Anda di halaman 1dari 10

Daftar Isi

Daftar Isi...............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................................................3
1. Tujuan Umum........................................................................................................................3
2. Tujuan Khusus......................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................3
A. Pengertian Manajenemen Strategik.........................................................................................3
B. Rencana Strategik (Visi, Analisa SWOT).................................................................................4
BAB III GAMBARAN...........................................................................................................................6
A. Sejarah Singkat Rumah Sakit...................................................................................................6
B. Visi dan Misi Rumah Sakit.........................................................................................................6
C. Strategi Rumah Sakit..................................................................................................................6
D. Taktik Rumah Sakit.....................................................................................................................6
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................................................8
BAB V PENUTUP...............................................................................................................................9
A. Kesimpulan..................................................................................................................................9
B. Saran............................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11
1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit adalah bagian yang integral dari keseluruhan system


pelayanan kesehatan yang di kembangkan melalui rencana pembangunan
kesehatan .Pengembangan Rumah Sakit pada saat ini tidak terlepas dari
kebijaksanaan pembangunan kesehatan, yakni harus sesuai dengan Garis-
garis Besar Haluan Negara, Sistem Kesehatan Nasional dan Repelita di
bidang kesehatan serta peraturan Perundang-undangan lainnya
(Adikoesoemo, 1994).

Di era kompetisi global saat ini,rumah sakit mengalami pergeseran


paradigma dimana pada masa lalu dipandang sebagai usaha sosial dan saat
ini rumah sakit tidak dapat dikelola dengan common sense belaka (Mulyadi,
1998),yang mempunyai arti pengelolaan rumah sakit saat ini tidak dapat lagi
dikelola secara perasaan saja tanpa pendukung dengan manajemen yang
baik. Terjadi perubahan dari keadaan dimana sebelumnya produk atau jasa
rumah sakit yang menentukan tetapi sekarang pasien atau pelanggan yang
menentukan produk atau jasa yang dibutuhkannya.

Rumah sakit sebagai bagian dari industri jasa kesehatan menghadapi


dinamika persaingan yang sangat ketat yang mengharuskan manajemen
rumah sakit untuk berbenah diri dan mengadakan efesiensi. Sebagian besar
rumah sakit dan organisasi pelayanan kesehatan lainnya mengalami berbagai
permasalahan. Salah satu permasalahan dihadapi adalah permasalahan
pemasaran, diman organisasi tersebut menghadapi variable-variabel yang
senantiasa berubah di pasar,yakni perubahan peraturan perundang-undangan
oleh pemerintah, persaingan yang sangat ketat, pasien yang semakin kritis,
dan lain-lain.

Saat ini, proses manajemen strategik belum dapat dikatakan selesai


ketika sebuah rumah sakit atau perusahaan memutuskan strategi apa yang
akan ditempuh. Rumah sakit atau perusahaan masih harus menterjemahkan
2

rumusan strategi tersebut ke dalam tindakan strategik. Kita harus selalu ingat
bahwa sebaik apapun rumusan strategi, hanya akan menjadi retorika belaka
jika tidak dapat diimplementasikan dengan baik. Oleh karena itu, agar
perusahaan dapat mencapai tujuan secara optimal, maka selain harus
mampu merumuskan strategi, perusahaan juga harus mampu
mengimplementasikan strategi tersebut secara efektif. Jika salah satu
langkah tersebut tidak dapat dilaksanakan dengan baik, maka tidak mustahil
perusahaan akan memetik kegagalan. Bahkan, rumusan strategi yang
sempurna sekalipun hanya akan memberikan kontribusi yang minim bagi
pencapaian tujuan perusahaan jika tidak mampu diimplementasikan dengan
baik

Banyak perusahaan atau organisasi yang banyak menghamburkan


sumber dayanya (uang, waktu, tenaga) untuk mengembangkan rencana
strategik yang ampuh. Namun kita harus ingat bahwa perubahan hanya
akan terjadi melalui suatu action (implementasi), bukan sekedar perencanaan.
Rumusan strategi yang secara teknis kurang sempurna jika
diimplementasikan dengan baik, maka akan didapat hasil yang lebih baik
dibandingkan dengan rumusan strategi yang sempurna namun hanya diatas
kertas. Hal ini didukung oleh sebuah hasil penelitian pada 31 industri
manufaktur di mana hasilnya menunjukkan bahwa kinerja yang diperoleh
perusahaan tidak sekedar ditentukan oleh strategi yang dimiliki, namun lebih
disebabkan karena efektivitas perusahaan dalam mengimplementasikan
strategi tersebut.
3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Manajenemen Strategik

