SISTEMIK
DALAM BIDANG
ORGANISASI
DAN
MANAJEMEN
"
l
.. ...- ,,IBeli
.........
J
...
ari .. .. f................ .
PEMIKIRAN
SISTEMIK
DALAM BIDANG
ORGANISASI
DAN
MANAJEMEN
J. WINARDI
"
t
11.fJ.?SY - P.Ir E.
:J. - og. ;1.017
Winardi1 J.
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apa pun,
tennasuk clengan cara penggunaan mesin fotokopi1 tanpa izin sah dari penerbit
2005.0793 RAJ
Buku bcrjudul Pemikiran Siste
J. Winardi Organisasi dan Manajemen ini disusun l
PEMIKIRAN SISTEMIK DALAM BIDANG ORGANISASI tentang pemikiran sistemik dan penr
DAN MANA]EMEN
besar tamu di Sekolah Stafdan Komai
Bak penerbitan p_acla PT RaiaCrafindo Persada1 Jakarta
---- --- 1997, materi-materi dalam buku i
Desain cover_oleh Expertoha Studio antaranya bagi para perwira siswa u
Dicetak di Kharisma Putra Utan1a Offset ini dilengkapi pula dengan materi h
------- --------
Kata Pengantar
rsada1 2007.
I. )udul
658.403 2
07-2-2
___ . ..
.------
uku ini de1 an cara apa pun1
I
VIII Pemikiran Sistemik dalam Biclang Organisasi dan Manajemen Dafta
I
I. Postulat Teori Sistem Umum 41 BAB IV MAZHAB-MAZHAB MANA
]. Persoalan Analogi dalam Teori Sistem Umum 42 ,,, A. Pengantar
43
li:
.. K. Persoalan Isomorfi @: B. Pendekatan Operasional atau Pen
I
ff
L. Hierarki Sistem 44 ft c. Uraian Lebih Rinci tentang Tiga -
>t
'
'
''f
M. Sistem-sistem yang Dapat Dipisah-pisahkan '' (Manajemen Ilmiah--Teori Birak
47
ar
(Decomposable Systems) :lf Teori Manajemen Administratif)
47
I
N. Adaptabilitas Sistem-sistem ]. Pengantar
0. Evolusi Sistem Sosial 49 '
2. Manajemen Ilmiah
'""
P. Pertumbuhan Sistem Sosial 50 J 3. Manajemen Birokratis
X"h
Q Penerapan Teori Sistem bagi Organisasi-organisasi 54
;i1
K: D.
4. Manajemen Administratif
Aliran Hubungan Antarmanusia
ti
BAB III. ANEKA MACAM ASPEK PEMIKIRAN SIST EMIK Ci:
E. Kebutuhan Manusia dan Motivas
p?
57
J
DIHUBUNGKAN DENGAN MANAJEMEN F. Konsep-konsep lntegratif tentang
A. Pengantar 57 Keorganisasian
].
2.
Struktur Dasar Pemikiran Manajemen
Intisari Sebuah Falsafah
57
59 I i
G.
H.
Integrasi dan Perspektif Global
Perspektif yang Berubah dan Pani
3. 62
:k
Asumsi-asumsi dalam Praktik Manajemen .%!:: ]. Pengantar
4. 63 2.
gz
Prinsip dalam Bidang Manajemen 'f Teori Sistem dan Pendekatar
:r.
5. Persoalan Teori dalam Bidang Manajemen 64 3.
67
:(: Perbedaan antara Pemikiran
.
B. Falsafah Proses Manajemen '.C Pemikiran Sistemik
c. Manajemen sebagai Sebuah Disiplin Profesional 69 ;e !. Pendekatan Kontingensi (The Con
D. Ilmu Manajemen (Management Science) 69
<ii
;;;; ]. Prediksi George Steiner tentang I
:g}
l. Pengantar 69 'fi, Masa yang Akan Datan 9
E. Ilmu tentang Perilaku (Behavioral Science) 72 '.}Y '
tW
72 BABY ANEKA MACAM'ASPEK TE
I.
2.
Pengantar
Falsafah Ilmu tentang Perilaku 73
1
r
x
DAN PENDEKATAN SISTE,
Xi
77 IT MANAJEMEN
F. Falsafah Sistem (The Systems Philosophy) ;' A.
1. 77 t4 Definisi Sistem
'
Pengantar
B.
