Ayul Farikoini NIM 216132648 Febi Wahyuning Fitri NIM 216132655 Pipin Hariasih NIM 216132667 Siti Munfarida NIM 216132672 Evolusi gerakan total quality dimulai dari masa studi dan gerak oleh bapak manajemen Ilmiah, Frederick Winston Taylor, pada dekade 1920-an. Ada beberapa peristiwa dalam evolusi gerakan total quality di Amerika Serikat yang telah dirangkum dibawah ini yaitu:
Tahun 1911 Frederick W. Taylor mempublikasikan
bukunya The Principles of Scentific Management, yang melahirkan berbagai teknik, seperti studi waktu dan gerak. Tahun 1931 Walter A. Shewhart dari Bell Laboratories memperkenalkan statistical quality controldalam bukunya Economic Control of Quality of Manufacturing Products. aspek TQM yang bersumber dari Amerika Serikat (Schmidt dan Finnigan, 1992 dalam Bounds, et.al, 1994 : 61) di antaranya sebagai berikut:
Manajemen ilmiah, yaitu berupaya menemukan satu cara
terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan. Dinamika kelompok, yaitu mengupayakan dan mengorganisasikan kekuatan pengalaman kelompok. Pelatihan dan pengembangan yang merupakan investasi dalam sumber daya manusia. Sistem sosioteknikal, di mana organisasi beroperasi sebagai system yang terbuka. Budaya organisasi, yakni menyangkut keyakinan, mitos, dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku setiap orang dalam organisasi. Teori kepemimpinan baru, yakni menginspirasikan dan memberdayakan orang lain untuk bertindak. Pengertian Total Quality Manajemen
Total quality manajemen dapat di defenisikan
dari tiga kata yang di milikinya, yaitu total (keseluruhan),quality (kualitas, derajat/tingkat keunggulan barang atau jasa), manajemen (tindakan, pengendalian pengarahan). Dapat di defenisikan TQM adalah sistem manajemen yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (costumer satisfaction) dengan kegiatan yang di upayakan sekali benar melalui perbaikan berkesinambungan dan memotivasi karyawan. Adapun pengertian TQM menurut para ahli:
Santoso 1992, menyatakan bahwa TQM adalah
sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruhanggota organisasi.
Fandy tjiptono 1996, mendefenisikan TQM adalah
suatu pendekatan dalam menjalan kan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan nya. Unsur-unsur utama TQM Komponen ini memiliki 10 unsur utama (Goetch dan Davis, 1994) yang masing-masing akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Fokus Pada Pelanggan
2. Obsesi terhadap Kualitas 3. Pendekatan Ilmiah 4. Komitmen Jangka Panjang 5. KerjaSama Tim (Teamwork) 6. Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan. 7. Pendidikan dan Pelatihan 8. Kebebasan yang Terkendali 9. Kesatuan Tujuan. 10. Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan Prinsip prinsip TQM Ada beberapa tokoh yang mengemukakan prinsip-prinsip TQM antara lain : Bill Crash, 1995, mengatakan bahwa program TQM harus mempunyai empat prinsip bila ingin sukses dalam penerapannya. Keempat prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1) Program TQM harus didasarkan pada kesadaran akan
kualitas dan berorientasi pada kualitas dalam semua kegiatannya sepanjang program, termasuk dalam setiap proses dan produk. 2) Program TQM harus mempunyai sifat kemanusiaan yang kuat dalam memberlakukan karyawan, mengikutsertakannya, dan memberinya inspirasi. 3) Progran TQM harus didasarkan pada pendekatan desentralisasi yang memberikan wewenang disemua tingkat, terutama di garis depan, sehingga antusiasme keterlibatan dan tujuan bersama menjadi kenyataan.
4) Program TQM harus diterapkan secara menyeluruh
sehingga semua prinsip, kebijaksanaan, dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan celah organisasi.
