Anda di halaman 1dari 17

PEMIKIRAN

SISTEMIK
DALAM BIDANG
ORGANISASI
DAN
MANAJEMEN

"
l

. Ktcass . :.':!.. ?:..'.#"


. 1

I cf k.: :.t . Tgf :L :. df; 7 :


. . .

.. ...- ,,IBeli
.........
J
...

ari .. .. f................ .
PEMIKIRAN
SISTEMIK
DALAM BIDANG
ORGANISASI
DAN
MANAJEMEN
J. WINARDI

"
t

11.fJ.?SY - P.Ir E.
:J. - og. ;1.017

Divisi Buku Perguruan Tinggi


PT lfajaGrafindo Persada
JAK AR T A
Pcrp11stt1kat1111\lasio1wl: Katt1!og dalt1111 tcrbittv1 (KD'f)

Winardi1 J.

Pe1nikiran sisten1ik dalam bidang organisasi clan n1anajemen/J. Winardi


--Ed. 1,--2.-Jakarta: PT RajaCrafindo Persada, 2007.
xii, 232 him., 23 cm. Kata p,
Bibliografi him. 227
ISBN 979-3654-47-3

L Sistem (Organisasi) I. Judul


658.403 2
07-2-2

Hak cipta 20051 pada penulis


----------- --------------

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apa pun,
tennasuk clengan cara penggunaan mesin fotokopi1 tanpa izin sah dari penerbit

2005.0793 RAJ
Buku bcrjudul Pemikiran Siste
J. Winardi Organisasi dan Manajemen ini disusun l
PEMIKIRAN SISTEMIK DALAM BIDANG ORGANISASI tentang pemikiran sistemik dan penr
DAN MANA]EMEN
besar tamu di Sekolah Stafdan Komai
Bak penerbitan p_acla PT RaiaCrafindo Persada1 Jakarta
---- --- 1997, materi-materi dalam buku i
Desain cover_oleh Expertoha Studio antaranya bagi para perwira siswa u
Dicetak di Kharisma Putra Utan1a Offset ini dilengkapi pula dengan materi h
------- --------

PT RAJAGRAFINDO PERSADA Theory (GST) di Program Doktor (S


Kantor Pusctt: scjak tahun 1999 hingga ekarang.
JI. Pelcpah Hijau IVTN.1. No. 14-15, Kelapa Cacling Permai, Jakarta 14240 buku ini dipelajari pula iii Program
Tel/Fax' (021) 4520951--4529409
versitas Katolik Parahyangan Bandrn
E-mail rajapers@indo.neLid :rittp: / /www.rajagrafindopcrsacla.con1
sekarang. Berdasarkan pengalaman
perlunya pemenuhan kebutuhan bL
Perwakif11n:
Bandung-40243 JI.!-!. Kurcli T imur No. 8 Komplek Kurcli Telp. (022) 5206202.
rinci materi pemikira:i sistemik d
Yogyakarta-Pondok Soragan Indab Blok A-11 J!. Soragan1 Ngestiharjo1 Kasihan Bantu!, organisasi dan manajemen.
Telp. (0274) 625093. Surabaya-60118, JI. Manyar Jaya Blok. B 229 A, Komp. Wahana
Wisma Pcrmai, Telp. (031) 5949365. Palembang-30137, JI. Kumbang Ill No. 4459 Rt. Teori Sistem, Pendekatan Sist'
78, KeL Demang Lebar Daun Tclp. (0711) 445062. Padang-25156, Perum. Palm Criya mulai dikenal masyarakat kita sejak
Indah II No. A 9, Korong Cadang Taruko, Telp. (0751) 498443. Medan-20215, JI.
terjadi secara menyeluruh. Pendeka
Amaliun No. 72, Telp. (061) 7351395. Makasar-90221, JL ST Alauddin Blok A 9/3,
Komp. Perum Bumi Permata 1-li[au, Tclp. (0411) 861618. Banjannasin-70114, JL Bali gerakan intelektual lainnya yang m
No. 31 Rt. 9, Telp. (0511) 3352060. Denpasar, JI. Serrua Madepil No. 6A, Tclp. (0361) dikcmbangkan dalam batas-batas
262623 kemunculannya, pendekatan sistem
dan tumbuh dalam sebuah lingkw
v

1isasi dan n1anajc1ncn/J. \Vinardi

Kata Pengantar
rsada1 2007.

I. )udul
658.403 2
07-2-2

___ . ..
.------

uku ini de1 an cara apa pun1

lkopi1 : npa izin s : clan p: nerb1.


_
.

Buku berjudul Pemihiran Sistemih (Systems Thinhing) dalam Bidang


Organisasi dan Manajemen ini disusun berdasarkan pandangan sejumlah pabrr
; ORGANISASI tentang pemikiran sistemik dan pendekatan sistemik. Selama menjadi guru
besar tamu di Sekolah Stafdan Komando Angkatan Darat (SESKOAD) 1992-
a1 Jakarta 1997, materi-materi dalam buku ini sudah dijadikan materi kuliah, di
antaranya bagi para perwira siswa untuk sustaf senior di SESKOAD. Buku
ini dilengkapi pula dengan materi kuliah untuk mata kuliah General Systems
Theory (GST) di Program Doktor (S3) Institut Ilmu Pemerintahan Jakarta
sejak tahun I 999 hingga sekarang. Sementara itu, materi kuliah dalam
:ading Permai, Jakarta 14240 buku ini dipelajari pula di Program Doktor (S3) Fakultas Ekonomi Uni
versitas Katolik Parahyangan Bandung sejak angkatan pertama, 1999 hingga
vw.rajagrafinclopersada.con1
sekarang. Berdasarkan pengalaman mengajar tersebut, sangat dirasakan
perlunya pemenuhan kebutuhan buku ajar yang menyajikan secara lebih
rinci materi pemikiran sistemik dengan fokus perhatian pada bidang
8 Komplek Kurcli Tclp. (022) 5206202.
-1, Jl. Soragan, Ngestiharjo, Kasihan Bantu!, organisasi dan manajemen.
J\.anyar Jaya Blok. B 229 A1 Kornp. Wabana
Teori Sistem, Pendekatan Sistemik, dan Pemikiran Sistemik sudah
hang-30137, JL Kumbang Ill No. 4459 Rt.
445062. Padang-25156, Perum. Palm Criya mulai dikenal masyarakat kita sejak lama. Namun, penyebarannya belum
.o, Tclp. (0751) 498443. Medan-20215, JL terjadi secara menyeluruh. Pendekatan sistemik berbeda dengan gerakan
kasar-90221, JL ST Alauddin Blok A 9/3,
gerakan intelektual lainnya yang muncul dari suatu disiplin khusus dan
0411) 861618. Banjannasin-70114, JL Bali
sar, JL Senna Madepil No. 6A, frlp. (0361) dikembangkan dalam batas-batas sempit yang serba restriktif. Dalam
kemunculannya, pendekatan sistemik bebas dari kendala-kendala ilmiah
dan tumbuh dalam sebuah lingkungan 'nterdisipliner. Mengingat pada
VI Pemikiran Sisten1ik dalam Bidang Organisasi dan Manajenien

umumnya ini berhubungan dengan soal-soal keseluruhan, batas-batas


disipliner yang terumus ketat dan mencirikan ilmu tradisional dapat
dilampaui. Memang telah diakui bahwa pemikiran sistemik ini telah
berkembang menjadi suatu gerakan interdisipliner yang melibatkan
Daf1
aneka macam disiplin.

Pemikiran sistemik telah menimbulkan dampak besar dalam bidang


organisasi manusia. Hal ini terlihat dari adanya gejala sebagian besar
penulis modern teori keorganisasian yang lebih mereferensikan pendekatan
sistemik daripada pendekatan-pendekatan terfragmentasi lainnya. Pema
haman pendekatan sistemik dan pemikiran sistemik telah berkembang
menjadi suatu keharusan mutlak (condito sine qua non) untuk memahami
pemikiran tentang manajemen dan organisasi modern. Pada akhirnya,
KATA PENGANTAR
organisasi-organisasi masa mendatang akan mengalami perubahan secara
berkelanjutan sebagai akibat perubahan-perubahan dalam lingkungan. BAB I PENGANTAR
A. Sejarah Ilmu tentang Sistem (S
Dapat diperkirakan munculnya organisasi-organisasi masa men
B. Munculnya Teori Sistem Umurr
datang akan:
C. Pendekatan Komplementer dari
a. memiliki bentuk yang semakin temporer bentuknya; D. Sembilan Niveau Sistem
b. lebih terdiferensiasi secara internal; E. Klasifikasi Sistem Menurut Staf
c. kurang berorientasi pada tugas; F. Sembilan Niveau Sistem dari Ve
G. Pendekatan-pendekatan Terpem
d. lebih berorientasi pada manusia;
e. lebih bersifat multinasional.
BAB II R EVOLUSI SISTBM
Mengingat semakin lama jumlah organisasi semakin bertambah dan A.
Ilmu Sistem Umum d n Falsafa
semakin besar, lingkungan organisasi akan semakin padat. Dengan demikian, B. Pemikiran Sistemik (Systems Thi
mutlak adanya kerja sama agar persaingan antara organisasi-organisasi 1. Pengantar
individual dapat dikurangi. 2. Pilar-pilar Metode Analitis
3. Pilar-pilar Pemikiran Sisten
Semoga buku ini bermanfaat bagi para pembaca.
C. Teori Sistem Umum (General Sys
1. Munculnya Teori Sistem Ur
Bandung Januari 2002 2. Sej umlah Ciri yang Melekat
D. Beberapa Postulat Dasar Pemiki
Penyusun
E. Pandangan Sistem (Systems View
F. Macam-macam Suclut Pandanga
w. G. Ciri-ciri Sistem Menurut C. Wes
li. Ilmu Sistem (Systems Science), Te
: Organisasi dan Manajemen VII

oal-soal keseluruhan, batas-batas


iencirikan ilmu tradisional dapat
iwa pemikiran sistemik ini telah
interdisipliner yang melibatkan
Daftar Isi

ulkan dampak besar dalam bidang


fari adanya gejala sebagian besar
1g lebih mereferensikan pendekatan
ltan terfragmentasi lainnya. Pema-
1ikiran sistemik telah berkembang
lito sine qua non) untuk memahami
1rganisasi;nodern. Pada akhirnya, KATA PENGANTAR v
akan m<:tigalami perubahan secara
1-perubahan dalam lingkungan. BAB! PENGANTAR I
A. Sejarah Ilmu tentang Sistem (Systems Science) 1
organisasi-organisasi masa men-
B. Munculnya Teori Sistem Umum 4
c. Pendekatan Komplementer dari Kenneth E. Boulding 6
nporer bentuknya; D. Sembilan Niveau Sistem 7
ti; E. Klasifikasi Sistem Menurut Stafford Beer 10
F. Sembilan Niveau Sistem dari Von Bertalanffy 10
G. Pendekatan-pendekatan Terpenting 12

BAB II REVOLUSI SISTEM 15


organisasi semakin bertambah dan A. Ilmu Sistem Umum dan Falsafah Sistem 15

an semakin padat. Dengan demikian, B. Pemikiran Sistemik (Systems Thinking) 20

Lingan antara organisasi-organisasi 1. Pengantar 20


2. Pilar-pilar Metode Analitis 20
3. Pilar-pilar Pemikiran Sistemik 2 1
para pembac"a.
C. Teori Sistem Umum (General Systems Theory) 22
1. Munculnya Teori Sistem Umum dalam Ilmu Pengetahuan 22
Bandungjanuari2002 2. Sejumlah Ciri yang Melekat pada Teori Sistem Umum 28
D. Beberapa Postulat Dasar Pemikiran Sistemik 32
Penyusun
E. Pandangan Sistem (Systems View) 33
F. Macam-macam Sudut Pandangan Sistem 36
w. G. Ciri-ciri Sistem Menurut C. West Churchman 36
H. Ilmu Sistem (Systems Science), Teknologi Sistem, Falsafah Sistem 39
i
!
%
<
.k

I
VIII Pemikiran Sistemik dalam Biclang Organisasi dan Manajemen Dafta

I
I. Postulat Teori Sistem Umum 41 BAB IV MAZHAB-MAZHAB MANA
]. Persoalan Analogi dalam Teori Sistem Umum 42 ,,, A. Pengantar
43
li:
.. K. Persoalan Isomorfi @: B. Pendekatan Operasional atau Pen
I
ff
L. Hierarki Sistem 44 ft c. Uraian Lebih Rinci tentang Tiga -

>t
'
'
''f
M. Sistem-sistem yang Dapat Dipisah-pisahkan '' (Manajemen Ilmiah--Teori Birak
47
ar
(Decomposable Systems) :lf Teori Manajemen Administratif)
47
I
N. Adaptabilitas Sistem-sistem ]. Pengantar
0. Evolusi Sistem Sosial 49 '
2. Manajemen Ilmiah
'""
P. Pertumbuhan Sistem Sosial 50 J 3. Manajemen Birokratis
X"h
Q Penerapan Teori Sistem bagi Organisasi-organisasi 54
;i1
K: D.
4. Manajemen Administratif
Aliran Hubungan Antarmanusia
ti
BAB III. ANEKA MACAM ASPEK PEMIKIRAN SIST EMIK Ci:
E. Kebutuhan Manusia dan Motivas
p?
57
J
DIHUBUNGKAN DENGAN MANAJEMEN F. Konsep-konsep lntegratif tentang
A. Pengantar 57 Keorganisasian
].
2.
Struktur Dasar Pemikiran Manajemen
Intisari Sebuah Falsafah
57
59 I i
G.
H.
Integrasi dan Perspektif Global
Perspektif yang Berubah dan Pani
3. 62
:k
Asumsi-asumsi dalam Praktik Manajemen .%!:: ]. Pengantar
4. 63 2.
gz
Prinsip dalam Bidang Manajemen 'f Teori Sistem dan Pendekatar
:r.
5. Persoalan Teori dalam Bidang Manajemen 64 3.
67
:(: Perbedaan antara Pemikiran

.
B. Falsafah Proses Manajemen '.C Pemikiran Sistemik
c. Manajemen sebagai Sebuah Disiplin Profesional 69 ;e !. Pendekatan Kontingensi (The Con
D. Ilmu Manajemen (Management Science) 69
<ii
;;;; ]. Prediksi George Steiner tentang I
:g}
l. Pengantar 69 'fi, Masa yang Akan Datan 9
E. Ilmu tentang Perilaku (Behavioral Science) 72 '.}Y '
tW
72 BABY ANEKA MACAM'ASPEK TE
I.
2.
Pengantar
Falsafah Ilmu tentang Perilaku 73
1
r
x
DAN PENDEKATAN SISTE,
Xi
77 IT MANAJEMEN
F. Falsafah Sistem (The Systems Philosophy) ;' A.
1. 77 t4 Definisi Sistem
'
Pengantar
B.
2. 78
Sifat Dasar Sistem
.
B
Periode Klasik
tt 1.
3. 78
Pengantar
:
Periode Neo-Klasik
2.
4. 78
Perilaku yang Memiliki Tuju:
Periode Modern: Abad Sistem
;I 3. Pengertian "Wholism" (Kada1
1:
G. Sifat Teori Sistem Umum dalam Kaitannya "'

4.
82
Soal Keterbukaan
dengan Manajemen
5.
1. 82
Persoalan Transformasi
;;
;t-
Pengantar ;f 6.
2.
Persoalan Antarketerkaitan
Munculnya Suatu Konsep Manajemen Berclasarkan
7.
;
85
f$ Persoalan Mekanisme Penga
Sistern
c. Jenis-) enis Sistem clan Pengklasif
ig Organisasi clan Manaje1nen Daftar Isi IX

41 BAB IV MAZHAB-MAZHAB MANAJEMEN 95


;tem Umum 42 A. Pengantar 95
43 B. Pendekatan Operasional atau Pendekatan Proses Manajemen 105
44 c. Uraian Lebih Rinci tentang Tiga 1eori Manajemen
h-pisahkan (Manajemen Ilmiah-1eori Birokratis-
47 Teori Manajemen Administratif) 111
47 I. Pengantar I 11
49 2. Manajemen Ilmiah 112
50 3. Manajemen Birokratis 113
anisasi-organisasi 54 4. Manajemen Administratif 114
D. Aliran Hubungan Antarmanusia 115
oMIKIRAN SISTEMIK E. Kebutuhan Manusia dan Motivasi 116
MANAJijMEN 57 F. Konsep-konsep lntegratif tentang Perilaku
;
,
(
57 Keorganisasian 117
A

ianajemen 57 G. Integrasi dan Perspektif Global 118


59 H. Perspektif yang Berubah dan Pandangan Kontingensi 120
ik Manajemen 62 I. Pengantar 120
emen 63 2. Teori Sistem dan Pendekatan Sistemik 121
1g Manajemen 64 3. Perbedaan antara Pemikiran Linear dan
67 Pemikiran Sistemik 123
plin Profesional 69 !. Pendekatan Kontingensi (The Contingency Approach) 127
:ience) 69 J. Prediksi George Steiner tentang Praktik-praktik Manajerial
69 Masa yang Akan Datang 129
l Science) 72
BABY ANEKA MA CAM ASPEK TEORI SISTEM,
72
DAN PENDEKATAN SISTEMIK DALAM BIDANG
1ku 73
MANAJEMEN 131
'osophy) 77
A. Definisi Sistem 131
77
B. Sifat Dasar Sistem 138
78
I. Pengantar 138
78
2. 138
78
Perilaku yang Memiliki Tujuan
m
3. Pengertian "Wholism" (Kadang-kadang "Ho/ism") 139
r Kaitannya
4. 140
82
Saal Keterbukaan
5. 140
82
Persoalan Transformasi
6. Persoalan Antarketerkaitan 141
Aanajemen Berdasarkan
7. Persoalan Mekanisme Pengawasan 141
85
c. Jenis-)enis Sistem dan Pengklasifikasia1. Sistem 142
x Pendkiran Sisternik dalam Bidang Organisasi dan Manajemen Daft,

D. Persoalan Model dalam Pendekatan Sistemik 144 3. Dinamis


1. Model dan Konstruksi Model 144 4. Multilevel dan Multidimens
2. Penggunaan Model yang Disederhanakan: 5. Multimotivasi
Teori 144 6. Probabilistik
3. Validitas Model 150 7. Multidisipliner
E. Tujuan Model 150 8. Deskriptif
1. Pengantar 150 9. Multivariabel
2. Klasifikasi Model 151 10. Adaptif
F. Konstruksi Model Matematis 158 H. Teori Kontingensi clan Pendekata
1. Pengantar 158 1. Pengantar
2. Model Umum 159 2. Pendekatan Kontingensi
3. Parameter Pendekatan Konti
BAB V I ORGANISASI-ORGANISASI SEBAGAI SISTEM 161 4. Ciri-ciri Kontingensi
A. Organisasi 161 5. Pelajaran yang Dapat Ditaril
B. Tingkatan Organisasi 162 Kontingensi
c. Implikasi Teori Sistem bagi Organisasi 164 I. Sifat-sifat Keunggulan: Sebuah p,
D. Sebuah Gambaran Diagramatik tentang Sebuah Sistem 165 Tidak Konvensional
E. Keterangan tentang Macam-macam Istilah Sistem 167 1. Pengantar
1. Sistern 167 2. Delapan Macam Sifat Keung
2. Pengertian Himpunan (Set) 168 J. Kongruensi Lingkungan-Nilai-Su
3. Objek 168 (The E-V-R- Congruence)
4. Input (Masukan) 168 K. Organisasi Sistem-4 Menurut Rei
5. Proses 173 L. Elemen yang Umumny <Terdapat
'
6. Output (Keluaran) 174 M. Struktur Sederhana
7. Hubungan 174 N. Birokrasi Mesin
8. Konsep Kotak Hitarn (The Black Box Concept) 176 0. Birokrasi Profesional
9. Persoalan Lingkungan 177 P. Struktur Divisional
10. Organisasi dan Lingkungan 180 Q Adhokrasi (The Adhocracy)
F. Sibernetika (Cybernetics) dan Pemikiran Sistemik 184 R. Struktur Matriks
1. Pengantar 184 1. Pengantar
2. Perkembangan Teori Modern tentang Organisasi 2. Mengombinasi Fungsi dan Pr
(Analisis Sistem tentang Organisasi) 186
Daftar Pustaka
G. Ciri-ciri Teori Modern dalam Bidang Organisasi dan
Manajemen 190
I. Pengantar 190
2. Pandangan Sistem 190
dang Organisasi clan Manajemen Daftar Isi XI

atan Sistemik 144 3. Dinamis 190


del 144 4. Multilevel dan Multidimensional 191
)isederhanakan: 5. Multimotivasi 191
144 6. Probabilistik 192
150 7. Multidisipliner 192
150 8. Deskriptif 192
150 9. Multivariabel 193
151 10. Adaptif 193
158 H . Teori Kontingensi dan Pendekatan Kontingensi 196
158 ]. Pengantar 196
159 2. Pendekatan Kontingensi 198
3. Parameter Pendekatan Kontingensi 198
\SI SEBAGAI SISTEM 161 4. Ciri-ciri Kontingensi 200
l 161 5. Pelajaran yang Dapat Ditarik dari Pendekatan
162 Kontingensi 202
ganisasi 164 I. Sifat-sifat Keunggulan: Sebuah Perspektif Modern yang
< tentang Sebuah Sistem 165 Tidak Konvensional 203
1acam lstilah Sistem 167 ]. Pengantar 203
167 2. Delapan Macam Sifat Keunggulan 203
t) 168 ]. Kongruensi Lingkungan-Nilai-Sumber Daya
168 (The E-V-R- Congruence) 204
168 K. Organisasi Sistem-4 Menurut Rensis Likert 207
173 L. Elemen yang Umumnya Terdapat pada Organisasi 208
174 M. Struktur Sederhana 210
174 N. Birokrasi Mesin 212
Black Box Concept) 176 0. Birokrasi Profesional 214
177 P. Struktur Divisional 216
m 180 Q Adhokrasi (The Adhocracy) 219
emikiran Sistemik 184 R. Struktur Matriks 222
184 ]. Pengantar 222
ern tentang Organisasi 2. Mengombinasi Fungsi dan Produk 222

186 ::1
Organisasi) '.i
Daftar Pustaka 227 ;!I

lidang Organisasi dan ;j


190
190 I
190
Bab I

Pengantar

A. SEJARAH ILMU TENTANG SISTEM


J
(SYSTEMS SCIENCE)
t
Russel L. Ackoff dalam artikelnya yang bcrjudul Toward A System of
Systems Concepts (Management Science, Volume 17, No. 11, Juli 1971)
mcngemukakan hal-hal berikut sehubungan dengan aspek-aspek sejarah
ilmu tentang sistem. Pcrang Dunia II merupakan akhir sebuah era kultur
Barat yang diawali dengan masa renaissance (pencerahan), the machine age
(abad mesin) dan permulaan munculnya era baru yakni the systems age
(abad sistem).
Pada ''ii.bad Mesin", manusia berupaya untuk mengurai dunia, meng
analisis isinya, disertai pengalaman-pengalaman kita hingga dicapai
bagian akhir yang tidak mungkin dibagi lebih lanjut, yakni dalam wujud
atom, elemen-elemen kimia, sel-sel, instink-instink, persepsi-persepsi
elemcnter, dan sebagainya. Manusia pada waktu itu bcranggapan bahwa
elemcn-clemen terscbut saling berkaitan melalui hukum kausal, hukum
hukum yang menyebabkan dunia berperilaku seakan-akan mesin.
Konsep mekanistik tentang dunia tersebut tidak menyisihkan
"ruangan" dalam ilmu pengetahuan bagi studi tentang kebebasan pilihan,
mencari tujuan, dan makna. Konscp demikian dianggap tiada artinya,
atau ditempatkan ke alam spckulasi murni metafisika.
Merupakan hal yang wajar bagi manusia untuk berkeyakinan
bahwa:
1. dunia adalah sebuah mesin yang diciptakan oleh Tuhan guna
memenuhi tujuan-tujuannya; dan
2 Pemikiran Sistemik dalam Bidang Organisasi dan Manajemen

2. manusia diciptakan guna mengembangkan mesin-mesin yang dapat terjadi gejala pembagian dalam d
melakukan pekerjaan manusia. masing disiplin mewakili cara be
Manusia akhirnya berhasil dalam upaya demikian, dan muncullah sama. Beberapa waktu sebelum di
fenomena mekanisasi, yang mengganti manusia dengan mesin sebagai tahuan mulai mempersatukan dir.
sumber dari pekerjaan fisik. Pekerjaan itu sendiri diurai hingga elemen fenomena secara kesel uruhan dap
yang paling kecil. Hal tersebut ditugaskan kepada mesin dan manusia, pandangan.
kemudian hasilnya dirakit ke dalam perakitan produksi modern. Akibatnya, Akibatnya, sejumlah interdis
produktivitas meningkat clan pekerjaan mengalami dehumanisasi. Proses seperti:
yang menggantikan manusia (oleh mesin) menyebabkan manusia ber 1. operations research;
perilaku seakan-akan mesin berguna untuk melaksanakan tugas-tugas
2. cybernetics;
repetitif sederhana yang membosankan.
3. systems engineering;
Dengan munculnya Perang Dunia II, kita mulai memasuki Abad
4. communication sciences;
Sistem. Sebuah sistem merupakan suatu keseluruhan yang tidak dapat kita
urai (pisah-pisahkan) tanpa menghilangkan ciri-ciri esensialnya. Oleh 5. environmental sciences.
karena itu, kita harus mempelajarinya secara keseluruhan. Tidak seperti halnya disipL
Kini mulai terlihat gejala bahwa apabila dahulu sesuatu diterangkan berupaya untuk memisahkan diri
keseluruhan sehubungan dengan bagian-bagiannya, kini hal sebaliknya, yakni pembagian yang makin mendalarr
bagian-bagian mulai diterangkan sehubungan dengan keseluruhan. Maka upaya untuk memperluas diri mer
hal-hal tertentu yang perlu diterangkan, dipandang sebagai bagian dari kombinasi untuk lebih banyak men
keseluruhan yang lebih besar, dan bukanlah sebagai keseluruhan yang harus Ilmu sistem (systems science) m<
diurai (atau dipisah-pisahkan). itu merupakan sebuah peleburan
Di lain pihak terlihat adanya gejala bahwa orang mulai mengembang menjadi sebuah keselur u1ian yang
kan cara-cara nonmekanistik untuk memandang dunia yang bersifat dikatakan bahwa ilmu ' sistem (sy
kompatibel dengan pandangan mekanistik yang lebih lama, dan yang melainkan ilmu yang dianggap seh
memungkinkan orang mempersoalkan kebebasan pilihan, mencari tttjuan terhadap studi tentang keseluruhan
dan makna, di dalam kerangka kerja ilmu pengetahuan. (Perhatikan Ilmu sistem bahkan melangka
ungkapan berikut: ...instead of thinking of men in machine-like terms, we began
"
(separasi) ilmu clan ilmu-ilmu tentanE
to think of machines in man-like terms".) Abad Sistem membawa serta hal tersebut sebagai dua sisi dar
Pascarevolusi Industri. Revolusi tersebut berlandaskan mesin-mesin dipandang dan dibahas secara te1
yang dapat melakukan observasi (menggenerasi data), mengomunikasi dipisahkan.
data tersebut clan memanipulasinya secara logikal. Mesin-mesin tersebut
Ilmu pengetahuan dianggap <
memungkinkan manusia untuk memekanisasi pekerjaan mental, yaitu
kesamaan-kesamaan antara hal-h'
melaksanakan otomatisasi.
tentang kemanusiaan (humanities)
Pada Abad Mesin, ilmu pengetahuan bukan saja memilah-milah perbedaan antara hal-hal yang dian
dunia, tetapi ilmu pengetahuan itu sendiri dipilah-pilah olehnya sehingga perlu. Sebagai contoh dapat cl
lng 01ganistisi dan Ma11ajeme11 Pengantar 3

