menyediakan barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang berhak
diperoleh oleh setiap warga negara secara minimal. Jenis Pelayanan Dasar pada
Menurut UU No. 25 tahun 2009 pasal 21, komponen atau unsur dasar
1) Dasar Hukum
pelayanan.
2) Persyaratan
Syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik
5) Biaya
30
6) Produk Pelayanan
Hasil pelayanan yang diberkan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
8) Kompetensi Pelaksana
9) Pengawasan Internal
langsung pelaksana.
2.1.3.1 Hipertensi
2.1.3.1.1 Pengertian
meningkat secara kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja lebih
32
keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika
dibiarkan, penyakit ini dapat mengganggu fungsi organ-organ lain, terutama organ-
organ vital seperti jantung dan ginjal. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan distolik lebih dari 90 mmHg pada dua
kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
batas tekanan darah yang dianggap normal adalah kurang daru 130/85 mmHg. Bila
tekanan darah sudah lebih dri 140/90 mmHg dinyatakan hipertensi (batas tersebut
akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang bertambah pada 2025
40% sedangkan negara maju hanya 35%, kawasan Afrika memegang posisi puncak
penderita hipertensi, yaitu sebesar 40%. Kawasan amerika sebesar 35% dan asia
tenggara 36%. Kawasan asia penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap
tahunya. Hal ini menandakan satu dari tiga orang menderita hipertensi. Sedangkan
di Indonesia cukup tinggi, yakni 32% dari total jumlah penduduk (Widiyani, 2013).
2.1.3.1.2 Klasifikasi
1) Berdasarkan Penyebab
33
(inaktivitas) dan pola makan. Hipertensi jenis ini terjadi pada sekitar 90%
Hipertensi sering tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terus -
menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Oleh
karena itu , hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah
detection, evaluation, and treatment of high blood pressure (JNC VII). Klasifikasi
2.1.3.1.3 Etiologi
1) Hipertensi Esensial
patologis yang jelas. Lebih dari 90% kasus merupakan hipertensi esensial.
Sedangkan yang termasuk faktor lingkungan antara lain diet, kebiasaan merokok,
Pada bagian besar pasien, kenaikan berat badan yang berlebihan dan gaya
Kebanyakan pasien hipertensi memiliki berat badan yang berlebih dan penelitian
pada berbagai populasi menunjukan bahwa kenaikan berat badan yang berlebih
(obesitas) memberikan risiko 65-70% untuk terkena hipertensi primer (Guyton &
Hall, 2014).
2) Hipertensi Sekunder
35
dari adanya penyakit lain dan biasanya penyebabnya sudah diketahui, seperti
penyakit ginjal dan kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu. Menurut
Kowalski (2010) Hipertensi esensial merupakan 95% dari seluruh kasus hipertensi.
genetic (faktor risiko yang tidak dapat diubah atau dikontrol), kebiasaan merokok,
(Kemenkes RI , 2013).
berdiri sendiri, tetapi secara bersama-sama sesuai dengan teori mozaik pada
disebabkan oleh faktor yang saling mempengaruhi, dimana faktor yang berperan
utama dalam patofisiologi adalah faktor genetic dan paling sedikit tiga faktor
lingkungan yaitu asupan garam, stress, dan obesitas (Anggara & Prayitno, 2013).
2.1.3.1.5 Patofisiologi
resistance. Apabila terjadi peningkatan salah satu dari variable tersebut yang tidak
sistem yang berfungsi mencegah perubahan tekanan darah secara akut yang
Pengendalian dimulai dari sistem reaksi cepat seperti reflex kardiovaskuler melalui
sistem saraf. Reflex kemoreseptor, respon iskemia, susunan saraf pusat yang berasal
dari atrium, dan arteri pulmonalis otot polos. Sedangkan sistem pengendalian reaksi
lambat melalui perpindahan cairan antara sirkulasi kapiler dan rongga intertisial
sistem poten dan berlangsung dalam jangka panjang yang dipertahankan oleh
oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE yang terdapat d paru-
paru, angiotensin II inilah yang memiliki peran kunci dalam menaikan tekanan
rasa haus. ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitary) dan bekerja pada
ginjal untuk mengatur osmolalitas dan volume urin. Dengan meningkatnya ADH,
sangat sedikit urin yang dieksresikan ke luar tubuh (antidiuresis), sehingga menjadi
Aldosterone merupakan hormone steroid yang memiliki peran penting pada ginja.
ekskresi NaCl (garam) dengan cara mereabsorbsinya dari tubulus ginjal. Naiknya
kosentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan
darah.
Manifestasi klinis yang dapat muncul akibat hipertensi menurut Elizabeth J.Corwin
ialah bahwa sebagian besar gejala klinis timbul setelah mengalami hipertensi
berusia 20 tahun menderita hipertensi telah mencapai angka 74,5 juta jiwa, namun
silent killer dimana gejala dapat bervariasi pada masing-masing individu dan
Manivestasi klinis yang timbul dapat berupa nyeri kepala saat terjaga yang
mantap karena kerusakan susunan saraf, nokturia (peningkatan urinasi pada malam
hari) karena peningkatan aliran ginjal dan filtrasi glomerulus, edema dependen
paralisis sementara pada satu sisi atau hemiplegia atau gangguan tajam penglihatan.
rasa berat di tengkuk, sukar tidur, dan mata berkunang-kunang. (Nuraini, 2015).
standar.
Kesehatan
2) Edukasi: dokter dan/ atau tenaga kesehatan yang berkompenten dan/ atau
1) Pernyataan standar
standar kepada seluruh penderita hipertensi usia 15 tahun ke atas sebagai upaya
2) Pengertian
pertama (FKTP)
FKTP.
40
ginjal kronis.
kesehatan sesuai standar bagi penderita hipertensi, dinilai dari presentase jumlah
4) Target
sesuai standar adalah 100%. Pencapaian riil disesuaikan dengan rencana aksi
5) Mekanisme pelayanan
41
Menteri Kesehatan.
2.1.4 Puskesmas
atau tolak ukur dari pembangunan kesehatan, sarana peran serta masyarakat, dan
pusat pelayanan pertama yang menyeluruh dari suatu wilayah. (Alamsyah & Wati,
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja
Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk Puskesmas tertentu
meliputi UKM esensial dan UKM pengembangan. UKM esensial berarti harus
1) Rawat jalan;
44
Proses secara langsung mempengaruhi output dan dampak yang diharapkan dan
METODE PENELITIAN
Berdasarkan kerangka teori diatas, maka dapat disususn skema alur pikir
Proses:
Evaluasi Standar Pelayanan
1. Perencanaan Minimal (SPM) pada Penderita
2. Pengorganisasian Hipertensi di UPTD Puskesmas
3. Pelaksanaan Mayong I Kabupaten Jepara
4. Pengawasan
Dalam penelitian ini, fokus penelitian berisi pokok kajian yang menjadi
46
47
dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) dan disebut juga metode
instrumennya adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri.
lapangan, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
Metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini yaitu studi kasus
program, kejadian, proses, aktivitas,, terhadap satu atau lebih orang. Suatu kasus
tersebut terikat oleh waktu dan aktivitas dan peneliti melakukan pengumpulan data
suatu situasi secara komprehensif dan mampu menerangkan proses secara lengkap
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data
primer dan data sekunder yang selanjutnya akan diolah menjadi informasi sesuai
yang dibutuhkan.
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara langsung
secara mendalam kepada pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Standar Pelayanan
tentang apa yang peneliti harapkan tujuannya yaitu untuk memudahkan peneliti
lainya yang dipertimbangkan akan memberikan data yang lebih lengkap begitu
mengalami redundancy atau jenuh, yaitu apabila ditambah informan lagi tidak akan
informan utama dan informan triangulasi. Informan utama dalam penelitian ini
Informan trianggulasi dalam penelitian ini berjumlah 10 orang yang terdiri dari:
Jepara (1 orang)
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan untuk semua
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau
Kabupaten Jepara
Puskesmas Mayong I
DATA
pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan
berkosentrasi pada pengambilan data tanpa harus berhenti untuk mencatat jawaban-
wawancara berlangsung.
3.5.2.1 Observasi
terang/tersamar, dan observasi tak berstruktur. Pada penelitian ini digunakan jenis
data peneliti menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa sedang
melakukan penelitian, tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau
tersamar, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data
yang masih dirahasiakan. Peneliti juga melakukan observasi tak berstruktur yaitu
3.5.2.2 Wawancara
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur). Jenis wawancara ini sudah termasuk
dalam kategori in-dept interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila
informasi dengan lebih terbuka tentang pendapat, ide-ide, sikap, dan pengalaman
untuk menggunakan alat perekam dan memberikan sekilas gambaran latar belakang
secara ringkas dan jelas mengenai topic penelitian. Saat melakukan wawancara
peneliti juga perlu mendengarkan secara teliti dan mencatata apapun yang
Puskesmas Mayong I yang dapat diketahui dengan pedoman wawancara yang telah
disiapkan sebelumnya.
3.5.2.3 Dokumentasi
Kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini secara garis besar
3) Menentukan informan
penelitian
triangulasi
skripsi
ini menggunakan teknik triangulasi, tringulasi adalah teknik pemeriksaan data yang
memanfaatkan manusia yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
mengecek data pada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, dan waktu
pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi
I, serta pemegang SPM di bidang renque dan renval di Dinas Kesehatan Kabupaten
Jepara
memfokuskan pada hal-hal yang penting dan transformasi data kasar yang muncul
hal-hal yang tidak perlu. Reduksi data digunakan untuk menghasilkan hipotesis
yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengambilan data
Dalam penelitian ini, penyajian data yang digunakan adalah dengan teks
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap
6.1 SIMPULAN
2016, PP no. 2 tahun 2018. Program terkait hipertensi yaitu terdiri dari PIS-PK
program tersebut dilaksanakan denga tujuan deteksi dini pada penderita hipertensi
Sasaran dari SPM pada pelayanan hipertensi adalah usia 15-59 tahun dimana usia
tersebut diperloleh dari tren kejadian pada PTM yang selalu meningkat tiap tahun.
eksternal dilakukan dalam bentuk sosialisasi bersama kader kesehatan, kepala desa,
122
123
mulai dari tensi/cek gula darah, edukasi pola makan, istirahat cukup, aktifitas fisik,
kelola stress, dan edukasi kepatuhan minum obat telah diterapkan. Terdapat media
KIE yang disediakan dari Kemenkes akan tetapi tidak di terapkan kepada pasien
saat pelaksanaan ketiga program tersebut sebagai upaya promosi kesehatan kepada
dinas kesehatan secara rutin maksimal 3 bulan sekali dan pada saat monev 6 bulan
Kabupaten Jepara belum mencapai target sasaran yaitu 3,83% dari 60% yang
ditargetkan pada tahun 2018. Program inovasi dilakukan untuk perbaikan dalam
mencapai jumlah sasaran di tahun yang akan datang. Feedback dari dinas ke
6.2 SARAN
dilakukan setiap bulan dapat diketahui dan diatasi sedini mungkin. Pemberian
posbindu agar tidak terjadi rangkap jabatan pada tiap program yang guna untuk
memaksimalkan media yang ada yaitu media KIE untuk diterapkan kepada pasien
hipertensi sebagai usaha promotif dan menarik pasien untuk tau dan mau
melakukan sehingga ingat saran yang dilihat dari media KIE. Menargetkan
penjaringan survey PIS-PK tiap 2 bulan sekali untuk penyelesaian pendataan bagi
desa yang belum dikunjungi dan membantu program lain dalam mempromosikan
minimal 1 per-desa.
indikator yang belum diteliti dan dapat mengatasi kelemahan penelitian ini
125
126