ANTI OKSIDAN
Oleh :
RAUDHATUL JANNAH
NIM: P07131221004J
2.2. Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih
elektron kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas tersebut dapat diredam.
Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda, memperlambat,
dan mencegah proses oksidasi lipid. Dalam arti khusus, antioksidan adalah zat yang
dapat menunda atau mencegah terbentuknya reaksi radikal bebas (peroksida) dalam
oksidasi lipid (Dalimartha dan Soedibyo, 1999).
Secara kimia senyawa antioksidan adalah senyawa pemberi elektron ( elektron
donor). Secara biologis, pengertian antioksidan adalah senyawa yang dapat
menangkal atau meredam dampak negatif oksidan. Antioksidan bekerja dengan cara
mendonorkan satu elektronnya kepada
senyawa yang bersifat oksidan sehingga aktivitas senyawa oksidan tersebut dapat di
hambat (Winarti, 2010). Antioksidan dibutuhkan tubuh untuk melindungi tubuh dari
serangan radikal bebas. Antioksidan adalah suatu senyawa atau komponen kimia
yang dalam kadar atau jumlah
tertentu mampu menghambat atau memperlambat kerusakan akibat proses oksidasi.
Tubuh manusia tidak mempunyai cadangan antioksidan dalam jumlah berlebih,
sehingga apabila terbentuk banyak radikal maka tubuh membutuhkan antioksidan
eksogen. Adanya kekhawatiran kemungkinan efek samping yang belum diketahui
dari antioksidan sintetik menyebabkan
antioksidan alami menjadi alternatif yang sangat dibutuhkan. Resiko terkena
penyakit degeneratif seperti kardiovaskuler, kanker, aterosklerosis, osteoporosis dan
penyakit degeneratif lainnya bisa diturunkan dengan mengkosumsi antioksidan
dalam jumlah yang cukup. Konsumsi makanan yang mengandung antioksidan dapat
meningkatkan status imunologi dan menghambat timbulnya penyakit degeneratif
akibat penuaan. Kecukupan antioksidan secara optimal dibutuhkan oleh semua
kelompok usia (Winarsi, 2007).
Ada beberapa pengelompokan antioksidan, yaitu 4.1 Antioksidan enzimatis dan
antioksidan non enzimatis. a. Antioksidan enzimatis misalnya enzim superoksida
dismutase (SOD), katalase dan glutation peroksidase. b. Antioksidan non enzimatis,
dibagi dalam 2 kelompok lagi : - Antioksidan larut lemak, seperti tokoferol,
karotenoid, flavonoid, quinon, dan bilirubin. - antioksidan larut air, seperti asam
askorbat, protein pengikat logam.
Usia : 45 th
BB : 47 kg
TB : 158 cm
= 52,2 kg
b. Biokimia
6. Eosinofil : 2% ( 1 – 3% ) Normal
d. Dietary History
1. Nasi 2 centong
2. Lauk hewani : Ikan air tawar, Ayam (3x per minggu), tidak
suka daging kambing
3. Lauk nabati : Tahu, tempe setiap kali makan paling sering
diolah dengan digoreng.
4. Sayur : Sawi, lobis, gambas, terong, diolah dengan
santan atau tumis.
5. Buah setiap hari: jeruk, apel, pir, 1 buah/hari.
a. Domain Intake:
b. Domain Klinis:
a. Tujuan:
= 1174,4 kal
= 2113,92 kkal
c. P = 15% x TEE
= 15% x 2113,92
= 79,27 gram
d. L = 20% x TEE
= 20% x 2113,92
= 46,98 gram
e. KH = 65% x TEE
= 65% x 2113,92
= 343,51 gram
3.3 Identifikasi Resep Lama dan Resep Baru
Cookies
(Saran penyajian : 30 buah)
a. Bahan Cookies :
2. 2 butir telur
3. 40 g gula pasir
7. ½ pala bubuk
b. Cara membuat
1. Cara membuat
1. Hancurkan buuter suhu ruang dengan garpu
Resep Baru
Nama Bahan Berat (g) Energi(kal) Protein (g) Lemak (g) KH (g)
Wortel 15 63 1,8 0,6 14,1
0
Unsalted butter 15 574 6 59 5,3
0
Telur 10 116,3 9,5 8 0,8
0
Gula pasir 40 154,8 0 0 40
Tepung terigu 30 1.092 30.9 3 228,9
0
Baking powder 5 7,8 0 0 1,9
Kayu manis 5 13 0,2 0,2 4
Pala 2 5,2 0,1 0,1 1.6
TOTAL 2.014,4 48,5 70,9 296,6
http://bio.unsoed.ac.id/sites/default/files/Manfaat%20Buah%20Naga-.pdf
didownload pada tanggal 13 Maret 2017 pukul 11.30 WITA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19017/4/Chapter%20II.pdf
didownload pada tanggal 13 Maret 2017 pukul 11.30 WITA