TAHUN 2016
Disusun oleh :
(NIM : 201531041)
JAKARTA
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL
TAHUN 2016
Disusun Oleh :
(NIM : 201531041)
Pembimbing
KATA PENGANTAR
2
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang ini
Sakit St Carolus Jakarta Pusat Tahun 2016 yang merupakan salah satu syarat
dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini
laporan magang.
4. Dr. JB Endrotomo Sumargono, SpOT selaku Direktur Rumah Sakit St Carolus
Jakarta Pusat.
5. Dr. Ronald selaku Kepala Unit Radiologi Rumah Sakit St Carolus Jakarta
Pusat.
6. Endratmo Patris Wardomo, S.ST, MM selaku Penanggung Jawab Unit
7. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
Penulis menyadari laporan magang ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu, diharapkan masukan dari semua pihak berupa kritik maupun saran demi
3
kesempurnaan laporan magang ini dan akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN...2
KATA PENGANTAR....3
4
DAFTAR ISI...5
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang7
B. Tujuan..9
C. Manfaat....9
A. Kerangka Teori......11
1. Rumah Sakit......11
2. Unit Radiologi...15
B. Kerangka Konsep.......24
A. Persiapan.......25
B. Pelaksanaan...25
D. Jadwal Kegiatan....26
5
BAB V PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN....58
B. SARAN.....59
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
6
teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar
Pelayanan unit radiologi merupakan salah satu komponen dari rumah sakit
menggunakan sumber sinar pengion dan bukan pengion, gelombang suara dan
gambaran anatomi tubuh yang ditampilkan dalam foto atau film radiografi yang
bahan radioaktif atau menggunakan sumber sinar pengion dan bukan pengion,
gelombang suara dan magnet sehingga bahan tersebut mempunyai dua sisi yang
7
saling berlawanan, yaitu dapat sangat berguna dalam penegakan diagnosa dan
terapi penyakit, dan sisi lainnya akan sangat berbahaya apabila dalam
penggunaannya tidak tepat serta tidak terkontrol dengan baik. Dalam Keputusan
diagnostik yang tidak sesuai dengan prinsip dasar keselamatan radiasi dapat
sekitarnya. Sebagai salah satu unit penunjang medik di rumah sakit, unit radiologi
mungkin kepada pasien dengan tetap memperhatikan efek bahaya radiasi tersebut.
Maka dari itu, pemanfaatan radiasi dalam pelayanan unit radiologi di rumah sakit
harus dilakukan secara tepat dan hati hati. Tentunya hal ini dapat tercapai
apabila manajemen pelayanan unit radiologi di rumah sakit sudah berjalan dengan
baik.
Jakarta Pusat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
8
Tujuan umum dari akan dilakukannya kegiatan magang ini adalah untuk
2. Tujuan Khusus
3. Untuk mengetahui risiko yang mungkin terjadi pada petugas yang berada
C. Manfaat
2. Bagi Fakultas
9
2. Dilakukannya kegiatan magang ini diharapkan dapat dijadikan masukan dalam
3. Bagi Mahasiswa
BAB II
10
A. Kerangka Teori
a. Rumah Sakit
(Depkes RI.2009).
tentang Rumah Sakit, yang dimaksud Rumah Sakit adalah institusi pelayanan
yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah
11
2. Tujuan Rumah Sakit
12
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
dan prasarana dan administrasi dan manajemen. Adapun klasifikasi rumah sakit
umum adalah :
medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar terdiri dari :
radiologi, rehabilitasi medik, patologi klinik dan patologi anatomi, 12 (dua belas)
Pelayanan Medik Spesialis Lain terdiri dari : mata, telinga hidung tenggorokan,
syaraf, jantung dan pembuluh darah, kulit dan kelamin, kedokteran jiwa, paru,
orthopedi, urologi, bedah syaraf, bedah plastik dan kedokteran forensik, dan 13
(tiga belas) Pelayanan Medik Subspesialis terdiri dari : bedah, penyakit dalam,
kesehatan anak, obstetri dan ginekologi, mata, telinga hidung tenggorokan, syaraf,
13
jantung dan pembuluh darah, kulit dan kelamin, jiwa, paru, onthopedi dan gigi
mulut.
medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar terdiri dari :
tenggorokan, syaraf, jantung dan pembuluh darah, kulit dan kelamin, kedokteran
Subspesialis Dasar terdiri dari : bedah, penyakit dalam, kesehatan anak, obstetri
dan ginekologi.
medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar terdiri dari :
pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak, bedah, obstetri dan ginekologi dan 4
14
Rumah sakit umum yang harus mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 2 (dua) dari 4 (empat) jenis Pelayanan Spesialis
Dasar terdiri dari : pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak, bedah, obstetri dan
ginekologi.
b. Unit Radiologi
(Rasad,Sjahriar.2005).
fasilitas yang dapat menunjang kinerja suatu unit radiologi. Ruang yang harus
dimiliki di unit radiologi terdiri dari : ruang utama yakni ruang penyinaran, ruang
operator, kamar gelap, ruang sanitasi, ruang baca film dan ruang peencanaan
dosis. Selain itu, diperlukan pula ruang administrasi yang mencakup antara lain
ruang tunggu pasien, ruang tata usaha dan ruang kerja dokter. Pada unit radiologi
yang terbagi menjadi tiga daerah radiasi yaitu daerah radiasi rendah dengan dosis
ekivalen yang diterima tubuh < 0,1 rem / minggu, daerah radiasi sedang dengan
15
dosis ekivalen yang diterima tubuh > 0,1 rem / minggu tetapi < 5 rem / tahun, dan
daerah radiasi tinggi dengan dosis ekivalen yang diterima tubuh < 5 rem / tahun.
diagnosa penyakit pasien dengan menggunakan sumber sinar pengion dan bukan
pengion, gelombang suara dan magnet untuk imaging diagnostik dan terapi.
Pelayanan unit radiologi merupakan salah satu pelayanan penunjang medik yang
atau gambar (imaging) yang dapat membantu dokter untuk menegakkan diagnosa
1. Pengertian Manajemen
dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urut dan fungsi fungsi
tujuan, yang dilakukan melalui orang lain. Manajemen di titik beratkan pada
usaha memanfaatkan orang lain dalam mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, maka orang orang dalam organisasi harus jelas wewenang, tanggung
16
2. Pelayanan unit radiologi
cepat dan tepat dan atau pemberian radioterapi yang akurat. Dalam Keputusan
a. Pelayanan radiodiagnostik
(Angiografi, CT). Pelayanan ini memakai radiasi pengion dan radiasi non
pengion.
17
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI NO 1014/MENKES/SK/XI/2008,
setiap instalasi atau unit pelayanan radiologi diagnostik ada struktur organisasi
yang mengatur jalur komando dan jalur koordinasi dalam penyelenggaraan dan
dengan jenis kegiatan yang dilakukan dan disesuaikan dengan kondisi serta
c. Staf fungsional
Koordinator yang jenis dan jumlahnya disesuaikan dengan kegiatan yang akan
yang berada dalam instansi tersebut mempunyai uraian tugas yang ditetapkan atau
Bagan struktur organisasi dan uraian tugas masing-masing tenaga ditetapkan atau
Setiap tenaga yang ada dalam instalasi atau unit pelayanan radiologi diagnostik
18
radiodiagnostik-imejing atau intervensional. Tenaga yang melakukan pemeriksaan
radiologi diagnostik khusus untuk kesehatan gigi dan jantung perlu mendapatkan
pelatihan khusus untuk bidang tersebut. Tugas pokok masing-masing jenis tenaga
adalah :
dikerjakan oleh dokter spesialis radiologi atau dokter lain atau tenaga
19
g. Memberikan layanan konsultasi terhadap pemeriksaan yang akan
dilaksanakan.
2). Radiografer
20
e. Melakukan penjaminan dan kendali mutu.
a. Pengukuran dan analisa data radiasi dan menyusun tabel data radiasi untuk
penggunaan klinik.
wanita hamil.
keselamatan radiasi.
21
h. Berpartisipasi dalam meninjau ulang secara terus menerus keberadaan sumber
dan Teknologi).
c. Turut serta dengan supplier pada tiap pemasangan alat baru atau perbaikan
besar.
memantau pemakaiannya.
22
e. Memberikan konsultasi yang terkait dengan Proteksi dan Keselamatan
Radiasi.
g. Memelihara Rekaman.
kedaruratan.
radiologi.
kontras.
23
d. Bertanggung jawab atas keutuhan dan kelengkapan peralatan.
7). Tenaga IT
B. Kerangka Konsep
24
BAB III
RENCANA KEGIATAN
A. Persiapan
magang adalah dengan membuat judul magang, setelah judul magang disetujui
dengan judul yang telah disetujui yaitu Gambaran Manajemen Pelayanan Unit
fakultas untuk Rumah Sakit tempat magang dan surat tersebut diberikan ke
Rumah Sakit tempat magang yakni Rumah Sakit St Carolus Jakarta Pusat.
B. Pelaksanaan
Agustus 2016. Adapun langkah langkah yang harus dilakukan pada tahap
pelaksanaan kegiatan yaitu memperkenalkan diri kepada pimpinan dan staff yang
ada di Rumah Sakit St Carolus Jakarta Pusat, kemudian menempatkan diri sebagai
mahasiswa yang menjalani tugas belajar pada waktu magang, memahami prosedur
kegiatan yang ada dan ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit tempat magang,
25
melakukan kerjasama dengan petugas dilapangan untuk melaksanakan kegiatan
magang dan kemudian membuat laporan dari semua hasil magang yang akan
disajikan dalam bentuk laporan tertulis yang disusun secara sistematis dan teratur
lapangan.
2. Mempelajari mengenai gambaran umum rumah sakit, visi dan misi Rumah
6. Mempelajari mengenai risiko yang mungkin terjadi pada tenaga kerja yang
26
Tabel 3.1 jadwal kegiatan (Gantt Chart) kegiatan pelaksanaan magang
Waktu Magang
M M M M M M M M
1 2 3 4 1 2 3 4
Pusat.
Pusat.
27
Jakarta Pusat.
BAB IV
HASIL MAGANG
28
A. Gambaran Umum RS St Carolus Jakarta Pusat
Rumah Sakit St Carolus adalah Rumah Sakit tipe B, yang terletak di Jalan
Salemba Raya No. 41 Kecamatan Senen Jakarta Pusat. Berdiri pada tanggal 21
Januari 1919, dan bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada orang sakit pada
masa itu. Rumah Sakit St Carolus didirikan oleh Para suster Biarawati yang
berasal dari Belanda. Tetapi pada tahun 1943 Rumah Sakit St Carolus diambil alih
oleh tentara jepang. Para dokter, karyawan dan para suster biarawati yang
mendirikan Sekolah Bidan, kemudian pada tahun 1948, Rumah Sakit St Carolus
sepenuhnya berstatus swasta, dan mulai terbuka bagi dokter Indonesia. Pada tahun
putri, pembaruan pengurus dan staf ahli. Tahun 1952 Rumah Sakit St Carolus
29
Memasuki era 1990-an Rumah Sakit St Carolus mengalami tantangan dengan
Namun dibekali dengan harapan dan semangat pengabdian yang tulus, maka
kurun waktu 1990 sampai dengan tahun 2015, antara lain pada tahun 1997
predikat sebagai RS pertama di Indonesia sebagai RS sayang ibu dan bayi, pada
tahun 2001 terakreditasi dalam 12 bidang pelayanan, pada tahun 2007 kembali
mendapatkan predikat sebagai RS sayang ibu dan bayi, pada tahun 2007
penghargaan sebagai RS sayang ibu dan bayi terbaik di DKI Jakarta, pada tahun
penghargaan sebagai RS sayang ibu dan bayi terbaik di DKI Jakarta, dan pada
Rumah Sakit St Carolus Jakarta Pusat merupakan Rumah Sakit Swasta yang
1. Pelayanan medik
30
Pelayanan medik terdiri dari Unit Gawat Darurat, Unit Rawat Jalan, Unit
Kamar bedah, Satu Unit Uji Kesehatan, Unit Rehab Medik, Unit ICU/UPI, Satu
Unit Haemodialisa.