Lebih lanjut Bill Creech, 1996, menyatakan bahwa
prinsip-prinsip dalam sistem TQM harus dibangun atas dasar 5 pilar sistem yaitu; Produk, Proses, Organisasi, Kepemimpinan, dan Komitmen. Lima Pilar TQM yaitu : 1. Produk 2. Proses 3. Organisasi 4. Pemimpin 5. Komitmen Persyaratan Implementasi TQM
Agar implementasi program TQM berjalan sesuai dengan yang
diharapkan diperlukan persyaratan sebagai berikut:
a) Komitmen yang tinggi (dukungan penuh) dari menejemen
puncak. b) Mengalokasikan waktu secara penuh untuk program TQM. c) Menyiapkan dana dan mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. d) Memilih koordinator (fasilitator) program TQM. e) Melakukan banchmarking pada perusahaan lain yang menerapkan TQM. f) Merumuskan nilai (value), visi (vision) dan misi (mission). g) Mempersiapkan mental untuk menghadapi berbagai bentuk hambatan. h) Merencanakan mutasi program TQM. Berikut tantangan bawah ini yang menyebabkan gagalnya TQM, yaitu:
1. Melihat apakah target mutu setiap departemen
telah di laksananakan sesuai dengan rencana. 2. Memastikan bahwa proses yang bermasalah dari hasil analisa keluhan pelanggan telah di koreksi. 3. Memastikan bahwa kebijakan atau prosedur baru telah di pahami dan di terapkan oleh semua bagian terakhir. Tantangan TQM bagi Akuntan Manajemen
Peran akuntan manajemen dalam TQM yaitu mengumpulkan
semua informasi kualitas yang relevan, berpartisipasi secara aktif dalam semua fase program kualitas, dan mereviewserta menyebarkan laporan biaya kualitas. Akuntan manajemen harus dilibatkan secara total dalam aktifitas perbaikan perusahaan seperti:
Memastikan perwakilan akuntan manajemen pada komisi
pengendalian kualitas utama dan tim perbaikan kualitas Berpartisipasi secara aktif dalam mengidentifikasi daerah-daerah yang membutuhkan perbaikan kualitas atau merupakan peluang perbaikan kualitas terbesar. Terlibat dalam keputusan penentuan supplier Mereview dan mengefakuasi efektifitas pengendalian dan nilai-nilai khursus pelatihan untuk personil pengendalian kualitas dan staf sumber daya manusia Mengumpulkan dan melakukan review secara terus-menerus terhadap sisa produksi dan biaya-biaya perbaikan Perbedaan TQM Dengan Manajemen Lainnya
Menurut Fandy Tjiptono dan Anatasia Diana
(2003;10) ada empat perbedaan pokok antara TQM dengan manajemen lainnya, yaitu:
1. Asal intelektualnya 2. Sumber inovasinya 3. Asal kelahirannya 4. Proses diseminasi atau penyebaran Manfaat Menerapkan TQM
Banyak manfaat yang di peroleh deri penerapan
TQM kusus nya bagi pelanggan, perusahaan maupun bagi karyawan atu staf. Manfaat tersebut didasarkan pada sistem kerja dari program TQM yang berlandaskan pada perbaikan berkelanjutan.
a. Manfaat bagi pelanggan
1. Tidak memiliki masalah dengan produk atau
pelayanan 2. Kepedulian terhadap pelanggan lebih di perhatikan 3. Kepuasan pelanggan terjamin b. Manfaat bagi perusahaan 1. Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan 2. Staf lebih termotifasi 3. Produktivitas meningkat 4. Biaya turun 5. Produk cacat berkurang 6. Permasalahan dapat di selesaikan dengan cepat
c. Manfaat TQM bagi organisasi
1. Pemberdayaan 2. Lebih terlatih dan berkemampuan 3. Lebih di hargai dan di akui
d. Manfaat lain dari TQM yang mungkin di rasakan bagi
perusahaan yang akan datang 1. Membuat perusahaan subagai pemimpin dan bukan sekedar pengikut 2. Membantu terciptanya team work 3. Membantu perusahaan lebih sensitif terhadap kebutuhan pelanggan 4. Membuat perusahaan lebih siap dan mudah beradaptasi terhadap perubahan 5. Hubungan antara staf departemen yang berbeda lebih mudah KESIMPULAN
Evolusi gerakan total quality dimulai dari masa studi
dan gerak oleh bapak manajemen Ilmiah, Frederick Winston Taylor, pada dekade 1920-an. "Filosofi dasar dari TQM adalah "sebagai efek dari kepuasan konsumen, sebuah organisasi dapat mengalami kesuksesan." Total quality manajemen dapat di defenisikan dari tiga kata yang di milikinya, yaitu total (keseluruhan),quality (kualitas, derajat/tingkat keunggulan barang atau jasa), manajemen (tindakan, pengendalian pengarahan). Dapat di defenisikan TQM adalah sistem manajemen yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (costumer satisfaction) dengan kegiatan yang di upayakan sekali benar melalui perbaikan berkesinambungan dan memotivasi karyawan.