Anda di halaman 1dari 17

DIET ENERGI RENDAH

(RENDAH KALORI)

OLEH : TATI SUGIARTI, SKM, MPH


Open this document in Google Slides (if you are at slidescarnival.com use the button

Diet Energi You


Rendah adalah diet yang kandungan
below this presentation)
have to be signed in to your Google account

energinya :
EDIT IN GOOGLE SLIDES
Go to the File menu and select Make a

 di bawah kebutuhan normal,


copy.
You will get a copy of this document
on your Google Drive and will be able

 cukup vitamin dan mineral,


to edit, add or delete slides.

 serta banyak mengandung serat yang bermanfaat


dalam proses penurunan berat badan.
DIET ENERGI RENDAH (RENDAH KALORI)

Program penurunan Berat Badan :


1. Pengaturan makan
2. Aktivitas fisik
3. Terapi perubahan
tingkah laku
Diet ini membatasi makanan padat energi,
seperti kue-kue yang banyak mengandung
karbohidrat sederhana dan lemak, serta
goreng-gorengan
Tujuan Diet Energi Rendah
1
Mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur,
gender, dan kebutuhan fisik.

Mencapai IMT (indeks massa tubuh) normal, yaitu dalam rentang 18,5
– 25 kg/m²

Mengurangi asupan energi, sehingga tercapai penurunan berat badan


sebanyak ½-1 kg/minggu.
Syarat Diet Energi Rendah


1. Energi rendah, ditujukan untuk menurunkan berat
badan. Untuk menurunkan berat badan sebanyak ½-1
kg/minggu, asupan energi dikurangi sebanyak 500-1000
kkal/hari dari kebutuhan normal.
2. Protein tinggi
3. Lemak Sedang
4. Karbohidrat sedang
5. Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan
serat 20 – 35 gr/hr

6. Dianjurkan untuk 3 kali makan utama dan 2-3 kali makan selingan.

7. Cairan cukup, yaitu 8-10 gelas/hari


Bahan Makanan Dianjurkan:
(1) Sumber Karbohidrat = Dianjurkan karbohidrat kompleks seperti:
nasi, jagung, ubi, singkong, talas, kentang, sereal.
(2) Sumber Protein Hewani = daging tidak berlemak, ayam tanpa kulit,
ikan, telur, daging asap, susu dan keju rendah lemak.
(3) Sumber Protein Nabati = tempe, tahu, susu kedelai, kacang-
kacangan yang diolah tanpa digoreng atau dengan santan kental.
4) Sayur-sayuran = sayuran yang banyak mengandung serat dan diolah
tanpa santan kental berupa sayuran rebus, tumis, dengan santan encer
atau lalapan.
(5) Buah-buahan = semua macam buah-buahan terutama yang banyak
mengandung serat.
(6) Sumber Lemak = minyak tak jenuh tunggal atau ganda, seperti
minyak kelapa sawit, minyak kedelai, dan minyak jagung yang tidak
digunakan untuk menggoreng.
Bahan Makanan tidak Dianjurkan:
(1) Sumber Karbohidrat = karbohidrat sederhana perti: gula pasir, gula
merah, sirup, kue yang manis, dan gurih.
(2) Sumber Protein Hewani = daging berlemak, daging kambing, daging
yang diolah dengan santan kental, digoreng, jeroan, susu full cream, susu
kental manis.
(3) Sumber Protein Nabati = kacang-kacangan yang di olah dengan cara
menggoreng atau dengan santan kental.
(4) Sayur-sayuran = Sayuran yang sedikit mengandung serat dan yang
dimasak dengan santan kental.
(5) Buah-buahan = durian, avokad, manisan buah-buahan, buah yang
diolah dengan gula dan susu full cream atau susu kental manis.
(6) Sumber Lemak = minyak kelapa, kelapa, dan santan.
Contoh Menu Sehari Diet Energi Rendah II

PAGI :
SIANG : MALAM :
Roti Bakar
Nasi
Telur Kentang Panggang
Pepes Ikan Mas
Orak-arik/scramble
Tumis Tempe
Semur Ayam
d egg Perkedel Tahu
Sayur Asam
Jus wortel dan Panggang
Lalapan + Sambal
Pepaya Setup brokoli,
Jambu Biji
wortel, dan buncis
Selingan pkl. 10.00 Mangga
Selingan pkl. 16.00
Apel
Buah
Susu Skim
AKTIVITAS FISIK

Diet dikombinasikan dengan aktivitas fisik akan


menghasilkan penurunan berat badan yang lebih
cepat, mengurangi lemak abdominal dan
mempertahankan penurunan berat badan.
Rekomendasi saat ini untuk penurunan berat
badan, melakukan aktivitas fisik 150 – 420 menit
per minggu bergantung pada intensitas, kecuali
jika kontra indikasi medis
Aktivitas fisik selama 200 – 300 menit per minggu
(bergantung pada intensitas) diperlukan untuk
mempertahankan penurunan berat badan, kecuali
jika ada kontra indikasi medis
MODIFIKASI PERILAKU

Pengaturan makan, aktivitas fisik dan modifikasi


perilaku merupakan bagian integral pada manajemen
penurunan berat badan.
Tujuan modifikasi perilaku dalam membantu pasien
menyadari dan menghilangkan hambatan yang
berhubungan dengan pengendalian perilaku makan.
MODIFIKASI PERILAKU

Program manajemen berat badan yang


komprehensif harus memanfaatkan secara
maksimal berbagai strategi untuk terapi
perilaku (misalnya pemantauan diri, control
porsi, manajemen stress, control stimulus,
pemecahan masalah, manajemen kontingensi,
restrukturisasi kognitif dan dukungan sosial

Anda mungkin juga menyukai