Oleh:
Mengetahui,
An. A usia 13 bulan jenis kelamin perempuan. masuk RS tanggal 14 Januari 2021.
Diagnosa medis bronchiolitis dd bronchopneumonia feeding difficulties dan gizi buruk. BB
6 kg, PB 69 cm, lingkar kepala 43 cm, Lingkar lengan atas 9 cm. Keluhan masuk rumah sakit
yaitu batuk, demam, nafsu makan menurun selama 4 hari berturut-turut, dan mengalami
penurunan BB yang ridak diketahui. Riwayat penyakit dari keluarga yaitu ayahnya batuk-
batuk tapi tanpa ada pengobatan. Nadi 100, respirasi 30, suhu 37℃. Hasil lab Monosit
12,3%, Limfosit 58%, Eosinofil 0.5%, Mpv 8,6%, Ada pemeriksaan tambahan Rongent
Toraks hasilnya Broncopneumonia. Obat yang diberikan yaitu infus D¼ 5%, Parasetamol,
Cofotaxim, Methylprednisolone, Curvit, Ventolin nebu. Asupan di RS yaitu diit Bubur
sumsum hanya dimakan 1-2 sendok, lauk tidak pernah dimakan. Pasien masih mengkonsumsi
ASI, dan mau minuman lain tetapi hanya sedikit, tidak mau susu formula. Riwayat asupan
dirumah yaitu 3 kali sehari yaitu bubur sumsum, lauk, sayur dan buah. Lauk tahu, tempe
selang seling 1 kali sehari. lauk daging, telur, sapi selang seling 2 kali sehari. sayur satu kali
bervariasi, buah 1 kali sehari ½ porsi.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Identitas Pasien
a. Inisial pasien : An. A
b. Umur : 13 bulan
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Suku bangsa :-
e. Status perkawinan : -
f. Kondisi sosial ekonomi yang terpengaruh terhadap kesehatan : -
B. Data Pasien Awal Masuk Rumah Sakit
a. Tanggal masuk rumah sakit : 14Januari 2021
b. Tanggal kasus : 15 Januari 2021
c. Keadaan saat masuk RS :
d. Diagnosa penyakit : Bronchiolitis dd bronchopneumonia feeding
difficulties
e. Terapi yang diberikan (terapi medis, terapi diet, terapi pengobatan) : Obat yang
diberikan infus D¼ 5%, Parasetamol, Cofotaxim, Methylprednisolone, Curvit,
Ventolin nebu.
f. Data riwayat kesehatan & pengobatan sebelum dirawat :-
g. Data riwayat gizi sebelum dirawat dan sebelum studi kasus : pola makan
dirumah 3 kali sehari yaitu bubur sumsum, lauk, sayur dan buah. Lauk tahu, tempe
selang seling 1 kali sehari. lauk daging, telur, sapi selang seling 2 kali sehari. sayur
satu kali bervariasi, buah 1 kali sehari ½ porsi.
BAB II
SKRINING
A. Metode Skrining
Skrining gizi dilakukan dengan menggunakan formulir Strong kids. Skrining
fomulir MST ini untuk Anak, karena pasien berusia 13 bulan.
B. Pengisian Skrining
Tabel 2.1 Skrining Resiko Malnutrisi dengan Strong Kids
No. RM :
Nama : An. A
UNTUK ANAK USIA 0 BULAN – 14 TAHUN
Jenis kelamin : Perempuan
Tgl Lahir :
Parameter Nilai
□ Ya 1
Apakah pasien tampak kurus ? □ Tidak 0
Apakah terdapat penurunan berat badan selama satu bulan terakhir ? □ Ya 1
(berdasarkan penilaian objektif data berat badan bila ada atau penilaian □ Tidak 0
subjektif orang tua pasien atau untuk bayi < 1 tahun berat badab tidak
naik selama 3 bulan terakhir )
Apakah terdapat salah satu dari kodisi tersebut? (diare ≥ 5 kali/hari dan
muntah >3 kali/hari dalam seminggu terakhir atau asupan makanan □ Ya 1
Kesimpulan :
Berdasarkan data pemeriksaan fisik dan klinis pasien didapatkan data
respirasi,suhu,dan nadi normal.
Kesimpulan :
Berdasarkan data kualitatif asupan makan dengan etimasi asupan energi 80%, protein
80%, lemak 110%, dan karbohidrat 95%. Dan sebelum masuk rumah sakit
didapatkan bahwa pasien mengonsumsi jenis makanan susu formula dan bubur instan
milna.
Kesimpulan :
Berdasarkan data riwayat personal didapatkan bahwa pasien seorang anak berusia 813
bulan. Terdapat keluhan batuk, demam, nafsu makan menurun selama 4 hari berturut-
turut.
BAB IV
DIAGNOSIS GIZI
Rumusan Diagnosa :
1) Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan keadaan fisiologis yang menyebabkan
peningkatan kebutuhan gizi. Ditandai dengan persentase tingkat kecukupan
asupan energi 80%, protein 80% dan karbohidrat 95%. Termasuk dalam kategori
kurang dari kebutuhan ,serta adanya diare, mual dan muntah.
2) Perubahan fungsi gastrointestinal berkaitan dengan perubahan motilitas
gastrointestinal ditandai dengan adanya diagnosis medis bronchiolitis dd
bronchopneumonia feeding difficulties.
3) Berat badan kurang. Berkaitan kurangnya atau terbatasnya akses makanan.
Ditandai dengan z-scrore - 2,56 (Gizi Kurang).
4) Akses makanan/air terbatas berkaitan dengan kurangnya atau terbatasnya akses
untuk makanan yang dianjurkan. Ditandai dengan kebiasaan makan pasien susu
formula dan bubur instan milna karena ibu pasien meninggal.
Rumusan Diagnosa :
1) Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan keadaan fisiologis yang menyebabkan
peningkatan kebutuhan gizi. Ditandai dengan persentase tingkat kecukupan
asupan energi 80%, protein 80% dan karbohidrat 95%. Termasuk dalam kategori
kurang dari kebutuhan ,serta adanya diare, mual dan muntah.
2) Berat badan kurang. Berkaitan kurangnya atau terbatasnya akses makanan.
Ditandai dengan z-scrore - 2,56 (Gizi Kurang).
3) Akses makanan/air terbatas berkaitan dengan kurangnya atau terbatasnya akses
untuk makanan yang dianjurkan. Ditandai dengan kebiasaan makan pasien susu
formula dan bubur instan milna karena ibu pasien meninggal.
BAB V
INTERVENSI GIZI
A. Perencanaan
1. Tujuan Intervensi Gizi
a. Memenuhi asupan energi, protein dan karbohidrat sesuai dengan kebutuhan
pasien. Memberikan bubur tempe untuk memenuhi asupan protein dan susu
formula 6-8 kali.
b. Membantu mencapai berat badan normal
c. Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien
2. Target Intervensi
a. Asupan energi, karbohidrat dan protein secara bertahap mencapai > 80%
sesuai dengan kebutuhan pasien
b. Berat badan pasien mencapai nilai normal
c. Kebutuhan gizi pasien terpenuhi melalui pemilihan makanan yang sesuai
dengan kemampuan dan kondisi pasien.
5. Preskipsi Diit (Jenis Diit, Bentuk Makanan, Rute Makanan, Frekuensi Pemberian)
Jenis Diit : MPASI Tinggi Protein Lendah Lemak
Bentuk Makanan : Saring
Rute Makanan : Oral
Frekuensi Pemberian : 2-3x
B. Implementasi
BAB VI
MONITORING EVALUASI GIZI
A. Perkembangan Asupan Makanan dan Zat Gizi
Tabel 14. Perkembangan Asupan Makanan dan Zat Gizi
Indikator Waktu/tanggal Metode/alat Target
Asupan Energi Setiap Hari Recall 1 x 24 Tingkat Kecukupan Asupan
jam dan Makanan (Zat gizi makro) baik
comstock > 80 % Sesuai dengan
Kebutuhan pasien
Asupan Protein Tingkat Kecukupan Asupan
Makanan (Zat gizi makro) baik
> 80 % Sesuai dengan
Kebutuhan pasien
Asupan Lemak Tingkat Kecukupan Asupan
Makanan (Zat gizi makro) baik
> 80 % Sesuai dengan
Kebutuhan pasien
Asupan Tingkat Kecukupan Asupan
Karbohidrat Makanan (Zat gizi makro) baik
> 80 % Sesuai dengan
Kebutuhan pasien
B. Perkembangan Antropometri
D. Perkembangan Klinis