2. Rawat Inap
Perawatan Dewasa, Perawatan Anak, Perawatan Bedah, Penyakit dalam dan ODC.
3. Pelayanan penunjang
Pelayanan penunjang terdiri dari Satu Unit Laboratorium, Satu Unit Radiologi,
4. Fasilitas Lain
Fasilitas lain yang dimiliki Rumah Sakit St Carolus terdiri dari Fasilitas
Pengembanagn rumah sakit terdiri dari Klinik Anak Terpadu, Bedah Mikro
HIV/AIDS.
Jakarta Pusat.
31
Menjadi Pelayanan Kesehatan yang dikenal dengan sentuhan manusiawi, utuh
dan terpadu atas dasar cinta kasih dan terbuka bagi sesama melalui sumber daya
manusia yang mampu dan mau bekerja keras dan terus belajar mengembangkan
diri.
rendah hati, hormat terhadap kehidupan dan adil terutama kepada mereka yang
paling membutuhkan.
spiritual.
ras, golongan, dan strata social serta ekonomi dengan cara subsidi silang.
pengembangan diri bagi semua yang berkarya sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan RS St Carolus.
5. Menciptakan suasana atau iklim kerja yang serasi dan mendukung persaudaraan
32
1. Iman, Pengharapan dan Kasih merupakan karunia yang mendasari keyakinan
3. Terciptanya suasana dan iklim kerja partisipatif, yang didasari cinta kasih demi
33
1. Salib, melambangkan iman.
a. Falsafah
34
b). Setiap orang tanpa memandang status sosial, ekonomi, agama dan suku berhak
memperoleh derajat kesehatan yang optimal dan wajib ikut serta dalam usaha
c). Karya kesehatan khususnya dibidang Radiologi bukan semata mata kegiatan
teknis tetapi juga merupakan komitmen terhadap pengabdian dan cinta kasih
sesama.
b. Visi
dengan sentuhan manusiawi, utuh dan terpadu atas dasar cinta kasih dan terbuka
bagi sesama melalui sumber daya manusia yang mampu dan mau bekerja keras
c. Misi
a). Memberikan pelayanan Radiologi yang bermutu dengan sikap bela rasa, sabar,
rendah hati, hormat terhadap kehidupan dan adil terutama kepada mereka yang
paling membutuhkan.
c). Menyediakan pelayanan radiologi bagi warga masyarakat dari semua agama,
ras, golongan dan strata sosial serta ekonomi dengan cara subsidi silang.
35
d). Menciptakan suasana atau iklim kerja yang serasi dan mendukung
d. Tujuan
menggunakan sumber daya yang efektif dan efisien serta memperhatikan unsur
bahaya radiasi.
d). Diciptakannya suasana dan iklim kerja yang mendukung pengembangan karya
36
STRUKTUR ORGANISASI UNIT RADIOLOGI RS ST CAROLUS
PERHIMPUNAN
SINT CAROLUS
DIREKTUR
UTAMA
STAF
PJ ADM. ADM.
F
& KEU LOKET
AHLI
ADM.
LOGISTIK
RADIOG PERA PYB
WAT KESEKRET
RAFER ARIATAN
ADM. USG
Keterangan :
37
1. Pelayanan Unit Radiologi
sesuai dengan standar nasional, undang undang dan peraturan yang berlaku
(standar pelayanan radiologi depkes, standar profesi ikatan profesi dan standar
RS St Carolus).
dan ultrasonografi.
4). Pelayanan radiologi diagnostik melayani unit gawat darurat, unit rawat jalan
38
1). Loket pendaftaran yaitu tempat pasien mendaftar untuk pemeriksaan di unit
radiologi.
2). Ruang tunggu pasien dilengkapi dengan kursi, televisi (TV) dan disediakan
3). Kamar 1 yaitu Dental Panoramic dan cepalometri merupakan penggunaan alat
spesialis pemeriksaan daerah tulang wajah dan gigi geligi dengan sinar X-ray.
tidak mengandung risiko adanya paparan radiasi sinar X, sehingga aman bagi
wanita hamil. Pemeriksaan USG dapat mendeteksi hampir semua organ tubuh,
mulai dari organ organ di dalam rongga perut sampai yang dekat permukaan
kulit.
bagian jantung.
