Anda di halaman 1dari 19

WAWANCARA

AHLI GIZI
Kelompok 3
 Avissa Ardelia  Satriani Ovianti
 Intan Shalsabila  Siti Nurhaliza
 Lisa Aria  Tasya Kusuma
 Lutfiah Hafida  Tia Aulia
 Nisrina Firyal  Yessica Fauziana
 Puti Rahmani  Zahrandita Shafa
Nama : Lutfi Oktafiana
Nama : Lutfi Oktafiana
Pekerjaan : Ahli Gizi di Puskesmas
Pekerjaan : Ahli Gizi di Puskesmas
Tempat kerja : Puskesmas Cipete
Tempat kerja : Puskesmas Cipete
Asal lulusan : D3- Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta 2
Asal lulusan : D3- Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta 2
Tahun lulus : 2014
Tahun lulus : 2014
Lama Bekerja : saat ini sudah 4 tahun 8 bulan
Lama Bekerja : saat ini sudah 4 tahun 8 bulan
Pengalaman Bekerja di Bidang Gizi
• Enumerator PSG dinkes di wilayah Jakarta Selatan (saat sebelum
yudisium)

• Bekerja di PT.Kalbe selama 8 bulan bagian konsultasi by phone, namun di


kalbe terasa lebih ke selling dibanding sebagai ahli gizi. Lalu resign

• Enumerator PSG di wilayah Jakarta Utara

• Nusantara sehat menjadi tim base yaitu, melakukan survei wilayah di


atambua, NTT dari segi masalah gizi yang ada, SDM, serta fasilitas yang
ada disana selama 10 hari
Pengalaman Bekerja di Bidang Gizi
Pada saat itu sedang tidak ada lowongan ahli gizi baik di puskesmas
maupun RS, maka dari itu ka lutfi mengambil pekerjaan project seperti
menjadi enumerator, bekerja di Kalbe, dan tim base nusantara sehat.

• Membantu bu prita di PERSAGI selama 1 bulan


• Saat ada lowongan di puskesmas, akhirnya ka lutfi melamar dan
ditempatkan di puskesmas cipete, awalnya kontrak selama 3 tahun, pada
tahun 2019 sudah menjadi PNS.

Jadi sekarang sudah bekerja di puskesmas selama 4 tahun 8 bulan


Pendidikan Informal / Pelatihan
 Selama bekerja di puskesmas, akan aktif diberikan pelatihan yang selalu
terupdate setiap bulan nya

Seperti : dari suku dinas yaitu pmba, asuhan gizi terstandar di puskes,
workshop, promosi kesehatan.
Kegiatan yang dilakukan di Puskesmas
 Selain melakukan konseling dan pemantaun status gizi, ada kegiatan lain yang
dilakukan

 Seperti : memonitor pemberdayaan masyarakat, penyuluhan di ruangan dan


luar ruangan, pelatihan kader, surveilans gizi, melakukan promosi kesehatan

 Selain itu juga perlu membangun komunikasi lintas sektoral agar intervensi-
intervensi yang ingin dilakukan di masyarakat wilayah tersebut dapat
dilaksanakan, selain itu juga perlu komunikasi lintas program seperti kepada
nakes lain karena pada dasarnya ahli gizi tidak dapat berdiri sendiri
Pengalaman dalam penerapan ilmu gizi di
tempat kerja
 Dari pengalaman kerja yang kak Lutfi sudah lakukan, saat bekerja di
Kalbe ilmu gizi yang dapat diterapkan terkait cara komunikasi yang baik
agar infosmasi yang diberikan dapat tersampaikan kepada customer.

Tetapi hal tersebut berorientasi kepada penjualan produk, bukan sebagai


ahli gizi yang semestinya.
Pengalaman dalam penerapan ilmu gizi di
tempat kerja
 Akan tetapi saat menjadi enumerator, timbase nusantara sehat, serta
saat bekerja di puskesmas, semua ilmu yang telah dipelajari saat kuliah
sangat bermanfaat dan di terapkan.

 Mulai dari memberikan PAGT, komunikasi, cara mengukur antropometri


yang baik dan benar, dan yang lainnya.
Pengalaman kerja bidang diluar gizi yang
menunjang pekerjaan
 Kalau yang benar-benar diluar bidang gizi tidak ada, karena memang
goals ka lutfi ingin menjadi ahli gizi di puskesmas.

Bagi ka lutfi, saat bekerja di kalbe dapat dikatakan bukan sebagai ahli gizi,
namun lebih berorientasi pada penjualan/selling. Tetapi ilmu yang dapat
ka lutfi ambil saat bekerja di kalbe ialah cara komunikasi yang baik kepada
customer/kliensehingga memudahkan saat menyampaikan informasi baik
ke rekan kerja maupun saat terjun langsung ke masyarakat.
Keilmuan/ketrampilan lain yang harus
dikuasai dalam bekerja diluar bidang gizi
• Ilmu komunikasi dan etika profesi
• Komunikasi itu penting karena akan membawa kita bagaimana mengatasi
komunikasi lintas sektoral dan lintas program.
• Selain itu, etika profesi sebagai penunjang bagaimana bersikap di dunia
kerja antar tenaga gizi maupun tenaga kesehatan lain, karena pada
dasarnya seorang tenaga gizi tidak dapat bekerja sendiri.
Kendala yang pernah dialami dalam bekerja
dan bagaimana cara mengatasinya
Kendala pada saat ka lutfi lulus, sedang tidak ada lowongan ahli gizi baik
di puskesmas maupun di RS. Tetapi,hal tersebut tidak membuat ka lutfi
stuck menunggu ada lowongan. Untuk mengatasinya ka lutfi mengambil
pekerjaan/project-project seperti menjadi enumerator, bekerja di kalbe,
dan menjadi tim base nusantara sehat
Karena bagi ka lutfi sambil menunggu adanya lowongan, dengan menjadi
enumerator, bekerja di kalbe dan tim base nusantara sehat bisa
menambah pengalaman dan dapat di sertakan di CV nanti saat melamar
menjadi ahli gizi di puskesmas.
Kendala yang pernah dialami dalam bekerja
dan bagaimana cara mengatasinya
• Secara pribadi ka lutfi menjalani saja, nikmatin prosesnya karena ada
beberapa hal saling berkaitan satu sama lain misalnya saat menjadi tim
base nusantara sehat bisa tahu bagaimana kerjasama lintas sektoral dan
cara komunikasi nya agar bisa berjalan baik.
• Saat menjadi enumerator dan tim base nusantara mendapat pengalaman
terjun ke masyarakat, jika tidak maka tidak bisa tahu bagaimana masalah
yang ada di masyarakat serta inovasi untuk mengatasi hal itu.
Suka dan duka selama bekerja sebagai ahli
gizi
• Suka = Bekerja di puskesmas sudah seperti keluarga, kerja bareng-bareng
untuk SPM ada 22 indikator. Gizi di puskesmas tidak sendiri, karena di
bantu teman-teman nakes lainnya. Selain itu juga bisa lebih dekat sama
masyarakat, di kenal sama masyarakat.

• Duka = saat si suatau wilayah ada masalah gizi, tapi masyarakat (RT, RW)
tidak aware pada masalah dan tidak merubah perilaku agar menjadi lebih
baik.
Kiat/etos kerja yang harus dikembangkan
sesuai bidang pekerjaan
• Kiat : Kerjakan sesuai porsinya masing masing, jangan ada manipulasi
data saat bekerja (missal saat membuat laporan jika klien nya gizi buruk
ya ditulis gizi buruk), dll
Pengalaman Selama kuliah yang berguna
untuk di kerja
• Mengikuti organisasi dan menambah pengalaman
• Ka lutfi mengikuti BEM bagian humas, Ikatan muslim PPG dimana sangat
membantu sekali saat interview kerja karena dilihat dari pengalaman dan
menjadi nilai plus bagaimana perusahaan bisa percaya untuk merekrut
seseorang yang baru.
• Tetapi bagi kalian yang tidak ikut organisasi jangan berkecil hati, kalian bisa
mengatasinya dengan mencari pengalaman seperti menjadi enumerator,
mengadakan penyuluhan / promoso kesehatan dan gizi itu luas kalian juga bisa
bisnis dengan ilmu gizi yang kalian punya
Apa goal kakak sewaktu masih kuliah
di PKJ 2?
• Goal = Dari awal, kak Lutfi ingin menjadi ahli gizi puskesmas dimana di
puskesmas itu bisa lebih ngembangin diri, bisa lebih dekat dengan
masyarakat dan memberikan inovasi program terkait kesehatan.
Dimana ada kesempatan, cobalah. Jangan takut gagal dan
salah karena kalo gitu kamu engga akan bisa maju. Percaya
kamu bisa, karena kamu tau ilmunya, yakinin diri kamu kalau
kamu bisa mencapai apa yang kamu targetkan tergantung
pada passion kamu.
Dokumentasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai