Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1
BAB II

PEMBAHASAN

SURVEI KONSUMSI PANGAN

A. PENGERTIAN PENGUKURAN KONSUMSI MAKANAN

Pengukuran konsumsi makanan adalah salah satu metode pengukuran status gizi secara tidak
langsung dengan cara mengukur kualitas dan kuantitas makanan yang di konsumsi baik
tingkat individu, rumah tangga, dan masyarakat.Metode ini sangat efektif di bedakan untuk
melihat tanda awal ari kekurangan gizi. Data pengukuran konsumsi makanan dapat di
pergunakan untuk melengkapidata – data dari pengukuran antropometri, biokimia dan klini.
Hasil pengukuran makanan ini sangan berguna untuk intervensi program gizi seperti
pendidikan gizi dan pedoman pemberian makanan.

Menurut Supariasa et al. (2001) mengatakan bahwa walaupun data survei konsumsi
makanan sering di gunakan untuk mengukur status gizi secara tidak langsung, namun
hasilnya dapat di gunakan sebagai bukti awal terjadinya kekurangan gizi pada seseorang.
Oleh karena itu metode inisudah umum di gunakan oleh hamper semua Negara termasuk
penggunaannya di Indonesia. Di Indonesia penggunaan metode ini sudah banyak di pakai
mulai tahun 1970an dan sampai sekarang. Hal ini dapat terlihat pada penelitian Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang di laksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

B. TUJUAN SURVEI KONSUMSI

Secara umum tujuan survei konsumsi adalah untuk mengetahui kebiasaan makan dan
gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat individu, rumah
tangga,dan kelompok/masyarakatserta factor –faktor yang mempengaruhinya. Menurut
Supariasa ef al.(2001) mengemukakan bahwa secara khusus tujuan survey konsumsi adalah
sebagai berikut :

2
1. Menentukan tingkat kecukupan konsumsi pangan nasional, kelompok, dan
individu.
2. Menentukanstatus kesehatan dan gizi keluarga dan individu.
3. Menentukan pedoman kecukupan makan dan program pengadaan pangan.
4. Sebagai dasarperencanaan dan pengembangan program gizi
5. Sebagai sasaran pendidikan gizi masyarakat khususnya golongan rawan gizi
masyarakat.

C. METODE PENGUKURAN STATUS GIZI


Ada beberapa cara pengukuran status gizi yaitu secara langsung dantidak langsung.
Penentuan status gizi secara langsung meliputi pengukuran antropometri, biokimia,
klinis, dan biofisik. Pengukuran status gizi secara tidak langsung meliputi survei
konsumsi, statistic vital, dan factor ekologi. Beberapa karakteristik penggunaan metode
tersebut berdasarkan perkembangan terjadinya kekurangan gizi seperti di bawah ini.

No Tingkatan Metode
1 Ketidak cukupan zat gizi Pengukuran makanan (diet)
2 Perubahan/menurunnya cadangan Pengukuran biokimia
jaringan
3 Perubahan cairan tubuh Pengukuran biokimia
4 Perubahan fungsi jaringan Pengukukuran biokimia
5 Perubahan aktivitas enzim yang Pengukuran fungsi biokimia/
tergantung zatgizi/mRNA untuk beberapa teknik molekuler
protein
6 Perubahan fungsi Pengukuran perilaku/fisiologi
7 Gejala klinis Pengukuran klinis
8 Perubahan anatomi Pengukuran antropometri/klinis

Metode pengukuran status gizi dapat berdiri sendiri atau satu metode saja dan akan
lebih baik dapat juga merupakan kombinasi dari beberapa metode yang ada.Pengukuran
status gizi dengan survei makanan dapat di gunakan pada tahap awal dari kekurangan
gizi. Perkembangan lanjutan dari kekurangan gizi dapat di ukur dengan pengukuran

3
biokimia di mana persediaan cadangan zat gizi makin menurun. Untuk mengetahui tanda
dan gejala yang berhubungan dengan kekurangan gizi seperti marasmus dan kwashiorkor
dapat di lakukan dengan pengukuran klinis. Secara ringkas pengukuran status gizi yang
umum di gunakan dapat di singkat “ABCD” yaitu anthropometry, (antropometri),
Biochemical (biokimia), Clinical (klinis), dan Dietary (diet).

D. JENIS – JENIS METODE KONSUMSI

1. Berdasarkan Jenis Data yang di peroleh

Berdasarkan jenis data yang di peroleh metode survey konsumsi dapat di bagi 2 (dua) yaitu
metode kualitatif dan metode kuantitatif . Metode kualitatif umumnya untuk mengetahui
frekuensi bahan makanan yang di konsumsi dan mengetahui pola/kebiasaan makan. Ada
empat metode kualitatif yang di gunakan yaitu :

a. Metode frekuensi makan (Food Freqency)


b. Metode riwayat makan (Dietari History)
c. Metode telepon
d. Metode pendaftaran makanan (Food List)

Metode kuantitatif di pergunakan untuk mengetahui tingkat konsumsi energy dan zat
- zat gizi baik individu maupun kelompok masyarakat. Untuk menghitung kecukupan zat gizi
umumnya dengan menggunakan daftar komposisi bahan makanan (DKBM) dan
menggunakan program yang telah ada seperti nutria survey. Jenis metode kuantitatif yaitu :

a. Metode recall24 jam ( Food Recall 24 hours)


b. Metode perkiraan makanan (Estimated Food Records)
c. Metode penimbanganmakan (Food Weighing)
d. Metode Pencatatan (Food Acount)
e. Metode inventaris (Invntory method)
f. Metode pencatatan (Household)
2. Berdasarkan sasaran Pengamatan atauPengguna

Metode survey konsumsiberdasarkan sasaran pengamatan/pengguna dapat di bagi 3 (tiga)


yaitu tungkat nasional, tingkat rumah tangga, dan tingkat individu atau perorangan. Jenis
jenis metode tersebut seperti yang di uraikan di bawah ini :

4
a. Tingkat Nasional
Metode survey tingkat nasional yang di gunakan adalah food balance sheets (FBS).
Penggunaan metode ini adalah untuk menghitung perkiraan kecukupanpaersediaaan
makanan secara nasional. Hasil perhitungan FBS umumnya di gunakan untuk
menentukan kebijakan di bidang pertanian, memperkirakan pola konsumsi
masyarakat, dan mengetahui perubahan pola konsumsi masyarakat.
b. Tingkat Rumah Tangga
Ada 5 (lima) metode survey konsumsi tingkat rumah tangga yang umum di gunakan.
Keempat metode tersebut yaitu :
1) Metode pencatatan (Food account)
2) Metode Pendaftaran (Food List)
3) Metode Inventaris (Inventory Method)
4) Metode Pencatatan makanan rumah tangga (household records)
5) Metode Telepon
c. Tingkat Individu/Perorangan
Pengukuran konsumsi makanan tingkat individu umumnya di lakukan pada
masyarakat yang rawan terhadapgizi antara lain anak balita, ibu hamil/menyusui, dan
masyarakat yang berpenghasilan rendah. Metode pengukuran survey konsumsi
idividu ada 5 (lima) yaitu :
1) Metode recall 24 jam
2) Metode perkiraan makanan
3) Metode Penimbangan makanan
4) Metode riwayat makanan
5) Metode frekuensi makanan
3. Berdasarkan Waktu Pengumpuland Data
Ada 3 (tiga ) metode survey konsumsi berdasarkan waktu pangumpulan data yaitu
metode prospektif, metode retrospektif, dan metode kombinasi antara prospektif di
gabung dengan dengan retrospektif. Metode prodpektif adalah pengumpulan data saat
ini dan hari hari berikutnya. Metode retrospektif adalag pengumpulan data konsumsi
pada masa yang telah berlalu.Sedangkan metode kombinasi adalah pengumpula data
konsumsi pada masa yang lalu dan konsumsi saat ini.

5
Metode survey konsumsi berdasarkan pendekata prespektif meliputi
penimbangan makanan, pencatatan makanan, dan riwayat makanan. Metode dengan
pendekatan retrospektif meliputi recall 24 jam, frekuensi makan, dan semi kualitatif
frekuensi makanan (semi quantitative food frequency questionnaire). Sedangkan
metode kombinasi yaitu pendaftaran makanan dengan recall 24 jam.

6
PENGUKURAN KONSUMSI PANGAN
DENGAN METODE PENIMBANGAN MAKANAN
(FOOD WIEGHING)

A. PENGERTIAN
Metode penimbangan makan adalah salah satu metodesurvei konsumsi kuantitatif.
Pada dasarnya metode ini adalah responden atau petugas di minta menimbang dan
mencatatat makanan dan minuman yang di konsumsi yang di konsumsi selama satu
hari, termasuk cara memasak, merek makanan, dan komposisi (bila memungkinkan).
Asal makanan yang di timbang adalah makanan yang berasal rumah dan makanan
yang berasal dari luar rumah. Hasil pengukuran metode ini dapat di jadikan gold
standar (standar buku) dalam rangka menentukan seberapa banyak makanan dan
minuman yang di konsumsi oleh seseorang atau kelompk masyarakat tertentu.
Penggunaan metode ini dilakukun di rumah atau institusi khusus, apabila
tersedia timbangan makanan. Umumnya pedesaan di Indonesia jarang yang
mempunyai timbangan makanan . Oleh karena itu petugas survey atau pengumpul
data atau harus menyediakan timbangan. Timbangan ada beberapa jenis seperti
timbangan digital dan nondgital atau menggunakan per. Skala timbangan sebaiknya
dalam gram.
Karakteristik dari metode penimbanganmakanan adalah sebagai berikut
(Seaneo Recfon, 2011):
1. Makanan dan sisanya di timbang menggunakan alat timbanga atau menggunakan
teknik konmputerisasi yang di sediakan oleh peneliti
2. Metode paling tepat untuk memperkirakan asupan makanan dan zat gizi yang
biasa di konsumsi seorang individu
3. Lebih di sarankan oleh beberapa peneliti untuk mengumpulkan data pada
individu
4. Membutuhkan tingkat kerja sama yang lebih tinggi di bandingkan metode
perkiraan makanan (estimated food record) dan lebih cenderung memilikidampak
yanglebih besar terhadap kebiasaan di banding Perkiraan Makanan.
5. Biaya timbangan sangat mahal dalam beberapa kasus.

7
6. Tingkat ketetapan lebih tinggi di banding catatan perkiraan makanan karena
ukuran porsinya di timbang dengan mengurangi kontribusi terhadap keragaman
dari kesalahan pengukuran.