Manajemen strategis (strategic management) dapat dipahami sebagai


proses pemilihan dan penerapan strategi-strategi. Sedangkan strategi adalah
pola alokasi sumber daya yang memungkinkan organisasi-organisasi
dapat mempertahankan kinerjanya. (Barney, 1997:27).

Strategi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan rencana mengenai


penggunaan sumber daya-sumber daya untuk menciptakan suatu
posisi menguntungkan.(Grant, 1995:10). Dengan kata lain, manajamen
strategis terlibat dengan pengembangan dan implementasi strategi-strategi
dalam kerangka pengembangan keunggulan bersaing.

Manajemen strategi terdiri atas dua suku kata yang dapat dipilah menjadi
kata manajemen dan strategi. Manajemen merupakan serangkaian proses
yang terdiri atas perencanaan (planning), pengorganisasian ( organizing),
pelaksanaan (actuating), pengawasan (controlling), dan penganggaran
(budgeting). (Nawawi, 2003:5)

Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa


meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan
demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan
dimulai dengan apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang
baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core
competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis
yang dilakukan.

Sedangkan Siagian (2004) mendefinisikan manajemen stratejik sebagai


berikut : Serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh
manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu
organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.
4

Manajemen Stratejik Sektor Publik :

Manajemen stratejik tidak hanya digunakan pada sektor swasta tetapi juga
sudah diterapkan pada sektor publik. Menurut Anthony dan Young dalam
Salusu (2003) penekanan organisasi sektor publik dapat diklasifikasikan ke
dalam 7 hal yaitu:

a. Tidak bermotif mencari keuntungan.


b. Adanya pertimbangan khusus dalam pembebanan pajak.
c. Ada kecenderungan berorientasi semata mata pada pelayanan.
d. Banyak menghadapi kendala yang besar pada tujuan dan strategi.
e. Kurang banyak menggantungkan diri pada kliennya untuk mendapatkan
bantuan keuangan
f. Dominasi profesional.
g. Pengaruh politik biasanya memainkan peranan yang sangat penting.
h. Seorang ahli bernama Koteen menambahkan satu hal lagi yaitu les

B. Rencana Strategik (Visi, Analisa SWOT )


a. Visi dan Misi

Untuk menyusuan perencanaan stratgik, harus berdasarkan visi dan misi


organisasi:

Visi : adalah tujuan akhir jangka panjang dari organisasi, yang akan
dicapai dalam kurun waktu 5 10 tahun. (Instansi Pemerintah 5 tahun)
Visi ditentukan bersama dengan mengacu ke Visi instansi
diatasnya agar pencapaian tujuan tidak menyimpang dari organisasi
induknya.
Misi merupakan tujuan antara jangka panjang, yang harus dicapai
untukmencapai Visi.
Visi dan Misi diupayakan terukur (Objective), tetapi apabila tidak bisa,
maka harus dibuat indikator yang terukur untuk menilai pencapaian Visi
dan Misi.
b. Analisis SWOT

Analisis Menurut SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities,


Threat) merupakan suatu cara yang sistematis untuk menentukan posisi
institusi berdasarkan stuasi internal dan eksternal. Menurut Safrizal
(2009) analisis SWOT merupakan suatu cara untuk mengetahui faktor
5

dan unsur penentu suatu institusi secara sistematis untuk melakukan


evaluasi kondisi lingkup kegiatan dan selanjutnya dapat digunakan untuk
merumuskan strategi pembangunan institusi sesuai dengan kondisi dan
potensi yang dimilikinya. Analisis SWOT sangat penting dalam
manajemen perencanaan. Menurut Sjafrizal (2009) analisis ini
dikembangkan oleh Rangkuti (1997) dia adalah seorang ahli ilmu
manajemen. Dengan pendekatan ini institusi dapat menyusun
perencanaan pengembangannya sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki sehingga perencanaan yang disusun dapat dijalankan dan
diharapkan hasilnya sesuai dengan harapan.

c. Analisis Faktor Strategis

Analisis ini digunakan untuk mengukur kekuatan faktor internal dan


eksternal yang telah dikembangkan pada analisis SWOT. Berdasarkan
hasil analisis SWOT, akan dianalisis untuk menetukan faktor yang paling
strategis yang selanjutnya dijadikan sebagai dasar pengambilan
keputusan. Menurut Rangkuti (2002) analisis strategis dapat disusun
dengan pendekatan IFAS (Internal factor annalysis summary) dan EFAS
(Faktor anaisis external summary).
6

BAB III GAMBARAN

A. Profil Rumah Sakit

B. VISI MISI RUMAH SAKIT


C.
D. TUJUAN DAN SASARAN
E. STRATEGI RUMAH SAKIT
F. TAKTIK RUMAH SAKIT
Perkembangan Rumah Sakit Umum Daerah Tebet adalah awalnya dari
Puskesmas Kecamatan Tebet. Adanya peningkatan tuntutan dari masyarakat
akan adanya layanan kesehatan sekunder dari pemerintah mendorong
terbitnya Keputusan Gubernur untuk mengembangkan Puskesmas
Kecamatan Tebet menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Tebet berdasarkan
Keputusan Gubernur Nomor 128 Tahun 2014.
Pada Tanggal 2 April 2015, 15 Puskesmas kecamatan berubah fungsi
menjadi Rumah Sakit Umum Daerah. Rumah sakit ini berdiri diatas tanah
seluas 1900 m dengan bangunan 2500 m
Dengan Visi dan Misi sebagai berikut :

Rumah Sakit Medika BSD memberikan pelayanan kesehatan yang beragam


dan terpadu, meliputi jasa perawatan yang komprehensif melalui pelayanan
diagnostik, kuratif, terapi, rehabilitasi, Radiologi serta berbagai layanan medis dan
bedah lainnya. Dilengkapi dengan berbagai peralatan kesehatan dengan teknologi
terkini seperti : CT SCAN 128 Slices yang tercepat dan terefisien dalam melakukan
Diagnosa dikelasnya saat ini. Teknologi CT SCAN 128 Slices, saat ini hanya ada 3
(tiga) di Indonesia dan Rumah Sakit Medika BSD adalah yang pertama
menggunakanya di propinsi Banten

Didukung oleh Tim Dokter yang berdedikasi dan berpengalaman dibidangnya akan
memberikan perawatan dan kenyamanan kepada para pasien. Anda akan
mendapatkan layanan yang terbaik dalam perawatan profesional.

VISI DAN MISI

VISI
7

Pilihan utama untuk pelayanan kesehatan

MISI

Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada pasien

NILAI INTI

1. Safety
2. Courtesy
3. Integrity
4. Professionalism
5. Continuous Improvement
8

BAB IV PEMBAHASAN

A. DATA INTERNAL DAN EKSTERNAL


DATA INTERNAL
1. Kekuatan
2. Kelemahan

DATA EKSTERNAL
1. Peluang
2. Ancaman

B. Faktor Strategis Internal


C. Faktor Strategis Ekternal

Matriks EFAS
Matriks IFAS

D. Strategi
9

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Menjawab Tujuan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

1. Boediono. 1989. Ekonomi Mikro. Yogyakarta : BPFE UGM.


2. Soesetyo, Budhi. 2008. Ekonomi Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
3. Bhisma, Murti, 2000. Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan, Yogyakarta :
Kanisius.

4. Mankiw, N. Gregory. 2012. Principles of Microeconomics: 6th Edition. South-


Western Cengage Learning. (Diakses pada 5 April 2017, via
books.google.com)
5. http://kebijakankesehatanindonesia.net/images/buku/MRS1/MRS_BAB%20X
%20-%20KONSEP%20PENETAPAN%20TARIF%20DAN%20INVESTASI.pdf .
(Di Akses 16 Mei 2017).

Anda mungkin juga menyukai