I.PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap masyarakat
guna membangun pribadi yang unggul dan meningkatkan kualitas sumber
daya manusiaitu sendiri. Kesehatan individu juga dipengaruhi oleh faktor
asupan gizi selain faktor-faktor yang lain yang menentukan tingkat kesehatan
tiap individu. Gizi sendiri memiliki peranan penting dalam siklus kehidupan
manusia. Setiap fase kehidupan memerlukan gizi yang tepat untuk menunjang
hidup yang sehat. Selain itu juga gizi memegang peranan untukmenunjang
penyembuhan penyakit terutama pasien rawat inap di rumah sakit. Gizi yang
optimal juga akan mengoptimalkan kerja obat dalam penyembuhan penyakit.
Kasus penyakit terkait gizi memiliki kecenderungan untuk meningkat
pada semua kelompok umur dari anak hingga usia lanjut. Perlu adanya
pelayanan gizi yang bermutu untuk mempertahankan status gizi yangoptimal
sehingga tidak terjadi kekurangan gizi pada kasus tersebut. Resiko kurang
gizi akan muncul secara klinis pada orang sakit, namun untuk gizi lebih erat
hubungannya dengan penyakit degeneratif, sehingga diperlukan terapi gizi
guna menunjang penyembuhan penyakit.
Menurut Depkes (2013), pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan
gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan kedaan klinis,
status gizi serta status metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi pasien sangat
berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien. Pengaruh tersebut akan berjalan
timbal balik, seperti lingkaran setan. Hal tersebut diakibatkan karena tidak
tercukupinya kebutuhan zat gizi tubuh untukperbaikan organ tubuh. Fungsi
organ yang terganggu akan lebih terganggu lagi dengan adanya penyakit dan
kekurangan gizi. Terapi gizi menjadi salah satu faktor utama dalam
membantu proses penyembuhan yang tentunya harus memperhatikan caracara pemberian terapinya agar dapat memenuhi kebutuhan zat gizinya.
Pelayanan gizi di rumah sakit dilakukan dengan proses yang terstandar
yang sering disebut proses asuhan gizi terstandar (PAGT) atau nutrition care
process (NCP). PAGT merupakan suatu metoda pemecahan masalah
sistematis, dimana dietisien profesional menggunakan cara berpikir kritisnya
dalam membuat keputusan untuk menangani berbagai masalah yang berkaitan
dengan gizi, sehingga dapat memberikan asuhan gizi yang aman, efektif dan
berkualitas tinggi. PAGT dilakukan melalui serangkaian kegiatan, yaitu
asessment, diagnosis, intervensi serta monitoring dan evaluasi. PAGT
untamanya dilakukan pada pasien yang beresiko gizi kurang, yaitu pasien
yang sudah mengalami kurang gizi, dan atau pasien kondisi khusus dengan
penyakit tertentu yang berpotensi menimbulkan masalah gizi. Pasien yang
mengalami atau beresiko kurang gizi dapat diketahui secara cepat saat masuk
rumah sakit melalui kegiatan skrining gizi (Barendregt et al. 2008).
Praktik PAGT di rumah sakit secara langsung menjadi hal penting yang
perlu dilakukan oleh mahasiswa ilmu gizi guna meningkatkan kompetensinya
sesuai dengan capaian kompetensi yang diharapkan yaitu melakukan asuhan
di bidang gizi klinis. Praktik secara langsung dilapangan akan meningkatkan
pemahaman dalam melakukan PAGT pada tiap tahapannya sesuai dengan
: Tn. A
: 02-21-72-73
: 21 Februari 1987
: 28 tahun
: Laki-Laki
: Karyawan
: Hemoptisis ec. TB Paru putus obat
: Soka Atas Kamar 4
: 17 Oktober 2015
: 19 Oktober 2015
= 17.6 kg/m2
Status gizi
= Kurang
BB biasanya 53 kg, terjadi penurunan 13.4% dalam 3 bulan
terakhir
Biokimia
Pemeriksaan
Hemoglobin
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
Hasil Pemeriksaan
12.4 g/dL
16.21 rb/mm3
4.4 jt/uL
481 rb/mm3
Rujukan
13 - 16 g/dL
5 - 10 rb/mm3
4.5 -5.5 jt/uL
150 - 400 rb/mm3
Keterangan
Rendah
Tinggi
Rendah
Tinggi
Hasil Pemeriksaan
Kompos Mentis
kurus, BAB normal, tidak ada mual dan muntah, tidak
sesak nafas, nafsu makan kurang, tidak ada gangguan
menelan dan mengunyah
Sedikit berdarah
Batuk
Pemeriksaan
Tekanan darah
Nadi
Respirasi
Hasil Pemeriksaan
109/72 mmHg
89 x/menit
20 x/menit
Nilai Normal
120/80 mmHg
60-80 x/menit
12-18 x/menit
Keterangan
Normal
Tinggi
Tinggi
Riwayat Personal
Tn. A seorang karyawan di toko roti. Aktivitas Os tergolong
sedang. Status ekonomi keluarga Os tergolong dalam kelas menengah.
Tn. A dirawat di rumah sakit dengan cara pembayaran melalui
kontraktor BPJS. Os memiliki riwayat perokok dalam kategori ringan.
II.5.2 Diagnosis Gizi
Domain Intake
NI 1.4 Asupan energi inadekuat berkaitan dengan nafsu makan kurang ditandai
dengan asupan 24 jam terakhir yang rendah dibandingkan dengan kebutuhan
sebesar 36.2%.
Domain Klinis
NC 3.2 Penurunan berat badan yang tidak diharapkan berkaitan dengan riwayat
asupan energi yang kurang ditandai dengan penurunan berat badan sebesar 7.1
kg (13.4%) dalam 3 bulan terakhir.
Domain Behavior
NB 1.7 Kebiasaan yang salah mengenai makanan berkaitan dengan kurangnya
pengetahuan berhubungan dengan makanan ditandai dengan kebiasaan makan
yang kurang tepat.
Porsi
KH (g)
280
0
14
KH (g)
10
24
20
24
0
372
386
96.4
Porsi
Makanan Pokok
Protein Hewani
Protein Nabati
Sayur
Buah
Susu
Gula
Minyak
7
4
2
2
2
2
2
5
Pagi
1
1
1
1
1
Sore
2.75
1
1
1
1
2
Tujuan
Pelaksanaan
Pasien dan keluarga mengetahui penyakit
Saat
yang dialami pasien sehingga diharapkan implementasi
lebih mengerti dan menjaga kesehatan serta
termotivasi untuk menerapkan pola makan
yang baik dan aktifitas fisik
Pemilihan bahan Pasien dan keluarga mengerti bahan
Saat
makanan yang makanan yang baik dan tidak baik untuk implementasi
10
Materi
Tujuan
Pelaksanaan
dianjurkan dan kondisi pasien dan dapat menerapkannya
tidak
Informasi
Pasien dan keluarga mengerti diet yang
Saat
tentang jenis diet diterapkan pada pasien sesuai kondisinya
implementasi
yang diterapkan
II.5.4 Monitoring dan Evaluasi
Rencana Monitoring dan Evaluasi
Parameter yang dimonitoring selama pelaksanaan intervensi
disajikan dalam tabel 7.
Tabel 7 Implementasi monitoring
Parameter
Asupan
makanan
Antropometri
(Berat Badan)
Edukasi gizi
Target
Pasien mampu menghabiskan makanannya
(100% sesuai dengan kebutuhan) secara
bertahap mulai dari 80% dari kebutuhan
Berat badan mencapai BBI dan tidak
mengalami penurunan berat badan
Pengetahuan Os bertambah terkait pola
makan yang baik dan makanan yang
dianjurkan serta penerapan gaya hidup
bersih dan sehat setelah keluar dari rumah
sakit
Pelaksanaan
Setiap hari
Awal dan
akhir
intervensi
Akhir
intervensi
11
protein sebesar 38%, lemak sebesar 56% dan karbohidrat sebesar 28.2%. Di
hari pertama intervensi, nafsu makan Os sudah mulai membaik walaupun
asupannya sendiri masih kurang. Os tidak mengalami keluhan gangguan
mengunya maupun menelan serta sesak nafas. Asupan energi, protein dan
karbohidrat belum memenuhi target asupan sebesar 80%, hal ini mungkin
disebabkan Os yang masih beradaptasi terhadap asupan makanan rumah
sakit dan nafsu makan Os yang belum normal. Tetapi untuk zat gizi lemak
sudah melebihi target asupan sebesar 80%. Pada hari pertama intervensi Os
masih mengeluh mengeluarkan darah saat batuk.
Monitoring Hari Kedua
Hari kedua intervensi Os diberikan diet TKTP dalam bentuk biasa
karena permintaan Os dan dilihat dari kondisi Os yang mampu untuk
mengkonsumsi dalam bentuk biasa. Nafsu makan Os pada hari kedua
intervensi menjadi lebih baik dibandingkan dengan hari pertama intervensi
dilihat dari asupan yang semakin meningkat. Jumlah asupan Os pada hari
kedua disajikan pada gambar 2.
140.0
120.0
100.0
80.0
60.0
40.0
(%) 20.0
0.0
12
160.0
140.0
120.0
100.0
80.0
60.0
40.0
(%) 20.0
0.0
13
kebutuhan 386 gram). Os diberikan makanan dalam bentuk lunak pada hari
pertama intervensi dan makanan biasa padahari kedua dan ketiga intervensi.
Berat badan Os diakhir intervensi mengalami peningkatan sebesar 1.9% (0.9
kg). Batuk berdarah yang dialami Os berangsur-angsur sembuh dan pada hari
ketiga intervensi Os bisa kembali pulang karena sudah tidak mengalami
hemoptisis.
14
15
: An. M
: 02-21-73-47
: 12 April 1997
: 18 tahun
: Laki-Laki
: Hemoptisis dd TB Paru
: Soka Atas Kamar 4
: 18 Oktober 2015
: 19 Oktober 2015
16
asupan gizi Os setiap harinya adalah energi sebesar 950 kkal (38.9%,
kebutuhan 2440 kkal), protein sebesar 46 gram (50.3%, kebutuhan 91.5
gram), lemak sebesar 29 gram (42.8%, kebutuhan 67.8 gram) dan
karbohidrat sebesar 123 gram (33.6%, kebutuhan 366 gram). Hasil
recall An. M saat di rumah sakit adalah energi 575 kkal (23.6%,
kebutuhan 2440 kkal), protein sebesar 23 gram (25%, kebutuhan 91.5
gram), lemak sebesar 10 gram (14.7%, kebutuhan 67.8 gram) dan
karbohidrat sebesar 97 gram (26.5%, kebutuhan 366 gram). Os belum
pernah mendapat edukasi gizi sebelumnya.
Antropometri
Pemeriksaan antropometri yang dilakukan meliputi pengukuran
tinggi lutut, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB)
BB
= 48.2 kg
TB
= 159 cm
Tinggi Lutut = 49 cm
48.2
x 100
BB/U
= 67
TB/U
= 72 % (Gizi Kurang)
159
x 100
= 176
BB/TB
= 90 % (Normal)
48.2
x 100
=
61
Status gizi
BBI
= 79 % (Gizi Kurang)
= Gizi Kurang
= 61 kg
Biokimia
Berdasarkan pemeriksaan biokimia Os di laboratorium pada
tanggal 19 Oktober 2015, didapatkan hasil pemeriksaan yang dsajikan
pada Tabel 8.
Tabel 8 Hasil pemeriksaan biokimia An. M
No.
1.
2.
Pemeriksaan
Hemoglobin
Leukosit
Hasil Pemeriksaan
13.9 g/dL
11.92 rb/mm3
Rujukan
13 - 16 g/dL
5 - 10 rb/mm3
Keterangan
Normal
Tinggi
17
No Pemeriksaa
.
n
1. Kesadaran
2. Fisik /
tubuh
3.
No.
1.
2.
3.
4.
Batuk
Hasil Pemeriksaan
Kompos Mentis
kurus, BAB normal, tidak ada mual dan muntah, tidak
sesak nafas, nafsu makan kurang, tidak ada gangguan
menelan dan mengunyah
Sedikit berdarah
Tabel 10 Hasil pemeriksaan klinis An. M
Pemeriksaan
Tekanan darah
Nadi
Respirasi
Suhu
Hasil Pemeriksaan
110/70 mmHg
91 x/menit
20 x/menit
370C
Nilai Normal
120/80 mmHg
60-80 x/menit
12-18 x/menit
36.5-37.5 oC
Keterangan
Normal
Tinggi
Tinggi
Normal
Riwayat Personal
An. M baru menyelesaikan pendidikan SMA dan tidak bekerja.
Aktivitas Os tergolong sedang. Os tinggal bersama ibunya. Orang
tuanya sudah bercerai sejak lama. Status ekonomi keluarga Os
tergolong dalam kelas menengah ke bawah. An. M dirawat di rumah
sakit dengan cara pembayaran melalui kontraktor BPJS. Os tidak
memiliki riwayat merokok.
III.5.2 Diagnosis Gizi
Domain Intake
NI 1.4 Asupan energi inadekuat berkaitan dengan nafsu makan kurang ditandai
dengan asupan 24 jam terakhir yang rendah dibandingkan dengan kebutuhan
sebesar 23.6%.
Domain Klinis
NC 3.1 Berat badan kurang berkaitan dengan asupan energi yang inadekuat
ditandai dengan presentase BB/TB sebesar 72% (gizi kurang)
Domain Behavior
NB 1.7 Kebiasaan yang salah mengenai makanan berkaitan dengan kurangnya
pengetahuan berhubungan dengan makanan ditandai dengan jadwal makan
yang kurang tepat dan tidak teratur.
III.5.3 Intervensi Gizi
Tujuan Intervensi
Meningkatkan asupan energi dan protein Os sehingga asupan sesuai
dengan kebutuhan Os
Meningkatkan berat badan Os hingga mencapai BBI
Memberikan edukasi gizi terkait konsumsi makanan yang benar
Syarat Diet
- Energi tinggi, yaitu 40 kkal/kg BB
- Protein tinggi, yaitu 1.5 g/kg BB
- Lemak cukup,yaitu 25% dari kebutuhan energi total
18
Porsi
6
4
2
2
2
2
2
5
KH (g)
240
0
14
10
24
20
24
0
332
366
90.7
19
Porsi
Pagi
1
1
Sore
2.25
1
1
1
1
Sore
2
Pemilihan bahan
makanan yang
dianjurkan dan
tidak
Informasi tentang
jenis diet yang
diterapkan
Tujuan
- Pasien dan keluarga mengetahui
penyakit yang dialami pasien sehingga
diharapkan lebih mengerti dan menjaga
kesehatan
- Pasien dan keluarganya termotivasi
untuk menerapkan pola makan yang baik
dan aktifitas fisik
Pasien dan keluarga mengerti bahan
makanan yang baik dan tidak baik untuk
kondisi pasien dan dapat menerapkannya
Pelaksanaan
Saat
implementasi
Saat
implementasi
Saat
implementasi
Target
Pasien mampu menghabiskan makanannya
Pelaksanaan
Setiap hari
20
Parameter
makanan
Target
Pelaksanaan
(100% sesuai dengan kebutuhan) secara
bertahap mulai dari 80% dari kebutuhan
Antropometri Berat badan mencapai BBI dan tidak
Awal dan akhir
(Berat Badan) mengalami penurunan berat badan
intervensi
Edukasi gizi
Pengetahuan Os bertambah terkait pola
Akhir
makan yang baik, makanan yang
intervensi
dianjurkan dan penerapan gaya hidup
bersih dan sehat setelah keluar dari rumah
sakit
Monitoring Hari Pertama
Asupan makanan Os pada hari pertama menandakan perubahan
yang lebih baik. Nafsu makan Os menjadi normal, tidak seperti sebelum
diberi intervensi. Pada hari pertama intervensi, Os diberikan diet Tinggi
Kalori Tinggi Protein (TKTP) dalam bentuk lunak. Jumlah asupan Os pada
hari pertama disajikan pada gambar 4.
120.0
100.0
80.0
60.0
40.0
(%) 20.0
0.0
21
120.0
100.0
80.0
60.0
40.0
(%) 20.0
0.0
22
23
24
25
: Ny. I
: 02-21-80-75
: 18 Mei 1963
: 52 tahun
: Perempuan
: Ibu Rumah Tangga
: Diabetes Melitus Tipe II, Edema Tungkai
Kiri, Anemia
: Melati Atas Kamar 2
: 24 Oktober 2015
: 24 Oktober 2015
Nama Obat
1.
Heparin
2.
Ampicilin
Sulbactam
Indikasi
Efek Samping
26
= 20.3 kg/m2
Status gizi
= Normal
BB biasanya 62 kg, terjadi penurunan 16% dalam 3 bulan terakhir
Biokimia
Berdasarkan pemeriksaan biokimia Os di laboratorium pada
tanggal 24 Oktober 2015, didapatkan hasil pemeriksaan yang dsajikan
pada Tabel 16.
27
Pemeriksaan
Hemoglobin
Leukosit
Albumin
Natrium
Ureum
Kreatinin
Gula Darah
Sewaktu
Hasil
Pemeriksaan
7.6 g/dL
15.22 rb/mm3
2.7 g/dL
135 mmol/L
88 mg/dL
0.6 mg/dL
555 mg/dL
Rujukan
12 - 16 g/dL
5 - 10 rb/mm3
3.4 - 5 g/dL
135 - 145
mmol/L
20 - 40 mg/dL
0.8 - 1.5 mg/dL
<180 mg/dL
Keteranga
n
Rendah
Tinggi
Rendah
Normal
Tinggi
Rendah
Tinggi
Hasil Pemeriksaan
Kompos Mentis
bengkak pada kaki kiri, BAB normal, tidak ada mual dan
muntah, nafsu makan kurang, lemas, kontipasi
Tabel 18 Hasil pemeriksaan klinis Ny. I
No.
1.
2.
3.
4.
Pemeriksaan
Tekanan darah
Nadi
Respirasi
Suhu
Hasil Pemeriksaan
110/75 mmHg
80 x/menit
18 x/menit
37.20C
Nilai Normal
120/80 mmHg
60-80 x/menit
12-18 x/menit
36.5-37.5 oC
Keterangan
Normal
Normal
Normal
Normal
Riwayat Personal
Ny.I adalah seorang ibu rumah tangga. Aktivitas Ny.I sehari-hari
tergolong dalam kategori sedang.
IV.5.2 Diagnosis Gizi
Domain Intake
NI 1.4 Asupan energi inadekuat berkaitan dengan penurunan nafsu makan
ditandai dengan asupan energi 24 jam terakhir yang rendah dibandingkan
dengan kebutuhan sebesar 51.1%.
Domain Klinis
28
NC 3.2 Penurunan berat badan yang tidak diharapkan berkaitan dengan riwayat
asupan energi yang kurang ditandai dengan penurunan berat badan sebesar 10
kg (16%) dalam 3 bulan terakhir.
NC 2.2 Peningkatan kadar gula darah berkaitan dengan gangguan fungsi
endokrin ditandai dengan Gulah Darah Sewaktu (GDS) sebesar 555 mg/dL
(tinggi).
Domain Behavior
NB 1.7 Kebiasaan yang salah mengenai makanan berkaitan dengan kurangnya
pengetahuan berhubungan dengan makanan ditandai dengan jadwal makan
yang tidak teratur dan kurang tepat.
29
Implementasi
Implementasi pada kasus ini dilakukan selama 3 hari dimulai pada
waktu makan pagi tanggal 25 Oktober 2015 hingga waktu makan malam
tanggal 27 Oktober 2015. Os diberi makan dalam rute oral dan dalam
bentuk lunak. Dalam sehari, frekuensi makan yang diberikan adalah tiga
kali makan utama, dua kali pemberian snack (jam 10.00 dan 16.00) dan
pemberian gula jagung 2 sachet serta penambahan ekstra 1 porsi sayur
pada makan siang. Implementasi ini melibatkan kolaborasi antara dokter,
perawat, petugas pelaksana gizi ruangan, petugas pengolahan dan
pendistribusian makanan serta Os dan keluarganya. Berikut disajikan
implementasi menu diet DM (Diabetes Melitus) 1700 pada tabel 19 dan
distribusinya pada tabel 20.
Tabel 19 Implementasi menu sehari Ny. I
Bahan Makanan
Porsi
Makanan Pokok
Protein Hewani
Protein Nabati
Sayur
Buah
Susu
Gula
Minyak
Total
Kebutuhan
Presentase (%)
4
3
2
4
5
5
KH (g)
160
0
14
20
60
0
0
0
254
274.3
92.6
Porsi
Makanan Pokok
Protein Hewani
Protein Nabati
Sayur
Buah
Susu
Gula
Minyak
4
3
2
4
5
5
Pagi
1
1
30
- Sasaran
: Os dan keluarga Os
Materi edukasi gizi disajikan pada tabel 21.
Tabel 21 Materi edukasi gizi
Materi
Informasi tentang
penyakit yang
dialami pasien
Tujuan
Pasien dan keluarga mengetahui
penyakit yang dialami pasien sehingga
diharapkan lebih mengerti dan menjaga
kesehatan
Tabel 21 Materi edukasi gizi (lanjutan)
Materi
Tujuan
Pemilihan bahan
Pasien dan keluarga mengerti bahan
makanan yang
makanan yang baik dan tidak baik untuk
dianjurkan dan
kondisi pasien dan dapat menerapkannya
tidak
Informasi tentang Pasien dan keluarga mengerti diet yang
jenis diet yang
diterapkan pada pasien sesuai kondisinya
diterapkan
dan penerapan 3J (Jenis, Jumlah dan
Jadwal)
Pelaksanaan
Saat
implementasi
Pelaksanaan
Saat
implementasi
Saat
implementasi
Target
Pasien mampu menghabiskan makanannya
(100% sesuai dengan kebutuhan) secara
bertahap mulai dari 80% dari kebutuhan
Berat badan tidak mengalami penurunan
yang tidak diharapkan
Pengetahuan Os bertambah terkait pola
makan yang baik dan makanan yang
dianjurkan serta penerapan gaya hidup
bersih dan sehat setelah keluar dari rumah
sakit
Pelaksanaan
Setiap hari
Awal dan
akhir
intervensi
Akhir
intervensi
31
120.0
100.0
80.0
60.0
40.0
(%) 20.0
0.0
32
ini. Keluhan pada tungkai kiri Os masih dirasakan, namun sudah mulai
membaik.
Monitoring Hari Ketiga
Hari ketiga intervensi, Os diberikan diet DM 1700 dalam bentuk
lunak sama dengan hari pertama dan kedua intervensi namun untuk porsinya
dilebihkan dari perencanaan. Nafsu makan Os sudah kembali normal
ditandai dengan asupan makanan yang diberikan hampir semua dikonsumsi
dengan sedikit meninggalkan sisa makanan. Jumlah asupan Os pada hari
ketiga disajikan pada gambar 8.
135.0
130.0
125.0
120.0
(%) 115.0
110.0
33
34
35
DAFTAR PUSTAKA
Barendregt K, Soeters PB, Alison SP, Kondrup J. 2008. Basic concepts in
nutrition: Diagnosis of malnutritionscreening and assessment. e-SPEN
3:1215.
Depkes [Departemen Kesehatan]. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta (ID):
Kementerian Kesehatan RI.Mansjoer A. 2000. Kapita Selekta
Kedokteran. Edisi 3. Jakarta (ID): Media. Aesculapius.
Hurst M. 2008. Pathophysiology Review. USA: Mc.Graw-Hill.
Isselbacher, Braunwald, Wilson, Martin, Fauci Kasper. 1999. Prinsip-prinsip Ilmu
Penyakit Dalam. Jakarta (ID) : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Swidarmoko B. 2010. Pulmonologi Intervensi Dan Gawat Darurat Napas. Jakarta
(ID): Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
World Health Organization. 2001. World Health Organization report 2000.
Genewa: WHO.
36
LAMPIRAN
Tabel 23 Asupan makanan Tn. A pada hari ke-1
Waktu
Makan
Pagi
Selingan
1
Siang
Malam
Menu
Bubur
Semur
daging
Sup
wortel +
buncis
Susu
Bubur
kacang
hijau
Susu
Bubur
Daging
bistik
Telur
bumbu
saos
tomat
Tumis
tempe
Bobor
bayam
Buah
pisang
Bubur
Ikan
bumbu
kuning
Tahu
bacem
Bahan
Pangan
Berat
(g)
bubur
daging
minyak
wortel
400
40
5
40
Energi
(kkal)
178.00
82.80
45.10
16.80
buncis
45
15.75
1.08
0.09
3.47
susu
225
134.33
4.80
6.72
13.43
bubur
kacang hijau
230
280.60
6.44
2.30
0.00
susu
bubur
230
300
137.31
133.50
4.91
1.58
6.87
0.08
13.73
30.45
daging
34
70.38
6.39
4.76
0.00
telur
55
89.10
7.04
6.33
0.39
tempe
minyak
35
10
52.15
90.20
6.41
0.00
1.40
10.00
4.45
0.00
bayam
107
38.52
3.75
0.54
6.96
pisang
109
105.46
3.35
1.06
24.77
bubur
185
82.33
0.97
0.05
18.78
ikan
45
50.45
9.63
1.04
0.00
tahu
47
31.96
3.67
2.16
0.75
37
Tumis
kangkung
kangkun
minyak
g
Buah
semangk semangka
a
Total
76
22.04
2.28
0.23
4.10
45.10
0.00
5.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
1702
72.4
59.4
165.6
Pagi
Selingan
1
Siang
Malam
Menu
Bahan
Pangan
bubur
Bubur
ayam
ayam
suwir
minyak
Susu
susu
kue
Kue danish
danish
Susu
susu
Nasi
nasi
Opor
daging
daging
Telur
telur
minyak
dadar
Perkedel
tahu
tahu
Sup
buncis
wortel
sayuran
Buah
semangka
semangka
Nasi
nasi
Telur
telur
semur
Tempe
tempe
minyak
kery
Sup labu
labu siam
siam +
wortel
wortel
Buah
pepaya
pepaya
Berat
(g)
404
Energi
(kkal)
179.78
25
75.50
4.55
6.25
0.00
5
250
45.10
149.25
0.00
5.34
5.00
7.46
0.00
14.93
40
113.96
3.16
1.08
22.68
250
305
149.25
542.90
5.34
6.41
7.46
0.31
14.93
123.83
34
70.38
6.39
4.76
0.00
45
10
72.90
90.20
5.76
0.00
5.18
10.00
0.32
0.00
99
67.32
7.72
4.55
1.58
54
50
18.90
21.00
1.30
0.60
0.11
0.15
4.16
4.65
108
30.24
0.54
0.22
7.45
210
373.80
4.41
0.21
85.26
54
87.48
6.91
6.21
0.38
10
10
50
14.90
90.20
13.00
1.83
0.00
0.30
0.40
10.00
0.05
1.27
0.00
3.35
51
21.42
0.61
0.15
4.74
1.84
0.02
0.00
0.49
38
Waktu
Makan
Menu
Bahan
Pangan
Berat
(g)
Total
Energi
(kkal)
2229
Menu
Roti isi
Pagi
Telur rebus
Susu
Selingan
1
Siang
Malam
Kue pisang
Susu
Nasi
Pepes ikan
kemangi
Ayam
panggang
bumbu
kuning
Oseng
tempe
Cah wortel
+ toge
Buah
pisang
Nasi
Telur dadar
Bahan
Pangan
Berat
(g)
roti putih
margarin
selai
nanas
telur
susu
kue
pisang
susu
nasi
ikan
tenggiri
75
5
Energi
(kkal)
186.00
36.00
16.73
0.04
0.04
4.52
76
250
110.81
149.25
8.76
5.34
7.87
7.46
0.48
14.93
83
205.92
2.16
0.25
48.22
250
301
149.25
535.78
5.34
6.32
7.46
0.30
14.93
122.21
47
52.69
10.06
1.08
0.00
ayam
65
196.30
11.83
16.25
0.00
tempe
minyak
wortel
toge
53
10
57
50
78.97
90.20
23.94
11.50
9.70
0.00
0.68
1.45
2.12
10.00
0.17
0.10
6.73
0.00
5.30
2.05
pisang
143
138.35
4.40
1.39
32.50
nasi
telur
307
5
546.46
8.10
6.45
0.64
0.31
0.58
124.64
0.04
39
minyak
tahu
bayam
Gadon tahu
Bening
bayam +
jagung
jagung
Buah melon melon
Total
10
98
70
90.20
66.64
25.20
0.00
7.64
2.45
10.00
4.51
0.35
0.00
1.57
4.55
38
49.02
1.56
0.49
11.51
121
46.22
2814
0.73
91.6
0.24
75.9
10.04
441.7
Pagi
Selingan 1
Siang
Menu
Bubur
Semur
daging
Sup
wortel +
buncis
Susu
Bubur
kacang
hijau
Susu
Bubur
Daging
bistik
Telur
bumbu
saos tomat
Tumis
tempe
Bobor
bayam
Bahan
Pangan
Berat
(g)
bubur
daging
minyak
wortel
50
40
5
40
Energi
(kkal)
178.00
82.80
45.10
16.80
buncis
45
15.75
1.08
0.09
3.47
susu
220
131.34
4.70
6.57
13.13
kacang
hijau
230
280.60
6.44
2.30
0.00
susu
bubur
230
28
137.31
100.13
4.91
1.18
6.87
0.06
13.73
22.84
daging
33
68.31
6.20
4.62
0.00
telur
51
82.62
6.53
5.87
0.36
tempe
minyak
22
10
32.78
90.20
4.03
0.00
0.88
10.00
2.79
0.00
bayam
102
36.72
3.57
0.51
6.63
40
Waktu
Makan
Malam
Makan
Tambahan
Menu
Buah
pisang
Bubur
Ikan
bumbu
kuning
Tahu
bacem
Tumis
kangkung
Buah
semangka
Roti
Bahan
Pangan
Berat
(g)
Energi
(kkal)
pisang
106
78.71
0.95
0.16
20.51
beras
62.5
222.50
2.63
0.13
50.75
ikan
tenggiri
35
39.24
7.49
0.81
0.00
tahu
55
37.40
4.29
2.53
0.88
kangkung
minyak
111
10
32.19
90.20
3.33
0.00
0.33
10.00
5.99
0.00
semangka
95
26.60
0.48
0.19
6.56
roti
49
190.00
4.00
8.00
26.00
2015
71.9
70.7
218.0
Total
Pagi
Selingan
1
Siang
Menu
Bahan
Pangan
beras
ayam
suwir
minyak
Susu
susu
kue
Kue danish
danish
Susu
susu
Nasi
nasi
Opor
daging
daging
Telur
telur
minyak
dadar
Perkedel
tahu
tahu
Bubur
ayam
Berat
(g)
50
Energi
(kkal)
178.45
25
75.50
4.55
6.25
0.00
5
250
45.10
149.25
0.00
5.34
5.00
7.46
0.00
14.93
40
113.96
3.16
1.08
22.68
250
300
149.25
534.00
5.34
6.30
7.46
0.30
14.93
121.80
32
66.24
6.02
4.48
0.00
51
10
82.62
90.20
6.53
0.00
5.87
10.00
0.36
0.00
87
59.16
6.79
4.00
1.39
41
Waktu
Makan
Malam
Menu
Sup
sayuran
Buah
semangka
Nasi
Telur
semur
Tempe
kery
Sup labu
siam +
wortel
Buah
pepaya
Total
Bahan
Pangan
Berat
(g)
buncis
wortel
51
50
Energi
(kkal)
17.85
21.00
semangka
100
28.00
0.50
0.20
6.90
nasi
201
357.78
4.22
0.20
81.61
telur
56
90.72
7.17
6.44
0.39
tempe
minyak
labu siam
50
10
60
74.50
90.20
15.60
9.15
0.00
0.36
2.00
10.00
0.06
6.35
0.00
4.02
wortel
60
25.20
0.72
0.18
5.58
pepaya
92
42.32
0.46
0.00
11.22
2307
70.5
71.3
341.4
Menu
Bubur
Pagi
Soto
ayam
Buah
pepaya
Selingan 1
Gula
Siang
Bubur
Bahan
Pangan
Berat
(g)
beras
ayam
toge
minyak
31.3
25
50
5
Energi
(kkal)
111.25
75.50
11.50
45.10
pepaya
110
50.60
0.55
0.00
13.42
2.5
5.00
0.00
0.00
2.00
37.5
133.50
1.58
0.08
30.45
gula
tropicana
slim
beras
42
Waktu
Makan
Selingan 2
Malam
Makan
Tambahan
Menu
Telur
dadar
Tahu
bumbu
bali
Bening
bayam +
jagung
Buah
melon
Buah
pisang
Bubur
Ikan
pepes
bumbu
kuning
Tumis
tempe
Tumis
kacang
panjang
Oseng
toge +
wortel
Buah
pepaya
Buah
jeruk
Total
Bahan
Pangan
Berat
(g)
telur
minyak
52
5
Energi
(kkal)
84.24
45.10
tahu
98
66.64
7.64
4.51
1.57
bayam
80
28.80
2.80
0.40
5.20
jagung
22
28.38
0.90
0.29
6.67
melon
69
26.36
0.41
0.14
5.73
pisang
116
112.23
3.57
1.13
26.36
beras
16.1
57.41
0.68
0.03
13.09
ikan
tenggiri
49
54.93
10.49
1.13
0.00
tempe
minyak
50
5
74.50
45.10
9.15
0.00
2.00
5.00
6.35
0.00
kacang
panjang
22
78.54
3.81
0.33
15.40
toge
1.61
0.20
0.01
0.29
wortel
20
8.40
0.24
0.06
1.86
pepaya
100
46.00
0.50
0.00
12.20
jeruk
110
35.64
0.71
0.16
8.87
1226
57.2
37.7
177.2
Menu
Pagi
Bubur
ayam
Selingan 1
Pisang
Bahan
Pangan
beras
ayam
suwir
minyak
pisang
Berat
(g)
31.3
Energi
(kkal)
111.25
23
69.46
4.19
5.75
0.00
5
120
45.10
116.10
0.00
3.69
5.00
1.17
0.00
27.27
43
Waktu
Makan
Menu
Bahan
Pangan
Berat
(g)
Energi
(kkal)
rebus
Gula
Siang
Selingan 2
Malam
Bubur
Ikan
bumbu
saos
tomat
Tempe
terik
Sup
bayam
Cah
wortel
Buah
pisang
Buah
jeruk
Bubur
Telur
semur
Perkedel
tahu
Sop
oyong
Tumis
kangkung
Buah
pisang
Makan
Tambahan
Jus melon
Total
gula
tropicana
slim
beras
ikan
tenggiri
2.5
5.00
0.00
0.00
2.00
53.5
190.46
2.25
0.11
43.44
35
39.24
7.49
0.81
0.00
minyak
45.10
0.00
5.00
0.00
tempe
47
70.03
8.60
1.88
5.97
bayam
106
38.16
3.71
0.53
6.89
wortel
83
34.86
1.00
0.25
7.72
pisang
126
121.91
3.87
1.23
28.63
jeruk
79
25.60
0.51
0.11
6.37
beras
telur
minyak
5
62
5
17.80
100.44
45.10
0.21
7.94
0.00
0.01
7.13
5.00
4.06
0.43
0.00
tahu
96
65.28
7.49
4.42
1.54
labu siam
wortel
bihun
35
16
6
9.10
6.72
21.60
0.21
0.19
0.28
0.04
0.05
0.01
2.35
1.49
4.93
kangkung
95
27.55
2.85
0.29
5.13
pisang
132
127.71
4.06
1.29
30.00
melon
250
95.50
1.50
0.50
20.75
1429
61.4
40.6
224.3
44
Waktu
Makan
Menu
Berat
(g)
Roti isi
roti putih
margarin
selai
kacang
75
5
Energi
(kkal)
186.00
36.00
16.73
0.04
0.04
4.52
telur
67
97.69
7.72
6.93
0.42
pepaya
110
272.91
2.86
0.33
63.91
2.5
5.00
0.00
0.00
2.00
55.8
28
5
198.47
57.96
45.10
2.34
5.26
0.00
0.11
3.92
5.00
45.27
0.00
0.00
32
47.68
5.86
1.28
4.06
80
20.80
0.48
0.08
5.36
67
28.14
0.80
0.20
6.23
89
317.73
15.40
1.34
62.30
117
113.20
3.60
1.14
26.59
115
111.26
3.54
1.12
26.13
53.3
58
189.57
175.16
2.24
10.56
0.11
14.50
43.24
0.00
45.10
0.00
5.00
0.00
76
51.68
5.93
3.50
1.22
133
34.58
0.80
0.13
8.91
33
11.55
0.79
0.07
2.54
146
55.77
0.88
0.29
12.12
2118
75
50
352.3
Pagi
Selingan
1
Siang
Selingan
2
Malam
Bahan
Pangan
Telur
rebus
Buah
pepaya
Gula
gula
tropicana
slim
beras
daging
minyak
Bubur
Daging
bistik
Tumis
tempe
tempe
Sup labu
labu siam
siam +
wortel
wortel
Tumis
kacang
kacang
panjang
panjang
Buah
pepaya
pepaya
Buah
pisang
pisang
Bubur
beras
Ayam
ayam
bumbu
minyak
bali
Tahu
bumbu
tahu
kuning
Tumis
labu siam
labu siam
Asemasem
buncis
buncis
Buah
melon
melon
Total