B. TUJUAN
Ada beberapa tujuan yang ingin di capai dari metode penimbanganmakanan,
antaralain:
1. Mengukur actual asupan makanan dan zat gizi dari responden atau subjek
penelitian
2. Hasilnya sebagai dasar untuk melaksanakan konseling gizi.
3. Menentukan gold standar bagi seseorang yang bekerja di institusi tertentu seperti
karyawan di suatu perusahan,pasien di rumah sakit , dan orang – orang yang
tinggal di panti

C. ALAT YANG DI BUTUHKAN


Alat dan bahan yang di butuhkan agar pelaksanaan metode penimbangan makanan
dapat berjalan efektif dan efisien adalah sebagai berikut :
1. Timbangan makanan. Ada dua jenis yaitu timbangan digital atau timbangan
menggunakan per. Kapasitas timbangan yaitu 1 (satu) kgdan 4 )empat) kg.
2. Formulir penimbangan
3. Buku saku atau catatan khusus
4. Ukuran rumah tangga (URT) dan ukuran porsi makanan
5. Pensil dan bolpoin
6. Karet penghapus
7. Daftar komposisis bahan makanan (DKBM)
8. Kalkulator
9. Software (Nutri survey Nutrsoft
10. Pedoman survey

D. KEBAIKAN DAN KELEMAHAN


1. Kebaikan
a. Metode survey konsumsi yang paling akurat, karena mengukur asupan yang
sebenarnya

8
b. Data valid karena pengukuran sampai 5 hari
c. Tidak tergantung pada daya ingat
d. Dapat menganalisapola makanan dan kebiasaan makan dalam hubungannya
dengan lingkungan social-kependudukan responden

e. Dapat mendukung interpretasi data laboratorium, data antropometri, dan data


klinis
f. Pengukuran selama beberapa hari akan lebih mewakili asupan yang biasanya.

2. Kelemaha
a. Responden enggan menimbang makan yang di makan di luar rumah
b. Beban tinggi yang di emban responden dapat menghasilkan tempat respon
rendah.
c. Peneliti atau pengumpul data harus mencari/membeli makanan yang mirip di
makan responden jika responden makan di luar rumah. Di samping itu responden
di minta memperlihatkan porsi makanan yang di makan untuk kemudian di
timbang..
d. Menuntut motivasi dan pengertian yang tinggi dari kedua bela pihak yakni
pengumpul data dan responden
e. Perlu melatih atau menjelaskankepada responden bagaimana cara menimbang
yang baik
f. Tidak dapat di gunakan untuk responden yang buta huruf
g. Responden dapat merubah pola makannya
h. Karena harus menimbang dan mencatat, kemungkinan responden kurang bisa
bekerjasama
i. Memerlukan waktu yang lama
j. Memerlukan tenaga analisis yang intensif dan mahal
k. Kesalahan melaporkan yang signifikan masih bisa saja terjadi

E. WAKTU PELAKSANAAN SURVEI


Banyak pendapat para ahli gzi atau ahli survey konsumsi tentang waktu pelaksanaan
survey. Idealnya survey di laksanakan selama 7 (tujuh ) hari, yaitu mulai senin
sampai minggu. Hal ini sangat tergantung pada tujuan survey, tersedianya tenaga,

9
peralatan dan danah yang tersedia. Apabila ada keterbatasan maka waktu survey
dapat di lakukan minimal 3 hari dalam seminggu yang terdiri dari hari pertama dan
kedua tidak di laksanakan secara berturut-turut, dan hari ketiga di laksanakan saat
libutratauweekend agar mewakili siklus menu atau hari selamasatu minggu (Arisma,
2009; Widajanti,2009).

F. LANGKAH – LANGKAH
Beberapalangkah dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Kunjungan pendahuluan pada saat kunjungan ini peneliti atau pengumpuldata
datang ke tempat tinggal responden untuk memberikan gambaran tentang
beberapa hal mengenai pengumpulan data seperti tujuan, menunjukan inform
concent, apa yang harus di perhatikan dan di kerjakan responden, waktu
pelaksanaan, dan pentingnya kerjasama selama pengumpulan data
2. Responden menimbang dan mencatat makanan dan minuman yang di makan
selamasatu hari. Makanan dan minuman yang di timbang dapat berasal dari
dalam rumah maupun dari luar rumah untuk mengetahui makanan yang di
makan dapat melakukan penimbangan kembali sisa makanan/minuman setelah
selesai makan. Selisi berat sebelum makan dan setelah makan adalah berat actual
makanan dan minumanyang di konsumsi pleh responden.
3. Hal hal yang perlu di catat juga adalahcara memasak, merek makanan, dan
komposisi (bila memungkinkan.
4. Setelah seluruh data terkumpul ( sesuai denganberapa hari melakukan
penimbangan) maka di lakukan di lakukan perhitungan konsumsimakanan baik
energy dan zat gizi lainnya. Perhitungan dapat di lakukan secara manual dengan
menggunakan daftar komposisi bahan makanan (DKBM) atau menggunakan
software yang telah di tentukan.
5. Lakukan analisis denga cara membandingkan asupan energy dan zat gizi dengan
angka kecukupan gizi.

G. FORMULIR PENGUMPULAN DATA

10
Ada beberapa contah dan model formulir pengumpulan data di mana formulie yang
satu dengan yang lain relative berbeda tetapi maknanya hamper sama. Perbedaan itu
di sebabkan karena tujuan dan disain dari penelitian yang berbeda.

PENGUKURAN KONSUMSI PANGAN DENGAN

METODE RECAAL 24 JAM

A. PENGERTIAN
Metode recall 24 jam adalah salah satu metode survey konsumsi yang mengenali atau
menanyakan apa saja yang di makan dan di minum responden selama 24 jam yang
berlaku baik yangberasal daridalam rumah maupun di luar rumah. Menurut Patterson
dan Pietinen (2005) menyatakan bahwa recall makanan 24 jam adalahawancara
dengan memintah responden untuk menyebutkan semua makanan dan minuman yang
di konsumsi dalam waktu 24 jam sebelumnya. Sedangkan menurut Gibson (2005)
metode recall 24 jam adalah suatu metode yang memberikan gambaran informasi
makanan yang di makan24 jam yang laluatau sehari sebelumnya. Recall yang tidak di
beritahukan sebelunya di rekomendasikan tidak dapat mengubah apa yang mereka
makan secara retrospektif dan dengan demikian instrument ini tidak dapat
mengubahpola makan responden. Metode ini paling sering di gunakan dalam suatu
penelitian karena cukup akurat,cepat pelaksanaannya, murah, mudah, dan tidak
memerlukan peralatan yang mahal. Menggunakan recall 24 jam dan frekuensi
makanan (FFQ). Dalam Riset kesehatan Dasar(Riskesdas) mulai tahun2010-sekaran,
metode recall24 jam selalu di gunakan.

B. TUJUAN
Tujuan metode recall 24 jam adalah sebagai berikut

11
1. Untuk mendapatkan informasi tentang makanan yang sebenarnya di makan 24 jam
yang lalu. Makanan dapat berupa makanan utama dan makanan selingan serta
minuman yang nyata di makan 24 jam yang lalu
2. Untuk mengetahui rata- rata asupan dari masyarakat dengan catatan sampel harus
betul betul mewakili suatu populasi
3. Untuk mengetahui tingkat konsumsi energy dan zat zat gizi tertentu. Zat gizi yang
umum di ketahui yaitu yang dapat menggambarkan kuantitas dan kualitas
makanan seperti energy (karbohidrat) dan protein. Disamping itu puladapat di
tentukan konsumsi lemak, vitamin, dan mineral.
4. Perbandingan internasional hubungan antara asupan zat gizi dengan kesehatan
dan golongan rawan gizi.

C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari metoderecall 24 jam dapat di gunakan dalam skala nasional,
rumah tangga, dan individu. Ditempat pelayanan kesehatan seperti survey sakit,
metode ini paling umum di gunakan untuk mengetahui asupan makanan/zat gizi
pasien. Begitu juga dalam skala nasional. Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Kementrian Kesehatan RI dalam melaksanakan survei konsumsi selalu menggunkan
metode recall 24 jam jam, Riset dalam skala nasional seperti Riset Kesehatan Dasar (
Riskesda) untuk mengetahui asupan zat gizi selalu menggunakan metode recall 24
jam.

D. ALAT DAN BAHAN


Untuk mendapatkan data yang akurat, di perlukan alat dan bahan dalam survei
konsumsi dengan metode recall 24 jam, antara lain :
1. Timbangan makanan, dengan ketelitian/skala 1 gram
2. Model makanan (food model)
3. Ukuran rumah tangga (URT)
4. Bahan makanan asli (real food)
5. Foto bahan makanan
6. Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM)
7. Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk orang Indonesia

12
8. Daftar bahan makanan penukar (DBMP)
9. Daftar Kandungan zat Gizi makanan jajanan (DKGL)
10. Daftar Konversi berat mentah masak (DKMM)
11. Daftar Konversi Penyerapanminyak (DKPM)
12. Daftra taksiran komposisi air susu ibu (ASI)
13. Kalkilator
14. Formulir recaal 24 jam

E. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN


Terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan metode survei konsumsi. Dibawah ini
di uraikan hal tersebut berdasarkan (Gibson,2005; Supariasa et al.,2001; Seameo-
Recfon,2011) sebagai berikut :
1. Keunggulan
Banyak keunggulan dari metode recall 24 jam. Dintara keunggulan tersebut antara
lain:
a. Akurasi data dapat di andalkan
b. Murah, tidak memerlukan biaya tinggi
c. Sederhana, mudah, dan praktis di laksanakan di masyarakat
d. Waktu pelaksanaan relative cepat, sehingga mencakup banyak responden.
e. Dapatmemberikan gambaran nyata yang benar benar di konsumsi individu
sehingga dapatdi hitung asupan energy dan zat gizi sehari.
f. Memebrikan gambarankualitatif dan pola makan seperti asupan zat gizi
g. Sangat berguna untuk mengukur rata rataasupan untuk populasi yang besar,
oleh karena itu sering di gunakan untuk survei konsumsi makanan
h. Dapat di gunakan bagi orang yang buta huruf maupun melek huruf
i. Responden tidak perlu mendapat pelatihan
j. Tidak membahayakan
k. Memungkinkan jumlah sampel yang besar
l. Lebih objektif dari metode riwayat makan
m. Sangat berguna dalamhal klinis
n. Adanyaunsur kejutan yang membuat kesempatan mengubah die menjadi
berkurang

13
o. Beban responden yang rendah menyebabkan tingkat respon biasanya tinggi
2. Kelemahan
Banyak kelemahan dari metode recall 24jam. Kelemahan tersebut antara lain :
a. Tidak dapat menggambarkan asupan makanan sehari hari bila recall di
lakukan hanya satu hari.
b. Sangat bergantung pada daya ingat (subjek bisa saja gagal mengingat semua
makanan yang di makan atau pun bisa jadi menambahhkan makanan yang
sebetulnya tidak di makan).
c. The flat slope syndrome yaitu kecenderungan bagi mereka yang kurus untuk
melaporkan konsumsinya lebih banyak (over estimate) dan bagiresponden
yang gemuk cenderung melaporkan lebih sedikit (under estimate)
d. Membutuhkan tenaga atau petugas yang terlatih dan trampil dalam
menggunakan alat bantu seperti URT dan food model
e. Respondenharus di beri penjelasan dan motivasi tentang tujuan pengumpulan
data/penelitian
f. Untuk menggambarkan konsumsi makanan sehari hari metode recall tidak
dapat di gunakan pada saat panen raya, hari pasar, hari akhir pecan, saat
upacara keagamaan, selamatan, bencana alam, dan lain sebagainya.
g. Terkait dengan sifatnya yang retrospektif, metode recall 24 jam kurang cocok
di terapkan pada responden anak anak dan lanjutt usia.
h. Cederung terjadi kesalahan dalam memperkirakan ukuran porsi yang di
konsumsi (subjek biasa saja memberikan perkirakan yang lebih atau kurang
dari yang seharusnya)
i. Tidak mencerminkan asupan yang biasanya di koonsumsi dalam sebuah
kelompok jika recall tidak mewakili seluruh hari dalam satu minggu
j. Pewawancara harus mendapatpelatihan yang baik
k. Proses Tanya jawab yang terus menerus bisah melehlahkan baik bagi
responden maupun pewawancara serta dapat menghasilkan kesalahan
l. Berpotensi menghasilkan kesalahan saat perkiraan ukuran porsi di
konversimenjadi ukuran gram
m. Berpotensi menghasilkan kesalahan dalam pemberian kode bahan makanan
jika jumlah bahan dalam tadabase terbatas.
n. Pengabaian bahan bahan hiasan makanan, saus, dan minuman dapat menjadi
lebih rendah dari sebenarnnya.

14
o. Maka untuk mendapatkan kualitas data di lakukan selama beberapa kali pada
hari yang berbeda atau tidak Proses memasukan data memerlukan tenaga dan
waktu khusus
p. Tidak dapat memastikan kebenaran, apakah dorongan social tidak
mempengaruhi jawaban responden yang sebenarnya.

Mengingat keberhasilan metoderecall 24 jam sangat di tentukan oleh daya ingat responden
dan kesungguhan serta kesabaran dari pewawancara untuk mendapatkan kualitas data di
lakukan selama beberapa kali pada hari yang berbeda atau tidak berturut turut tergantung
variasi menu keluarga dari hari ke hari.

F. LANGKAH – LANGKAH PELAKSANAAN


Beberapa langkah dan prosedur dari pelaksanaan recall 24 jam adalh sebagai berikut :
1. Responden mengingat semua makanan dan minuman yang di makan 24 jam yang
lalu
2. Responden menguraikan secara mendetail masing masing bahan makanan yang di
konsumsi seperti bahan mkanan atau makanan jadi. Mulai dari pagi, makan siang,
makan malam, dan berakhir sampai akhir hari tersebut.
3. Responden memperkirakan ukuran porsi yang di makan , sesuai dengan ukuran
rumah tangga yang biasa di gunakan , antara lain : dengan menggunakan food
recall atau foto - foto, bahan makanan, asli dan alat - alat makan
4. Pewawancara dan responden mengecek/mengulangi kembali apa yang di makan
dengan cara mengingat kembali.
5. Pewawancara mengubah ukuran porsi menjadi setra ukuran gram

Menurt Gibson (2002) dalam Essentialof Human Nutrition dan seameo0Recfon, 2011
terdapat empat tahapan yang sering di gunakan dalam teknik wawncara bertingkat ganda :

1. Tahap pertama : mengumpulkan sebuah daftar lengkap yang memuat eluruh


makanan dan minuman yang di konsumsi hari sebelumnya
2. Tahap kedua : membuat deskripsi rinci dari tiap tiap makanan dan minuman yang
di konsumsi, termasuk cara memasak dan mereknya jika memungkinkan

15
3. Tahap ketiga ; mendapatkan perkiraan jumlah tiap – tiap bahan dan minuman
yang di konsumsi, secara umum dalam ukuran rumah tangga, serta di masukan
dalam lembaran data (datasheet) atau formulir data berbasis computer.
4. Tahap ke empat : proses recall di tinjau kembali untuk menyakinkan bahwa semau
bahan makanan, termasuk penggunaan suplemen dan mineral telah tercatat
dengan benar.