embangkan mesin-mesin yang dapat rerjadi gejala pembagian dalam disiplin yang semakin sempit. Masing
masing disiplin r.newakili cara berbeda untuk memandang dunia yang
tm upaya demikian, dan muncullah sama. Beberapa waktu sebelum dimulainya Perang Dunia II, ilmu penge
mti manusia dengan mesin sebagai tahuan mulai mempersatukan diri kembali. Oleh karena itu, fenomena
an itu sendiri diurai hingga elemen fenomena secara keseluruhan dapat dipelajari dari segala macam sudut
gaskan kepada mesin dan man usia, pandangan.
rakitan produksi modern. Akibatnya, Akibatnya, sejumlah interdisiplin-interdisiplin baru bermunculan,
an mengalami dehumanisasi. Proses seperti:
mesin) menyebabkan manusia ber ]. operations research;
a untuk melaksanakan tugas-tugas
2. cybernetics;
m.
3. systems engineering;
nia II, killa mulai memasuki Abad
4. comn1unication sciences;
1tu keseI Jruhan yang tidak dapat kita
ilangkan ciri-ciri esensialnya. Oleh 5. environmental sciences.
t secara keseluruhan. Tidak seperti halnya disiplin-disiplin ilmiah sebelumnya yang
apabila dahulu sesuatu diterangkan berupaya untuk memisahkan diri satu sama lainnya dan melaksanakan
n-bagiannya, kini ha! sebaliknya, yakni pembagian yang makin mendalam, interdisiplin,interdisiplin baru ber
ubungan dengan keseluruhan. Maka upaya untuk memperluas diri mereka masing-masing dan melaksanakan
kan, dipandang sebagai bagian dari kombinasi untuk lebih banyak mengakomodasi aspek-aspek realitas.
mlah sebagai keseluruhan yang harus llmu sistem (systems science) merupakan limit bagi proses tersebut dan
itu merupakan sebuah peleburan (amalgamation) dari semua bagian ilmu
Ja bahwa orang mulai mengembang menjadi sebuah keseluruhan yang terintegrasi. Dengan demikian, dapat
( memandang dunia yang bersifat dikatakan bahwa ilmu sistem (systems science) bukanlah sebuah ilmu,
anistik yang lebih lama, dan yang melainkan ilmu yang dianggap sebagai suatu keseluruhan dan diterapkan
n kebebasan pilihan, mencari tujuan terhadap studi tentang keseluruhan-keseluruhan.
ja ilmu pengetahuan. (Perhatikan Ilmu sistem bahkan melangkah lebih jauh; ia menolak nilai pemisahan
; of men in machine-like terms, we began (separasi) ilmu dan ilmu-ilmu tentang kemanusiaan Owmanities). Dianggapnya
s".) Abad Sistem membawa serta ha! tersebut sebagai dua sisi dari sekeping mata uang; mereka dapat
sebut berlandaskan mesin-mesin dipandang dan dibahas secara terpisah walaupun mereka tidak dapat
enggenerasi data), mengomunikasi dipisahkan.
ecara logikal. Mesin-mesin tersebut Ilmu pengetahuan dianggap orang sebagai upaya untuk mencapai
nekanisasi pekerjaan mental, yaitu kesamaan-kesamaan antara hal-hal yang dianggap berbeda: ilmu-ilmu
tentang kemanusiaan (humanities) sebagai pencarian akan perbedaan
ahuan bukan saja memilah-milah perbedaan antara hal-hal yang dianggap berbeda. Kedua ha! itu dianggap
ndiri dipilah-pilah olehnya sehingga perlu. Sebagai contoh dapat dikemukakan bahwa dalam rangka
):m
-
,
':I
111
:
4 Pemihiran Sistemih dalam Biclcmg Organisasi clan Manajemen
1 Pen&

memecahkan sesuatu problem, kita perlu mengetahui:


1. dalam ha! bagaimana ia serupa dengan problem-problem yang sudah
I '.-
pekerja dalam berbagai bidang mE
untuk saling menstimulasinya seem

I
terpecahkan sehingga kita dapat memanfaatkan apa yang telah kita Tujuan umum yang dikemukak1
pelajari; empat macam tujuan bagian, yakni:

1
-

2. dalam hal-hal apa ia berbeda dari suatu problem yang telah terpecahkan -
1. meneliti isomorfi konsep, huk
_:i
):
sehingga kita dapat menentukan apa yang masih harus dipelajari. bidang clan membantu melanc
' bidang yang satu ke bidang lain;

I
Jadi, ilmu-ilmu tentang kemanusiaan memiliki fungsi mengidentifikasi
2. merangsang perkembangan moc
problem-problem yang masih perlu dipecahkan, dan mempunyai fungsi
bidang-bidang yang tidak memil
untuk memecahkannya.
Perlu segera diingatkan bahwa munculnya ilmu tentang sistem I 3. meminimalkan duplikasi upay:
beda-beda;

I
(systems science) bukanlah merupakan suatu penolakan terhadap disiplin
4. memajukan kesatuan ilmu m
disiplin ilmiah tradisional dan disiplin-disiplin humanistik. Ilmu tentang
antara para spesialis.
sistem menyuplemen disiplin-disiplin ini dengan cara berpikir baru yang
Ludwig Von Bertalanffy dalam k

'I
lebih sesuai untuk menghadapi problem-problem kemasyarakatan skala
besar. mengemukakan pernyataan sehub
dirincinya pelbagai ilmu pengetahua
Ilmu tentang sistem ini menimbulkan harapan tertentu agar bisa :;:_::;;
pengetahuan modern dicirikan oleh

l
berhasil dalam menghadapi problem-problem seperti problem kemis ,: fJ'.
Hal tersebut... telah menyebabkan t
kinan, problem rasial dan tipe-tipe cliskriminasi lainnya, problem kejahatan,
suatu wilayah yang terintegrasi...da
kerusakan lingkungan, dan keterbelakangan pembangunan pelbagai
dari 'kepompong' yang satu dengan '

It
negara. Ilmu tentang sistem bukan saja mampu memberikan keyakinan
kepada manusia tentang masa depan, tetapi juga memungkinkan manusia Sejak tahun 1932, Von, Bertalan!
sebagai sebuah sistem terblka. Dala1
' untuk mampu mengendalikannya. r
ha! tersebut (konsep tersebut) men

11 B. MUNCULNYA TEORI SISTEM UMUM


dangan baru. Menurut Von Bertalanf

I
yang berbeda-beda muncul problen
D. Keuning dalam bukunya yang berjudul Algemene Systeem Theorie, dirumuskan suatu pemecahan-pemE

1I..1:.,.

Kl! Systeem Benadering en Organisatietheorie menyajikan pandangan berikut

yang serupa pun dapat diterapkan.

,ct,..,lli[I.'

. tentang munculnya teori sistem umuni (General Systems Theory= GST). Pada
',.
Von Bertalanffy, berupaya sec
.
., tahun 1954 di Amerika Serikat didirikan sebuah organisasi yang dinama-
'.111
ilmu pengetahuan dasar baru, "di

''Iii1. :.. JINI.


kan The Society For The Advancement of General Systems Theory. sudah ada terungkapkan melalui kata
Dipandang secara keorganisasian, organisasi tersebut tergolong Seksi L 1. "... A general superstructure of S
II dari The American Association for The Advancement of Science. .'--rwiti- 2. " ...A new basic scientific discipli
'
@S .. I
,.
3. "... Which is a logico-mathemati1

Adapun tujuan umum terutama subseksi tersebut: "... penyatuan
I bidang-bidang riset dengan isi yang tidak sama, tetapi yang memiliki
. .....-. 4.

I.
" ... Which is in itself purely form
.

struktur atau landasan filosofis serupa sehingga memungkinkan para S. "... But applicable to all sciences.

. ii

" . . . ,.. '
1f...'(. ;..,
.
:''
.

l*.
0 ' . .
..

...
______________...... : --------
'dang Organisasi dm1 Mmu1emen Pengantar 5

perlu mengetahui: pekerja dalam berbagai bidang mengembangkan sebuah bahasa sama
untuk saling menstimulasinya secara lebih efektif.
t dengan problem-problem yang sudah
iat memanfaatkan apa yang telah kita Tujuan umum yang dikemukakan kemudian diterjemahkan ke dalam
empat macam tujuan bagian, yakni:

ri suatu problem yang telah terpecahkan 1. meneliti isomorfi konsep, hukum dan model dalam aneka macam
rn apa yang masih harus dipelajari. bidang dan membantu melancarkan transfer yang bermanfaat d0ri
bidang yang satu ke bidang lain;
.1siaan memiliki fungsi mengidentifikasi
2. merangsang perkembangan model-model teoretikal tepat guna dalam
u dipecahkan, clan mempunyai fungsi
bidang-bidang yang tidak memilikinya;
3. meminimalkan duplikasi upaya teoretikal dalam bidang yang ber
wa munculnya ilmu tentang sistem
beda-beda;
an suatu penolakan terhadap disiplin
4. memajukan kesatuan ilmu melalui upaya perbaikan komunikasi
plin-disiplln humanistik. Ilmu tentang

ilin ini d ngan cara berpikir barn yang
antara para spesialis.

roblem-problem kemasyarakatan skala Ludwig Von Bertalanffy dalam karyanya General Systems Theory, pernah
mengemukakan pernyataan sehubungan kerisauannya dengan makin
dirincinya pelbagai ilmu pengetahuan. Menurut Von Bertalanffy: "....Ilmu
rimbulkan harapan tertentu agar bisa
pengetahuan modern dicirikan oleh spesialisasi yang makin mendalam...
1lem-problem seperti problem kemis
Hal tersebut...telah menyebabkan terurainya ilmu pengetahuan sebagai
liskriminasi lainnya, problem kejahatan,
suatu wilayah yang terintegrasi ... dan adalah sulit untuk berkomunikasi
"belakangan pembangunan pelbagai
dari 'kepompong' yang satu dengan 'kepompong' lain."
saja mampu memberikan keyakinan
111

an, tetapi juga memungkinkan manusia Sejak tahun 1932, Von Bertalanffy meneliti konsep sebuah organisme
sebagai sebuah sistem terbuka. Dalam bidang ilmu alam dan ilmu biologi,
hal tersebut (konsep tersebut) menyebabkan munculnya titik-titik pan
dangan baru. Menurut Von Bertalanffy, dalam berbagai ilmu pengetahuan
;TEM UMUM
yang berbeda-beda muncul problem-problem yang serupa untuk dapat
1ang berjudul Algemene Systeem Theorie, dirumuskan suatu pemecahan-pemecahan identik sehingga pada model
:heorie menyajikan pandangan berikut yang serupa pun dapat diterapkan.
mm (General Systems Theory= G$T ). Pada
Von Bertalanffy, berupaya secara intensif untuk mencapai suatu
:lirikan sebuah organisasi yang dinama ilmu pengetahuan dasar baru, "di atas" ilmu-ilmu pengetahuan yang
icemen t of General Systems Theory. sudah ada terungkapkan melalui kata-katanya sebagai berikut:
, organisasi tersebut tergolong Seksi L 1. "... A general superstructure of science... ;"

The Advancement of Science. 2. " ... A new basic scientific discipline... ";
:ama subseksi tersebut: " ... penyatuan 3. "... Which is a logico-mathematichal discipline ... ";
ang tidak sama, tetapi yang memiliki 4. "...Which is in itself purely formal...";
serupa sehingga memungkinkan para 5. "... But applicable to all sciences ...."
Teori sistem, pendekatan sistemlk don pemikiran sistemik sudah mulai
dlkenal masyarakat sejak lama. Namun, penyebarannya belum terjadi
secara menyeluruh. Pendekatan sistemik berbeda dengan gerakan
gerakan intelektual lainnya yang muncul dari suatu disiplin khusus don
dikembangkan dalam batas-batas sempit yang serba restriktif. Dalam
kemunculannya, pendekatan sistemik bebas dari kendala-kendala
ilmiah don tumbuh dalam sebuah lingkungan interdisipliner.
Mengingat pada umumnya ini berhubungan dengan soal-soal
keseluruhan, batas-batas disipliner yang terumus ketat don mencirikan
ilmu tradisional dapat dllampaui. Memang telah diakui bahwa
pemlkiran sistemlk lni telah berkembang menjadl suatu gerakan
interdisipliner yang melibatkan aneka macam disiplin.

Dalam perkembangannya, pemikiran sistemik telah menimbulkan


dampak besar dalam bidang organisasi manusia. Pemahaman
pendekatan sistemik don pemikiran sistemik telah berkembang
menjadi suatu keharusan mutlak (condito sine qua non) untuk
memahami pemikiran tentang manajemen don organisasi modern
karena pada akhirnya organisasi di masa yang akan datang akan
mengalami perubahan secara berkelanjutan sebagai akibat
perubahan-perubahan dalam lingkungan. Buku lni dapat dljadikan
panduan dalam mempelajari don memahami pemikiran don
pendekatan sistemik don telah digunakan sebagai materi kuliah
dalam Program Doktor (S3 ) di lnstitut llmu Pemerintahan Jakarta don
Program Doktor (S3) di Fakultas Ekonomi, Universitas Parahyangan
Bandung.

Prof. Dr. J. Winardi. S.E., kelahiran Padang 31Januari1931, adalah Guru


Besar Penuh pada FISIP Universitas Padjajaran dan beberapa program
Doktor dan S-2 di berbagai universitas baik negeri maupun swasta. Belieu
telah menerbitkan lebih dari l 30 buku ajar (textbooks) dan buku refrAn_i rli
bidang ekonomi makro-mikro, manajemen, marketing, teori siste
organlsasi, perilaku organisasi dan sejumlah kamus e
manajemen, dan pemasaran. Beliou telah banyak m{
liitSrWiiAR'

Hllll lllll
penghargaan untuk dedika" ""'ndldlkan. Selain rr
...___
freelance untuk
je

P 9;, r
: RAJAWALI PERS
CITRA NIAGA 8UKU PERGURUAN TINGGI

JAKARTA
979-3654-47-3

Anda mungkin juga menyukai