Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PRAKTIKUM KEPANITERAAN KLINIK

TATA LAKSANA DIET PADA PASIEN


DHF

DisusunOleh :
FACHRUDDIN MAKHFUDZ ZAIN
130400048

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
2016
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM KEPANITERAAN KLINIK

TATA LAKSANA DIET PADA PASIEN


DHF

Disusun Oleh :
Fachruddin Makhfudz Zain
1304000048
Disetujui Oleh :

Pembimbing Lahan:

( )
Tanggal:
Supervisor/LNO Blok:

( )
Tanggal:
BAB 1. PENDAHULUAN

1. ASSESMEN GIZI
A. ANAMNESIS
1. Identitas Subyek
Nama : Anak AK No RM : 293710
Umur : 12 tahun 5 bulan Ruang : Cendana
Jenis kelamin: laki-laki Tgl Masuk : 26-12-2016
Pendidikan : SD Tgl Kasus : 27-12-2016
Suku : jawa Alamat : Tempel
Agama :Islam Klasifikasi alamat: perdesaan
Kebiasaan merokok: tidak
Diagnosis medis : DHF, Trombositopenia
Keterbatasan fisik:
Gangguan penglihatan (tidak), gangguan
pendengaran ( tidak),

Kemampuan mobilitas:
di sekitar tempat tidur atau kursi

2. Data Sosio ekonomi


Belum bekerja
Pekerjaan
Penghasilan orangtua Rp.1.500.000 - Rp. 2.000.000
Jumlah anggota 3 saudara
keluarga
Kondisi yang -
mempengaruhi
psikologis

1. Data Berkaitan dengan Riwayat Penyakit


Laporan Praktikum Kepaniteraan Klinik
Program Studi S1 Ilmu Gizi
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Alma Ata Yogyakarta

Keluhan Utama Demam


Riwayat Penyakit DHF, trombositopenia
Sekarang
Riwayat Penyakit -
Dahulu
Riwayat Penyakit -
Keluarga

2. Berkaitan Dengan Riwayat Gizi


Alergi makanan Tidak ada
Masalah Nyeri ulu hati (tidak), Mual (tidak), Muntah (tidak),
gastrointestinal Diare (tidak), Konstipasi (tidak ), Anoreksia (tidak)
Perubahan pengecapan/penciuman (tidak )
Kesehatan mulut Sulit menelan (tidak), Stomatitis (tidak), Gigi lengkap (ya)
Aktifitas fisik Aktifitas SMRS: Sekitar tempat tidur dan didalam rumah
Jumlah jam tidur sehari: 9 jam
Jenis olahraga:
Frekuensi:
Pengobatan Vitamin/mineral/suplemen gizi lain : tidak ada
Frekuensi dan jumlah : tidak ada
Perubahan berat -
badan
Riwayat / pola Makanan pokok: Nasi 3x sehari (2 centong), ), ubi kunimg 6x/bulan
makan @100g, ,@100g, mie indomie goreng 2x/mggu

Lauk hewani:.5-7x dalam seminggu (Telur goreng @1 butir/mkan,


ayam goring @1 potong/mkan 2x/minggu),

Lauk nabati: 10-15x /minggu (tempe goreng @ 2 potong /makan tahu


goreng 1 potong/makan

Buah: Jambu 2x/minggu @100 g, pisang 1x/hari @75 g, papaya


1x/minggu @100 g, jeruk 4 x/minggu @50 g

Sayur:tumis Kangkung 2x/minggu @100g, sup bayam 3x/minggu


@50g,tumis buncis 2x/minggu @50g, sup wortel 4x/minggu @25g,
kool sup3x/minggu @50g, daun singkong 2x/mg @50g, tumis kacang
panjang 2x/minggu @100g, tumis sawi 3x/minggu @50g, terong
1x/minggu @100g,
1gelas the manis setiap hari (gula 1sdm)
E: 1749,2kcal
P: 48,2g
L: 62,2 g 36
KH: 249,1 g

Recall 24 jam Pagi


26 desember energen 1 bugkus
Nasi 2 sendok
Telur ayam butir

Siang
Tahu goreng potong

Jus jambu @ 1botol


Sore
Bubur nasi 50 gram
Telur rebus 1
Sayur sop 2 sdm

E: 622,1Kcal
P: 17,3 g
L: 24,2 g
KH: 75 g

B. ANTROPOMETRI
TB Berat Badan
135cm 30 kg
Berat badan ideal : (2 x U) + 8 = 32,82 kg
IMT: 16,46 bb/m2
Nilai Z Score (IMT/U) = 16,46 17,8
16,0 17,8

= -1,34/-1,8 = -0,744 SD ( normal).

Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas


(Z score)
Indeks Massa Sangat Kurus < -3 SD
Tubuh Menurut Kurus - 3 s/d <-2 SD
Umur (IMT/U) Normal - 2 s/d 1 SD
Anak umur 5-18 Gemuk > 1 SD s/d 2 SD
tahun Obesitas > 2 SD

(Depkes RI, 2011)


Kesimpulan: Berdasarkan Hasil Z-score diatas, maka status pasien termasuk dalam katergori
status gizi normal.

C. PEMERIKSAAN BIOKIMIA

Tanggal
Pemeriksaan Satuan/Nilai
Pemeri Nilai Keterangan
Biokimia Normal
ksaan
37% 40-48% Rendah
27-12-2016 Hematokrit
76.000 150.000 Rendah
Trombosit
Kesimpulan:
Pada pemeriksaan biokimia tanggal 27 desember 2017 dikatakan bahwa nilai trombosit dan
Hematrokit dibawah nilai normal. Menurut (Darwis D., 2003) kategori penderita DBD adalah
jika penurunan jumlah trombosit (<100.000/l). Trombositopenia merupakan salah satu kriteria
sederhana yang diajukan oleh WHO sebagai diagnosis klinis penyakit DHF (IDAI, 2009).
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesan Umum : CM
2. Vital Sign :

27-12-2016 Nadi 96 x/menit 60-100x/menit Normal


Suhu 37 oC 36 37 0C Normal
RR 26 x/menit 16 20x/menit Tinggi
Kesimpulan:
Berdasarkan pemeriksaan fisik disimpulkan bahwa suhu dan nadi pasien dalam kategori
normal, sedangkan respirasi tinggi.

E. ASUPAN ZAT GIZI.


Hasil Recall 24jam diet : Rumah/ Rumah sakit + makanan luar RS
Tanggal : 26 desember 2016
Diet RS : BS 1300
Implementasi Energi (kcal) Protein (g) Lemak (g) KH (g)

622,1 17,3 24,2 75


Asupan
Standar RS 1321,2 43,9 38,7 200,6
% Asupan/Standar RS 47% 39,40 62,53 37,38
Kebutuhan gizi 1545 60 42,91 230
% Asupan/Kebutuhan 40,20 % 28,83 % 56,39 % 32,60 %
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil recall tanggal 26 desember 2016, Asupan energi, karbohidrat, lemak dan
protein pasien tidak memenuhi Standar diet Rumah Sakit maupun Kebutuhanya.
Ketidakseimbangan antara kebutuhan dan asupan akan menimbulkan masalah gizi baik itu
berupa masalah gizi lebih maupun gizi kurang (Sulistioningsih, 2011).

F. Terapi Obat dan Cairan

Jenis Obat Fungsi Interaksi dengan zat gizi Solusi


Paracetamol Analgesic, pereda
nyeri dan demam
Infus RL Mengatasi
dehidrasi dan
hipovolemik

2. DIAGNOSIS GIZI
(NI-1.4) Intake energi tidak mencukupi berkaitan dengan penurunan nafsu makan dibuktikan
oleh asupan energy (40,20 %) Protein (28,83 %) Lemak (56,39 %) Karbohidrat (32,60 %) dari
total kebutuhan.
3. INTERVENSI GIZI

A. PLANNING

1. Tujuan diet :
a. Mengkonsumsi makanan cukup energi untuk memenuhi kebutuhan.
b. Mempertahankan status gizi atau berat badan normal
c. Memberikan asupan cairan adekuat

2. Prinsip diet:
a. Energi sesuai dengan kebutuhan
b. Protein 2 /kgBB
c. Lemak 25% dari total kebutuhan energi
d. Karbohidrat 55-65% dari total kebutuhan energi
e. Cukup vitamin dan mineral ( sayur dan buah)
f. Cairan cukup (70-85 ml/kgBB)

3. Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi


a. Energi :
Perhitungan energi menggunakan rumus Schofied W. ;
REE = (16,25 x 30) + (1,372 x TB) + (515,5)
= 487,50 + 185,22 + 515,5
= 1188,22 Kcal
TEE = REE x FA
= 1188,22 x 1,3
= 1544,67
= 1545 Kcal
b. Protein : 2g x /kgBB
= 2x 30 = 60 g x 4 = 240 Kcal.
c. Lemak
= 25% x TEE
= 386.25 Kcal / 4 = 42,91 g.

d. Karbohidrat
KH = TEE (P + L)
= 1545 (240 + 386,25)
= 1545 626,25
= 918,75 Kcal
= 230 g.

4. Terapi diet, bentuk makanan dan cara pemberian


Terapi Diet : NS 1500 Kcal
Bentuk Makanan : Biasa
Cara Pemberian : Oral

5. Rencana monitoring dan evaluasi


Yang diukur Pengukuran Evaluasi/target
Antropometri BB 3 hari sekali BB normal
Biokimia Hematrokit dan Sesuai jadwal Nilai normal
Trombosit pemeriksaan
Fisik klinik Suhu Setiap hari Normal
Asupan zat gizi Energi, Protein, lemak, Setiap hari Minimal mencapai 80
karbohidrat dan cairan % dari total kebutuhan
energy
6. Rencana Konsultasi Gizi
a. Masalah gizi : Intake energi tidak mencukupi
b. Tujuan :
1. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang gizi seimbang
2. Memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga untuk meningkatkan asupan
makan.
c. Sasaran : Pasien dan keluarga
d. Media : Leaflet gizi seimbang dan bahan makanan penukar
e. Materi konseling gizi :
Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai Gizi Seimbang.

B. IMPLEMENTASI
1. Kajian Terapi Diet Rumah Sakit
Jenis Diet/Bentuk Makanan/Cara Pemberian :
Energi (kcal) Protein (g) Lemak (g) KH (g)

1465,6 52,8 42,2 220,2


Standar diet RS
Kebutuhan 1545 60 42,91 230
% Standar/Kebutuhan 94,8% 88% 98,3% 95,73

2. Rekomendasi Diet
STANDAR DIET RS REKOMENDASI DIET
Makan Beras 50 g Beras 50 g
pagi Lauk hewani 40 g Lauk hewani 40 g
Lauk nabati 25 g Lauk nabati 25 g
Sayur 75 g Sayur 75 g
Minyak kelapa sawit 5 g Minyak kelapa sawit 5 g
Santan 5 g Santan 5 g
Gula kelapa 8 g Gula kelapa 8 g
Teh 3 g Teh 3 g
Gula pasir 13 g Gula pasir 13 g
Air minum 200 ml Air minum 200 ml
Selingan Buah 100 g Buah 100 g
Makan Beras 50 g Beras 75 g
siang Lauk hewani 40 g Lauk hewani 40 g
Lauk nabati 25 g Lauk nabati 25 g
Sayur 75 g Sayur 75 g
Minyak kelapa sawit 5 g Minyak kelapa sawit 5 g
Santan 5 g Santan 5 g
Gula kelapa 8 g Gula kelapa 8 g
Teh 3 g Teh 3 g
Gula pasir 13 g Gula pasir 13 g
Air minum 200 ml Air minum 200 ml
Selingan Snack 1 bh Snack 1 bh
Makan Beras 50 g Beras 50 g
malam Lauk hewani 40 g Lauk hewani 40 g
Lauk nabati 25 g Lauk nabati 25 g
Sayur 75 g Sayur 75 g
Minyak kelapa sawit 5 g Minyak kelapa sawit 5 g
Santan 5 g Santan 5 g
Gula kelapa 8 g Gula kelapa 8 g
Teh 3 g Teh 3 g
Gula pasir 13 g Gula pasir 13 g
Air minum 200 ml Air minum 200 ml
Nilai Gizi Energi : 1465,6 kcal (94,8 %) Energi : 1465,6 kcal (94,8 %)
dibanding Protein : 53,5 g ( 88 %) Protein : 53,5 g (53,5 %)
kebutuhan Lemak : 43,4 g (98,3 %) Lemak : 43,4 g (98,3 %)
Karbohidrat : 230,9 g (95,73 %) Karbohidrat : 230,9 g (95,73 %)

3. Penerapan diet berdasarkan rekomendasi


Pemesanan Diet : Diet NS Anak 1500 Kcal
BAB 2. DASAR TEORI

1. DHF ( Dengue hemmoragic Fever )


A. Pengertian
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang banyak ditemukan
di sebagian besar wilayah tropis dan subtropis, terutama asia tenggara, Amerika
tengah, Amerika dan Karibia. Host alami DBD adalah manusia, agentnya adalah
virus dengue yang termasuk ke dalam famili Flaviridae dan genus Flavivirus, terdiri
dari 4 serotipe yaitu Den-1, Den-2, Den3 dan Den -4, ditularkan ke manusia melalui
gigitan nyamuk yang terinfeksi, khususnya nyamuk Aedes aegypti dan Ae.
Albopictus. yang terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia.
Di indonesia, penderita penyakit DBD terbanyak berusaha 5-11 tahun. Secara
keseuruhan, tidak terdapat perbedaan jenis kelamin penderita, tetapi anka kematian
lebih banyk pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki. Anak-anak
cenderug lebih rentan dibandingkan kelompok usia lain, salah satunya adalah
karena faktor imunitas (kekebalan) yang relatif lebih rendah dibandingkan orang
dewasa (Ginanjar G., 2008).
Masa inkubasi virus dengue dalam manusia (inkubasi intrinsik) berkisar antara
3 sampai 14 hari sebelum gejala muncul, gejala klinis rata-rata muncul pada hari
keempat sampai hari ketujuh, sedangkan masa inkubasi ekstrinsik (di dalam tubuh
nyamuk) berlangsung sekitar 8-10 hari (Candra A., 2010).

Penyakit DBD tidak ditularkan langsung dari orang ke orang. Penderita menjadi
infektif bagi nyamuk pada saat viremia, yaitu beberapa saat menjelang timbulnya
demam tinggi hingga saat masa demam berakhir, bisa berlangsung 3-5 hari.

Berikut faktor yng berperan dalam penularan penyakit DBD adalah :

1) Faktor penjamu (target, penyakit inag), dlam hal ini adalh mnusia yang rentan tertular
penyakit DBD.

2) Faktor penyebab penyakit (agen), diantaranya adalah virus DEN tip 1-4 sebagai agen
penyebab penyakit. Sedangkan nyamuk Ades Aegypti dan Aedes Albopictus berperan
sebagai vektor penyebar penyakit DBD
B. Kriteria Diagnosis
Diagnosis DHF ditegakkan berdasarkan kriteria diagnosis menurut WHO tahun
1997 dalam (IDAI, 2009) terdiri dari kriteria klinis dan laboratoris.

1) Kriteria klinis
a. Demam tinggi mendadak tanpa sebab jelas, berlangsung terus menerus 2-7
hari.
b. Terdapat manifestasi perdarahan, termasuk uji torniket positif, petekia,
ekimosis, epistaksi, perdarahan gusi, hematemesis, dan atau melena.
c. Pembesaran hati.
d. Terdapat tanda-tanda kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat, dan lemah,
penurunan tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab dan
pasien tampak gelisah.

2) Kriteria laboratoris
a. Trombositopenia 100 x 109/L
b. Hemakonsentrasi, dapat dilihat dari kenaikan hematkrit 20% atau lebih
menurut standar umur dan jenis kelamin.
Dua kriteria klinis pertama ditambah trombositopenia dapat memperkuat
diagnosis terutama pada pasien anemia dan atau terjadi perdarahan. Pada kasus
syok, peningkatan hematokrit dan adanya trombositopenia mendukung adanya
diagnosis DHF/DBD.

C. Klasifikasi
Derajat DHF/DBD ditetapkan berdasarkan klasifikasi WHO 1997 sebagai
berikut :
1) Derajat I: Demam yang disertai gejala konstitusional yang tidak khas, satu-
satunya manifestasi perdarahan adalah uji toniquet positif.
2) Derajat II: Derajat I, disertai perdarahan spontan pada kulit atau perdarahan lain.
3) Derajat III: Terdapat tanda-tanda kegagalan sirkulasi yaitu denyut nadi yang
cepat dan lemah, tekanan nadi menurun atau hipotensi, disertai kulit
yang dingin, lembab dan pada penderita gelisah.
4) Derajat IV : Renjatan (syok) berat dengan nadi yang tidak dapat diraba, dan
tekanan yang tidak dapat diukur.
Fase demam berdarah atau Dengue Hemmorhagic Fever berdasarkan Widagdo
(2011) sebagai berikut :
1) Fase demam tinggi
2) Fase kritis
3) Fase penyembuhan

D. Patofisiologi
Virus dengue masuk ke dalam tubuh kemudian akan bereaksi dengan antibody
dan terbentuklah kompleks virus anti body, didalam sirkulasi akan mengaktivasi
system komplemen, akibat aktivitas C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a, dua
peptide ini untuk melepaskan histamine dan merupakan mediator kuat sebagai
faktor meningginya pemeabilitas dinding pembulh darah. Peningkatan pemeabilitas
dinding kapiler mengakibatkan berkurangnya volume plasma, sehingga terjadi
hipotensi, hemokonsentrasi, dan hipoproteinemia serta efusi dan ranjatan (syok)
(Suriadi,2010).

E. Trombositopenia
1) Trombosit
Tombosit, sel yang terlibat dalam proses hoemeostasis, dihasilkan dari
megakariosit. Jumlah trombosit darah normal dalam populasi umum adalah
150.000-450.000/L, tetapi 5% populasi normal memiliki hitung trombosit di luar
rentang nilai normal. (Sianipar, 2014).

2) Trombositopenia
Trombositopenia merupakan salah satu kriteria sederhana yang diajukan oleh
WHO sebagai diagnosis klinis penyakit DHF. Jumlah trombosit biasanya masih
normal selama 3 hari pertama. Trombositopenia mulai tampak beberapa hari setelah
panas dan mencapai titik terendah pada fase syok. (Rena, dkk. 2009).

2. Terapi
A. Terapi Cairan

Patogenesis utama yang menyebabkan kematian pada hampir seluruh pasien DBD
adalah syok karena kebocoran plasma. Penanganan yang tepat dan sedini mungkin terhadap
pasien presyok dan syok merupakan faktor penting yang menentukan hasil pengobatan.
Pada dasarnya terapi DBD adalah bersifat suportif dan simtomatis. Penatalaksanaan
ditujukan untuk mengganti kehilangan cairan akibat kebocoran plasma dan memberikan
terapi substitusi komponen darah bilamana diperlukan. Dalam pemberian terapi
cairan, hal terpenting yang perlu dilakukan adalah pemantauan baik secara klinis maupun
laboratories (Aniroh,dkk., 2016).

Pemberian terapi cairan pada penderita DHF derajat I sangat efektif karena mampuh
memenuhi kebocoran plasma sehigga tidak terjadi penurunan trombosit yang disebabkan
oleh proses peyakit DHF. Oleh karena itu pemberian terapi cairan secara dini pada penyakit
DHF sangat efektif agar penderida DHF tidak. Terjadi kega-watan atau derajat yang lebih
tinggi sehingga kematian pada penderita DHF bisa teratasi (Utomo, 2014).

Proses kebocoran plasma dan terjadinya trombositopenia pada umumnya terjadi antara
hari ke 4 hingga 6 sejak demam berlangsung. Pada hari ke-7 proses kebocoran plasma akan
berkurang dan cairan akan kembali dari ruang interstitial ke intravaskular. Terapi cairan
pada kondisi tersebut secara bertahap dikurangi. Selain pemantauan untuk menilai apakah
pemberian cairan sudah cukup atau kurang, pemantauan terhadap kemungkinan terjadinya
kelebihan cairan serta terjadinya efusi pleura ataupun asites yang masif perlu selalu
diwaspadai.

Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam terapi cairan khususnya pada
penatalaksanaan demam berdarah dengue: pertama adalah jenis cairan dan kedua adalah
jumlah serta kecepatan cairan yang akan diberikan. Karena tujuan terapi cairan adalah
untuk mengganti kehilangan cairan di ruang intravaskular, pada dasarnya baik kristaloid
maupun koloid dapat diberikan. WHO menganjurkan terapi kristaloid sebagai cairan
standar pada terapi DBD karena dibandingkan dengan koloid, kristaloid mudah disediakan,
tidak mahal, tidak menimbulkan reaksi alergi. (Darwis D., 2003).

B. Terapi Diet Gizi Seimbang

Gizi Seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat
badan normal untuk mencegah masalah gizi.

Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang pada dasarnya
merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar
dan zat gizi yang masuk dengan memonitor berat badan secara teratur. Adapun pilar-pilar gizi
seimbang adalah sebagai berikut:

1). Mengonsumsi makanan beragam

Yang dimaksudkan beranekaragam dalam prinsip ini selain keanekaragaman


jenis pangan juga termasuk proporsi makanan yang seimbang, dalam jumlah yang
cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara teratur. Anjuran pola makan dalam
beberapa dekade terakhir telah memperhitungkan proporsi setiap kelompok pangan
sesuai dengan kebutuhan yang seharusnya.

2). Membiasakan perilaku hidup bersih

Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor penting yang

mempengaruhi status gizi seseorang secara langsung, terutama anak-anak.

Seseorang yang menderita penyakit infeksi akan mengalami penurunan nafsu

makan sehingga jumlah dan jenis zat gizi yang masuk ke tubuh berkurang.

Sebaliknya pada keadaan infeksi, tubuh membutuhkan zat gizi yang lebih

banyak untuk memenuhi peningkatan metabolisme pada orang yang menderita

infeksi terutama apabila disertai panas.

3). Melakukan aktivitas fisik.

Aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk

olahraga merupakan salahsatu upaya untuk menyeimbangkan antara

pengeluaran dan pemasukan zat gizi utamanyasumber energi dalam tubuh.

Aktivitas fisik memerlukan energi. Selain itu, aktivitas fisik juga

memperlancar sistem metabolisme di dalam tubuh termasuk metabolisme zat

gizi. Oleh karenanya, aktivitas fisik berperan dalam menyeimbangkan zat gizi

yang keluar dari dan yang masuk ke dalam tubuh.

4). Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) normal


Indikator yang menunjukkan bahwa telah terjadi keseimbangan zat gizi

di dalam tubuh adalah tercapainya Berat Badan yang normal, yaitu Berat

Badan yang sesuai untuk Tinggi Badannya. Indikator tersebut dikenal dengan

Indeks Masa Tubuh (IMT). Oleh karena itu, pemantauan BB normal merupakan

hal yang harus menjadi bagian dari Pola Hidup dengan Gizi Seimbang,

sehingga dapat mencegah penyimpangan BB dari BB normal, dan apabila

terjadi penyimpangan dapat segera dilakukan langkah-langkah pencegahan

dan penanganannya (Kemenkes RI. 2014).


BAB 3. PEMBAHASAN

A. Monitoring, EvaluasidanTindakLanjut
27/12 DHF HCT 37% N : 100x/M - Energi :702,7 A : data antropometri tidak
/2016 AT S: 36,3 OC Kcal ( 53,14%) diukur
76.000/uL R : 24x/M - P :15,8g (36%) B : berdasarkan data biokimia,
- L :18,8g nilai trombosit naik,
(48,57%) C : kesan umum: CM
- KH:127,1g D : asupan energi, protein, lemak,
(63,35%) dan KH tergolong defisit
Diagnosis Gizi : NI. 2.1
Intervensi : BB 1300
- -

28/12/ DHF - - HCT :39 % -N : 96x/menit - Energi :836,9 Kcal A : Data antropometri diukur
2016 - Trombosit : -R : 26x/menit (63,34%) hari pertama masuk RS
63.000/uL -t : 37 0C - Protein : 21,4g (48,74%) B : Berdasarkandata
- Lemak : 20,9g (54%) biokimia, pasien
- KH : 150g (74,77%) mengalami penurunan
angka trombosit
(trombositopenia) dan
HCT menigkat.
C : Kesan umum:Sedang,
CM,
D: Asupan energi, protein,
lemak dan KH masih
defisit
Diagnosis Gizi (NI-2.1)
Intervensi Gizi : BB 1300

29/12/ DHF BB :30,2 - HCT : 42 % -N : 90x/menit - Energi : 1152,3 kcal A : Data antropometri diukur
2016 kg - Tombosit : -R : 24x/menit ( 78%) pada tanggal 29
106.000/uL -t : 36,70C - Protein : 39,2 g (74,2%) desember 2016,
IMT/U: - Lemak :36,5 (86,50%) diketahui bahwa BB
16,57 - KH : 172,8 g (78,47%) pasien sebesar 30,2 Kg
kg/m2 B : Berdasarkan data
biokimia nilai HCT dan
z-score: Trombosit mengalami
-0,68 peningkatan.
(normal) C : Kesan umum: CM,
D:Asupan energi protein,
lemak dan karbohidrat
meningkat namun masih
tergolong defisit
Diagnosis Gizi : (NI-2.1)
Intervensi Gizi : NS 1500
B. Pembahasan
Dihadapkan pada pasien berusia 12 tahun 5 bulan dengan jenis kelamin laki-laki,
dengan diagnosis medis Dengue Hemmoragic Fever (DHF), Trombositopenia. Pasien
mengeluh demam sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit.
1. Antropometri
Berat badan pasien diukur pada saat hari pertama pasien datang ke RS Pengukuran
menggunakan berat badan dapat dipergunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik
maupun status gizi, kecuali jika terdapat kelainan klinis seperti dehidrasi, asites, odema,
dan adanya tumor. Disamping itu juga, berat badan dapat dipergunakan sebagai
perhitungan dosis makanan dan obat (Gibson, 2005).
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel
tertentu atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan indikator baik buruknya
penyediaan makanan sehari-hari (Irianto, 2007).
Berdasarkan data antropometri pada tanggal 26 desember 2016 diketahui berat
badan pasien yaitu 30 kg dengan nilai Z-score -0,77 SD , setelah mengamati pasien
pada tanggal 27-29 desember 2016 dan dilakukan pengukuran berat badan pada tanggal
29 desember 2016 didapatkan berat badan pasien 30,2 kg dengan niai Z-score -0,57 SD
yang artinya bahwa berat badan pasien mengalami kenaikan sebesar 0,2 kg yang
semula berat badan 30 kg menjadi 30,2 kg dengan status gizi normal.

Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas


(Z score)
Indeks Massa Sangat Kurus < -3 SD
Tubuh Menurut Kurus - 3 s/d <-2 SD
Umur (IMT/U) Normal - 2 s/d 1 SD
Anak umur 5-18 Gemuk > 1 SD s/d 2 SD
tahun Obesitas > 2 SD

(Depkes RI, 2011)


2. Biokimia.
Parameter biokimia yang menunjukkan angka tidak normal (rendah) adalah
hematocrit dan trombosit. Menurut (Andrew,dkk. 2013) trombositopenia (
100.000/uL) dianggap cukup untuk menegakkan diagnosis DBD .
Hematokrit menunjukan persentase sel darah merah tehadap volume darah total.
Penurunan nilai HCT merupakan indikator anemia (karena berbagai sebab), reaksi
hemolitik, leukemia, sirosis, kehilangan banyak darah dan hipertiroid. Penurunan HCT
sebesar 30% menunjukkan pasien mengalami anemia sedang hingga parah. Pada pasien
anemia karena kekurangan zat besi (ukuran sel darah merah lebih kecil), nilai HCT
akan terukur lebih rendah karena sel mikrositik terkumpul pada volume yang lebih
kecil, walaupun jumlah sel darah merah terlihat normal. Nilai hematokrit akan
meningkat (hemo konsentrasi) karena peningkatan kadar sel darah atau penurunan
volume plasma darah, misalnya pada kasus DHF (Sutedjo AY, 2007).
Berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia, tanggal 27 dan 28 dan 29 desember 2016
pasien didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel pemeriksaan biokimia
Tanggal pemeriksaan Trombosit Hematokrit
27 desember 2016 76.000/uL 37%
28 desember 2016 63.000/uL 39%
29 desember 2016 106.000/uL 42%

Berdasarkan tabel diatas, nilai trombosit pada tanggal 27 yaitu 70.000/uL dan
mengalami penrunan pada tanggal 28 menjadi 63.000/uL, lalu pada pemeriksaan
tanggal 29 desember 2016 nilai trombosit mengalami kenaikan menjadi 106.000 u/L.
Nilai HCT pada tanggal 27 dan 28 desember 2016 masih dibawah nilai normal, hal ini
dikarenakan terapi cairan yang diberikan. Namun pada Pemeriksaan biokimia pada
tanggal 29 desember 2016 nilai Hematrokit sebesar 42%.

3. Fisik Klinis
Tanda fisik klinis yang diamati pada tanggal 27-29 desember 2016 adalah vital sign
(nadi, respirasi dan suhu). Secara umum tanda fisik klinis pasien untuk nadi normal,
respirasi tinggi, dan suhu normal.
4. Dietary
Tujuan diet pada kasus ini adalah untuk memenuhi kebutuhan energi, zat gizi dan
cairan pasien, yaitu dengan memperhatikan pemenuhan kebutuhan energi, protein,
lemak, karbohidrat dan cairan pasien.Terapi diet yang diberikan kepada pasien adalah
diet gizi seimbang, yaitu kebutuhan energi, protein, lemak, karbohidrat dan cairan
disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa standar diet RS sesuai dengan
kebutuhan energi dan zat gizi pasien. Pada hari pertama pengamatan, diet yang
diberikan oleh RS adalah lunak (bubur nasi), namun pasien meminta agar bubur diganti
dengan nasi karena pasien tidak terbiasa mengkonsumsi bubur. Pemesanan diet pada
hari berikutnya adalah nasi biasa.
Menurut Klasifikasi tingkat kecukupan Energi sebagai berikut (WNPG, 2004):
Kurang : <80% AKG
Baik : 80 110 % AKG
Lebih : > 110% AKG
Pengamatan asupan makan pasien dilakukan selama studi kasus, dari tanggal 27
29 Desember 2016, yaitu:
Energi Protein Lemak KH
(Kcal) (gram) (gram) (gram)
27 desember 2016
Asupan 702,7 15,8 g 18,8 g 127,1 g
%Asupan 53,14% 36,00% 48,57% 63,35%
28 desember 2016
Asupan 836,9 21,4g 20,9g 150g
%Asupan 63,34% 48,74% 54% 74,77%

29 desember 2016
Asupan 1152,3 39,2 g 36,5 g 172,8 g
%Asupan 78% 74,20% 86,50% 78,47%
Asupan energy, protein, lemak dan karbohidrat pasien pada tanggal 27 28
desember 2016 dikategorikan defisit atau tidak mencukupi kebutuhanya, dan pada
tanggal 29 desember asupan asupan lemak dikategorikan cukup sedangkan eenergi,
protein dan karbohidratn termasuk kategori defisit atau asupan tidak mencukupi.
Namun asupan pasien selama pengamatan mengaalami peningkatan.
Asupan cairan pasien tidak dihitung dikarenakan pengamat tidak meanyakan
jumlah maupun frekuesi cairan yang dikonsumsi setiap harinya.

5. Diagnosa Medis dan Diagnosa Gizi


Selama studi kasus, tidak terjadi perubahan diagnosis medis Pada hari terakhir
pengamatan, terdapat diagnose DHF dan trombositopenia dikatakan membaik.
Begitu juga dengan diagnosis gizi dan status gizi pasien tetap normal.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
a. Berat badan pasien selama pengamatan mengalami kenaikan sebesar 0,2 kg
sebelumnya 30 kg menjadi 30,2 kg, dan status gizi pasien dikategorikan normal
dengan nilai Z-score berdasarkan IMT/U adalah - 0,744 SD dan setelah pengamatan
nilai Z-score -0,68 SD.
b. Berdasarkan monitoring biokimia nilai trombosit pada tanggal 27 (76.000/uL), 28
(63.000/uL) dan 29 desember 2016 (106.000/uL). Sedangkan nilai Hematrokit pada
tanggal 27 (37%), 28 (39%) 29 desember 2016 (42%).
c. Berdasarkan monitoring fisik klinis yaitu suhu normal, nadi normal dan respirasi
tinggi.

d. Asupan energy, protein, lemak dan karbohidrat pasien pada tanggal 27 28


desember 2016 dikategorikan defisit dan pada tanggal 29 desember asupan asupan
lemak dikategorikan cukup sedangkan eenergi, protein dan karbohidrat termasuk
kategori defisit atau asupan tidak mencukupi. Namun asupan pasien selama
pengamatan mengaalami peningkatan.

e. Asupan cairan tidak diketahui, hal ini diarenakan asupan cairan tidak ditanyakan.

2. SARAN
Diperlukan dukungan keluarga untuk membantu meningkatkan asupan makan pasien.

DAFTAR PUSTAKA
- Aniroh, dkk. 2016. STUDI KASUS TATALAKSANA TERAPI CAIRAN PADA PASIEN
ANAK DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUANG FLAMBOYAN RST Dr.
SOEDJONO MAGELANG TAHUN 2016. STIKES Ngudi Waluyo.

- Candra A. 2010. Demam Berdarah Dengue: Epidemiologi, Patogenesis, dan Faktor


Risiko Penularan. Aspirator Vol. 2 No. 2 Tahun 2010 : 110 119.

- Darwis D. Kegawatan Demam Berdarah Dengue pada Anak. Sari Pediatri,Vol. 4 No. 4
Tahun 2003: 156-162.

- Ginanjar G. 2008. DEMAM BERDARAH : A Survival Guide. B-First .(PT. Bentang


Pustaka) Anggota IKAPI.

- Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2009. Pedoman Pelayanan Medis.

- Irianto.2007. Gizi Lengkap. Yogyakarta : CV Ani Offset.

- Kementrian Kesehatan RI. 2014.Pedoman Gizi Seimbang. Direktorat Bina Gizi


:Jakarta.
- Kementrian Kesehatan RI. 2011. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.
Direktorat Bina Gizi :Jakarta.

- Lestari K. Epidemiologi Dan Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Di


Indonesia. Farmaka. Desember 2007; Vol. 5 No.3: hal . 12-29

- Rena,dkk.. Kelainan Hematologi Pada Demam Berdarah Dengue. Jurnal Penyakit


Dalam UNUD tahun 2009 vol 10(3).

- Suriadi & Yuliani, R. (2010). Buku Pegangan Praktik Klinik : Asuhan


KeperawatanPada Anak, Edisi : 2. Sagung Seto : Jakarta

- Sutedjo AY . 2007. Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan Laboratorium.


Yogyakarta : Amara Books.

- Utomo B.,dkk. PEMBERIAN TERAPI CAIRAN UNTUK MENCEGAH SYOCK


PADA ANAK DENGAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER. THE SUN
Desember 2014 Surabaya. Vol. 1 No.3: hal 27-31
- Widagdo. 2011. Masalah dan Tatalaksana Penyakit Infeksi Pada Anak. Jakarta : CV
Agung Seto.
- Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG). 2004. Ketahanan pangan dan gizi di
era otonomi daerah dan globalisasi. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

- Sulistyoningsih, Hariyani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak, Yogyakarta :
Graha Ilmu.
LAMPIRAN
A. Hasil FFQ
================================================================
=====
HASIL PERHITUNGAN DIET/
================================================================
=====
Nama Makanan Jumlah energy carbohydr.
________________________________________________________________________
______

nasi putih 600 g 780.1 kcal 171.6 g


telur ayam 60 g 93.1 kcal 0.7 g
minyak kelapa sawit 5g 43.1 kcal 0.0 g
tahu goreng 50 g 103.0 kcal 0.9 g
tempeh goreng 50 g 168.5 kcal 8.5 g
jeruk manis 20 g 9.4 kcal 2.4 g

Meal analysis: energy 1197.2 kcal (74 %), carbohydrate 184.0 g (79 %)

mie indomie goreng


teh manis
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g
bakso pentol 25 g 92.5 kcal 0.0 g

Meal analysis: energy 142.8 kcal (9 %), carbohydrate 13.0 g (6 %)

sayur
tumis kangkung belu 28 g 25.8 kcal 0.6 g
bayam segar 32 g 11.9 kcal 2.3 g
buncis mentah 14 g 4.9 kcal 1.1 g
Wortel 14 g 28.1 kcal 6.1 g
kool merah / putih mentah 17 g 3.7 kcal 0.8 g
daun singkong mentah 21 g 7.8 kcal 1.5 g
kacang panjang mentah 28 g 9.8 kcal 2.2 g
sawi hijau 21 g 3.2 kcal 0.4 g
terong belanda / ungu 21 g 5.9 kcal 1.4 g

Meal analysis: energy 100.9 kcal (6 %), carbohydrate 16.5 g (7 %)

minyak kelapa sawit 10 g 86.2 kcal 0.0 g


santan (kelapa saja) 5g 17.7 kcal 0.8 g
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g

Meal analysis: energy 154.2 kcal (10 %), carbohydrate 13.7 g (6 %)

buah
tepung beras 1g 3.6 kcal 0.8 g
ubi jalar kuning 20 g 20.4 kcal 4.9 g

Meal analysis: energy 24.0 kcal (1 %), carbohydrate 5.7 g (2 %)

================================================================
=====
HASIL PERHITUNGAN
================================================================
=====
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
________________________________________________________________________
______
energy 1619.2 kcal 1900.0 kcal 85 %
water 0.0 g 2700.0 g 0%
protein 46.2 g(11%) 48.0 g(12 %) 96 %
fat 57.1 g(31%) 77.0 g(< 30 %) 74 %
carbohydr. 232.9 g(58%) 351.0 g(> 55 %) 66 %
dietary fiber 7.9 g 30.0 g 26 %
alcohol 0.0 g - -
PUFA 5.9 g 10.0 g 59 %
cholesterol 280.4 mg - -
Vit. A 1357.8 g 800.0 g 170 %
carotene 0.0 mg - -
Vit. E 0.0 mg - -
Vit. B1 0.4 mg 1.0 mg 45 %
Vit. B2 0.8 mg 1.2 mg 63 %
Vit. B6 1.1 mg 1.2 mg 91 %
folic acid eq. 0.0 g - -
Vit. C 50.8 mg 100.0 mg 51 %
sodium 112.8 mg 2000.0 mg 6%
potassium 1269.1 mg 3500.0 mg 36 %
calcium 328.5 mg 1000.0 mg 33 %
magnesium 234.6 mg 310.0 mg 76 %
phosphorus 619.3 mg 700.0 mg 88 %
iron 9.1 mg 15.0 mg 60 %
zinc 6.0 mg 7.0 mg 85 %
B. Recall tanggal 26 desember 2016
Energi 473,2 Kcal + 130 = 603,2 Kcal
Protein = 16,3 g + 1g = 17,3g
Lemak 20,7 + 3,5 = 24,2 g
KH 61,0 + 24 = 75g
================================================================
=====
HASIL PERHITUNGAN DIET/
================================================================
=====
Nama Makanan Jumlah energy carbohydr.
________________________________________________________________________
______

nasi putih 30 g 39.0 kcal 8.6 g


telur ayam rebus 50 g 77.6 kcal 0.6 g
tahu 25 g 51.5 kcal 0.4 g

Meal analysis: energy 168.1 kcal (34 %), carbohydrate 9.6 g (15 %)

bubur nasi 50 g 36.4 kcal 8.0 g


tahu goreng 25 g 51.5 kcal 0.4 g
teh 3g 1.5 kcal 0.3 g
gula pasir 10 g 38.7 kcal 10.0 g
minyak kelapa sawit 5g 43.1 kcal 0.0 g

Meal analysis: energy 171.3 kcal (35 %), carbohydrate 18.7 g (29 %)

jus jambu
jambu biji 200 g 101.8 kcal 23.8 g
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g

Meal analysis: energy 152.1 kcal (31 %), carbohydrate 36.8 g (57 %)

================================================================
=====
HASIL PERHITUNGAN
================================================================
=====
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
________________________________________________________________________
______
energy 491.1 kcal 2700.0 kcal 18 %
water 0.0 g 2450.0 g 0%
protein 16,3 g(10%) 46.0 g(12 %) 28 %
fat 20,7 g(38%) 93.0 g(< 30 %) 23 %
carbohydr. 61,0 g(52%) 385.0 g(> 55 %) 17 %
dietary fiber 11.5 g 30.0 g 38 %
alcohol 0.0 g - -
PUFA 2.8 g 10.0 g 28 %
cholesterol 212.0 mg - -
Vit. A 503.0 g 1100.0 g 46 %
carotene 0.0 mg - -
Vit. E 0.0 mg - -
Vit. B1 0.2 mg 1.4 mg 13 %
Vit. B2 0.4 mg 1.6 mg 25 %
Vit. B6 0.4 mg 1.4 mg 28 %
folic acid eq. 0.0 g - -
Vit. C 368.0 mg 100.0 mg 368 %
sodium 75.7 mg 2000.0 mg 4%
potassium 732.7 mg 2000.0 mg 37 %
calcium 117.9 mg 1200.0 mg 10 %
magnesium 81.9 mg 310.0 mg 26 %
phosphorus 203.4 mg 1250.0 mg 16 %
iron 3.8 mg 12.0 mg 32 %
zinc 1.5 mg 9.5 mg 16 %

C. Asupan tanggal 27 desember 2016

================================================================
=====
HASIL PERHITUNGAN DIET/
================================================================
=====
Nama Makanan Jumlah energy carbohydr.
________________________________________________________________________
______
bubur nasi 30 g 21.9 kcal 4.8 g

Meal analysis: energy 21.9 kcal (3 %), carbohydrate 4.8 g (4 %)

pepes tahu 25 g 19.0 kcal 0.5 g


daging ayam 15 g 42.7 kcal 0.0 g
minyak kelapa sawit 3g 25.9 kcal 0.0 g
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g
santan (kelapa dan air) 8g 8.5 kcal 0.4 g
apel 50 g 29.5 kcal 7.7 g
bubur nasi 30 g 21.9 kcal 4.8 g
soto ayam 20 g 21.6 kcal 1.7 g
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g

Meal analysis: energy 269.7 kcal (38 %), carbohydrate 41.0 g (32 %)

jus jambu
jambu biji 200 g 101.8 kcal 23.8 g
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g

Meal analysis: energy 152.1 kcal (22 %), carbohydrate 36.8 g (29 %)

perkedel tahu
tahu 50 g 38.0 kcal 0.9 g
minyak kelapa sawit 5g 43.1 kcal 0.0 g
teh manis belu 200 g 25.8 kcal 6.8 g

Meal analysis: energy 106.9 kcal (15 %), carbohydrate 7.8 g (6 %)

jus jambu
jambu biji 200 g 101.8 kcal 23.8 g
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g

Meal analysis: energy 152.1 kcal (22 %), carbohydrate 36.8 g (29 %)

================================================================
=====
HASIL PERHITUNGAN
================================================================
=====
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
________________________________________________________________________
______
energy 702.7 kcal 1900.0 kcal 37 %
water 0.0 g 2700.0 g 0%
protein 15.8 g(9%) 48.0 g(12 %) 33 %
fat 18.8 g(22%) 77.0 g(< 30 %) 24 %
carbohydr. 127.1 g(69%) 351.0 g(> 55 %) 36 %
dietary fiber 24.3 g 30.0 g 81 %
alcohol 0.0 g - -
PUFA 4.3 g 10.0 g 43 %
cholesterol 26.9 mg - -
Vit. A 731.2 g 800.0 g 91 %
carotene 0.0 mg - -
Vit. E 0.0 mg - -
Vit. B1 0.3 mg 1.0 mg 30 %
Vit. B2 0.3 mg 1.2 mg 27 %
Vit. B6 0.7 mg 1.2 mg 58 %
folic acid eq. 0.0 g - -
Vit. C 739.1 mg 100.0 mg 739 %
sodium 41.2 mg 2000.0 mg 2%
potassium 1381.9 mg 3500.0 mg 39 %
calcium 173.1 mg 1000.0 mg 17 %
magnesium 133.8 mg 310.0 mg 43 %
phosphorus 236.0 mg 700.0 mg 34 %
iron 5.8 mg 15.0 mg 39 %
zinc 1.9 mg 7.0 mg 28 %

D. Asupan recall 28 desember 2016

================================================================
=====
HASIL PERHITUNGAN DIET/
================================================================
=====
Nama Makanan Jumlah energy carbohydr.
________________________________________________________________________
______

bubur nasi 30 g 21.9 kcal 4.8 g

Meal analysis: energy 21.9 kcal (3 %), carbohydrate 4.8 g (3 %)

tumis tempe
tempe kedele murni 25 g 49.8 kcal 4.3 g
minyak kelapa sawit 5g 43.1 kcal 0.0 g

Meal analysis: energy 92.9 kcal (11 %), carbohydrate 4.3 g (3 %)

teh manis
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g

Meal analysis: energy 50.3 kcal (6 %), carbohydrate 13.0 g (9 %)

apel 50 g 29.5 kcal 7.7 g

Meal analysis: energy 29.5 kcal (4 %), carbohydrate 7.7 g (5 %)

bubur nasi 50 g 36.4 kcal 8.0 g


tahu 50 g 38.0 kcal 0.9 g
minyak kelapa sawit 5g 43.1 kcal 0.0 g
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g
daging ayam 10 g 28.5 kcal 0.0 g

Meal analysis: energy 196.3 kcal (23 %), carbohydrate 21.9 g (15 %)

santan
jambu biji 200 g 101.8 kcal 23.8 g
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g

Meal analysis: energy 152.1 kcal (18 %), carbohydrate 36.8 g (25 %)

bubur nasi 30 g 21.9 kcal 4.8 g


nasi putih 50 g 65.0 kcal 14.3 g
tempe kedele murni 25 g 49.8 kcal 4.3 g
santan 8g 5.7 kcal 0.2 g

Meal analysis: energy 142.3 kcal (17 %), carbohydrate 23.6 g (16 %)

teh
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g

Meal analysis: energy 50.3 kcal (6 %), carbohydrate 13.0 g (9 %)

jus jambu
jambu biji 100 g 50.9 kcal 11.9 g
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g

Meal analysis: energy 101.2 kcal (12 %), carbohydrate 24.9 g (17 %)

================================================================
=====
HASIL PERHITUNGAN
================================================================
=====
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
________________________________________________________________________
______
energy 836.9 kcal 1900.0 kcal 44 %
water 0.0 g 2700.0 g 0%
protein 21.4 g(10%) 48.0 g(12 %) 45 %
fat 20.9 g(21%) 77.0 g(< 30 %) 27 %
carbohydr. 149.9 g(69%) 351.0 g(> 55 %) 43 %
dietary fiber 19.4 g 30.0 g 65 %
alcohol 0.0 g - -
PUFA 5.2 g 10.0 g 52 %
cholesterol 7.9 mg - -
Vit. A 743.9 g 800.0 g 93 %
carotene 0.0 mg - -
Vit. E 0.0 mg - -
Vit. B1 0.3 mg 1.0 mg 30 %
Vit. B2 0.3 mg 1.2 mg 25 %
Vit. B6 0.7 mg 1.2 mg 59 %
folic acid eq. 0.0 g - -
Vit. C 555.1 mg 100.0 mg 555 %
sodium 23.8 mg 2000.0 mg 1%
potassium 1210.8 mg 3500.0 mg 35 %
calcium 169.0 mg 1000.0 mg 17 %
magnesium 135.7 mg 310.0 mg 44 %
phosphorus 293.4 mg 700.0 mg 42 %
iron 5.3 mg 15.0 mg 35 %
zinc 2.5 mg 7.0 mg 36 %
E. Asupan 29 desember 2016

================================================================
=====
HASIL PERHITUNGAN DIET/
================================================================
=====
Nama Makanan Jumlah energy carbohydr.
________________________________________________________________________
______

pagi
nasi putih 75 g 97.5 kcal 21.5 g
ikan bandeng 40 g 33.6 kcal 0.0 g
tahu 10 g 7.6 kcal 0.2 g
pisang mas 50 g 46.0 kcal 11.7 g
apel 70 g 41.3 kcal 10.7 g
santan 5g 3.5 kcal 0.2 g
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g
gula aren 5g 18.5 kcal 4.7 g
minyak kelapa sawit 5g 43.1 kcal 0.0 g

Meal analysis: energy 341.4 kcal (30 %), carbohydrate 61.9 g (36 %)

SIANG
nasi putih 75 g 97.5 kcal 21.5 g
tempe kedele murni 25 g 49.8 kcal 4.3 g

Meal analysis: energy 147.3 kcal (13 %), carbohydrate 25.7 g (15 %)

ayam gulai
daging ayam 40 g 114.0 kcal 0.0 g
minyak kelapa sawit 5g 43.1 kcal 0.0 g
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g
nasi putih 50 g 65.0 kcal 14.3 g
telur ayam 60 g 93.1 kcal 0.7 g
santan 8g 5.7 kcal 0.2 g
tahu 25 g 19.0 kcal 0.5 g
minyak kelapa sawit 5g 43.1 kcal 0.0 g
gula kelapa 8g 27.9 kcal 6.8 g
Meal analysis: energy 461.1 kcal (40 %), carbohydrate 35.4 g (21 %)

teh manis
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g

Meal analysis: energy 50.3 kcal (4 %), carbohydrate 13.0 g (8 %)

Jus jambu
jambu biji 200 g 101.8 kcal 23.8 g
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g

Meal analysis: energy 152.1 kcal (13 %), carbohydrate 36.8 g (21 %)

================================================================
=====
HASIL PERHITUNGAN
================================================================
=====
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
________________________________________________________________________
______
energy 1152.3 kcal 2300.0 kcal 50 %
water 0.0 g 2150.0 g 0%
protein 39.2 g(13%) 34.0 g(12 %) 115 %
fat 36.5 g(27%) 78.0 g(< 30 %) 47 %
carbohydr. 172.8 g(59%) 328.0 g(> 55 %) 53 %
dietary fiber 15.5 g 28.0 g 55 %
alcohol 0.0 g - -
PUFA 5.9 g 10.0 g 59 %
cholesterol 309.2 mg - -
Vit. A 1050.2 g 900.0 g 117 %
carotene 0.0 mg - -
Vit. E 0.0 mg - -
Vit. B1 0.4 mg 1.2 mg 33 %
Vit. B2 0.7 mg 1.4 mg 49 %
Vit. B6 1.0 mg 1.0 mg 101 %
folic acid eq. 0.0 g - -
Vit. C 377.2 mg 90.0 mg 419 %
sodium 135.7 mg 2000.0 mg 7%
potassium 1372.1 mg 2000.0 mg 69 %
calcium 273.5 mg 1100.0 mg 25 %
magnesium 142.3 mg 230.0 mg 62 %
phosphorus 537.1 mg 1250.0 mg 43 %
iron 5.5 mg 12.0 mg 46 %
zinc 3.7 mg 9.0 mg 41 %
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIET GIZI SEIMBANG


A. PENGANTAR
1. Materi: Diet gizi seimbang
2. Hari/tanggal: Jumat 30 desember
3. Waktu pertemuan: 15 20 menit
4. Tempat: cendana / bed 6
5. Sasaran: pasien dan keluaga pasien

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
- Memberikan pengetahuan kepada pasien dan keluarga tentang
pilar pilar gizi seimbang

2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan edukasi, pasien dan keluarga dapat :
- Pasien dan keluarga dapat mengetahui prinsip gizi seimbang
- Mempraktekkan prinsip gizi seimbang
C. Materi
Terlampir
D. Media
1. Leaflet Gizi Seimbang
2. Daftar Bahan Makanan Penukar

E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. Kegiata Konsultasi

NO Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta Waktu

1 Pembukaan: Menjawab 3 Menit


- Memberi Salam salam dan
- Perkenalan menyimak
- Menjelaskan tujuan
- Menyebutkan pokok bahasan
2 Pelaksanaan: Menyimak dan
Menjelaslan materi penyuluhan:
memperhatikan
- Pengertian Gizi Seimbang
- Tujuan Gizi seimbang
- Syarat diet gizi seimbang
- Makanan yang dianjurkan
dan dibatasi
10 menit

3 Evaluasi: 5 menit
Memberikan kesempatan kepada Menjawab
pasien dan keluarga untuk bertanya

4 Penutup: Menyimak dan 5 menit


- Menyimpukan materi yang
menjawab
telah disampaikan
salam
- Menyampaikan ucapan
terima kasih atas perhatian
dan waktunya
- Mengucapkan salam

Anda mungkin juga menyukai