DisusunOleh :
FACHRUDDIN MAKHFUDZ ZAIN
130400048
Disusun Oleh :
Fachruddin Makhfudz Zain
1304000048
Disetujui Oleh :
Pembimbing Lahan:
( )
Tanggal:
Supervisor/LNO Blok:
( )
Tanggal:
BAB 1. PENDAHULUAN
1. ASSESMEN GIZI
A. ANAMNESIS
1. Identitas Subyek
Nama : Anak AK No RM : 293710
Umur : 12 tahun 5 bulan Ruang : Cendana
Jenis kelamin: laki-laki Tgl Masuk : 26-12-2016
Pendidikan : SD Tgl Kasus : 27-12-2016
Suku : jawa Alamat : Tempel
Agama :Islam Klasifikasi alamat: perdesaan
Kebiasaan merokok: tidak
Diagnosis medis : DHF, Trombositopenia
Keterbatasan fisik:
Gangguan penglihatan (tidak), gangguan
pendengaran ( tidak),
Kemampuan mobilitas:
di sekitar tempat tidur atau kursi
Siang
Tahu goreng potong
E: 622,1Kcal
P: 17,3 g
L: 24,2 g
KH: 75 g
B. ANTROPOMETRI
TB Berat Badan
135cm 30 kg
Berat badan ideal : (2 x U) + 8 = 32,82 kg
IMT: 16,46 bb/m2
Nilai Z Score (IMT/U) = 16,46 17,8
16,0 17,8
C. PEMERIKSAAN BIOKIMIA
Tanggal
Pemeriksaan Satuan/Nilai
Pemeri Nilai Keterangan
Biokimia Normal
ksaan
37% 40-48% Rendah
27-12-2016 Hematokrit
76.000 150.000 Rendah
Trombosit
Kesimpulan:
Pada pemeriksaan biokimia tanggal 27 desember 2017 dikatakan bahwa nilai trombosit dan
Hematrokit dibawah nilai normal. Menurut (Darwis D., 2003) kategori penderita DBD adalah
jika penurunan jumlah trombosit (<100.000/l). Trombositopenia merupakan salah satu kriteria
sederhana yang diajukan oleh WHO sebagai diagnosis klinis penyakit DHF (IDAI, 2009).
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesan Umum : CM
2. Vital Sign :
2. DIAGNOSIS GIZI
(NI-1.4) Intake energi tidak mencukupi berkaitan dengan penurunan nafsu makan dibuktikan
oleh asupan energy (40,20 %) Protein (28,83 %) Lemak (56,39 %) Karbohidrat (32,60 %) dari
total kebutuhan.
3. INTERVENSI GIZI
A. PLANNING
1. Tujuan diet :
a. Mengkonsumsi makanan cukup energi untuk memenuhi kebutuhan.
b. Mempertahankan status gizi atau berat badan normal
c. Memberikan asupan cairan adekuat
2. Prinsip diet:
a. Energi sesuai dengan kebutuhan
b. Protein 2 /kgBB
c. Lemak 25% dari total kebutuhan energi
d. Karbohidrat 55-65% dari total kebutuhan energi
e. Cukup vitamin dan mineral ( sayur dan buah)
f. Cairan cukup (70-85 ml/kgBB)
d. Karbohidrat
KH = TEE (P + L)
= 1545 (240 + 386,25)
= 1545 626,25
= 918,75 Kcal
= 230 g.
B. IMPLEMENTASI
1. Kajian Terapi Diet Rumah Sakit
Jenis Diet/Bentuk Makanan/Cara Pemberian :
Energi (kcal) Protein (g) Lemak (g) KH (g)
2. Rekomendasi Diet
STANDAR DIET RS REKOMENDASI DIET
Makan Beras 50 g Beras 50 g
pagi Lauk hewani 40 g Lauk hewani 40 g
Lauk nabati 25 g Lauk nabati 25 g
Sayur 75 g Sayur 75 g
Minyak kelapa sawit 5 g Minyak kelapa sawit 5 g
Santan 5 g Santan 5 g
Gula kelapa 8 g Gula kelapa 8 g
Teh 3 g Teh 3 g
Gula pasir 13 g Gula pasir 13 g
Air minum 200 ml Air minum 200 ml
Selingan Buah 100 g Buah 100 g
Makan Beras 50 g Beras 75 g
siang Lauk hewani 40 g Lauk hewani 40 g
Lauk nabati 25 g Lauk nabati 25 g
Sayur 75 g Sayur 75 g
Minyak kelapa sawit 5 g Minyak kelapa sawit 5 g
Santan 5 g Santan 5 g
Gula kelapa 8 g Gula kelapa 8 g
Teh 3 g Teh 3 g
Gula pasir 13 g Gula pasir 13 g
Air minum 200 ml Air minum 200 ml
Selingan Snack 1 bh Snack 1 bh
Makan Beras 50 g Beras 50 g
malam Lauk hewani 40 g Lauk hewani 40 g
Lauk nabati 25 g Lauk nabati 25 g
Sayur 75 g Sayur 75 g
Minyak kelapa sawit 5 g Minyak kelapa sawit 5 g
Santan 5 g Santan 5 g
Gula kelapa 8 g Gula kelapa 8 g
Teh 3 g Teh 3 g
Gula pasir 13 g Gula pasir 13 g
Air minum 200 ml Air minum 200 ml
Nilai Gizi Energi : 1465,6 kcal (94,8 %) Energi : 1465,6 kcal (94,8 %)
dibanding Protein : 53,5 g ( 88 %) Protein : 53,5 g (53,5 %)
kebutuhan Lemak : 43,4 g (98,3 %) Lemak : 43,4 g (98,3 %)
Karbohidrat : 230,9 g (95,73 %) Karbohidrat : 230,9 g (95,73 %)
Penyakit DBD tidak ditularkan langsung dari orang ke orang. Penderita menjadi
infektif bagi nyamuk pada saat viremia, yaitu beberapa saat menjelang timbulnya
demam tinggi hingga saat masa demam berakhir, bisa berlangsung 3-5 hari.
1) Faktor penjamu (target, penyakit inag), dlam hal ini adalh mnusia yang rentan tertular
penyakit DBD.
2) Faktor penyebab penyakit (agen), diantaranya adalah virus DEN tip 1-4 sebagai agen
penyebab penyakit. Sedangkan nyamuk Ades Aegypti dan Aedes Albopictus berperan
sebagai vektor penyebar penyakit DBD
B. Kriteria Diagnosis
Diagnosis DHF ditegakkan berdasarkan kriteria diagnosis menurut WHO tahun
1997 dalam (IDAI, 2009) terdiri dari kriteria klinis dan laboratoris.
1) Kriteria klinis
a. Demam tinggi mendadak tanpa sebab jelas, berlangsung terus menerus 2-7
hari.
b. Terdapat manifestasi perdarahan, termasuk uji torniket positif, petekia,
ekimosis, epistaksi, perdarahan gusi, hematemesis, dan atau melena.
c. Pembesaran hati.
d. Terdapat tanda-tanda kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat, dan lemah,
penurunan tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab dan
pasien tampak gelisah.
2) Kriteria laboratoris
a. Trombositopenia 100 x 109/L
b. Hemakonsentrasi, dapat dilihat dari kenaikan hematkrit 20% atau lebih
menurut standar umur dan jenis kelamin.
Dua kriteria klinis pertama ditambah trombositopenia dapat memperkuat
diagnosis terutama pada pasien anemia dan atau terjadi perdarahan. Pada kasus
syok, peningkatan hematokrit dan adanya trombositopenia mendukung adanya
diagnosis DHF/DBD.
C. Klasifikasi
Derajat DHF/DBD ditetapkan berdasarkan klasifikasi WHO 1997 sebagai
berikut :
1) Derajat I: Demam yang disertai gejala konstitusional yang tidak khas, satu-
satunya manifestasi perdarahan adalah uji toniquet positif.
2) Derajat II: Derajat I, disertai perdarahan spontan pada kulit atau perdarahan lain.
3) Derajat III: Terdapat tanda-tanda kegagalan sirkulasi yaitu denyut nadi yang
cepat dan lemah, tekanan nadi menurun atau hipotensi, disertai kulit
yang dingin, lembab dan pada penderita gelisah.
4) Derajat IV : Renjatan (syok) berat dengan nadi yang tidak dapat diraba, dan
tekanan yang tidak dapat diukur.
Fase demam berdarah atau Dengue Hemmorhagic Fever berdasarkan Widagdo
(2011) sebagai berikut :
1) Fase demam tinggi
2) Fase kritis
3) Fase penyembuhan
D. Patofisiologi
Virus dengue masuk ke dalam tubuh kemudian akan bereaksi dengan antibody
dan terbentuklah kompleks virus anti body, didalam sirkulasi akan mengaktivasi
system komplemen, akibat aktivitas C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a, dua
peptide ini untuk melepaskan histamine dan merupakan mediator kuat sebagai
faktor meningginya pemeabilitas dinding pembulh darah. Peningkatan pemeabilitas
dinding kapiler mengakibatkan berkurangnya volume plasma, sehingga terjadi
hipotensi, hemokonsentrasi, dan hipoproteinemia serta efusi dan ranjatan (syok)
(Suriadi,2010).
E. Trombositopenia
1) Trombosit
Tombosit, sel yang terlibat dalam proses hoemeostasis, dihasilkan dari
megakariosit. Jumlah trombosit darah normal dalam populasi umum adalah
150.000-450.000/L, tetapi 5% populasi normal memiliki hitung trombosit di luar
rentang nilai normal. (Sianipar, 2014).
2) Trombositopenia
Trombositopenia merupakan salah satu kriteria sederhana yang diajukan oleh
WHO sebagai diagnosis klinis penyakit DHF. Jumlah trombosit biasanya masih
normal selama 3 hari pertama. Trombositopenia mulai tampak beberapa hari setelah
panas dan mencapai titik terendah pada fase syok. (Rena, dkk. 2009).
2. Terapi
A. Terapi Cairan
Patogenesis utama yang menyebabkan kematian pada hampir seluruh pasien DBD
adalah syok karena kebocoran plasma. Penanganan yang tepat dan sedini mungkin terhadap
pasien presyok dan syok merupakan faktor penting yang menentukan hasil pengobatan.
Pada dasarnya terapi DBD adalah bersifat suportif dan simtomatis. Penatalaksanaan
ditujukan untuk mengganti kehilangan cairan akibat kebocoran plasma dan memberikan
terapi substitusi komponen darah bilamana diperlukan. Dalam pemberian terapi
cairan, hal terpenting yang perlu dilakukan adalah pemantauan baik secara klinis maupun
laboratories (Aniroh,dkk., 2016).
Pemberian terapi cairan pada penderita DHF derajat I sangat efektif karena mampuh
memenuhi kebocoran plasma sehigga tidak terjadi penurunan trombosit yang disebabkan
oleh proses peyakit DHF. Oleh karena itu pemberian terapi cairan secara dini pada penyakit
DHF sangat efektif agar penderida DHF tidak. Terjadi kega-watan atau derajat yang lebih
tinggi sehingga kematian pada penderita DHF bisa teratasi (Utomo, 2014).
Proses kebocoran plasma dan terjadinya trombositopenia pada umumnya terjadi antara
hari ke 4 hingga 6 sejak demam berlangsung. Pada hari ke-7 proses kebocoran plasma akan
berkurang dan cairan akan kembali dari ruang interstitial ke intravaskular. Terapi cairan
pada kondisi tersebut secara bertahap dikurangi. Selain pemantauan untuk menilai apakah
pemberian cairan sudah cukup atau kurang, pemantauan terhadap kemungkinan terjadinya
kelebihan cairan serta terjadinya efusi pleura ataupun asites yang masif perlu selalu
diwaspadai.
Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam terapi cairan khususnya pada
penatalaksanaan demam berdarah dengue: pertama adalah jenis cairan dan kedua adalah
jumlah serta kecepatan cairan yang akan diberikan. Karena tujuan terapi cairan adalah
untuk mengganti kehilangan cairan di ruang intravaskular, pada dasarnya baik kristaloid
maupun koloid dapat diberikan. WHO menganjurkan terapi kristaloid sebagai cairan
standar pada terapi DBD karena dibandingkan dengan koloid, kristaloid mudah disediakan,
tidak mahal, tidak menimbulkan reaksi alergi. (Darwis D., 2003).
Gizi Seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat
badan normal untuk mencegah masalah gizi.
Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang pada dasarnya
merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar
dan zat gizi yang masuk dengan memonitor berat badan secara teratur. Adapun pilar-pilar gizi
seimbang adalah sebagai berikut:
makan sehingga jumlah dan jenis zat gizi yang masuk ke tubuh berkurang.
Sebaliknya pada keadaan infeksi, tubuh membutuhkan zat gizi yang lebih
gizi. Oleh karenanya, aktivitas fisik berperan dalam menyeimbangkan zat gizi
di dalam tubuh adalah tercapainya Berat Badan yang normal, yaitu Berat
Badan yang sesuai untuk Tinggi Badannya. Indikator tersebut dikenal dengan
Indeks Masa Tubuh (IMT). Oleh karena itu, pemantauan BB normal merupakan
hal yang harus menjadi bagian dari Pola Hidup dengan Gizi Seimbang,
A. Monitoring, EvaluasidanTindakLanjut
27/12 DHF HCT 37% N : 100x/M - Energi :702,7 A : data antropometri tidak
/2016 AT S: 36,3 OC Kcal ( 53,14%) diukur
76.000/uL R : 24x/M - P :15,8g (36%) B : berdasarkan data biokimia,
- L :18,8g nilai trombosit naik,
(48,57%) C : kesan umum: CM
- KH:127,1g D : asupan energi, protein, lemak,
(63,35%) dan KH tergolong defisit
Diagnosis Gizi : NI. 2.1
Intervensi : BB 1300
- -
28/12/ DHF - - HCT :39 % -N : 96x/menit - Energi :836,9 Kcal A : Data antropometri diukur
2016 - Trombosit : -R : 26x/menit (63,34%) hari pertama masuk RS
63.000/uL -t : 37 0C - Protein : 21,4g (48,74%) B : Berdasarkandata
- Lemak : 20,9g (54%) biokimia, pasien
- KH : 150g (74,77%) mengalami penurunan
angka trombosit
(trombositopenia) dan
HCT menigkat.
C : Kesan umum:Sedang,
CM,
D: Asupan energi, protein,
lemak dan KH masih
defisit
Diagnosis Gizi (NI-2.1)
Intervensi Gizi : BB 1300
29/12/ DHF BB :30,2 - HCT : 42 % -N : 90x/menit - Energi : 1152,3 kcal A : Data antropometri diukur
2016 kg - Tombosit : -R : 24x/menit ( 78%) pada tanggal 29
106.000/uL -t : 36,70C - Protein : 39,2 g (74,2%) desember 2016,
IMT/U: - Lemak :36,5 (86,50%) diketahui bahwa BB
16,57 - KH : 172,8 g (78,47%) pasien sebesar 30,2 Kg
kg/m2 B : Berdasarkan data
biokimia nilai HCT dan
z-score: Trombosit mengalami
-0,68 peningkatan.
(normal) C : Kesan umum: CM,
D:Asupan energi protein,
lemak dan karbohidrat
meningkat namun masih
tergolong defisit
Diagnosis Gizi : (NI-2.1)
Intervensi Gizi : NS 1500
B. Pembahasan
Dihadapkan pada pasien berusia 12 tahun 5 bulan dengan jenis kelamin laki-laki,
dengan diagnosis medis Dengue Hemmoragic Fever (DHF), Trombositopenia. Pasien
mengeluh demam sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit.
1. Antropometri
Berat badan pasien diukur pada saat hari pertama pasien datang ke RS Pengukuran
menggunakan berat badan dapat dipergunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik
maupun status gizi, kecuali jika terdapat kelainan klinis seperti dehidrasi, asites, odema,
dan adanya tumor. Disamping itu juga, berat badan dapat dipergunakan sebagai
perhitungan dosis makanan dan obat (Gibson, 2005).
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel
tertentu atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan indikator baik buruknya
penyediaan makanan sehari-hari (Irianto, 2007).
Berdasarkan data antropometri pada tanggal 26 desember 2016 diketahui berat
badan pasien yaitu 30 kg dengan nilai Z-score -0,77 SD , setelah mengamati pasien
pada tanggal 27-29 desember 2016 dan dilakukan pengukuran berat badan pada tanggal
29 desember 2016 didapatkan berat badan pasien 30,2 kg dengan niai Z-score -0,57 SD
yang artinya bahwa berat badan pasien mengalami kenaikan sebesar 0,2 kg yang
semula berat badan 30 kg menjadi 30,2 kg dengan status gizi normal.
Berdasarkan tabel diatas, nilai trombosit pada tanggal 27 yaitu 70.000/uL dan
mengalami penrunan pada tanggal 28 menjadi 63.000/uL, lalu pada pemeriksaan
tanggal 29 desember 2016 nilai trombosit mengalami kenaikan menjadi 106.000 u/L.
Nilai HCT pada tanggal 27 dan 28 desember 2016 masih dibawah nilai normal, hal ini
dikarenakan terapi cairan yang diberikan. Namun pada Pemeriksaan biokimia pada
tanggal 29 desember 2016 nilai Hematrokit sebesar 42%.
3. Fisik Klinis
Tanda fisik klinis yang diamati pada tanggal 27-29 desember 2016 adalah vital sign
(nadi, respirasi dan suhu). Secara umum tanda fisik klinis pasien untuk nadi normal,
respirasi tinggi, dan suhu normal.
4. Dietary
Tujuan diet pada kasus ini adalah untuk memenuhi kebutuhan energi, zat gizi dan
cairan pasien, yaitu dengan memperhatikan pemenuhan kebutuhan energi, protein,
lemak, karbohidrat dan cairan pasien.Terapi diet yang diberikan kepada pasien adalah
diet gizi seimbang, yaitu kebutuhan energi, protein, lemak, karbohidrat dan cairan
disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa standar diet RS sesuai dengan
kebutuhan energi dan zat gizi pasien. Pada hari pertama pengamatan, diet yang
diberikan oleh RS adalah lunak (bubur nasi), namun pasien meminta agar bubur diganti
dengan nasi karena pasien tidak terbiasa mengkonsumsi bubur. Pemesanan diet pada
hari berikutnya adalah nasi biasa.
Menurut Klasifikasi tingkat kecukupan Energi sebagai berikut (WNPG, 2004):
Kurang : <80% AKG
Baik : 80 110 % AKG
Lebih : > 110% AKG
Pengamatan asupan makan pasien dilakukan selama studi kasus, dari tanggal 27
29 Desember 2016, yaitu:
Energi Protein Lemak KH
(Kcal) (gram) (gram) (gram)
27 desember 2016
Asupan 702,7 15,8 g 18,8 g 127,1 g
%Asupan 53,14% 36,00% 48,57% 63,35%
28 desember 2016
Asupan 836,9 21,4g 20,9g 150g
%Asupan 63,34% 48,74% 54% 74,77%
29 desember 2016
Asupan 1152,3 39,2 g 36,5 g 172,8 g
%Asupan 78% 74,20% 86,50% 78,47%
Asupan energy, protein, lemak dan karbohidrat pasien pada tanggal 27 28
desember 2016 dikategorikan defisit atau tidak mencukupi kebutuhanya, dan pada
tanggal 29 desember asupan asupan lemak dikategorikan cukup sedangkan eenergi,
protein dan karbohidratn termasuk kategori defisit atau asupan tidak mencukupi.
Namun asupan pasien selama pengamatan mengaalami peningkatan.
Asupan cairan pasien tidak dihitung dikarenakan pengamat tidak meanyakan
jumlah maupun frekuesi cairan yang dikonsumsi setiap harinya.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
a. Berat badan pasien selama pengamatan mengalami kenaikan sebesar 0,2 kg
sebelumnya 30 kg menjadi 30,2 kg, dan status gizi pasien dikategorikan normal
dengan nilai Z-score berdasarkan IMT/U adalah - 0,744 SD dan setelah pengamatan
nilai Z-score -0,68 SD.
b. Berdasarkan monitoring biokimia nilai trombosit pada tanggal 27 (76.000/uL), 28
(63.000/uL) dan 29 desember 2016 (106.000/uL). Sedangkan nilai Hematrokit pada
tanggal 27 (37%), 28 (39%) 29 desember 2016 (42%).
c. Berdasarkan monitoring fisik klinis yaitu suhu normal, nadi normal dan respirasi
tinggi.
e. Asupan cairan tidak diketahui, hal ini diarenakan asupan cairan tidak ditanyakan.
2. SARAN
Diperlukan dukungan keluarga untuk membantu meningkatkan asupan makan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
- Aniroh, dkk. 2016. STUDI KASUS TATALAKSANA TERAPI CAIRAN PADA PASIEN
ANAK DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUANG FLAMBOYAN RST Dr.
SOEDJONO MAGELANG TAHUN 2016. STIKES Ngudi Waluyo.
- Darwis D. Kegawatan Demam Berdarah Dengue pada Anak. Sari Pediatri,Vol. 4 No. 4
Tahun 2003: 156-162.
- Sulistyoningsih, Hariyani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak, Yogyakarta :
Graha Ilmu.
LAMPIRAN
A. Hasil FFQ
================================================================
=====
HASIL PERHITUNGAN DIET/
================================================================
=====
Nama Makanan Jumlah energy carbohydr.
________________________________________________________________________
______
Meal analysis: energy 1197.2 kcal (74 %), carbohydrate 184.0 g (79 %)
sayur
tumis kangkung belu 28 g 25.8 kcal 0.6 g
bayam segar 32 g 11.9 kcal 2.3 g
buncis mentah 14 g 4.9 kcal 1.1 g
Wortel 14 g 28.1 kcal 6.1 g
kool merah / putih mentah 17 g 3.7 kcal 0.8 g
daun singkong mentah 21 g 7.8 kcal 1.5 g
kacang panjang mentah 28 g 9.8 kcal 2.2 g
sawi hijau 21 g 3.2 kcal 0.4 g
terong belanda / ungu 21 g 5.9 kcal 1.4 g
buah
tepung beras 1g 3.6 kcal 0.8 g
ubi jalar kuning 20 g 20.4 kcal 4.9 g
================================================================
=====
HASIL PERHITUNGAN
================================================================
=====
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
________________________________________________________________________
______
energy 1619.2 kcal 1900.0 kcal 85 %
water 0.0 g 2700.0 g 0%
protein 46.2 g(11%) 48.0 g(12 %) 96 %
fat 57.1 g(31%) 77.0 g(< 30 %) 74 %
carbohydr. 232.9 g(58%) 351.0 g(> 55 %) 66 %
dietary fiber 7.9 g 30.0 g 26 %
alcohol 0.0 g - -
PUFA 5.9 g 10.0 g 59 %
cholesterol 280.4 mg - -
Vit. A 1357.8 g 800.0 g 170 %
carotene 0.0 mg - -
Vit. E 0.0 mg - -
Vit. B1 0.4 mg 1.0 mg 45 %
Vit. B2 0.8 mg 1.2 mg 63 %
Vit. B6 1.1 mg 1.2 mg 91 %
folic acid eq. 0.0 g - -
Vit. C 50.8 mg 100.0 mg 51 %
sodium 112.8 mg 2000.0 mg 6%
potassium 1269.1 mg 3500.0 mg 36 %
calcium 328.5 mg 1000.0 mg 33 %
magnesium 234.6 mg 310.0 mg 76 %
phosphorus 619.3 mg 700.0 mg 88 %
iron 9.1 mg 15.0 mg 60 %
zinc 6.0 mg 7.0 mg 85 %
B. Recall tanggal 26 desember 2016
Energi 473,2 Kcal + 130 = 603,2 Kcal
Protein = 16,3 g + 1g = 17,3g
Lemak 20,7 + 3,5 = 24,2 g
KH 61,0 + 24 = 75g
================================================================
=====
HASIL PERHITUNGAN DIET/
================================================================
=====
Nama Makanan Jumlah energy carbohydr.
________________________________________________________________________
______
Meal analysis: energy 168.1 kcal (34 %), carbohydrate 9.6 g (15 %)
Meal analysis: energy 171.3 kcal (35 %), carbohydrate 18.7 g (29 %)
jus jambu
jambu biji 200 g 101.8 kcal 23.8 g
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g
Meal analysis: energy 152.1 kcal (31 %), carbohydrate 36.8 g (57 %)
================================================================
=====
HASIL PERHITUNGAN
================================================================
=====
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
________________________________________________________________________
______
energy 491.1 kcal 2700.0 kcal 18 %
water 0.0 g 2450.0 g 0%
protein 16,3 g(10%) 46.0 g(12 %) 28 %
fat 20,7 g(38%) 93.0 g(< 30 %) 23 %
carbohydr. 61,0 g(52%) 385.0 g(> 55 %) 17 %
dietary fiber 11.5 g 30.0 g 38 %
alcohol 0.0 g - -
PUFA 2.8 g 10.0 g 28 %
cholesterol 212.0 mg - -
Vit. A 503.0 g 1100.0 g 46 %
carotene 0.0 mg - -
Vit. E 0.0 mg - -
Vit. B1 0.2 mg 1.4 mg 13 %
Vit. B2 0.4 mg 1.6 mg 25 %
Vit. B6 0.4 mg 1.4 mg 28 %
folic acid eq. 0.0 g - -
Vit. C 368.0 mg 100.0 mg 368 %
sodium 75.7 mg 2000.0 mg 4%
potassium 732.7 mg 2000.0 mg 37 %
calcium 117.9 mg 1200.0 mg 10 %
magnesium 81.9 mg 310.0 mg 26 %
phosphorus 203.4 mg 1250.0 mg 16 %
iron 3.8 mg 12.0 mg 32 %
zinc 1.5 mg 9.5 mg 16 %
================================================================
=====
HASIL PERHITUNGAN DIET/
================================================================
=====
Nama Makanan Jumlah energy carbohydr.
________________________________________________________________________
______
bubur nasi 30 g 21.9 kcal 4.8 g
Meal analysis: energy 269.7 kcal (38 %), carbohydrate 41.0 g (32 %)
jus jambu
jambu biji 200 g 101.8 kcal 23.8 g
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g
Meal analysis: energy 152.1 kcal (22 %), carbohydrate 36.8 g (29 %)
perkedel tahu
tahu 50 g 38.0 kcal 0.9 g
minyak kelapa sawit 5g 43.1 kcal 0.0 g
teh manis belu 200 g 25.8 kcal 6.8 g
jus jambu
jambu biji 200 g 101.8 kcal 23.8 g
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g
Meal analysis: energy 152.1 kcal (22 %), carbohydrate 36.8 g (29 %)
================================================================
=====
HASIL PERHITUNGAN
================================================================
=====
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
________________________________________________________________________
______
energy 702.7 kcal 1900.0 kcal 37 %
water 0.0 g 2700.0 g 0%
protein 15.8 g(9%) 48.0 g(12 %) 33 %
fat 18.8 g(22%) 77.0 g(< 30 %) 24 %
carbohydr. 127.1 g(69%) 351.0 g(> 55 %) 36 %
dietary fiber 24.3 g 30.0 g 81 %
alcohol 0.0 g - -
PUFA 4.3 g 10.0 g 43 %
cholesterol 26.9 mg - -
Vit. A 731.2 g 800.0 g 91 %
carotene 0.0 mg - -
Vit. E 0.0 mg - -
Vit. B1 0.3 mg 1.0 mg 30 %
Vit. B2 0.3 mg 1.2 mg 27 %
Vit. B6 0.7 mg 1.2 mg 58 %
folic acid eq. 0.0 g - -
Vit. C 739.1 mg 100.0 mg 739 %
sodium 41.2 mg 2000.0 mg 2%
potassium 1381.9 mg 3500.0 mg 39 %
calcium 173.1 mg 1000.0 mg 17 %
magnesium 133.8 mg 310.0 mg 43 %
phosphorus 236.0 mg 700.0 mg 34 %
iron 5.8 mg 15.0 mg 39 %
zinc 1.9 mg 7.0 mg 28 %
================================================================
=====
HASIL PERHITUNGAN DIET/
================================================================
=====
Nama Makanan Jumlah energy carbohydr.
________________________________________________________________________
______
tumis tempe
tempe kedele murni 25 g 49.8 kcal 4.3 g
minyak kelapa sawit 5g 43.1 kcal 0.0 g
teh manis
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g
Meal analysis: energy 196.3 kcal (23 %), carbohydrate 21.9 g (15 %)
santan
jambu biji 200 g 101.8 kcal 23.8 g
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g
Meal analysis: energy 152.1 kcal (18 %), carbohydrate 36.8 g (25 %)
Meal analysis: energy 142.3 kcal (17 %), carbohydrate 23.6 g (16 %)
teh
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g
jus jambu
jambu biji 100 g 50.9 kcal 11.9 g
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g
Meal analysis: energy 101.2 kcal (12 %), carbohydrate 24.9 g (17 %)
================================================================
=====
HASIL PERHITUNGAN
================================================================
=====
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
________________________________________________________________________
______
energy 836.9 kcal 1900.0 kcal 44 %
water 0.0 g 2700.0 g 0%
protein 21.4 g(10%) 48.0 g(12 %) 45 %
fat 20.9 g(21%) 77.0 g(< 30 %) 27 %
carbohydr. 149.9 g(69%) 351.0 g(> 55 %) 43 %
dietary fiber 19.4 g 30.0 g 65 %
alcohol 0.0 g - -
PUFA 5.2 g 10.0 g 52 %
cholesterol 7.9 mg - -
Vit. A 743.9 g 800.0 g 93 %
carotene 0.0 mg - -
Vit. E 0.0 mg - -
Vit. B1 0.3 mg 1.0 mg 30 %
Vit. B2 0.3 mg 1.2 mg 25 %
Vit. B6 0.7 mg 1.2 mg 59 %
folic acid eq. 0.0 g - -
Vit. C 555.1 mg 100.0 mg 555 %
sodium 23.8 mg 2000.0 mg 1%
potassium 1210.8 mg 3500.0 mg 35 %
calcium 169.0 mg 1000.0 mg 17 %
magnesium 135.7 mg 310.0 mg 44 %
phosphorus 293.4 mg 700.0 mg 42 %
iron 5.3 mg 15.0 mg 35 %
zinc 2.5 mg 7.0 mg 36 %
E. Asupan 29 desember 2016
================================================================
=====
HASIL PERHITUNGAN DIET/
================================================================
=====
Nama Makanan Jumlah energy carbohydr.
________________________________________________________________________
______
pagi
nasi putih 75 g 97.5 kcal 21.5 g
ikan bandeng 40 g 33.6 kcal 0.0 g
tahu 10 g 7.6 kcal 0.2 g
pisang mas 50 g 46.0 kcal 11.7 g
apel 70 g 41.3 kcal 10.7 g
santan 5g 3.5 kcal 0.2 g
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g
gula aren 5g 18.5 kcal 4.7 g
minyak kelapa sawit 5g 43.1 kcal 0.0 g
Meal analysis: energy 341.4 kcal (30 %), carbohydrate 61.9 g (36 %)
SIANG
nasi putih 75 g 97.5 kcal 21.5 g
tempe kedele murni 25 g 49.8 kcal 4.3 g
Meal analysis: energy 147.3 kcal (13 %), carbohydrate 25.7 g (15 %)
ayam gulai
daging ayam 40 g 114.0 kcal 0.0 g
minyak kelapa sawit 5g 43.1 kcal 0.0 g
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g
nasi putih 50 g 65.0 kcal 14.3 g
telur ayam 60 g 93.1 kcal 0.7 g
santan 8g 5.7 kcal 0.2 g
tahu 25 g 19.0 kcal 0.5 g
minyak kelapa sawit 5g 43.1 kcal 0.0 g
gula kelapa 8g 27.9 kcal 6.8 g
Meal analysis: energy 461.1 kcal (40 %), carbohydrate 35.4 g (21 %)
teh manis
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g
Jus jambu
jambu biji 200 g 101.8 kcal 23.8 g
gula pasir 13 g 50.3 kcal 13.0 g
Meal analysis: energy 152.1 kcal (13 %), carbohydrate 36.8 g (21 %)
================================================================
=====
HASIL PERHITUNGAN
================================================================
=====
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
________________________________________________________________________
______
energy 1152.3 kcal 2300.0 kcal 50 %
water 0.0 g 2150.0 g 0%
protein 39.2 g(13%) 34.0 g(12 %) 115 %
fat 36.5 g(27%) 78.0 g(< 30 %) 47 %
carbohydr. 172.8 g(59%) 328.0 g(> 55 %) 53 %
dietary fiber 15.5 g 28.0 g 55 %
alcohol 0.0 g - -
PUFA 5.9 g 10.0 g 59 %
cholesterol 309.2 mg - -
Vit. A 1050.2 g 900.0 g 117 %
carotene 0.0 mg - -
Vit. E 0.0 mg - -
Vit. B1 0.4 mg 1.2 mg 33 %
Vit. B2 0.7 mg 1.4 mg 49 %
Vit. B6 1.0 mg 1.0 mg 101 %
folic acid eq. 0.0 g - -
Vit. C 377.2 mg 90.0 mg 419 %
sodium 135.7 mg 2000.0 mg 7%
potassium 1372.1 mg 2000.0 mg 69 %
calcium 273.5 mg 1100.0 mg 25 %
magnesium 142.3 mg 230.0 mg 62 %
phosphorus 537.1 mg 1250.0 mg 43 %
iron 5.5 mg 12.0 mg 46 %
zinc 3.7 mg 9.0 mg 41 %
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
- Memberikan pengetahuan kepada pasien dan keluarga tentang
pilar pilar gizi seimbang
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan edukasi, pasien dan keluarga dapat :
- Pasien dan keluarga dapat mengetahui prinsip gizi seimbang
- Mempraktekkan prinsip gizi seimbang
C. Materi
Terlampir
D. Media
1. Leaflet Gizi Seimbang
2. Daftar Bahan Makanan Penukar
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Kegiata Konsultasi
3 Evaluasi: 5 menit
Memberikan kesempatan kepada Menjawab
pasien dan keluarga untuk bertanya