Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM DIETETIK

DISUSUN OLEH KELOMPOK IV:

1. INDRIANI AYU LESTARI PO.71.31.1.16.015

2. DINDA SAVITRI PO.71.31.1.16.011

3. BINA FARIHANI PO.71.31.1.16.008

4. ZAKIYAH PO.71.31.1.16.040

5. FATRIANI PO.71.31.1.16.014

6. YULIZA ROSALINA PO.71.31.1.16.039

DOSEN/TIM :

1.SUSYANI, SSiT, M.Kes

2. MUZAKAR, SST, MPH

3. RUSNELLY, SST, M.Si

4. ELIZA, S.Gz, M.Si

5. DEVY KARTIKA SARI, SST, SKM

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG


JURUSAN D-IV GIZI TAHUN AKADEMIK 2018/2019
JUDUL : PRAKTIKUM DIETETIK LANJUT DIET JANTUNG 11

PRAKTIKUM KE : 8 (DELAPAN)

PRINSIP : Diet Jantung 11 diberikan bentuk makanan


lunak atau biasadiet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung
1 ,atau fase akut dapt diatasi.jika disertai hipertensi dan
edema,diberikan sebagai diet jantung 11 rendah garam rendah,diet ini
rendah energi,protein,kalsium dan tiamin.
TUJUAN :

1. Tujuan Umum :

Untuk mengetahui cara melakukan asuhan gizi pada penyakit jantung koroner

2. Tujuan Khusus :
1. Untuk mengetahui bagaimana cara Asesmen Gizi pada penyakit jantung korone
2. Untuk mengetahui bagaimana cara Diagnosa Gizi pada penyakit jantung koroner
3. Untuk mengetahui bagaimana cara Monitoring/evaluasi Gizi pada penyakit jantung
koroner
4. Untuk mengetahui jenis makanan yang bisa digunakan pada penyakit jantung koroner
5. Untuk mengetahui makanan secukuonya agar tidak memberatkan kinerja jantung
6. Menurunkan berat badan jika terlalu gemuk
7. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air

TINJAUAN PUSTAKA :

Penyakit jantung koroner merupakan kasus utama penyebab kematian dan kesakitan
pada manusia. Meskipun tindakan pencegahan sudah dilakukan seperti pengaturan makanan
(diet), menurunkan kolesterol dan perawatan berat badan, diabetes dan hipertensi, penyakit
jantung koroner ini tetap menjadi masalah utama kesehatan. Masalah utama pada penyakit
jantung koroner adalah aterosklerosis koroner. Merupakan penyakit progresif yang terjadi
secara bertahap yaitu penebalan dinding arteri koroner. Aterosklerosis koroner dianggap
sebagai proses pasif karena sebagian besar dihasilkan oleh kolesterol yang berada pada
dinding arteri (Yuet Wai Kan, 2010).
Penyakit jantung koroner merupakan pembunuh nomor satu di negara-negara maju dan
dapat juga terjadi di negara-negara berkembang. Organisasi kesehatan duina (WHO) telah
mengemukakan fakta bahwa penyakit jantung koroner (PJK) merupakan epidemi modern dan
tidak dapat dihindari oleh faktor penuaan. Diperkirakan bahwa jika insiden PJK mencapai nol
maka dapat meningkatkan harapan hidup 3 sampai 9% (Shivaramakrishna. 2000).
Gambaran kasus di atas menunjukkan pentingnya penyakit ini yang belum mendapat
perhatian mengenai besarnya resiko seseorang, ketidakmampuan, hilangnya pekerjaan, dan
pada saat masuk rumah sakit. Pada dekade sekarang sejak konferensi klinis terakhir oleh New
York Heart Association atau asosiasi kesehatan New York menyatakan subjek ini, dari
sejumlah loka karya telah mengeluarkan informasi baru yang penting mengenai penyakit ini,
cara pencegahan dan kontrol. Hal ini dinyatakan dalam besarnya perubahan yang jelas secara
klinis dari PJK dan banyaknya faktor yang mungkin relevan, besarnya jumlah pasien yang
ikut, kelompok yang akan termasuk dalam semua kasus PJK yang timbul pada populasi
umum dengan karakteristik jelas.
Penyakit jantung yang dipengaruhi oleh tingginya kadar kolesterol, banyak terjadi pada
individu dengan kelas ekonomi menengah ke atas. Hal ini dipengaruhi oleh aktivitas fisik dan
makanan yang menjadi faktor penting penentu kadar kolesterol individu. Gaya hidup
masyarakat kerja, dewasa ini lebih cenderung mengejar halhal yang bersifat praktis, termasuk
di dalamnya jenis makanan yang dikonsumsi. Makanan cepat saji (fast food) atau yang juga
dikenal sebagai makanan sampah (junk food) menjadi pilihan bagi individu yang
mengutamakan kecepatan pelayanan karena waktu menjadi sangat berharga di dunia kerja.
Namun di sisi lain, makanan ini sebenarnya tidak memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan
oleh tubuh. Kandungan yang tinggi. Nystrom (2008) dalam penelitiannya di Perancis
mengatakan, responden yang makan dua kali sehari di McDonalds, Burger King atau restoran
cepat saji lain selama 4 minggu, 2 kali sehari, mengalami peningkatan berat badan hingga
15% dan peningkatan kadar enzim alanine aminotrasnferase (ALT) hingga 10 kali.
Aktivitas fisik yang sedikit dan makanan cepat saji menjadi bagian dari kehidupan
pekerja kantor dewasa ini. Hal ini disebabkan oleh beratnya tuntutan pekerjaan sehingga
tidak ada kesempatan untuk berolah raga dan merujuk kepada perilaku hidup yang instan,
misalnya makanan. Gaya hidup yang demikian akan menyebabkan terjadinya penumpukan
karbohidrat dan kolesterol di dalam tubuh, yang kemudian dapat menyebabkan dislipidemia
yang merupakan faktor risiko terjadinya PJK.
Di sisi lain, pekerja kasar umumnya memiliki aktivitas fisik yang berat namun tidak
diimbangi dengan makanan dengan kandungan gizi yang cukup. Keterbatasan ekonomi pada
pekerja kasar membuat mereka jarang memakan makanan hewani seperti daging dan ikan,
makanan cepat saji, atau makananmakanan lain yang cenderung berkolesterol tinggi.
Walaupun demikian, dewasa ini PJK bukan hanya menjadi penyakit bagi golongan ekonomi
menengah ke atas, namun juga sering terjadi pada masyarakat ekonomi bawah.
Diduga hal ini terjadi akibat mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
minyak tak jenuh dan trans yang bisa terdapat pada minyak goreng kualitas rendah atau
minyak goreng bekas (American Heart Association, 2008).

SYARAT DIET ,penyakit jantung :

1. Energi cukup, yaitu 1790,55 kkal


2. Protein cukup, yaitu 60 gr
3. Lemak sedang, yaitu 49,74 gr dengan lemak jenuh 9,95 gr dan lemak tak jenuh 19,89
gr
4. Kolesterol rendah
5. Vitamin dan mineral cukup, hindari penggunakan suplemen kalium, kalsium dan
magnesium jika tidak dibutuhkan
6. Garam rendah, 2-3 gr/hari, jika disertai hipertensi atau edema
7. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas
8. Serat cukup untuk menghindari konstipasi
HASIL DAN PEMBAHASAN :

Pada praktikum diet lanjut yang kami lakukan pada hari Rabu, 12 Desember 2018 hasil yang
kami dapatkan, bahwa data klien :

Seorang pasien laki-laki dirawat rs umur 64 tahun, tb 162 cm, bb 75kg, agama islam.
Merasa dengan keluhannya nyeri dada kiri dan menjalar ke lengan kiri, nyeri hilang timbul
10-15 menit, mual, keringat dingin dan sesak nafas. Keluarga pasien tidak ada yang
menderita penyakit seperti yang dialaminya.

Hasil pemeriksaan klinis :

 Td : 140/90 mmhg
 Suhu febris
 Nadi : 92x/menit
Laboratorium :
thorax : cardimegali, albumin : 3,86%, hdl : 44,3 mg%, ldl : 192,3 mg%, kolesterol :
228 gr%, trigliserida : 89 mg%

Hasil anamnesa : 3 hari sebelum masuk rs, e : 2800 kkal/hari, p : 70 gram, l : 200 gr.
Diagnosa dokter : pasien menderita penyakit jantung koroner
suka makan makanan yang bersantan, dan goreng-gorengan, suka cemilan, suka makan sate
kambing, jarang makan buah dan sayur, makan pokok 3xsehari.

Diagnosis Gizi :

 Keluhan utama : Nyeri dada kiri dan menjalar ke lengen kiri, mual, keringat
dingin dan sesak napas.
 Penyakit sekarang : Penyakit Jantung Koroner
 Penyakit dahulu :-
 Penyakit Keluarga :-

 Domain Intake
Kelebihan asupan energi dan lemak berkaitan dengan kebiasaan mengkonsumsi
makanan bersantan dan gorengan ditandai dengan hasil audit gizi yaitu energi 156,37% dan
lemak 402,09% (NI-5.6.2)

 Domain Klinis
Kelebihan berat badan (obesitas) berkaitan dengan kurangnya pengetahuan terkait
makanan dan gizi dibuktikan dengan masil IMT yaitu 28,97 (NC-3.3)

 Domain Prilaku Lingkungan

Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan kurang terpapar informasi yang
akurat terkait gizi dibuktikan dengan pasien suka mengkonsumsi makanan bersantan,
gorengan, cemilan dan sate kambing (NB-1.7)
Pembahasan :

Terapi diet

 Jenis Diet : Diet Jantung

 Bentuk Makanan : Makanan Lunak

 Rute Pemberian : Oral

 Frekuensi : 3 kali menu utama dan 2


kali menu selingan

Menu sehari :

 Makan Pagi

• Bubur Ayam

• Jus Mangga

 Selingan Pagi

• Puding Strawberry

 Makan Siang

• Bubur

• Sup Udang Jamur dan Tahu

• Sate Buah

 Selingan Sore

• Bubur Kacang Ijo

 Makan Malam

• Bubur

• Pepes Patin

• Perkedel Tempe Wortel

• Jus Pepaya
NILAI GIZI MENU SEHARI PJK

Waktu Menu Bahan Makanan Nilai Gizi


Pagi Bubur Ayam Beras Energi : 447,41 kkal
Ayam Protein : 13,77 gram
Telur Lemak : 19,74 gram
Kacang tanah Karbohidrat : 52, 21 gram
Daun bawang
Kecap
Minyak
Jus Mangga Mangga
Gula Pasir
Waktu Menu Bahan Makanan Nilai Gizi
Selingan Puding Strawberry Starwberry Energi : 87,9 kkal
Pagi Protein : 1,27 gr
Tepung Meizena Lemak : 0,55 gr
Agar-agar Karbohidrat : 20,77 gr
Gula Pasir
Waktu Menu Bahan Makanan Nilai Gizi
Siang Bubur Beras Energi : 471,5 Kkal
Sup Udang Jamur Udang Protein :26,08 Gr
Dan Tahu Lemak : 15,84 Gr
Jamur Kuping Karbohidrat : 58,52 Gr
Tahu
Wortel
Kacang Panjang
Daun Bawang
Minyak
Sate Buah Pepaya
Strawberry
Melon
Skm
Selingan Bubur Kacang Ijo Kacang Ijo Energi : 110,64 kkal Protein : 4,64
Sore gr ; lemak : 1,24 ; karbohidrat :
Gula merah 20,94 gr
santan
Waktu Menu Bahan Makanan Nilai Gizi
Malam Bubur Beras Energi : 623 kkal
Pepes Ikan Patin Ikan patin Protein : 21,25 gr
Bawang putih Lemak : 16,395 fr
Bawang merah Karbohidrat : 76,79 gr
Cabe
Kunyit
Jahe
Perkedel tempe Tempe
wortel
Tepung terigu
Telur
Minyak
Wortel
Jus pepaya Pepaya
Gula
Pada saat praktikum, kami membuat makan utama 2x dan 3x selingan yaitu pagi, sore
dan malam. Untuk menu makan siang sampai malam sudah baik, karena kelompok kami
sudah bisa mengkombinasikan bahan makanan sehingga makanan tersebut selera untuk
dimakan, dari segi warna terutama.

Lipid adalah istilah umum yang digunakan dokter untuk menyebut bahan menyerupai
lemak dalam darah. Kolesterol merupakan penyebab utama, namun ada jenis lain yang
disebut trigliserid yang juga berperan dalam PJK.

Kolesterol mempunyai reputasi buruk sebagai penyebab penyakit jantung dan


pembuluh darah meskipun juga mempunyai beberapa fungsi penting bagi tubuh, dan setiap
orang membutuhkannya. Zat ini di produksi dalam hati dan digunakan dalam selaput sel
tubuh untuk membuat empedu dan hormone. Jadi, meskipun anda telah menghindari
kolesterol dalam makanan, zat ini akan selalu ada dalam darah.

Jika Anda memeriksakan kolesterol dalam darah, laboratorium biasanya juga akan
mengukur jenis lemak lainnya. Tingkat kolesterol dijumlahkan dari dua macam unsur, yakni
LDL ( low-density lipoprotein) dan HDL (high-density lipoprotein). LDL adalah kolesterol
“jahat”, yang bila tingkatnya tinggi akan memnempel pada dinding pembuluh nadi dan
menimbulkan ateroma. Seitar dua per tiga dari kolesterol dalam darah adalah LDL, dan inilah
yang dimaksudkan dokter bila dikatakan tingkat kolesterol Anda tinggi.

Sebaliknya, HDL adalah kolesterol “baik” dan semakin tinggi tingkatnya, semakin
kecil kemungkinan Anda terkena serangan jantung. Kaum wanita biasanya mempunyai
tingkat HDL yang lebih tinggi daripada laik-laki, namun perbedaan ini biasanya menghilang
setelah menopause.

Trigliserid adalah jenis lemak ketiga dalam pemeriksaan darah. Trigliserid


kebanyakan dibuat dari lemak yang ada dalam sel-sel lemak tubuh. Bila zat ini dilepaskan,
tubuh akan mendapatkan energi yang diperlukan untuk aktivitas sehari-hari. Meski trigliserid
tidak terdapat dalam timbunan lemak pada dinding pembuluh nadi, namun jika tingkatnya
tinggi, yang merupakan akibat dari apa yang mereka makan, dan sebagian karena faktor
genetik. Dengan diet yang cermat, tingkat lipid atau kolesterol bisa turun hingga 10-20
persen, namun jika ingin menurunkan lebih dari itu, biasanya diperlukan obat-
obatan.Mengubah jenis makanan yang biasa Anda makan tidaklah mudah, namun penting
untuk mengurangi resiko terulangnya serangan jantung. Caranya sangat sederhana.

Makan makanan sehat bukan berarti Anda harus berpantang semua makanan yang
Anda sukai hanya makan sayuran mentah. Kebanyakan orang makan terlalu banyak lemak,
khususnya yang berasal dari hewan atau susu. Menguranginya adalah bonus yang sehat
untuk seluruh keluarga Anda. Kurangilah makan daging, keju keras, mentega, krim, susu full-
cream, dan yoghurt, serta makanan lain yang kaya lemak. Makanlah sedik saja, atau hanya
pada acara khusus.
Selain mengurangi jumlah lemak dalam makanan Anda, gunakan lemak tak jenuh ganda
(polyunsatu-rated fat), biasanya berasal dari tumbuh-tumbuhan, atau lemak tak jenuh tunggal
(monounsaturated fat), seperti minyak zaitun. Jika Anda tidak yakin menentukan minyak
yang baik untuk kesehatan, periksalah labelnya atau tanyakan pada ahli gizi karena berapa
jenis minyak tidak baik untuk jantung. Minyak kelapa sama buruknya untuk jantung, seperti
lemak dari hewan.

Mengurangi lemak adalah juga cara yang baik untuk menurunkan berat badan dan
banyak orang merasa bahwa setelah mengubah makanan, gangguan pencernaan mereka akan
berkurang. Bila Anda cemas akan tingkat kolesterol Anda, hindari makanan yang
berkolesterol tinggi, seperti telUR, hati, dan kerang. Namun makanan ini masih lebih baik
daripada makanan yang mengandung lemak hewan. Ingatlah juga banyak makanan yang
diproses dan makanan jadi, seperti pai, biscuit, cake yang banyak mengandung lemak hewan,
demikian juga buger! Mulailah dengan program hidup lebih sehat dan perhatikan label
makanan ditoko yang menginformaikan kandungan lemak.Perubahan penting lain
untukmemulai program diet yang sehat adalah dengan mengonsumsi sebanyak mungkin buah
dan sayuran, paling sedikit lima porsen setiap hari.Bila anda dapat meningkatkan makanan
yang kaya serat, seperti roti gandum, beras merah, pasta, dan sereal untuk sarapa, terutama
havermut, makanan anda sangat baikuntuk kesehatan dan jantung anda.Untung lah banyak
pabrik makanan mulai menyadari pentingnya makanan sehat dan banyak buku resep makanan
sehat yang dapat membantu. Kendala untuk mengikuti pola makanan sehat mungkin adalah
masalah biaya. Jika demikian, bicarakan hal ini dengan dokter atau ahli gizi yang akan
membantu memecahkan masalah anda.

KESIMPULAN :

Penyakit  jantung koroner (PJK) adalah penyakit yng menyerang organ jantung. Gejala
dan keluhan dari PJK hampir sama dengan gejala yang dimiliki oleh penyakit jantung secara
umum. Penyakit jantung koroner juga salah satu penyakit yang tidak menular. Kejadian PJK
terjadi karena adanya faktor resiko yang antara lain adalah tekanan darah tinggi (hipertensi),
tingginya kolesterol, gaya hidup yang kurang aktivitas fisik (olahraga), diabetes, riwayat PJK
pada keluarga, merokok, konsumsi alkohol dan faktor sosial ekonomi lainnya. Penyakit
jantung koroner ini dapat dicegah dengan melakukan pola hidup sehat dan menghindari
fakto-faktor resiko.seperti pola makan yang sehat, menurunkan kolesterol, melakukan
aktivitas fisik dan olehraga secara teratur, menghindari stress kerja.
Kadar kolesterol yang tinggi lebih dominan terjadi pada pekerja kantoran dibandingkan
dengan pekerja kasar. Terdapat perbedaan yang signifikan kadar kolesterol pada pekerja
kantoran dan pekerja kasar. Pada pekerja dengan aktivitas rendah perlu kiranya melakukan
control terhadap kadar kolesterol darah dan menjaga jenis makanan yang dikonsumsi rendah
kolesterol. Berolahraga secara rutin perlu dilakukan untuk menjaga kelancaran peredaran
darah dan keseimbangan metabolisme.

SARAN :
Pada saat parktek dieteti harus selalu teliti dan berhati-hati baik pada saat penerimaan
bahan hingga pada saat penyajian , di lantai hindari tumpahan air ,atau bahan yang dapat
menyebabkan terpeleset . dan selalu jaga kebersihan laboratorium baik saat pelaksanaam
praktek hingga selesai.

DAFTAR PUSTAKA :

https://id.scribd.com/doc/312538165/makalah-PJK

https://www.academia.edu/27462783/Penyakit_Jantung_Koroner_PJK_

LAMPIRAN :

 Data klient
 Daftar asuhan gizi/ NCP
 Daftar menu sehari / diet client
 Foto Menu praktek

Palembang, 23 Desember 2018


Penanggung Jawab laporan

YULIZA ROSALINA
PO.71.31.1.16.039

Anda mungkin juga menyukai