FKK 1
KELOMPOK 4
ANGGOTA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui defenisi, etiologi gejala klinis serta cara penanggulangan dari
penyakit disentri, Serta dapat mengetahui penyelesaian kasus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KASUS
Seorang anak bernama Cakra (3 th, 10kg) dibawa ke RS dengan keluhan diare
sejak lima hari yang lalu dengan frekuensi diare lebih dari lima kali sehari sampai
sekarang. Selain diare, ia mengeluh nyeri dan kram di perut serta sakit ketika BAB.
Pada waktu BAB pun, feses yang keluar sudah bercampur dengan darah dan berlendir
yang sering berbau busuk. Adanya tenesmus dan darah pada fesesnya membuat Cakra
sangat takut sehingga setiap BAB ia selalu menangis. Adanya keluhan lain seperti
demam dan mual-muntah, membuat Cakra tidak memiliki nafsu makan. BB cakra pun
menurun drastis.
Riwayat pengobatan terdahulu:
Ibu pasien telah memberikan oralit dan entrostop cair anak : 1 sachet (3x1) untuk
mengatasi diare dan antimo cair 1-2 sachet setiap 6-8 jam untuk mual-muntah, namun
tidak mampu untuk mengatasi kondisi sakit pasien.
Data Laboratorium :
Hb : 9 g/dL Data pemeriksaan klinik
Leukosit : 11.000/mm Suhu : 39oC
Na : 133 mEq/L Nadi : 82 x / menit
K : 4,6 mEq/L RR : 22 x / menit
Cl : 97 mEq/L TD : 96/54 mmHg
Glukosa : 196 mEq/L
Dari diagnosa dokter An. Cakra dinyatakan menderita disentri.
Pertanyaan:
Analisis kasus di atas dengan metode SOAP atau FARM (sertakan data normal lab).
Rekomendasikan terapi yang tepat untuk pasien di atas sesuai dengan guideline
terapinya!
PENYELESAIAN
1. SUBJEK
Nama : Cakra
Umur : 3 th
Keluhan pasien : diare sejak lima hari yang lalu dengan frekuensi diare lebih dari
lima kali sehari sampai sekarang. Selain diare, ia mengeluh nyeri dan kram di
perut serta sakit ketika BAB. Pada waktu BAB pun, feses yang keluar sudah
bercampur dengan darah dan berlendir yang sering berbau busuk. Adanya
tenesmus dan darah pada fesesnya membuat Cakra sangat takut sehingga setiap
BAB ia selalu menangis. Adanya keluhan lain seperti demam dan mual-muntah,
membuat Cakra tidak memiliki nafsu makan. BB cakra pun menurun drastis.
Riwayat pengobatan : Ibu pasien telah memberikan oralit dan entrostop cair anak
: 1 sachet (3x1) untuk mengatasi diare dan antimo cair 1-2 sachet setiap 6-8 jam
untuk mual-muntah, namun tidak mampu untuk mengatasi kondisi sakit pasien
2. OBJEKTIF
BB: 10 kg
Diagnosis : Disentri
3. ASSESMENT
4. PLANING
Pasien tetap diberikan oralit untuk mengganti cairan tubuh, diberikan setelah
BAB (dirumah)
Pasien diberikan antibiotik kotrimoksazol
Untuk demam pasien diberi parasetamol sirup (bila perlu)
Diberikan infus RL untuk mencegah dehidrasi
Disarankan untuk melakukan kultur bakteri
Vitamin b6 untuk pengatasan mual muntah dari pasien (bila perlu)
5. Terapi Non Farmakologi
Konsumsi makanan berserat
Menjaga lingkungan agar tetap bersih dan diri yang bersih
Membersihkan tangan sebelum makan ( kalau perlu pakai sabun)
Air yang diminum harus bersih dan sehat (air matang atau mendidih)
Banyak istirahat utuk mencegah atau memperbaiki dehidrasi
6. MONITORING
Monitoring kepatuhan minum obat
Monitoring keadaan feses
Monitoring tanda-tanda dehidrasi
7. KIE
Keluarga ikut menjaga diet pasien diberikan makanan lunak sampai frekuensi
berak kurang dari 5kali/hari, kemudian diberikan makanan ringan biasa bila ada
kemajuan.. Jika anak haus, beri minum. Jangan sampai terlambat memberikan
makanan dan minuman.
Cara pembuatan oralit dengan 1 sendok makan gula + sendok makan garam
diencerkan dalam satu gelas air putih.
Penularan disentri amuba dan basiler dapat dicegah dan dikurangi dengan
kondisi lingkungan dan diri yang bersih seperti membersihkan tangan dengan
sabun, suplai air yang tidakterkontaminasi, penggunaan jamban yang bersih.
Keluarga ikut berperan dalam mencegah penularan dengan kondisi lingkungan
dan diri yang bersih seperti membersihkan tangan dengan sabun, suplai air yang
tidak terkontaminasi, penggunaan jamban yang bersih.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Disentri merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit
perutdan buang air besar encer yang bercampur lendir dan darah. Etiologi dari disentri
ada 2, yaitu disenstri basiler yang disebabkan oleh Shigella,sp. Dan disentri amuba yang
disebabkan oleh Entamoeba hystolitica
4.2 SARAN
Penulis mengharapkan bagi setiap orang untuk tetap menjaga pola hidup bersih dan
sehat baik dari hal yang kecil seperti rajin mencuci tangan sampai hal yang besar. Dan
untuk pemerintah hendaknya senantiasa tetap memberikan pemahan tentang pola hidup
sehat dan bersih kepada setiap warga Negara agar mereka terhindar dari berbagai
penyakit serta perlunya pengawasan makanan dari pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA