Oleh :
Kafa Haqqo Tuqoty
I14120075
: Tn. A
: 02-21-72-73
: 21 Februari 1987
: 28 tahun
: Laki-Laki
: Karyawan
: Hemoptisis ec. TB Paru putus obat
: Soka Atas Kamar 4
: 17 Oktober 2015
: 19 Oktober 2015
IV.
Skrining Gizi
Skrining gizi awal terhadap Os dilakukan oleh perawat dengan
menggunakan skrining keperawatan yang didalamnya sudah tercakup
skrining gizi. Hasil penilaian skor untuk Tn. A sebesar 8 yang berisiko
malnutrisi sedang, sehingga perlu dilakukan assesment gizi lanjut untuk
mengatasi permasalahan gizi. Penilaian skrining awal didapatkan bahwa Os
memiliki nafsu makan yang kurang baik, tidak memiliki alergi terhadap
makanan, belum pernah mendapat edukasi gizi sebelumnya dan mengalami
penurunan berat badan sebesar 7.1 kg dalam 3 bulan terakhir serta batuk
sedikit berdarah.
V. Proses Asuhan Gizi Terstandar
V.1 Pengkajian Gizi
Riwayat Gizi
Kebiasaan makan Os didapat dari wawancara SQFFQ (SemiQuantitative Food Frequency Questionnaire) dalam enam bulan
terakhir semenjak Os sakit. Os mengkonsumsi 3x makan utama dalam
sehari. Os biasanya mengkonsumsi 1p nasi, 1p protein hewani dan 1p
sayur dalam sekali makan. Os jarang mengkonsumsi protein nabati,
buah dan susu dikarenakan makanan tersebut jarang tersedia dalam
menu makanannya sehari-hari. Os menghindari konsumsi ikan karena
baunya yang amis dan sering mengkonsumsi mie instan dan gorengan.
Os tidak memiliki alergi terhadap makanan. Dengan demikian rata-rata
asupan gizi Os setiap harinya adalah energi sebesar 1350 kkal (54.2%,
kebutuhan 2489 kkal), protein sebesar 53 gram (47.9%, kebutuhan
110.6 gram), lemak sebesar 37 gram (67%, kebutuhan 55.3 gram) dan
karbohidrat sebesar 195 gram (50.5%, kebutuhan 386 gram). Hasil
recall Tn. A saat di rumah sakit adalah energi 900 kkal (36.2%,
kebutuhan 2489 kkal), protein 42 gram (38%,kebutuhan 110.6 gram),
lemak 31 gram (56%, kebutuhan 55.3 gram) dan karbohidrat 109 gram
(28.2%, kebutuhan 389 gram). Os tidak mengkonsumsi makanan dari
luar rumah sakit. Os juga belum pernah mendapat edukasi gizi
sebelumnya.
Antropometri
Pemeriksaan antropometri yang dilakukan meliputi pengukuran
tinggi lutut, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB)
BB
= 45.9 kg
Tinggi Lutut = 50 cm
TB
= 161.4 cm
BBI
= 55.3 kg
45.9
IMT
= 1.614 2
= 17.6 kg/m2
Status gizi
= Kurang
BB biasanya 53 kg, terjadi penurunan 13.4% dalam 3 bulan
terakhir
Biokimia
Pemeriksaan
Hemoglobin
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
Hasil Pemeriksaan
12.4 g/dL
16.21 rb/mm3
4.4 jt/uL
481 rb/mm3
Rujukan
13 - 16 g/dL
5 - 10 rb/mm3
4.5 -5.5 jt/uL
150 - 400 rb/mm3
Keterangan
Rendah
Tinggi
Rendah
Tinggi
Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Kesadaran
Fisik / tubuh
3.
Batuk
Kompos Mentis
kurus, BAB normal, tidak ada mual dan muntah, tidak
sesak nafas, nafsu makan kurang, tidak ada gangguan
menelan dan mengunyah
Sedikit berdarah
Tabel 3 Hasil pemeriksaan klinis Tn. A
No.
1.
2.
3.
Pemeriksaan
Tekanan darah
Nadi
Respirasi
Hasil Pemeriksaan
109/72 mmHg
89 x/menit
20 x/menit
Nilai Normal
120/80 mmHg
60-80 x/menit
12-18 x/menit
Keterangan
Normal
Tinggi
Tinggi
Riwayat Personal
Tn. A seorang karyawan di toko roti. Aktivitas Os tergolong
sedang. Status ekonomi keluarga Os tergolong dalam kelas menengah.
Tn. A dirawat di rumah sakit dengan cara pembayaran melalui
kontraktor BPJS. Os memiliki riwayat perokok dalam kategori ringan.
V.2 Diagnosis Gizi
Domain Intake
NI 1.4 Asupan energi inadekuat berkaitan dengan nafsu makan kurang
ditandai dengan asupan 24 jam terakhir yang rendah dibandingkan
dengan kebutuhan sebesar 36.2%.
Domain Klinis
NC 3.2 Penurunan berat badan yang tidak diharapkan berkaitan dengan
riwayat asupan energi yang kurang ditandai dengan penurunan berat
badan sebesar 7.1 kg (13.4%) dalam 3 bulan terakhir.
Domain Behavior
Porsi
Makanan Pokok
Protein Hewani
Protein Nabati
Sayur
Buah
Susu
Gula
Minyak
Total
Kebutuhan
Presentase (%)
7
4
2
2
2
2
2
5
E (kkal)
1225
300
150
50
100
300
100
250
2475
2489
99.4
KH (g)
280
0
14
10
24
20
24
0
372
386
96.4
Porsi
Makanan Pokok
Protein Hewani
Protein Nabati
Sayur
Buah
Susu
Gula
Minyak
7
4
2
2
2
2
2
5
Pagi
1
1
1
1
1
Sore
2.75
1
1
1
1
2
Tujuan
- Pasien dan keluarga mengetahui
penyakit yang dialami pasien sehingga
diharapkan lebih mengerti dan menjaga
kesehatan
- Pasien dan keluarganya termotivasi
untuk menerapkan pola makan yang
baik dan aktifitas fisik
Pelaksanaan
Saat
implementasi
Materi
Pemilihan bahan
makanan yang
dianjurkan dan
tidak
Informasi tentang
jenis diet yang
diterapkan
Tujuan
Pasien dan keluarga mengerti bahan
makanan yang baik dan tidak baik untuk
kondisi
pasien
dan
dapat
menerapkannya
Pasien dan keluarga mengerti diet yang
diterapkan
pada
pasien
sesuai
kondisinya
Pelaksanaan
Saat
implementasi
Saat
implementasi
Target
Pasien mampu menghabiskan makanannya
(100% sesuai dengan kebutuhan) secara
bertahap mulai dari 80% dari kebutuhan
Berat badan mencapai BBI dan tidak
mengalami penurunan berat badan
Pengetahuan Os bertambah terkait pola
makan yang baik dan makanan yang
dianjurkan serta penerapan gaya hidup
bersih dan sehat setelah keluar dari rumah
sakit
Pelaksanaan
Setiap hari
Awal dan
akhir
intervensi
Akhir
intervensi
Hari Pertama
Asupan makanan Os pada hari pertama menandakan perubahan
yang lebih baik walaupun nafsu makan Os masih kurang baik. Pada hari
pertama intervensi, Os diberikan diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP)
dalam bentuk lunak. Jumlah asupan Os pada hari pertama disajikan pada
gambar 1.
Presentase Perbandingan Asupan Makan Os terhadap Kebutuhan Gizi Os pada Hari ke-1
120.00
100.00
80.00
Axis Title 60.00
40.00
20.00
0.00
Energi
Protein
Lemak Karbohidrat
Energi
Protein
Lemak Karbohidrat
Hari Ketiga
Hari ketiga intervensi, Os diberikan diet TKTP dalam bentuk biasa
sama dengan pada hari kedua intervensi namun untuk porsinya sendiri
dilebihkan sebesar 20% dari perencanaan. Nafsu makan Os sudah kembali
normal ditandai dengan asupan makanan yang diberikan hampir semua
dikonsumsi dengan sedikit meninggalkan sisa makanan. Jumlah asupan Os
pada hari ketiga disajikan pada gambar 3.
Presentase Perbandingan Asupan Makan Os terhadap Kebutuhan Gizi Os pada Hari ke-3
160.0
140.0
120.0
100.0
(%) 80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
Energi
Protein
Lemak Karbohidrat
Resume
Tn. A merupakan pasien rawat inap Soka Atas kamar 4 RSUP
Persahabatan. Os masuk rumah sakit pada tanggal 17 Oktober 2015 dengan
diagnosa Hemoptisis ec. Tuberkulosis Paru putus obat. Os pernah mengalami
penyakit yang sama April 2015, hal tersebut yang menjadi salah satu faktor
penyebab hemoptisis kembali dirasakan Os. Status gizi Os tergolong kurang
dan dari hasil skrining gizi Os perlu mendapat asuhan gizi. Diagnosa gizi Os
adalah NI 1.4 (Asupan energi inadekuat berkaitan dengan nafsu makan
DAFTAR PUSTAKA
Barendregt K, Soeters PB, Alison SP, Kondrup J. 2008. Basic concepts in
nutrition: Diagnosis of malnutritionscreening and assessment. e-SPEN
3:1215.
Depkes [Departemen Kesehatan]. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta (ID):
Kementerian Kesehatan RI.Mansjoer A. 2000. Kapita Selekta
Kedokteran. Edisi 3. Jakarta (ID): Media. Aesculapius.
Hurst M. 2008. Pathophysiology Review. USA: Mc.Graw-Hill.
Isselbacher, Braunwald, Wilson, Martin, Fauci Kasper. 1999. Prinsip-prinsip Ilmu
Penyakit Dalam. Jakarta (ID) : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Swidarmoko B. 2010. Pulmonologi Intervensi Dan Gawat Darurat Napas. Jakarta
(ID): Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
World Health Organization. 2001. World Health Organization report 2000.
Genewa: WHO.
LAMPIRAN
Tabel 23 Asupan makanan Tn. A pada hari ke-1
Waktu
Makan
Pagi
Selingan 1
Siang
Malam
Jenis Pangan
bubur
daging
wortel
buncis
susu
minyak
bubur kacang
hijau
susu
bubur
daging
telur
tempe
bayam
pisang
minyak
bubur
ikan
tahu
kangkung
semangka
minyak
Total
Berat
(g)
400
40
40
45
225
5
Energi
(kkal)
178.00
82.80
16.80
15.75
134.33
45.10
230
280.60
6.44
2.30
0.00
230
300
34
55
35
107
109
10
185
45
47
76
0
5
137.31
133.50
70.38
89.10
52.15
38.52
105.46
90.20
82.33
50.45
31.96
22.04
0.00
45.10
1702
4.91
1.58
6.39
7.04
6.41
3.75
3.35
0.00
0.97
9.63
3.67
2.28
0.00
0.00
72.4
6.87
0.08
4.76
6.33
1.40
0.54
1.06
10.00
0.05
1.04
2.16
0.23
0.00
5.00
59.4
13.73
30.45
0.00
0.39
4.45
6.96
24.77
0.00
18.78
0.00
0.75
4.10
0.00
0.00
165.6
Jenis
Pangan
Berat
(g)
bubur
ayam suwir
susu
minyak
kue danish
susu
nasi
404
25
250
5
40
250
305
Energi
(kkal)
179.78
75.50
149.25
45.10
113.96
149.25
542.90
Waktu
Makan
Malam
Jenis
Pangan
daging
telur
tahu
buncis
wortel
semangka
minyak
nasi
telur
tempe
labu siam
wortel
pepaya
minyak
Total
Berat
(g)
34
45
99
54
50
108
10
210
54
10
50
51
4
10
Energi
(kkal)
70.38
72.90
67.32
18.90
21.00
30.24
90.20
373.80
87.48
14.90
13.00
21.42
1.84
90.20
2229
Pagi
Selingan 1
Siang
Malam
Jenis
Pangan
Berat
(g)
roti putih
margarin
selai nanas
telur
susu
kue pisang
susu
nasi
pepes ikan
ayam
tempe
wortel
toge
pisang
minyak
nasi
telur
tahu
bayam
jagung
melon
minyak
Total
75
5
7
76
250
83
250
301
47
65
53
57
50
143
10
307
5
98
70
38
121
10
Energi
(kkal)
186.00
36.00
16.73
110.81
149.25
205.92
149.25
535.78
52.69
196.30
78.97
23.94
11.50
138.35
90.20
546.46
8.10
66.64
25.20
49.02
46.22
90.20
2814