Anda di halaman 1dari 52

PENYULUHAN DAN KONSULTASI GIZI, JURUSAN GIZI POLTEKKES PALANGKA RAYA

Suatu proses
komunikasi dua arah
antara konselor dan
klien untuk
membantu klien
mengenali dan
mengatasi masalah
gizi.
• Membantu 1. Klien yg mempunyai
klien  mslh kesh terkait
mengubah gizi
perilaku yang 2. Klien  preventif
berkaitan dg
3. Klien 
gizi  SG dan
mempertahankan &
Kesh klien
mencapai SG
menjd lebih
optimal
baik.
 30-60 menit Membantu Klien :
 30 menit menggali 1. Mengenali mslh kesh dan gz
data 2. Memahami penyebab
3. Mencari alternatif
 30 menit diskusi
pemecahan
dan pemecahan
4. Memilih cr pemecahan yg
masalah sesuai
5. Membantu proses
penyembuhan penyakit
melalui perbaikan gizi klien
Konseling
Gizi di
Klinik Gizi Bedside
Teaching
 Meja kursi
 Timbangan
 Microtoise
 Kalkulator
 Food model
 Rak liflet
 Pita LILA • Komputer/laptop • Skinfold califer
 Metlin • Whiteboard • Kotak saran
• Pantom
 ATK
• Rak buku
Liflet
Lembar balik
Poster buklet
Buku diet
Bagan IMT
• Form anamnesa klien • Nutriclin
Catatan klien • Food processor • SIP/SIK
(Software)/NS
Buku • AKG
• WHO Antro/WHO • Standar Porsi
kunjungan antroplus • DBMP
• Cut of point biokimia
1. Menjaga hubungan baik dg klien
2. Berusaha mengenali kebutuhan klien
3. Mampu menumbuhkan empati dan rasa aman
4. Menjaga rahasia dan kepercayaan klien
5. Memberi informasi ttg sumber daya yang
diperlukan klien agar dapat mengambil
keputusan yg baik
1. Membangun Hub dan Rapport

2. Assesment

3. Menetapkan sasaran

4. Memulai intervensi

5. Terminasi /Tindak Lanjut

Uraian ada dislide 20-23


SALAM, SAMBUT,
SAPA

TANYAKAN

URAIKAN

BANTU

JELASKAN

ULANGI/RUJUK
Langkah 1
Membangun dasar-dasar konseling

Langkah 2
Menggali Permasalahan (Assesment)

Langkah 3
Memilih Solusi (Menegakkan Diagnosa)

INTERVENSI

Langkah 4 Langkah 5
MEMILIH MEMPEROLEH
RENCANA) KOMITMEN

LANGKAH 6
MONITORING DAN EVALUASI
1. KETRAMPILAN 2. SAMBUT KLIEN
KOMUNIKASI DGN RAMAH
10. TUNJUKKAN
KONSELOR SEORG 3. PERSILAHKAN
PROFESIONAL DUDUK

4. BUAT SUASANA
9. LAKUKAN MEMBANGUN DASAR- MENYENANGKAN
PROBING DASAR KONSELING
5. BUAT SUASANA
NYAMAN
6. SEDIAKAN
8. HUB POSITIF
WAKTU
(RASA 7. JLSKAN TUJUAN
PERCAYA,KETER- KONSELING
BUKAAN JUJUR)
Langkah 1
Membangun dasar-dasar konseling
*Usahakan posisi kepala
sama tinggi

*Sediakan waktu
*Berikan suasana nyaman

*Berikan perhatian
*Singkirkan penghalang

*Sentuh secara wajar


Langkah 2
Menggali Permasalahan (Assesment)

Antropometri Clinic

Biokimia Dietary

Dibandingkan dengan standar baku


Langkah 3
Memilih Solusi (Menegakkan Diagnosa)
Langkah 4
INTERVENSI MEMILIH RENCANA)

Setelah melakukan pengkajian dan identifikasi masalah gizi, barulah seorang konselor
dapat memberikan konseling

A. PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI


DAN ZAT GIZI
B. PRESKRIPSI DIET
C. MELAKUKAN KONSELING GIZI

YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN OLEH KONSELOR DLM INTERVENSI GIZI :


1. IDENTIFIKASI STRATEGI PEMECAHAN MASALAH, DILAKUKAN DG
MEMPERTIMBANGKAN IDE-IDE KLIEN
2. SAMPAIKAN ALTERNATIF PEMECAHAN , BANTU KLIEN UTK MENENTUKAN
PEMECAHAN MASALAH YG DIPILIH DG MELIHAT FAKTOR YG MENDUKUNG &
MENGHAMBAT
Langkah 5
MEMPEROLEH KOMITMEN

KOMITMEN UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN BUKANLAH HAL YANG MUDAH

TINGKATKAN PERCAYA DIRI


BERIKAN DUKUNGAN
BUAT KESEPAKATAN UNTUK KUNJUNGAN ULANG

LANGKAH 6
MONITORING DAN EVALUASI

A. MONITORING PERKEMBANGAN
B. MENGUKUR HASIL
C. EVALUASI HASIL
A. MONITORING PERKEMBANGAN

A. MENGECEK PEMAHAMAN DAN KETAATAN


KLIEN
B. MENENTUKAN APAKAH INTERVENSI
SESUAI DG RENCANA PRESKRIPSI DIET
C. MENENTUKAN APAKAH STATUS PASIEN
TETAP ATAU BERUBAH
D. MENGUMPULKAN INFORMASI YANG
MENUNJUKKAN ALASAN TIDAK ADANYA
PERKEMBANGAN DARI KONDISI KLIEN

B. MENGUKUR HASIL  SESUAI DG TANDA DAN GEJALA DARI DIAGNOSIS


GIZI
C. EVALUASI HASIL

A. EVALUASI PROSES  KESESUAIAN DG


TUJUAN
B. EVALUASI DAMPAK
MELIHAT KEBERHASILAN KONSELOR DLM
PELAKSANAAN KONSELING. MISAL :
KETEPATAN ASUPAN GIZI, KLIEN
MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG,
PERUBAHAN NILAI LAB, DLL.

D. DOKUMENTASI MONEV
D. DOKUMENTASI MONEV

 Data yang terkumpul 


Terdokumentasi dengan baik.
 Utk melihat terjadinya perubahan2
selama proses konseling.

 Data yang dikumpulkan : data


antropometri/status gizi, biokimia,
klinis penyakit dan perubahan pola
makan
TAHAPAN/LANGKAH
KONSELING
1. Mengucapkan salam dan
memperkenalkan diri
2. Mempelajari data rekam medik (jika
ada) atau data penunjang lainnya
3. Mempelajari identitas pasien
4. Mengkaji Status Gizi , meliputi :
(a). Menimbang BB, (b). Mengukur TB,
( c). LILA, (d). Pemeriksaan Fisik,
(e). Pemeriksaan hasil Lab
5. Melakukan anamnesa riwayat gizi
dengan alat peraga
TAHAPAN/LANGKAH
KONSELING
TAHAPAN/LANGKAH
KONSELING
Praktek Konseling di
Diagnosa Konstipasi
Rg Konseling

1. Membangun Dasar Konseling


 Konselor berdiri,
Mengucapakan salam “
Selamat pagi bapak/ibu,
silahkan masuk”
 Konselor menjabat tangan klien
sambil memperkenalkan diri
Saya ……ahli gz yg bertgs saat
ini, boleh sy tau nama bpk/ibu?
Praktek Konseling di
Rg Konseling

 Stlh klien menyebut namanya,


segera konselor gizi menyapa klien
dengan sebutan lengkap ,
“Bapak/Ibu………………..(nama
klien), silahkan duduk.”
 Selanjutnya konselor gizi meminta
surat rujukan,nilai lab, dll.
 Konselor melakukan identif dg
melihat diagnosa medis
Praktek
Praktek Konseling
Konseling di
di
Rg
Rg Konseling
Konseling

 Berdasar diag medis  konselor


menjlskan tujuan dan proses
konseling Gizi.
 Berdasarkan surat rujukan
dokter, bpk/ibu di diagnosa
mengalami konstipasi.
Praktek Konseling di
Rg Konseling

 Konstipasi adalah ………………………(Jelaskan secara


umum) def, etiologi, patogenesis.
 Oleh karena itu tujuan konseling gizi pd hr ini adalah
mendiskusikan pola makan yg tepat utk ssrg yg sdg
mengalami konstipasi.
 Proses konseling gizi akan berlangsung + 60 mnt,
meliputi pengkajian gizi melalui antrop,lab,klinis dan
rwyt makan dan rwyt personal serta penetapan diag
gz dan impelentasinya.
 Saya berharap bapak/ibu…..bersedia bekerjasama
utk keberhasilan proses konseling ini.
Praktek Konseling di
Rg Konseling

2. Pengkajian Gizi
Konselor melakukan pengukuran antrop  hit
IMT
Konselor mengkaji data lab.
Konselor mengkaji data klinis berkaitan dg diag
pykt.
Konselor gizi mengidentif rwyt makan dg metode
food recall/food frequency.
Praktek Konseling di
Rg Konseling

2. Pengkajian Gizi
 Stlh menghitung food recall bandingkan dg
kebutuhan energi.
 Hubungkan asupan yg berkaitan dg diagnosa
medis, misal :
Kuantitatif : Kualitatif :
1. Asupan serat 1. Jrg kons syr & buah
2. Asupan cairan 2. Jrg Olahraga
Praktek Konseling di
Rg Konseling

3. Menetapkan diagnosa Gizi


Ketika membuat diagnosa gizi dan rcn
intervensi gz kurang lebih 10 menit, klien dpt
diminta utk membaca brosur gizi ttg masalah
konstipasi.
Diagnosa  domain intake, klinis, behavior.
Praktek Konseling di
Rg Konseling

4. Melakukan intervensi gizi


a. Menyusun rcn intervensi (Menetapkan
tujuan diet berdasar problem pd diagnosis
gizi.
 Selanjunya lakukan perhitungan kebutuhan
energi dan zat gizi (E,P,L,KH, serat dan cairan)
 Menentukan jenis diet , frekuensi makan,
bentuk makanan
 Mengisi brosur anjuran makan sehari
Praktek Konseling di
Rg Konseling
4. Melakukan intervensi gizi
b. Memperoleh komitmen
Selanjutnya jelaskan kpd klien dimulai dari
informasi hsl pengkajian gz, tujuan diet, perubahan pola
makan, dan menjelaskan cara penerapan diet.
Menjelaskan perilaku berisiko, misalnya penggunaan obat
pencahar.
Menyarankan konsumsi cairan, melakukan defekasi
teratur.
Mendiskusikan hambatan yg dialami klien.
Selama konsultasi gunakan food model, standar makanan
sehari, contoh menu dan daftar bahan makanan penukar.
Praktek Konseling di
Rg Konseling

4. Melakukan intervensi gizi


b. Memperoleh komitmen
Selesai diskusi, berikan kesempatan klien
bertanya, selanjutnya melakukan pengukuran
pemahaman.
Selanjutnya konselor gizi menganjrkan untuk
kunjungan ulang 2 mgg yad utk konseling gizi
lanjutan atau sesuai kebutuhan.
Praktek Konseling di
Rg Konseling

5. Melakukan Monev
 Monitoring : BB, keluhan, frek def, konsistensi
feses, jumlah asupan serat, cairan, dan
penggunaan obat pencahar
 Evaluasi : Perubahan BB menuju normal atau
bertahan pd BBN, keluhan berkurang, frek def
teratur, jumlah serat serta cairan mendekati
anjuran.
 Dokumentasi : simpan data hsl konseling pd arsip
sesuai SOP setempat.
Praktek Konseling di Sblm menyepakati kunj
ulang, tegaskan pesan
Rg Konseling penting.!!

6. Mengakhiri Konseling gizi (terminasi)


 Pd akhir sesi konseling disepakati kunjungan
berikutnya, “baik bapak/ibu, proses konseling gizi
selanjutnya kita rencanakan…..minggu
mendatang dan proses konseling gizi hr ini telah
selesai. Sampai ketemu…minggu mendatang.
Terima kasih.”
 Ingatkan klien ttg wkt kunjungan selanjutnya 24-
48 jam sebelumnya (melalui tlp). Berikan nmr
kontak atau telp konselor.
Form Konseling PPK
Bedside teaching

 Suatu metode pembelajaran klinis yang melibatkan


pasien,mahasiswa, dan pembimbing klinis yang
dilakukan dalam konteks klinis.
 Metode ini bertujuan untuk memberikan pengalaman
klinis pada konteks nyata (real setting ) dan mahasiswa
dapat belajar dari pengalaman tersebut dan dari umpan
balik dari pembimbing klinik dan pasien.
 Metode ini dirasakan yang paling efektif
dibanding pembelajaran di kelas dalam melatih
keterampilan klinis mahasiswa, seperti berkomunikasi
dengan pasien (history taking ), melakukan pemeriksaan
fisik, observasi dan menerapkan etika
klinis, profesionalisme, dan mengembangkan
kemampuan nalar klinis (clinical reasoning )
Bedside teaching
Konseling Gizi

 Suatu kegiatan dimana konselor gizi (ahli gizi


ranap) melakukan interaksi dengan pasien
meliputi kegiatan ADIME.
 Bedside teaching dalam konseling gizi lebih
mengarah dalam interaksi antara konselor
dan pasien terutama untuk memotivasi
kesembuhan pasien dan edukasi mengenai
penyakit yang diderita dan diet yang
diberikan kepada pasien.
Praktek Konseling
Bedside teaching

 Konselor yg mengunjungi klien ke rg rawat inap.


 Proses sedikit berbeda dg kegiatan konseling di
rg konseling gz.
 Tujuan : memotivasi pasien untuk mau
mengikuti anjuran dan menghabiskan
makanannya shg pasien cpt sembuh.
 Bisa bbrp kunjungan, krn konselor akan
memonitor perkembangan pasien setiap hr
 Ketika pasien akan pulang  pasien baru
dibekali dg informasi yg lebih kompleks, untuk
diterapkan saat dirumah, dan dilanjutkan
konseling gizi rawat jalan.
Persiapan Bedside
teaching

 Mempelajari data pasien (mempelajari data


rekam medik)
 Menyiapkan data yang perlu disampaikan
kepada pasien, mengenai penyakit, st.gizi,
diet (makanan yang boleh dan tidak boleh)
 Menyiapkan media yang medukung (leaflet)
Pelaksanaan
Bedside teaching

 Perkenalan
 Jelaskan maksud kunjungan
 Biarkan pasien menolak dengan sopan 
jika waktu kunjungan tidak tepat
 Jika ada Anggota keluarga  lebih baik
 Undang partisipasi pasien dan keluarga
Pelaksanaan
Bedside teaching

 Hindari duduk diatas tempat tidur pasien


 Jika mungkin tetap berada disamping tempat tidur
pasien
 Tanyakan kondisi pasien (pencairan)
 Menjelaskan kondisi pasien, diet berhub dg penyakit
 Menjelaskan bahan makanan yg dianjurkan dan
dibatasi
 Motivasi pasien, menghabiskan makanan cpt
sembuh
 Hindari bicara yang tak perlu
 Izinkan pasien untuk bertanya sebelum meninggalkan
tempat tidur.
 Ucapkan terima kasih pada pasien
Hambatan
Pelaksanaan
Bedside teaching

 Gangguan (mis. Panggilan telpon)


 Ruangan yang kecil sehingga padat dan sesak
 Pasien merasa tidak nyaman
 Pasien salah pengertian dalam diskusi
 Pasien tidak terbuka
 Pasien tidak kooperatif atau marah
WAWANCARA

 Pertemuan antara 2
org untuk bertukar
informasi dan ide
melalui tanya jawab
sehingga dapat
dikonstruksikan akna
dalam suatu topik
tertentu
WAWANCARA

 Wawancara
merupakan salah satu
cara menggali data.
 Metode kualitatif
 Wawancara
terstruktur, semi
terstruktur, tidak
terstruktur.
WAWANCARA
TERSTRUKTUR

 CIRI : Daftar pertanyaan


Dda kategori jawaban
telah disiapkan
 Kecepatan wawancara
terkendali
 Tdk ada flesibelitas
(pertanyaan/jawaban)
 Mengikuti pedoman
(dalam urutan
pertanyaan, penggunaan
kata & tdk ada
improvisasi)
WAWANCARA SEMI
TERSTRUKTUR

 CIRI : pertanyaan terbuka,


namun ada batasan tema
dan alur pembicaraan
 Kecepatan wawancara
dapat diprediksi
 Fleksibel tetapi terkontrol
 Adanya pedoman
wawancara yg dijadikan
patokan alur, urutan dan
penggunaan kata-kata
WAWANCARA TIDAK
TERSTRUKTUR

 CIRI :pertanyaan
sangat terbuka,
jawaban lebih luas
dan bervariasi
 Kecepatan wawancara
sulit diprediksi
 Sangat fleksibel
 Pedoman wawancara
sgt longgar
DAFTAR PUSTAKA
1. Supariasa, I Dewa Nyoman. 2012. Pendidikan
dan Konsultasi Gizi. EGC, Jakarta (p 81-108)
2. Cornelia,, Edit S.,Irfanny A.,Rita R.,Sri I., Triyani
K, & Hera N. 2013. Konseling Gizi : Proses
Komunikasi, Tata Laksana serta Konseling Gizi
pada Berbagai Penyakit. Cet 1. Penebar Plus,
Jakarta (p 20-22)
3. Cornelia,, Edit S.,Irfanny A.,Rita R.,Sri I., Triyani
K., Budi H & Hera N.2010. Penuntun Konseling
Gizi. Abadi Publishing & Printing, Jakarta (p 19-
22)

Anda mungkin juga menyukai