Anda di halaman 1dari 24

METODE PENIMBANGAN MAKANAN

(FOOD WEIGHING)
OLEH

PHEMBRIAH S. KEREH
Metode Penimbangan Makanan (Food Weighing)
Metode penimbangan makanan adalah metode SKP yang
fokusnya pada penimbangan makanan dan minuman terhadap
subjek, yang akan dan sisa yang telah dikonsumsi dalam sekali
makan. Penimbangan makanan dan minuman adalah dalam
bentuk makanan siap konsumsi. Makanan yang ditimbang
adalah makanan yang akan dimakan dan juga sisa makanan yang
masih tersisa. Jumlah makanan yang dikonsumsi adalah selisih
antara berat makanan awal dikurangi berat makanan sisa.
Metode penimbangan makanan, dapat dilakukan pada instalasi
penyelenggara makanan yang terintegrasi dengan pelayanan makanan.
Pelayanan makanan yang terintegrasi adalah pelayanan makanan yang
memadukan distribusi makanan dan ruang makan, seperti di rumah
sakit. Makanan di produksi di instalasi gizi dan distribusikan ke seluruh
pasien dalam satu unit pengelola. Hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan dalam rosedur penimbangan makanan. Jika makanan
diproduksi dari luar dan dikonsumsi dalam rumah sakit maka, akan sulit
untuk melakukan penimbangan makanan. Kondisi dimana ruang
distribusi dan konsumsi agak terpisah maka penimbangan sulit
dilakukan.
PENIMBANGAN MAKANAN (FOOD WEIGHING)

Pada metode penimbangan makanan, reponden atau


petugas menimbang dan mencatat seluruh makanan
yang dikonsumsi responden selama 1 hari.
Penimbangan makanan ini biasanya berlangsung
beberapa hari tergantung dari tujuan, dana penelitian,
dan tenaga yang tersedia.
Metode penimbangan makanan tidak dapat dilakukan di
masyarakat, dengan alasan waktu makan dapat tidak
seragam antar rumah tangga. Kesulitan yang dialami oleh
enumerator adalah dalam hal pengumpulan data secara
efektif. Metode ini memerlukan persiapan yang
sempurna dengan subjek
 LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
PENIMBANGAN MAKANAN:
Langkah-Langkah Penimbangan Makanan :
1.Petugas/responden menimbang dan mencatat bahan makanan/makanan
yang dianalisis dalam gram
2. Jumlah bahan makanan yang dikonsumsi sehari, kemudian dianalisis
dengan menggunakan DKB
atau DKGJ (Daftar Komposisi Gizi Jajanan)
3. Membandingkan hasilnya dengan AKG
CATATAN :

• Perlu diperhatikan disini adalah bila terdapat sisa


makanan setelah makan maka perlu juga
ditimbang sisa tersebut untuk mengetahui jumlah
sesungguhnya yang dikonsumsi.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
• Kelebihan metode Penimbangan Makanan :
Data yang diperoleh lebih akurat/teliti
• Kekurangan metode Penimbangan Makanan:
1. Memerlukan waktu dan cukup mahal karena perlu peralatan
2. Bila penimbangan dilakukan dalam periode yang cukup lama, maka
responden dapat merubah kebiasaan makan mereka
3. Tenaga pengumpul data harus terlatih dan terampil
4. Memerlukan kerjasama yang baik dengan responden
PRINSIP PENIMBANGAN

• Prinsip dari food weighing adalah ahli gizi atau petugas


pengumpul data melakukan penimbangan makanan
yang akan dikonsumsi dan menimbang sisa makanan
yang tidak dikonsumsi oleh seseorang.
• Hasil penimbangan adalah penimbangan makanan
sebelum dikonsumsi dikurangi dengan makanan sisa
yang tidak dikonsumsi. Penimbangan makanan
dilakukan dengan menggunakan timbangan makanan
dan dicatat dalam satuan gram dengan tujuan
mengetahui bobot makanan yang dikonsumsi
Untuk mendapatkan hasil penimbangan dengan akurasi dan
presisi tinggi, sebaiknya menggunakan timbangan digital dengan
ketelitian 1 gram. Ketelitian yang tinggi dapat mendeteksi
perubahan berat makanan yang tidak terlalu besar. Jika tidak
tersedia timbangan digital, masih dimungkinkan untuk
menggunakan timbangan lain seperti timbangan jarum.
Sebaiknya gunakan timbangan jarum yang mempunyai tingkat
ketelitian tinggi
• Metode penimbangan merupakan metode survei konsumsi
pangan yang paling akurat dalam memperkirakan asupan
makanan dan zat gizi yang biasa dikonsumsi oleh individu.
Jumlah konsumsi lebih akurat karena jumlah makanan yang
dikonsumsi oleh responden ditimbang secara langsung. Hal ini
akan mengurangi kemungkinan terjadinya bias yang
disebabkan oleh kesalahan estimasi porsi oleh responden dan
juga oleh pengumpul data
• Selain itu metode penimbangan juga dapat mengurangi bias yang
disebabkan keterbatasan ingatan responden. Namun metode ini
membutuhkan tingkat kerja sama yang lebih tinggi dengan responden.
Metode penimbangan dikhawatirkan juga dapat mengubah asupan
makanan dari responden. Selain itu metode penimbangan
membutuhkan biaya yang lebih banyak dibandingkan dengan metode
lainnya karena membutuhkan alat timbang yang cukup mahal
• Penimbangan makanan sebaiknya dilakukan dalam
setiap kali waktu makan selama periode yang
ditentukan. Penimbangan makanan dilakukan untuk
setiap jenis makanan yakni bahan makanan pokok, lauk
pauk, sayuran dan buah-buahan
Langkah-langkah dalam melakukan metode penimbangan
1. Menimbang makanan yang akan dikonsumsi dan mencatat dalam formulir yang
telah disediakan.
2. Setelah responden mengkonsumsi makanannya, lakukan kembali penimbangan
sisa makanan yang tidak dikonsumsi oleh responden.
3. Jumlah makanan yang dikonsumsi adalah berat makanan sebelum dikonsumsi
dikurangi dengan sisa makanan yang tidak dikonsumsi.
Jumlah Makanan Yang Dikonsumsi
Jumlah Yang dikonsumsi = ____________________________________
Jumlah Makanan Sisa Yang Tidak Dokonsumsi
4. Tentukan jenis bahan makanan dari makanan yang dikonsumsi oleh
responden.
5. Tentukan faktor konversi matang-mentah untuk setiap bahan
makanan.
6. Tentukan berat mentah dari bahan makanan.
7. Lakukan analisa nilai gizi dari makanan yang dikonsumsi oleh
responden.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
A. Kelebihan
Kelebihan dari metode penimbangan antara lain seperti yang dijabarkan di bawah
ini:
1. Metode penimbangan merupakan metode yang dapat dijadikan gold standar
dalam survei konsumsi pangan.
2. Hasil dari metode penimbangan paling akurat dibandingkan dengan
metode lainnya.
3. Dapat mengurangi bias yang berasal dari keterbatasan ingatan responden
karena metode ini tidak tergantung kepada daya ingat responden.
4. Dapat mengurangi bias yang berasal dari keterbatasan responden
dalam menjelaskan ukuran porsi makanan yang dikonsumsi.
5. Dapat mengurangi bias yang berasal dari keterbatasan pewawancara
atau pengumpul data dalam melakukan estimasi ukuran porsi yang
dikonsumsi oleh responden.
6. Dapat mengurangi bias yang disebabkan perbedaan persepsi
antararesponden dengan pewawancara atau pengumpul data
7. Dapat digunakan untuk mendukung interpretasi data
laboratorium, data antropometri dan data klinis.
8. Pengukuran yang dilakukan selama beberapa hari
dapat menggambarkan asupan sehari-hari responden.
9. Lebih tepat dilakukan untuk tempat khusus seperti
institusi tempat kerja, perusahaan, panti sosial, Lembaga
kemasyarakatan dimana seseorang tinggal bersama-sama.
B. KELEMAHAN

1. Memerlukan waktu untuk pengumpulan data yang lebih lama, karena


semua makanan yang dikonsumsi oleh responden dan makanan sisa
yang tidak dikonsumsi oleh responden harus dilakukan penimbangan
sesaat sebelum dikonsumsi dan sesaat sesudah responden
mengkonsumsi makanannya.
2. Memerlukan tenaga yang lebih banyak untuk melakukan metode ini
karena harus melakukan penimbangan makanan responden.
3. Memerlukan alat khusus yang harus disediakan oleh
peneliti atau pengumpuldata seperti timbangan makanan,
formulir penimbangan, alat tulis dan beberapa peralatan
lainnya.
4. Responden dapat merubah kebiasaan makan sehari-hari,
terutama pada penimbangan yang dilakukan selama
beberapa hari.
5. Kurang cocok diterapkan pada masyarakat luas.
Nama Responden : Kode Responden :
Hari/ Tanggal Alamat :
:
Ex. Form Food Weighing
(Penimbangan Makanan) Waktu Nama hidangan Bahan makanan Cara Pengolahan Berat hidangan Sisa makanan Jumlah makanan
Makan       (gram) (gram) yang dikonsumsi
            (gram)
            (7)
  (2) (3) (4) (5) (6)
(1)
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai