Anda di halaman 1dari 40

MASALAH GIZI DAN FAKTOR-

FAKTOR PENYEBABNYA

Erma Nurjanah Widiastuti, SKM., MPH


MASALAH GIZI
MASALAH GIZI
• Penyebab masalah gizi : MULTIDIMENSI/banyak faktor
• Penyebab langsung : zat gizi dan infeksi
• Penyebab tidak langsung : aksestabilitas pangan, pola asuh, air
bersih atau sanitasi
• Akar masalah : kelembagaan, politik, ideologi, sumber daya,
lingkungan, teknologi, dan penduduk
• Penyebab langsung dan tidak langsung ditanggulangi dalam jangka
pendek dengan intervensi spesifik
• Akar masalah ditanggulangi dalam jangka panjang dengan
intervensi secara sensitif
MASALAH GIZI
• Intervensi spesifik :
 Sektor kesehatan dan berkontribusi sebesar 30% terhadap masalah
gizi.
Penanganan balita gizi buruk :
 Suplementasi mikronutrien dan fortifikasi
 Ketahanan pangan
 Sistem kesehatan
 Jaminan sosial
 Air bersih dan sanitasi
 Gender dan pebangunan
 Pendidikan
MASALAH GIZI
• Intervensi spesitif :
Diluar sektor kesehatan dan berkontribusi sebesar 70% terhadap
masalah gizi.
Penanganan balita gizi buruk :
Program pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi
Kepemerintahan dan keteladanan
Perdagangan dan peran dunia usaha
Penanganan konflik
Pelestarian lingkungan
MASALAH GIZI

2010-2012 2017 (UNICEF)


(FAO)

- 870 Juta orang dari 7,1 M penduduk


dunia (1:8) : gizi buruk Anak-anak bawah 5 tahun :
- 852 juta : negara berkembang
stunting

Anak-anak Gibur :
- 70% Asia
- 26% Afrika Afrika Selatan dan Asia Selatan
- 4% Amerika Latin : 33,5% - 35,8%

50% dari 10,9 juta kasus kematian anak


didominasi gibur
Percentage of children under 5 who are stunted,
2010–2016
MASALAH GIZI di INDONESIA

Masalah yang telah dapat dikendalikan

Masalah gizi yang belum selesai

Masalah baru yang mengancam kesehatan


masyarakat
Masalah yang telah dapat dikendalikan

1. Masalah kurang Vita A (KVA)


 4 kali survey terjadi penurunan dari 1,3% (1978), 0,35% (1992), 0,13%
(2007), dan 0% (2011), dibandingkan dengan ambang batas sebagai
masalah yaitu 0,5%.
 Indikator subklinis (kandungan serum darah)
54% (1992), 14,6% (2007), dan 0,8% (2011), dibandingkan dengan
ambang batas sebesar 15%.

(Sumber: Survei Nasional Vitamin A 1978 dan 1992; Survei Gizi Mikro 12 Provinsi 2007; SEANUTS, 2011).
Kandungan Serum Retinol Darah di Perkotaan dan Pedesan
Anak 5-12 Tahun

Sumber : SEANUTS 2011


Kurang Vit A Pada Anak 5-12 Tahun
Masalah yang telah dapat dikendalikan

2. Masalah GAKY
 Kurang mineral yodium kronis, sehingga terjadi pembesaran
kelenjar gondok
 Indikator : angka ekskresi yodium dalam urine (EIU)
 Ambang batas masalah 20% : survei GAKY thn 2002 (16,3%),
Riskesdas 2007 (12,9%)
Ekskresi Yodium dalam Urine (EIU) Pada Anak di Indonesia
Masalah yang telah dapat dikendalikan

3. Anemia Gizi Besi


 Ambang batas masalah 20%
 Penurunan prevalensi anemia gizi besi pada anak 2-5 tahun.
 2001-2011 : 58,0% (2001), 40,2% (2004), 25,0% (2005), 17,6%
(2011)
 Indonesia, sebagian besar kekukurangan Fe sehingga anemia
kekurangan zat besi
Ambang Batas Anemia Gizi

Kelompok Umur Hemoglobin (g/L) Ambang Batas Masalah


Balita 6-59 bulan 110 >20%
Anak 5-11 tahun 115 >20%
Anak 12-14 tahun 120 >20%
WUS Tidak Hamil 15-49 tahun 120 >20%
Ibu Hamil 110 >20%
Laki-laki >15 tahun 130 >20%

Sumber : WHO dan SE Menkes No. 736a/Menkes/XI/1989


Masalah Yang Belum Selesai (un-finished agenda)

1. Balita Pendek
 Masalah balita pendek (stunting)
 Prevalensi balita gizi pendek tidak menunjukkan perubahan yang
signifikan, ditunjukkan oleh hasil Riskesdas tahun 2007, 2010 dan
2013
 Kategori Sangat Pendek terjadi penurunan : 18,8% (2007), 18,5%
(2010) dan 18,0% (2013).
 Kategori Pendek dari 18,0 (2007) menjadi 17,1 (2010), tetapi
meningkat menjadi 19,2% (2013).
Masalah Yang Belum Selesai (un-finished agenda)

2. Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk


 Keadaan tubuh sangat parah akibat mengalami kekurangan zat gizi dalam kurun
waktu yang lama/kronis
 Disebabkan infeksi penyakit-penyakit tertentu, seingga menggangu proses
pencernaan makanan
 Prevalensi Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk tidak menunjukkan perubahan yang
signifikan.
 Riskesdas tahun 2007, 2010 dan 2013 cenederung meningkat :
a. Kategori Gizi Kurang : 13,0% (2007 dan 2010), meningkat menjadi 13,9% (2013).
b. Kategori Gizi Buruk : 5,4% (2007) menjadi 4,9% (2010), pada 2013 meningkat
menjadi 5,7%.
Masalah Baru yang Mengancam Kesehatan Masyarakat
(emerging problem)

1. Kegemukan
 Faktor risiko pemicu timbulnya gangguan metabolik dan penyakit degeneratif
 Ancaman baru : kegemukan/obesitas baik pada balita maupun remaja muda
 Kegemukan usia balita :
 Prevalensi balita gemuk hasil Riskesdas tahun 2001, 2010 dan 2013 : 12,2%, 14,0%
dan 11,9%
 Kegemukan usia sekolah (5-12 tahun)
 Prevalensi anak perempuan : gemuk sebesar 10,7% dan obesitas sebesar 6,6%
(2013), total prevalensi anak usia sekolah kegemukan sebesar 17,3%.
 Prevalensi anak laki-laki, yaitu 10,8% dan 9,7%, sehingga prevalensi kegemukan anak
laki-laki sebesar 20,5%
Kecenderungan Proporsi Balita Gizi Kurang, Pendek, Kurus, dan Gemuk
Distribusi Status Gizi Remaja 5-12 Tahun Menurut Jenis Kelamin
Gizi Kurang dan Buruk serta Perkembangannya

Hasil PSG 2015 :


 Status Gizi Balita menurut Indeks Berat Badan per Usia (BB/U), didapatkan hasil:
79,7% gizi baik; 14,9% gizi kurang; 3,8% gizi buruk, dan 1,5% gizi lebih.
 Status Gizi Balita Menurut Indeks Tinggi Badan per Usia (TB/U), didapatkan hasil:
71% normal dan 29,9% Balita pendek dan sangat pendek.
 Status Gizi Balita Menurut Indext Berat Badan per Tinggi Badan (BB/TB),
didapatkan hasil : 82,7% Normal, 8,2% kurus, 5,3% gemuk, dan 3,7% sangat
kurus
Gizi Lebih

 Masalah gemuk pada anak umur 5-12 tahun masih tinggi yaitu
18,8%, terdiri dari gemuk 10,8% dan sangat gemuk (obesitas) 8,8%
 Prevalensi gemuk pada remaja umur 13-15 tahun di Indonesia
sebesar 10.8%, terdiri dari 8,3% gemuk dan 2,5% sangat gemuk
(obesitas).
 Prevalensi gemuk pada remaja umur 16-18 tahun sebanyak 7,3%
yang terdiri dari 5,7% gemuk dan 1,6% obesitas.
 Prevalensi penduduk dewasa berat badan lebih 13,5% dan obesitas
15,4%.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MASALAH GIZI
• Riwayat alamiah penyakit : perjalanan penyakit yang alami dan
tanpa pengobatan apapun, yang terjadi mulai dari keadaa sehat
hingga timbulnya penyakit.
1.Tahap pra patogenesis :
 Proses interaksi antara pejamu dengan penyebab serta
lingkungan
 Terjadi keseimbangan antara ketiga komponen yaitu tubuh
manusia, zat gizi, dan lingkungan di mana manusia dan zat-zat
makanan berada.
Triad epidemiologi gizi

Host : manusia atau makhluk hidup lainnya yang menjadi


tempat proses alamiah perkembangan penyakit defisiensi gizi

Agent : zat-zat yang terdapat dalam makanan yang dapat


menyebabkan suatu penyakit defisiensi gizi

Environment : semua faktor luar dari individu


LANJUTAN TRIAD EPIDEMIOLOGI GIZI....

Jenis
kelamin

Aktivitas Genetika/
individu keturunan

Host/
pejamu
Mekanisme
Ras pertahanan
tubuh

Umur
 JENIS KELAMIN
Identitas gender sesorang yang mempunyai konsekuensi logis
thd penyakit tertentu.
 GENETIK/KETURUNAN
 Kasus penyakit yang ditularkan pada generasi berikutnya:
langsung generasi berikutnya maupun beberapa generasi
berikutnya (gangguan jiwa, alergi, kelainan darah, DM,
hipertensi.
 MEKANISME PERTAHANAN TUBUH
 Pertahanan tubuh umum/tingkat pertama (kulit yang utuh,
mukosa yang utuh, kuku, rambut, bulu hidung)
 Pertahanan tubuh khusus (antibodi, imunisasi)
 UMUR
Kelompok bayi dan anak rentan terhadap sanitasi yang buruk
(diare), daya tahan tubuh rendah dan rentan terhadap
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) :
tetanus, capkak
 RAS
 Beberapa ras tertentu rentan terhadap penyakit
(hemofilia)
 AKTIVITAS INDIVIDU
 Pekerja kuli bangunan rentan terhadap benturan benda
keran
 PSK berisiko terkena PMS
 Pekerjaan yang menyebabkan stres
LANJUTAN TRIAD EPIDEMIOLOGI GIZI....

Kebiasaan
hidup

Host/
pejamu

Budaya
atau adat
istiadat
 KEBIASAAN HIDUP
Kebiasaan PHBS, kebiasaan makan, kebiasaan olah
raga
 BUDAYA
 Makan telur ayam menyebabkan kecacingan pada
anak
 Remaja putri tidak boleh makan nanas
LANJUTAN TRIAD EPIDEMIOLOGI GIZI....
Kelompok
mekanik :
benturan
benda
keras,
tertusuk
benda
Agen/ tajam,
tergelincir
penyebab
sakit Kelompok
kimiawi :
bahan
kimia pada
makanan,
Zat gizi : kosmetik
ketidakcuk
upan dan
kelebihan
zat gizi
LANJUTAN TRIAD EPIDEMIOLOGI GIZI....

Kelompok
fisik : suhu

Environment/
Lingkungan
Kelompok
psikis :
sikap
individu
merasa
tidak
nyaman
KERANGKA PIKIR PENYEBAB MASALAH GIZI
Diagram Masalah Gizi dan Intervensi Program
KERANGKA PIKIR PENYEBAB MASALAH GIZI

A. Masalah Ekonomi dan Politik


 Hal mendasar: krisis politik dan ekonomi, seperti penyelewengan anggaran
pembangunan
 Dampak korupsi membebani masyarakat :
 Turunnya kualitas pelayanan publik
 Terenggutnya hak-hak dasar warga negara
 Rusaknya prinsip dari sistem pengelolaan negara
 Terjadi pemerintahan boneka
 Meningkatkan kesenjangan sosial
 Hilangnya degradasi moral dan etos kerja
KERANGKA PIKIR PENYEBAB MASALAH GIZI

A. Masalah Ekonomi dan Politik


 Dampak lain :
 Rendahnya mutu pendidikan
 Rendahnya kualitas SDM
 Negara tidak mampu membuka lapangan kerja, berdampak tingginya
pengangguran
 Munculnya kemiskinan
KERANGKA PIKIR PENYEBAB MASALAH GIZI

C. Ketersediaan Pangan RT
 Ketersediaan bahan pangan
Jumlah yang cukup tersedia untuk konsumsi sesuai dengan jumlah anggota keluarga
 Stabilitas ketersediaan
Kemampuan RT untuk menyediakan makan 3 kali sehari sepanjang tahun sesuai
dengan
kebiasaan makan penduduk setempat
 Aksesibilitas/keterjangkauan terhadap pangan
Kemudahan RT memperoleh pangan yang diukur dari pemilikan lahan dan cara RT
memperoleh pangan
KERANGKA PIKIR PENYEBAB MASALAH GIZI

D. Asuhan Ibu dan Anak


Praktek pengasuhan dalam pemberian makan :
 Pemberian ASI
 Pemberian makanan tambahan berkualitas
 Penyiapan dan penyimpanan makanan yang higinis
Praktek pengasuhan dalam perawatan anak :
 Pemberian perawatan kesehatan : imunisasi dan suplemen
Praktek pengasuhan dalam stimulasi kognitif :
 Dukungan emosional dan pemberian ASI
KERANGKA PIKIR PENYEBAB MASALAH GIZI

F. Faktor Penyebab Langsung


 Asupan zat gizi
 Inisiasi menyusu dini;
 Memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan;
 Pemberian makanan pendamping ASI yang berasal dari makanan
keluarga, diberikan tepat waktu mulai bayi berusia 6 bulan; dan
 ASI terus diberikan sampai anak berusia 2 tahun.
 Penyakit infeksi
TUGAS

• Membuat makalah tentang “FAKTOR PENYEBAB MASALAH GIZI


MAKRO DAN MIKRO”
• Setiap kelompok dengan masalah gizi yang berbeda-beda
• Dalam pembahasan berdasarkan artikel ilmiah/jurnal
• Dikumpulkan tanggal 21 Februari 2019
• Makalah diketik dengan font times new roman 12, pasi 1,5, dan
margin atas dan kiri 4 cm, sedangkan bawah dan kanan 3 cm.
• Cantumkan daftar pustaka
• Pada saat presentasi dibuat ppt

Anda mungkin juga menyukai