0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
196 tayangan28 halaman
Survei diet atau penilaian konsumsi makanan adalah salah satu metode yang digunakan dalam penentuan status gizi perorangan atau kelompok. Survey konsumsi makanan ditujukan untuk mengetahui kebiasaan makan, gambaran tingkat kecukupan bahan makanan, dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga, dan perorangan, serta faktor- faktor yang mempengaruhinya.
Survei diet atau penilaian konsumsi makanan adalah salah satu metode yang digunakan dalam penentuan status gizi perorangan atau kelompok. Survey konsumsi makanan ditujukan untuk mengetahui kebiasaan makan, gambaran tingkat kecukupan bahan makanan, dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga, dan perorangan, serta faktor- faktor yang mempengaruhinya.
Survei diet atau penilaian konsumsi makanan adalah salah satu metode yang digunakan dalam penentuan status gizi perorangan atau kelompok. Survey konsumsi makanan ditujukan untuk mengetahui kebiasaan makan, gambaran tingkat kecukupan bahan makanan, dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga, dan perorangan, serta faktor- faktor yang mempengaruhinya.
yang digunakan dalam penentuan status gizi perorangan atau kelompok. Survey konsumsi makanan ditujukan untuk mengetahui kebiasaan makan, gambaran tingkat kecukupan bahan makanan, dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga, dan perorangan, serta faktor- faktor yang mempengaruhinya. Tujuan Survey Konsumsi Makanan 1.Tujuan Umum Untuk mengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga dan perorangan serta faktor- faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi makanan tersebut. A. Metode Pengukuran Konsumsi Makanan Berdasarkan Jenis Data Yang Diperoleh
Berdasarkan jenis data yang
diperoleh, maka pengukuran konsumsi makanan menghasilkan dua jenis data konsumsi, yaitu bersifat kualitatif dan kuantitatif. 1. Metode Kualitatif
Metode yang bersifat kualitatif,
biasanya untuk mengetahui frekuensi makanan frekuensi konsumsi menurut jenis makanan dan menggali informasi tentang kebiasaan makan (food habits) serta cara-cara memperoleh bahan makanan tersebut. Metode-metode pengukuran konsumsi makanan bersifat kualitatif antara lain: a. Metode frequensi makanan (food frequency) b. Metode dietary history c. Metode telepon d. Metode pendaftaran makanan (food list) 2. Metode Kuantitatif Metode secara kuantitatif dimaksudkan untuk mngetahui jumlah makanan yang dikonsumsi sehingga dapat dihitung konsumsi zat gizi dengan Komposisi Bahan menggunakan Daftar Makanan (DKBM) atau daftar lain yang diperlukan seperti Daftar Ukuran Rumah Tangga (URT), Daftar Konversi Mentah-Masak (DKMM) dan daftar penyerapan minyak. konsumsi secara kuantitatif antara lain : a. Metode recall 24 jam b. Perkiraan makanan (estimated food records) c. Penimbangan makanan (Food weighing) d. Metode food account e. Metode inventaris (inventory method) f. Pencatatan (household food records) 3. Metode gabungan (kualitatif dan kuantitatif) Beberapa metode pengukuran bahkan dapat menghasilkan data yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yaitu : a. Metode recall 24 jam b. Metode riwayat makan (dietary history) B.Metode Pengukuran Konsumsi Makanan Sasaran Berdasarkan Pengamatan atau Pengguna. Tingkat Rumah Tangga
Konsumsi makanan rumah tangga
adalah makanan dan minuman yang tersedia untuk dikonsumsi oleh anggota keluarga atau institusi. Metode pengukuran konsumsi makanan untuk keluarga atau rumah tangga adalah sebagai berikut : a. Metode Pendaftaran Makanan (Food List Method)
Metode pendaftaran ini dilakukan dengan
menanyakan dan mencatat seluruh bahan makanan yang digunakan keluarga selama periode survei dilakukan (biasanya 1-7 hari). Pencatatan dilakukan berdsarkan jumlah bahan makanan yang dibeli, harga dan nilai pembeliannya, termasuk makanan yang dimakan anggota keluarga diluar rumah. Jadi data yang diperoleh merupakan taksiran/perkiraan dari responden. Metode ini tidak memperhitungkan bahan makanan yang terbuang, rusak atau diberikan pada binatang piaraan. Jumlah bahan makanan diperkirakan dengan ukuran berat atau URT. Selain itu dapat dipergunakan alat bantu seperti food model atau contoh lainnya(gambar-gambar, contoh bahan makanan aslinyadan sebagainya) untuk membantu daya ingat responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara yang dibantu dengan formulir yang telah disiapkan yaitu, kosioner terstruktur yang memuat daftar bahan makanan utama yang digunakan keluarga. Karena data yang diperoleh merupakan taksiran atau perkiraan maka data yang diperoleh kurang teliti. Langkah-langkah metode pendaftaran makanan :
1) Catat semua jenis bahan makanan atau
makanan yang masuk kerumah tangga dalam URT berdasarkan jawaban dari responden selama periode survei. 2) Catat jumlah makanan yang dikonsumsi masing-masing anggota keluarga baik dirumah maupun diluar rumah. 3) Jumlahkan semua bahan makanan yang diperoleh 4) Catat umur dan jenis kelamin anggota keluarga yang ikut makan 5) Hitung rata-rata perkiraan konsumsi bahan makanan sehari untuk keluarga 6) Bila ingin mengetahui perkiraan konsumsi per kapita, dibagi dengan jumlah anggota keluarga Kelebihan metode pendaftaran makanan :
1). Biaya relatif murah karena hanya membutuhkan waktu yang singkat Kekurangan Metode pendaftaran makanan :
1) Hasil yang diperoleh kurang
teliti karena, berdasarkan estimasi atau perkiraan. 2) Sangat subjektif, tergantung kejujuran dari responden 3) Sangat bergantung pada daya ingat responden C. Kesalahan Dalam Pengukuran Konsumsi Makanan.
Dalam melakukan pengukuran
konsumsi makanan atau survey diet, sering terjadi kesalahan atau bias terhadap hasil yang diperoleh. Macam bias ini secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Bias secara acak Bias acak terjadi karena kesalahan pengukuran tapi hasilnya tidak mempengaruhi nila rata-rata. 2. Bias Sistematik Bias sistematik terjadi karena:
a. Kesalahan dari kuesioner, misal tidak
memasukkan bahan makanan yang sebetulnya penting. b. Kesalahan pewawancara yang secara sengaja dan berulang melewatkan pertanyaan tentang makanan tertentu c. Kesalahan dari alat yang tidak akurat dan tidak di standarkan sebelum penggunaan. d. Kesalahan dari daftar komposisi bahan makanan. Sumber bias dalam pengukuran berasal dari konsumsi makanan beberapa faktor, antara lain: A. Kesalahan atau bias dari pengumpul data. B. Kesalahan atau bias dari responden. C. Kesalahan atau bias karena alat. D. Kesalahan atau bias dari daftar komposisi bahan makanan. E. Kesalahan atau bias karena kehilangan zat gizi dalam proses pemasakan, perbedaan penyerapan dan penggunaan zat gizi tertentu berdasarkan perbedaan fisiologis tubuh KESIMPULAN 1. Survey konsumsi makanan merupakan cara yang digunakan untuk mengukur asupan zat gizi individu dan keluarga, dengan tujuan untuk membuat kebijakan, baik bagi pemerintah maupun petugas kesehatan di rumah sakit atau institusi lainnya 2. Metode ini digunakan untuk mengukur konsumsi pangan, antara lain metode kualitatif, metode kuantitatif dan atau gabungan antara keduanya. Pemilihan metode harus diselaraskan dengan tujuan pengumpulan data. Umumnya suvey konsumsi pangan yang dilakukan di Indonesia menggunakan metode recall, food frekuency questionaire atau semikuantitatif FFQ, baik untuk skala kecil atau skala nasional. 3.Setiap metode yang dipilih memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh sebab itu, harus mencari solusi bagaimana mengurangi bahkan menghilangkan kekurangan metode tersebut, antara lain dengan melakukan kalibrasi alat, penyamaan persepsi, memilih petugas yang memiliki keahlian, melakukan pengecekan alat yang dipakai secara berkala serta berbagai cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan kelemahan tersebut sehingga hasil ukur benar- benar memiliki validitas yang tinggi dan dapat dipertanggungjawabkan. Pilihlah metode yang tepat dan sesuai dengan tujuan penelitian 4.Hasil ukur survey konsumsi pangan ini akan dijadikan sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pemerintah untuk menemukan atau menetapkan kebijakan pangan selanjutnya TERIMA KASIH ARIGATO THANKYOU GRACIAS