2. 78
Sifat Dasar Sistem
.
B
Periode Klasik
tt 1.
3. 78
Pengantar
:
Periode Neo-Klasik
2.
4. 78
Perilaku yang Memiliki Tuju:
Periode Modern: Abad Sistem
;I 3. Pengertian "Wholism" (Kada1
1:
G. Sifat Teori Sistem Umum dalam Kaitannya "'
4.
82
Soal Keterbukaan
dengan Manajemen
5.
1. 82
Persoalan Transformasi
;;
;t-
Pengantar ;f 6.
2.
Persoalan Antarketerkaitan
Munculnya Suatu Konsep Manajemen Berclasarkan
7.
;
85
f$ Persoalan Mekanisme Penga
Sistern
c. Jenis-) enis Sistem clan Pengklasif
ig Organisasi clan Manaje1nen Daftar Isi IX
186 ::1
Organisasi) '.i
Daftar Pustaka 227 ;!I
Pengantar
2. manusia diciptakan guna mengembangkan mesin-mesin yang dapat terjadi gejala pembagian dalam d
melakukan pekerjaan manusia. masing disiplin mewakili cara be
Manusia akhirnya berhasil dalam upaya demikian, dan muncullah sama. Beberapa waktu sebelum di
fenomena mekanisasi, yang mengganti manusia dengan mesin sebagai tahuan mulai mempersatukan dir.
sumber dari pekerjaan fisik. Pekerjaan itu sendiri diurai hingga elemen fenomena secara kesel uruhan dap
yang paling kecil. Hal tersebut ditugaskan kepada mesin dan manusia, pandangan.
kemudian hasilnya dirakit ke dalam perakitan produksi modern. Akibatnya, Akibatnya, sejumlah interdis
produktivitas meningkat clan pekerjaan mengalami dehumanisasi. Proses seperti:
yang menggantikan manusia (oleh mesin) menyebabkan manusia ber 1. operations research;
perilaku seakan-akan mesin berguna untuk melaksanakan tugas-tugas
2. cybernetics;
repetitif sederhana yang membosankan.
3. systems engineering;
Dengan munculnya Perang Dunia II, kita mulai memasuki Abad
4. communication sciences;
Sistem. Sebuah sistem merupakan suatu keseluruhan yang tidak dapat kita
urai (pisah-pisahkan) tanpa menghilangkan ciri-ciri esensialnya. Oleh 5. environmental sciences.
karena itu, kita harus mempelajarinya secara keseluruhan. Tidak seperti halnya disipL
Kini mulai terlihat gejala bahwa apabila dahulu sesuatu diterangkan berupaya untuk memisahkan diri
keseluruhan sehubungan dengan bagian-bagiannya, kini hal sebaliknya, yakni pembagian yang makin mendalarr
bagian-bagian mulai diterangkan sehubungan dengan keseluruhan. Maka upaya untuk memperluas diri mer
hal-hal tertentu yang perlu diterangkan, dipandang sebagai bagian dari kombinasi untuk lebih banyak men
keseluruhan yang lebih besar, dan bukanlah sebagai keseluruhan yang harus Ilmu sistem (systems science) m<
diurai (atau dipisah-pisahkan). itu merupakan sebuah peleburan
Di lain pihak terlihat adanya gejala bahwa orang mulai mengembang menjadi sebuah keselur u1ian yang
kan cara-cara nonmekanistik untuk memandang dunia yang bersifat dikatakan bahwa ilmu ' sistem (sy
kompatibel dengan pandangan mekanistik yang lebih lama, dan yang melainkan ilmu yang dianggap seh
memungkinkan orang mempersoalkan kebebasan pilihan, mencari tttjuan terhadap studi tentang keseluruhan
dan makna, di dalam kerangka kerja ilmu pengetahuan. (Perhatikan Ilmu sistem bahkan melangka
ungkapan berikut: ...instead of thinking of men in machine-like terms, we began
"
(separasi) ilmu clan ilmu-ilmu tentanE
to think of machines in man-like terms".) Abad Sistem membawa serta hal tersebut sebagai dua sisi dar
Pascarevolusi Industri. Revolusi tersebut berlandaskan mesin-mesin dipandang dan dibahas secara te1
yang dapat melakukan observasi (menggenerasi data), mengomunikasi dipisahkan.
data tersebut clan memanipulasinya secara logikal. Mesin-mesin tersebut
Ilmu pengetahuan dianggap <
memungkinkan manusia untuk memekanisasi pekerjaan mental, yaitu
kesamaan-kesamaan antara hal-h'
melaksanakan otomatisasi.
tentang kemanusiaan (humanities)
Pada Abad Mesin, ilmu pengetahuan bukan saja memilah-milah perbedaan antara hal-hal yang dian
dunia, tetapi ilmu pengetahuan itu sendiri dipilah-pilah olehnya sehingga perlu. Sebagai contoh dapat cl
lng 01ganistisi dan Ma11ajeme11 Pengantar 3
embangkan mesin-mesin yang dapat rerjadi gejala pembagian dalam disiplin yang semakin sempit. Masing
masing disiplin r.newakili cara berbeda untuk memandang dunia yang
tm upaya demikian, dan muncullah sama. Beberapa waktu sebelum dimulainya Perang Dunia II, ilmu penge
mti manusia dengan mesin sebagai tahuan mulai mempersatukan diri kembali. Oleh karena itu, fenomena
an itu sendiri diurai hingga elemen fenomena secara keseluruhan dapat dipelajari dari segala macam sudut
gaskan kepada mesin dan man usia, pandangan.
rakitan produksi modern. Akibatnya, Akibatnya, sejumlah interdisiplin-interdisiplin baru bermunculan,
an mengalami dehumanisasi. Proses seperti:
mesin) menyebabkan manusia ber ]. operations research;
a untuk melaksanakan tugas-tugas
2. cybernetics;
m.
3. systems engineering;
nia II, killa mulai memasuki Abad
4. comn1unication sciences;
1tu keseI Jruhan yang tidak dapat kita
ilangkan ciri-ciri esensialnya. Oleh 5. environmental sciences.
t secara keseluruhan. Tidak seperti halnya disiplin-disiplin ilmiah sebelumnya yang
apabila dahulu sesuatu diterangkan berupaya untuk memisahkan diri satu sama lainnya dan melaksanakan
n-bagiannya, kini ha! sebaliknya, yakni pembagian yang makin mendalam, interdisiplin,interdisiplin baru ber
ubungan dengan keseluruhan. Maka upaya untuk memperluas diri mereka masing-masing dan melaksanakan
kan, dipandang sebagai bagian dari kombinasi untuk lebih banyak mengakomodasi aspek-aspek realitas.
mlah sebagai keseluruhan yang harus llmu sistem (systems science) merupakan limit bagi proses tersebut dan
itu merupakan sebuah peleburan (amalgamation) dari semua bagian ilmu
Ja bahwa orang mulai mengembang menjadi sebuah keseluruhan yang terintegrasi. Dengan demikian, dapat
( memandang dunia yang bersifat dikatakan bahwa ilmu sistem (systems science) bukanlah sebuah ilmu,
anistik yang lebih lama, dan yang melainkan ilmu yang dianggap sebagai suatu keseluruhan dan diterapkan
n kebebasan pilihan, mencari tujuan terhadap studi tentang keseluruhan-keseluruhan.
ja ilmu pengetahuan. (Perhatikan Ilmu sistem bahkan melangkah lebih jauh; ia menolak nilai pemisahan
; of men in machine-like terms, we began (separasi) ilmu dan ilmu-ilmu tentang kemanusiaan Owmanities). Dianggapnya
s".) Abad Sistem membawa serta ha! tersebut sebagai dua sisi dari sekeping mata uang; mereka dapat
sebut berlandaskan mesin-mesin dipandang dan dibahas secara terpisah walaupun mereka tidak dapat
enggenerasi data), mengomunikasi dipisahkan.
ecara logikal. Mesin-mesin tersebut Ilmu pengetahuan dianggap orang sebagai upaya untuk mencapai
nekanisasi pekerjaan mental, yaitu kesamaan-kesamaan antara hal-hal yang dianggap berbeda: ilmu-ilmu
tentang kemanusiaan (humanities) sebagai pencarian akan perbedaan
ahuan bukan saja memilah-milah perbedaan antara hal-hal yang dianggap berbeda. Kedua ha! itu dianggap
ndiri dipilah-pilah olehnya sehingga perlu. Sebagai contoh dapat dikemukakan bahwa dalam rangka
):m
-
,
':I
111
:
4 Pemihiran Sistemih dalam Biclcmg Organisasi clan Manajemen
1 Pen&
I
terpecahkan sehingga kita dapat memanfaatkan apa yang telah kita Tujuan umum yang dikemukak1
pelajari; empat macam tujuan bagian, yakni:
1
-
2. dalam hal-hal apa ia berbeda dari suatu problem yang telah terpecahkan -
1. meneliti isomorfi konsep, huk
_:i
):
sehingga kita dapat menentukan apa yang masih harus dipelajari. bidang clan membantu melanc
' bidang yang satu ke bidang lain;
I
Jadi, ilmu-ilmu tentang kemanusiaan memiliki fungsi mengidentifikasi
2. merangsang perkembangan moc
problem-problem yang masih perlu dipecahkan, dan mempunyai fungsi
bidang-bidang yang tidak memil
untuk memecahkannya.
Perlu segera diingatkan bahwa munculnya ilmu tentang sistem I 3. meminimalkan duplikasi upay:
beda-beda;
I
(systems science) bukanlah merupakan suatu penolakan terhadap disiplin
4. memajukan kesatuan ilmu m
disiplin ilmiah tradisional dan disiplin-disiplin humanistik. Ilmu tentang
antara para spesialis.
sistem menyuplemen disiplin-disiplin ini dengan cara berpikir baru yang
Ludwig Von Bertalanffy dalam k
'I
lebih sesuai untuk menghadapi problem-problem kemasyarakatan skala
besar. mengemukakan pernyataan sehub
dirincinya pelbagai ilmu pengetahua
Ilmu tentang sistem ini menimbulkan harapan tertentu agar bisa :;:_::;;
pengetahuan modern dicirikan oleh
l
berhasil dalam menghadapi problem-problem seperti problem kemis ,: fJ'.
Hal tersebut... telah menyebabkan t
kinan, problem rasial dan tipe-tipe cliskriminasi lainnya, problem kejahatan,
suatu wilayah yang terintegrasi...da
kerusakan lingkungan, dan keterbelakangan pembangunan pelbagai
dari 'kepompong' yang satu dengan '
It
negara. Ilmu tentang sistem bukan saja mampu memberikan keyakinan
kepada manusia tentang masa depan, tetapi juga memungkinkan manusia Sejak tahun 1932, Von, Bertalan!
sebagai sebuah sistem terblka. Dala1
' untuk mampu mengendalikannya. r
ha! tersebut (konsep tersebut) men
I
yang berbeda-beda muncul problen
D. Keuning dalam bukunya yang berjudul Algemene Systeem Theorie, dirumuskan suatu pemecahan-pemE
1I..1:.,.
Kl! Systeem Benadering en Organisatietheorie menyajikan pandangan berikut
yang serupa pun dapat diterapkan.
,ct,..,lli[I.'
. tentang munculnya teori sistem umuni (General Systems Theory= GST). Pada
',.
Von Bertalanffy, berupaya sec
.
., tahun 1954 di Amerika Serikat didirikan sebuah organisasi yang dinama-
'.111
ilmu pengetahuan dasar baru, "di
I.
" ... Which is in itself purely form
.
struktur atau landasan filosofis serupa sehingga memungkinkan para S. "... But applicable to all sciences.
. ii
" . . . ,.. '
1f...'(. ;..,
.
:''
.
l*.
0 ' . .
..
...
______________...... : --------
'dang Organisasi dm1 Mmu1emen Pengantar 5
perlu mengetahui: pekerja dalam berbagai bidang mengembangkan sebuah bahasa sama
untuk saling menstimulasinya secara lebih efektif.
t dengan problem-problem yang sudah
iat memanfaatkan apa yang telah kita Tujuan umum yang dikemukakan kemudian diterjemahkan ke dalam
empat macam tujuan bagian, yakni:
ri suatu problem yang telah terpecahkan 1. meneliti isomorfi konsep, hukum dan model dalam aneka macam
rn apa yang masih harus dipelajari. bidang dan membantu melancarkan transfer yang bermanfaat d0ri
bidang yang satu ke bidang lain;
.1siaan memiliki fungsi mengidentifikasi
2. merangsang perkembangan model-model teoretikal tepat guna dalam
u dipecahkan, clan mempunyai fungsi
bidang-bidang yang tidak memilikinya;
3. meminimalkan duplikasi upaya teoretikal dalam bidang yang ber
wa munculnya ilmu tentang sistem
beda-beda;
an suatu penolakan terhadap disiplin
4. memajukan kesatuan ilmu melalui upaya perbaikan komunikasi
plin-disiplln humanistik. Ilmu tentang
ilin ini d ngan cara berpikir barn yang
antara para spesialis.
roblem-problem kemasyarakatan skala Ludwig Von Bertalanffy dalam karyanya General Systems Theory, pernah
mengemukakan pernyataan sehubungan kerisauannya dengan makin
dirincinya pelbagai ilmu pengetahuan. Menurut Von Bertalanffy: "....Ilmu
rimbulkan harapan tertentu agar bisa
pengetahuan modern dicirikan oleh spesialisasi yang makin mendalam...
1lem-problem seperti problem kemis
Hal tersebut...telah menyebabkan terurainya ilmu pengetahuan sebagai
liskriminasi lainnya, problem kejahatan,
suatu wilayah yang terintegrasi ... dan adalah sulit untuk berkomunikasi
"belakangan pembangunan pelbagai
dari 'kepompong' yang satu dengan 'kepompong' lain."
saja mampu memberikan keyakinan
111
an, tetapi juga memungkinkan manusia Sejak tahun 1932, Von Bertalanffy meneliti konsep sebuah organisme
sebagai sebuah sistem terbuka. Dalam bidang ilmu alam dan ilmu biologi,
hal tersebut (konsep tersebut) menyebabkan munculnya titik-titik pan
dangan baru. Menurut Von Bertalanffy, dalam berbagai ilmu pengetahuan
;TEM UMUM
yang berbeda-beda muncul problem-problem yang serupa untuk dapat
1ang berjudul Algemene Systeem Theorie, dirumuskan suatu pemecahan-pemecahan identik sehingga pada model
:heorie menyajikan pandangan berikut yang serupa pun dapat diterapkan.
mm (General Systems Theory= G$T ). Pada
Von Bertalanffy, berupaya secara intensif untuk mencapai suatu
:lirikan sebuah organisasi yang dinama ilmu pengetahuan dasar baru, "di atas" ilmu-ilmu pengetahuan yang
icemen t of General Systems Theory. sudah ada terungkapkan melalui kata-katanya sebagai berikut:
, organisasi tersebut tergolong Seksi L 1. "... A general superstructure of science... ;"
The Advancement of Science. 2. " ... A new basic scientific discipline... ";
:ama subseksi tersebut: " ... penyatuan 3. "... Which is a logico-mathematichal discipline ... ";
ang tidak sama, tetapi yang memiliki 4. "...Which is in itself purely formal...";
serupa sehingga memungkinkan para 5. "... But applicable to all sciences ...."
Teori sistem, pendekatan sistemlk don pemikiran sistemik sudah mulai
dlkenal masyarakat sejak lama. Namun, penyebarannya belum terjadi
secara menyeluruh. Pendekatan sistemik berbeda dengan gerakan
gerakan intelektual lainnya yang muncul dari suatu disiplin khusus don
dikembangkan dalam batas-batas sempit yang serba restriktif. Dalam
kemunculannya, pendekatan sistemik bebas dari kendala-kendala
ilmiah don tumbuh dalam sebuah lingkungan interdisipliner.
Mengingat pada umumnya ini berhubungan dengan soal-soal
keseluruhan, batas-batas disipliner yang terumus ketat don mencirikan
ilmu tradisional dapat dllampaui. Memang telah diakui bahwa
pemlkiran sistemlk lni telah berkembang menjadl suatu gerakan
interdisipliner yang melibatkan aneka macam disiplin.
Hllll lllll
penghargaan untuk dedika" ""'ndldlkan. Selain rr
...___
freelance untuk
je
P 9;, r
: RAJAWALI PERS
CITRA NIAGA 8UKU PERGURUAN TINGGI
JAKARTA
979-3654-47-3