5). Ruang BMD (Bone Mineral Density) yaitu penggunaan alat pemeriksaan
6). Kamar 2 yaitu MSCT Scan 16 Slices (Multi Slices CT-Scan) merupakan
39
7). Kamar 3 yaitu Mammografi merupakan penggunaan alat pemeriksaan untuk
8). Kamar 4 dan 5 yaitu Radio Konvensional merupakan pemeriksaan dengan alat
Radiography (CR) yang menghasilkan gambar lebih detail dan akurat. Di kamar 5
radiography.
10). Tiga ruang baca hasil terdiri dari ruang baca 1, ruang baca 2, ruang baca 3.
11). Satu ruang petugas unit radiologi, satu ruang peralatan perlengkapan (ATK
atau alat tulis kantor), satu ruang pengarsipan (arsip disimpan rapi di dalam
dilaksanakan berdasarkan :
1). Pelayanan radiologi dilaksanakan dengan indikasi dan atas permintaan dokter
40
2). Setiap tindakan bisa menimbulkan risiko terhadap pasien (tindakan
Hasil dapat diperoleh oleh pasien setelah 1-2 jam tanpa kontras, 2-3
jam dengan kontras, kemudian pasien mendapatkan hasil
pemeriksaan pasien.
41
b. Alur pelayanan untuk pasien yang melakukan pemeriksaan dengan perjanjian.
Pasien datang ke unit radiologi membawa surat pengantar dari Dokter perujuk
Sakit St Carolus :
1). Bagian administrasi mencatat semua data tentang jumlah, jenis dan bentuk
42
2). Penanggung jawab hasil pembacaan atau pemeriksaan radiologi adalah dokter
radiologi Indonesia.
6. Keselamatan Kerja
1). Unit radiologi mempunyai suatu program aktif dalam proteksi radiasi,
pelayanan radiologi.
dan bahaya yang dihadapi dan mengatur praktek yang aman dan langkah
pencegahan bahaya untuk staf radiologi, karyawan rumah sakit yang lain dan
3). Setiap pekerja radiasi harus memperhatikan nilai batas dosis sesuai ketentuan
yang berlaku.
43
4). Pemegang izin wajib memastikan agar nilai batas dosis paparan radiasi tidak
terlampaui.
5). Pelayanan pemeriksaan foto bed diluar ruangan radiologi dengan pesawat
Efek somatik adalah efek yang radiasi yang dapat langsung dirasakan oleh
a. Efek Stokastik
Efek stokastik adalah efek yang peluang timbulnya merupakan fungsi dosis
Efek biologi dari radiasi ionisasi pada generasi yang belum lahir disebut efek
genetik ini timbul karena kerusakan molekul DNA pada sperma atau ovarium
akibat radiasi.
44
3). Penyakit akibat radiasi yaitu :
b. Sterilisasi dapat terjadi akibat penyinaran pada kelenjar kelamin dan efeknya
c. Katarak terjadi pada penyinaran mata dengan dosis di atas 1,5 Gy dengan
a. Jumlah pemeriksaan pasien rontgen pada bulan Januari sebanyak 2.229 orang,
Februari sebanyak 1.855 orang, Maret sebanyak 2.364 orang, April sebanyak
2.197 orang, Mei sebanyak 2.200 orang, Juni sebanyak 2.003 orang, Juli sebanyak
1.839 orang, Agustus sebanyak 1.965 orang, September sebanyak 2.722 orang,
Oktober sebanyak 2.021 orang, Nopember sebanyak 1.707 orang dan Desember
b. Jumlah pemeriksaan pasien CT-Scan pada bulan Januari sebanyak 275 orang,
Februari sebanyak 240 orang, Maret sebanyak 289 orang, April sebanyak 280
orang, Mei sebanyak 234 orang, Juni sebanyak 233 orang, Juli sebanyak 224
orang, Agustus sebanyak 261 orang, September sebanyak 249 orang, Oktober
45
sebanyak 265 orang, Nopember sebanyak 286 orang dan Desember sebanyak 226
orang.
orang, Mei sebanyak 25 orang, Juni sebanyak 36 orang, Juli sebanyak 22 orang,
d. Jumlah pemeriksaan pasien BMD (Bone Mineral Density) pada bulan Januari
sebanyak 15 orang.
e. Jumlah pemeriksaan pasien USG pada bulan Januari sebanyak 546 orang,
Februari sebanyak 499 orang, Maret sebanyak 582 orang, April sebanyak 641
orang, Mei sebanyak 596 orang, Juni sebanyak 569 orang, Juli sebanyak 467
orang, Agustus sebanyak 519 orang, September sebanyak 536 orang, Oktober
sebanyak 578 orang, Nopember sebanyak 603 orang dan Desember sebanyak 503
orang.
f. Jumlah pemeriksaan pasien Echo pada bulan Januari sebanyak 117 orang,
Februari sebanyak 90 orang, Maret sebanyak 106 orang, April sebanyak 102
orang, Mei sebanyak 96 orang, Juni sebanyak 89 orang, Juli sebanyak 101 orang,
46
Agustus sebanyak 104 orang, September sebanyak 92 orang, Oktober sebanyak
112 orang, Nopember sebanyak 87 orang dan Desember sebanyak 100 orang.
BAB V
47
PEMBAHASAN
pelayanan unit radiologi serta masalah yang terjadi dalam manajemen pelayanan
kemajuan ilmu pengetahuan, etika profesi serta menggunakan sumber daya yang
efektif dan efisien serta memperhatikan unsur bahaya radiasi, maka diperlukan
radiologi dengan baik sehingga pengobatan terhadap pasien lebih efisien dan
efektif.
48
Pelayanan di Unit Radiologi Rumah Sakit St Carolus dalam memberikan
petugas radiologi, jaminan keamanan dan keselamatan, sarana dan fasilitas sesuai
sumber daya yang efektif dan efisien serta memperhatikan unsur bahaya radiasi
sehingga pengobatan terhadap pasien lebih efisien dan efektif, dengan fungsi
mamografi, panoramic, CT Scan dan USG secara profesional, cepat, efektif dan
efisien. Oleh karena itu, Unit Radiologi Rumah Sakit St Carolus menjalankan
POAC, diantaranya :
1. Planning yaitu rencana yang dilakukan oleh Rumah Sakit St Carolus dalam
pelayanan di Unit Radiologi Rumah Sakit St Carolus yang bermutu dan dapat
radiologi. Oleh karena itu, petugas di unit radiologi perlu mengikuti seminar
pelatihan atau training radiodiagnostik yang diberikan dari pihak Rumah Sakit St
49
Carolus kepada petugas di unit radiologi serta mengikuti standar prosedur
operasional (SOP) yang ada di Rumah Sakit St Carolus yang berhubungan dengan
terdapat sejumlah petugas di Unit Radiologi Rumah Sakit St Carolus yang telah
terbagi sesuai dengan profesi masing masing petugas serta berdasarkan tingkat
pendidikannya meliputi :
a. Shift pagi (shift 1) mulai masuk dari pukul 07.00 14.00 WIB.
b. Shift siang (shift 2) mulai masuk dari pukul 14.00 20.00 WIB.
c. Shift malam (shift 3) mulai masuk dari pukul 20.00 07.00 WIB.
50
Setiap organisasi di setiap unit yang ada di rumah sakit memiliki disiplin kerja
masing masing yang berkaitan dengan tugas dan kewajibannya. Disiplin kerja di
a. Petugas di unit radiologi harus tiba tepat waktu sesuai dengan jadwal (tidak
boleh terlambat).
b. Petugas harus mengisi daftar absensi pada saat datang dan pulang sesuai dengan
c. Petugas harus mengikuti aturan dinas yang telah dibuat sesuai dengan jadwal
yang ada.
telephone ke sesama petugas lainnya agar dapat digantikan jam bertugasnya oleh
petugas lain.
e. Apabila seorang petugas ingin menukar jadwal jam kerja dengan petugas
lainnya, maka dapat dilakukan perubahan jadwal jam kerja yang telah ditetapkan.
f. Apabila seorang petugas ingin cuti kerja dapat diberikan dengan mengajukan
cuti kerja jauh hari sebelumnya agar dapat dibuatkan jadwal ganti petugas untuk
Pelayanan unit radiologi dapat berjalan sesuai dengan tujuan Unit Radiologi
etika profesi serta menggunakan sumber daya yang efektif dan efisien serta
51
memperhatikan unsur bahaya radiasi, dilayaninya pemeriksaan radiologi sebagai
lebih efisien dan efektif, diciptakannya suasana dan iklim kerja yang mendukung
dikerjakan oleh dokter spesialis radiologi atau dokter lain atau tenaga
52
f. Melaksanakan teleradiologi dan konsultasi radiodiagnostik, imejing diagnostik
dilaksanakan.
2). Radiografer
53
d. Melakukan kegiatan processing film (kamar gelap dan work station).
radiologi.
kontras.
54
3. Actuating (penggerakan) dilakukan untuk mengarahkan, mempengaruhi dan
dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi. Petugas radiologi dalam
radiasi di sekitar tempat kerja agar terciptanya suasana dan iklim kerja yang
petugas di unit radiologi sudah berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan atau
belum berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan, dimana proses controlling
proses evaluasi jika ada yang belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
permintaan pemeriksaan radiologi / CT Scan / USG / Echo tanpa diberi cap atau
label verifikasi asuransi (berisi kode verifikasi asuransi) dari PPJ (Pelayanan
55
Pasien Jaminan) sehingga pasien belum bisa mendaftar untuk pemeriksaan
Echo dicap atau diberi label oleh PPJ (Pelayanan Pasien Jaminan) maka pasien
dicap atau diberi label oleh PPJ (Pelayanan Pasien Jaminan) tetapi belum di input
2. Tidak adanya sistem online pelayanan administrasi yang belum berjalan dengan
maksimal karena masih ditemukan kendala kendala dalam sistem seperti pada
pasien untuk pemeriksaan radiologi datang dari ruang rawat inap yang berpindah
kelas rawat inap pada sistem administrasi yang sudah diproses tidak atau belum
terkunci pada sistem komputer administrasi untuk tarif atau biaya pemeriksaan
maka terjadilah perubahan tarif atau biaya pemeriksaan sehingga terjadi ketidak
sesuaian dalam pembayaran tarif atau biaya pemeriksaan radiologi oleh pasien.
menunggu lama apabila dokter radiologi sedang ada tindakan pemeriksaan pasien
(Magnetik Resonance Imaging) sehingga pasien harus mencari rumah sakit lain
56
BAB VI
57
A. KESIMPULAN
(SOP) yang ada di RS St Carolus dan mengikuti peraturan dari pemerintah dalam
radiasi).
yang terjadi dalam pelayanan unit radiologi di Rumah Sakit St Carolus serta
tidak adanya alat MRI (Magnetik Resonance Imaging) tetapi unit radiologi RS St
B. SARAN
Saran yang dapat diberikan penulis melihat masalah masalah yang terjadi di
58
1. Agar dapat memberikan pelayanan yang optimal serta menggunakan sumber
daya yang efektif dan efisien, maka perlu pembenahan sumber daya manusia
yakni petugas PPJ dalam menerima pasien perlu dipastikan kembali sudah dicap
atau diberi label bagi pasien yang pembayaran menggunakan tanggungan asuransi
sehingga pasien tidak bolak balik (mondar mandir) untuk mendapatkan cap atau
label karena belum sicap atau diberi label oleh petugas PPJ (Pelayanan Pasien
Jaminan).
DAFTAR PUSTAKA
59
Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang
Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik Di Sarana Pelayanan Kesehatan
http://kepmenkesRI No 1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang
Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik Di Sarana Pelayanan Kesehatan
Malueka,Rusdy Ghazali.2006.Radiologi Diagnostik. Yogyakarta : Pustaka
Cendekia Press
M.Yani.2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Mitra
Wacana Media
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 340/MENKES/PER/III/2010 tentang
Klasifikasi Rumah Sakit
http://permenkes RI No 340/MENKES/PER/III/2010 tentang
Klasifikasi Rumah Sakit
Rasad,Sjahriar.2005.Radiologi Diagnostik.Edisi 2.Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Undang undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
http://permenkesUU No.44 Tahun 2009 tentang rumah sakit
60