Pedoman untuk recall 24 jam pada anak seperti di uraikan di bawah ini :
1. Wawancara dapat di lakukan pada anak di atas 8 tahun dan usia dewasa. Orang
yang gangguan ingatan dan orang tua, wawancara recall24 jam tidak boleh di
lakukan
2. Anak usia 4-8 tahun , wawancara di lakukan bersamaan dengan pengasuh anak
tersebut.
3. Wawancara untuk beberapa orang sangat penting bila anak berada di sekolah atau
bermain di rumah temannya untuk myakinkan bahwa makanan yang di makanan
di luar rumah tetap tercatat dan di laporkan
4. Untuk anak remaja, wawancara dapat di lakukan secara langsung kepada anak
tersebut. Kesepakanan dalam keluarga bahwa aggota keluarga atausaudara
kandungatau teman dapat memebantu mengingat apa yang di makan, sehingg
dapat menimbulkan akurasi data.contoh laporandi bawah ini.

16
PENGUKURAN KONSUMSI PANGAN DENGAN

METODE FOOD FREQUENCY QUESTIONNAIRE (FFQ)

A. FREKUENSI PANGAN (FOOD FREQUENCY)


Penggunaan metode frekuensi pangan bertujuan untuk memperoleh data konsumsi
pangan secara kualitatif dan informasi deskriptif tentang pola konsumsi. Metode ini
umumnya tidak di gunakan untuk memperoleh data kuantitatif pangan ataupun asupan
konsumsi zat gizi (Gibson , 2005). Namun metode frekuensi pangan dapat juga
digunakan untukmenilai konsumsi pangan secara kualitatif. Hal ini tergantung dari
tujuan studi, apakah hanya ingin menggali frekuensi penggunaan pangan saja atau
juga sekaligus dengan konsumsi zat gizinya. Dengan metode ini, kita dapat menilai
frekuensi penggunaan pangan atau kelompok pangan tertentu (misalnya : sumber
lemak, sumber protein, sumber vitamin A, dsb) selama kurun waktu yang spesifik
(misalnya per hari, minggu, bula, tahun) dan sekaligus memperkirakan konsumsi zat
gzinya. Kuesioner mempunyai dua komponen utama yaitu daftar pangan dan
frekuensi penggunaan pangan.

B. METODE KOMBINASI
Tidak ada metode yang terbaik untuk semua tujuan studi. Hal ini terlihat dari adanya
kelemahan dan kelebihan dari setiap metode. Untuk mengurangi kekurangan dari
suatu metode biasanya di lakukan kombinasi dengan metode yang lain yang dapat
menutupi kekurangan dari suatu metode, atau melakukan modifikasi seperlunya.

17
Kombinasi dari dua metode dapat memberikan informasih lebih sehingga
informasi dari suatu hasil penelitian dapat lebih lengkap kombinasi yang dapat di
lakukan di antaranya adalah :
 Kombinasi antarametode penimbangan dengan metode estimasi yaitu untuk
memperoleh informasi mengenai jumlah makanan yang di konsumsi di luar
rumah

 Kombinasi antara metode penimbangan langsung dengan metode recall 24 jam


untuk menggali data konsumsi pangan di antara dua waktu makan (“snack”).
 Kombinasi antara metode recall dengan riwayat makan.
 Kombinasi antara “recall” 24 jam yang lalu dengan food record (untuk
tingkat rumah tangga.

18
PENGUKURAN KONSUMSI PANGAN

DENGAN METODE DIETARY HISTORY

A. PENGERTIAN
Riwayat makan (Dietary history) di pergunakan untuk mengukur asupan gizi individu
dalam kurun waktu tertentu seperti beberapa minggu, beberapa bulan atau beberapa
tahun yang lalu. Metode ini secara tradisional telah di asosiasikan dengan pengukuran
kebiasaan makan dan di kembangkan oleh Burke sejak tahun 1940an. Pada awalnya
oleh Burke, metode ini melibatkan4 (empat) langkah yaitu , yang pertama
mengumpulkan informasi yang bersifat umum tentang kesehatan (health habits).
Kedua pertanyaan tentang pola makan. Ketiga mengecek data yang di kumpulkan
pada langkah kedua. Keempat, melengkapi data responden tentang catatan makan
selama 3 hari.
Ahli gizi yang terlatih memulai wawancara dengan menanyakan pertanyaan
tentang jumlah menu yang di makan sehari, nafsu makan,makanan yang tidak di
sukai, mual dan muntah, suplemen yang di makan, merokok, kebiasaan yang
berkaitan dengan tidur, istirahat, kerja dan olahraga, dan lain lain. Ini memungkinkan
interviewer untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Selanjutnya di ikuti dengan
recall 24 jam di mana interviewer menemukan pola umum makan responden selama
dan di antara menu yang di sajikan, di mulai dengan makanan dan minuman pertama
pada hari itu.
Interviewer mencatat deskripsi mengenai apa saja yang biasa di makan,
termasuk jenis makanan yang di makan, ukuran saji, frekuensi dan waktu, dan variasi
yang paling sering di makan. Dengan di catatatnya makanan responden, interviewer

19
bisa mengecek data dengan menanyakan tentang kebiasaan dan kesukaan
responden.sebagai contoh responden mungkin mengatakan bahwa dia minum 8
(delapan) ons susu tiap pagi. Interviewer kemudian harus mengumpulkan informasi
tentang kebiasaan minum susu responden untuk mengklasifikasi dan memverivikasi
informasi yang di berikan tentang asupan susu responden. Akhirnya, responden di
Tanya untuk melengkapi food record selama 3 hari, yang di sajikan sebagai secara
tambahan untuk mengecek asupan yang nmasuk seperti bbiasanya. (Lee and Nieman,
2010).

B. KELEBIHAN
Ada beberapakelebihan dari metode dietary history, di antaranya :
a. Lebih menggambarkan kebiasaan makan di bandingkan 7 hari food weighing.
b. Dapat mendeteksi perubahan musim
c. Dapat di peroleh semua zat gizi
d. Dapat di korelasikan degan data biokimia

C. KEKURANGAN
Dibawah ini akan di kemukakan beberapa kekurangan pada metode ini :
a. Memerlukan waktu wawancara lebih lama yaitu kurang lebih 2 (dua) jam per
responden
b. Overestimate asupan gizi di banding metode penimbangan.
c. Dibutuhkan interviewer yang terlatih.

20
PENGUKURAN KONSUMSI PANGAN

DENGAN METODE ACCOUNT DAN FOOD INVENTORY

A. FOOD ACCOUNT METHOD


Metode ini bertujuan untuk mencatat semua pangan yang ada di rumah tangga, yaitu
berasal dari pembelian, pemberian atau yang di produksi sendiri. Jumlah masing –
masing pangan di catat dalam bentuk satuan dan URT. Di catat pula mengenai merek
dagang dan harga dari setiap jenis pangan. Dalam metode inidiasumsikan bahwa tidak
ada perubahan yang berarti pada keadaan pangan di rumah tangga selama periode
survei. Sama halnya dengan metode pendaftaran, pada metode ini juga tidak di catat
pangan yang di konsumsi di luar rumah dan yang di buang sebagai d=sisa.
Kelebihan dari metode ini adalah murah, sehingga dapat mencukup sampel
yang besar. Metode ini menghasilkan data yang kurang akurat, karena pangan yang di
catat berupa satuan dan URT, di mana di perlukan keahlian tenaga pengabil data
dalam mengkonversikan URT ke dalam satuan berat. Kelemahan lainnya adalah tidak
memperhitungkan pangan yang di konsumdi di luar rumah maupun yang di berikan
dan yang di buang sebagai sisa.

Cara Pengumpulan Data

Prosedur survei menggunakan metode ini adalah hamper sama dengan metode inventaris,
hanya saja pada metode ini tidak tidak di lakukan penimbangan. Pengukuran pangan di
konsumsi berdasarkan pangan yang tersedia untuk di konsumsi berdasarkan pangan
pemberian maupun yang di hasilkan sendiri.

Langkah – langka survei konsumsi menggunakan metode ini adalah :

21
 Perkenalkan diri dan sapaikantujuan dari survei konsumsi yang akan di
lakukan
 Tanyakan identitas dan jumlah anggota rumah tangga , umur, dan jenis
kelaminnya
 Pada hari pertama tanyakanlah makanan apa saja yang akan di konsumsi pada
hari ini dalam ukuran rumah tangga (URT) beserta asal dan harganya.
 Keesokan harinya cek kembali, kalu ada makanan lain yang di konsumsi pada
hari kemarin yang belum tercatat
 Lakukan langkah 3 dan 4 sampai survei selesai.
B. INTERVENSI MAKANAN (FOOD INVENTORY)
Tujuan dari metode ini adalah mencatat semua perolehan dan perubahan pangan yang
ada di rumah tangga. Lamanya survei biasanya selam 7 (tujuh) hari. Pada hari
pertama survei lakukan inventarisasi terhadap semua jeni pangan yang ada di rumah
tangga dengan cara penimbangan.semua jenis pangan yang ada pada hari pertama ini
di anggap sebagai stok pangan di tingkat rumah tangga. Kemudian pada hari – hari
berikutnya catat perubahan perubahan yang terjadi pada pangan yang ada,baik yang
berasal dari pembelian, pemberian maupun yang di produksi sendiri. Catat pula semua
pangan yang di buang baik berupa sisa (wasten) maupun yang di gunakan utuk
makanan ternak,sehinga dapat di peroleh jumlah dari setiap pangan yang benar benar
di konsumsi oleh anggota keluarga.
Informasi lain yang harus di catat adalah identitas seluruh anggota keluarga
yang tinggal di rumah selama survei berlangsung. Data yang perlu di kumpulkan yaitu
umur, jenis kelamin, aktivitas, status fisiologi dan ukuran antropometri terutama berat
badan badan (BB) dan tinggi badan (TB). Setiap kali di lakukan penimbangan pangan
perlu di catat siapa saja anggota keluarga yang makan,termasuk bila ada tamu yang
ikut mkan , identitasnya (umur, jenis kelamin). Informasi ini sangat berguna dalam
menghitung rata – rata konsumsi per hari dan rata rata angka kecukupan energy dan
zat gizi lainnya.
Kelebihan dari metode ini adalah data yang di hasilkan mempunyai akurasi
yang tinggi, karena di lakukan dengan cara penimbangan langsung pada pangan yang
tersedia. Kekurangannya adalah mahal, perlu banyak waktu, dan memerlukan tenaga
terlatih, perlu partisipasi yang tinggi dari tenaga pengumpul data maupun
respondennya, hanya mencatat pangan yang tesedia, tidak cocok untuk tipe
masyarakat yang tidak biasa menyimpan pangan

22
Cara Pengumpulan Data

Survei konsumsi pangan menggunakan metode inventaris pangan biasanya di


lakukan selama 7 (tujuh ) hari.Namun apabila tidak memungkinkan lamanya
survei bisa disesuaikan dengan dana yang tersedia, misalnya satu hari.Pada
prinsipnya dalam metode inventaris pengukuran di lakukan terhadap pangan yang
biasa telah tersedia (non-perisable foods) di tingkat rumah tangga.

Langkah – langkah survei konsumsi pangan menggunakan mentode inventaris


dalah sebagai berikut :
 Pertama – tama perkenalkan diri dulu kemudian jelaska tujuan dari
survei
 Tanyakan pada responden susunan anggota keluarga , umur, dan jenis
kelaminnya.
 Selanjutnyaadalah pengukuran pangan yang tersedia di rumah tangga
dengan tahap – tahap sebagai berikut :
 Pada hari pertama timbanglah pangaan yang tersedia di dalam rumah.
Pangan Jumlah pangan yang tersedia hari itu di anggap sebagai stok
awal
 Pada hari – hari berikutnya (hari ke 2 sampai sehari sebelumnya survei
berakhir) timbang dan catatlah terhadap semuasemua panag yang
masuk (di beli, pemberian dan yang di makan di luar rumah ) (Pmi).
 Catat dan timbang semua jenis pangan yang di keluarkan untuk di
berikan kepada orang lain (Pki) sejak hari kedua survei sampai sehari
sebelum survei berskhir.
 Pada hari terakhir survei catat dan timbang semua pangan yang ada di
rumah. Jumlah pangan yang tersedi hari itu di anggap sebagai stok
akhir (Ski).
 Jumlah pangan yang di konsumsi (Ki) oleh keluarga dapat di hitung
dengan persamaan ini :

23
Ki = Sai + Pmi - Pki - Ski

Ket : i = menunjukan jenis pangan

 Konsumsi zat gizi keluarga dapatdi hitung degan cara

KGj = ∑ Ki NGj / 100

Di mana :

KGj : Konsumsi zat gizi selama seminggu

NGJ : Nilai gizi per 100gram panagn

J : jenis zat gizi

Ki : Berat pangan ke-i

 Rata – rata konsumsi zat gizi per kapita per hari = KGj/N, di mana N
adalah Jumlah anggota keluarga.

24
PENGUKURAN KONSUMSI PANGAN DENGAN
METODE FOOD RECORD

A. FOOD RECORD METHOD


Survei konsumsi yang menggunakan metode food record biasanya berlangsung
selama satu minggu atau 7 hari. Selama periodewaktu tersebut, semua pangan yang di
konsumsi pada setiap waktu makan di ukur dengan cara penimbangan maupun
denganmenggunakan URT. Deskripsi lengkap mengenai semua jenis pangan di catat
baik mengenai merek maupun cara penyimpannya (caramemasak/mengolah
makanan). Makanan yang tersisa pada setiaap waktu makandi timbang dan di catat
dengan lengkap.
Metode food record merupakan metodeyang paling akurat untuk metode
survey konsumsi pangan tingkat keluarga. Namun demikian metode ini
jugamempunyai kelemahan kelemahan, yaitu : mahal, perlu partisipasi yang tinggi
dari responden, pola konsumsi pangan rumah tangga bisa berubah.
Food and Agricultural Organization (FAO) merekomendasikan metode ini
untuk di gunakan di daerah pedesaan di Negara –negara yang kurang berkembang.
Hal ini berdasarkan asumsi bahwa jenis pangan di daerah tersebut tidak begitu banyak
variasinya, pangan yang berasal dari produksi sendiri merupakan mayoritas dari
pangan yang tersedia dan satuan dari pangan yang di beli tidak standard.

B. UNIT KONSUMSI

25
Unit Konsumsi (UK) ataumeal unit (UM) juga disebut dengan Consuption Unit (CU)
adalah penyetaraan dari jumlah kali makan utama (meals) dalam sehari. Bila
sesorang atau keluarga dalam suatu masyarakat mempunyai kebiasaan makan utama
tiga kali sehari yaitu, sarapan, makan siang dan makan malam, maka satu unit makan
setara dengan 3 kali makan utama yang di lakukan di rumah. Apabila seseorang
hanya makan dua kali di rumah dan satu kali di luar rumah, maka dia mempunyai 2/3
unit makan jika makanan yangdi makan di luar rumah tidak di catat. Namun apabila
makanan yang di konsumsi di luar rumah di catat, maka unit makan yang berlaku
untuk dia tetap satu.

Kalau kaidah di atas digeneralisir maka bisa menimbulkan kesalahan karena


setiap anggota keluargamempunyai kebiasaan makan yang berbeda beda. Misalnya
anak balitamungkin mempunyai kebiasaan makan empat kali sehari, orang orang
tertentuada yang tidak pernah sarapan ataumakan malam. Jadi penggunan angka
koreksi dengan UM ini harus di lakukan per individu dari setiap anggota keluarga.
Dengan demikian harus di peroleh informasi apakah seseorang makan di luar atau
tidak selama survey berlangsung. Dengan cara initentu akan memperkecil kesalahan
dalam perhitungan konsumsi per kapitamaupun tingkat kecukupan.
Proporsi makanan antar waktu makan, kadang kadang tidak sama. Pada
masyarakat tertentu makan pagi porsinya sedikit, makan siang dan sore jumlahnya
banyak dan makan malam adalahsisa makanan pada waktu makan siang. Di Indonesia
belum ada penelitian yang mengarah pada proporsi makanan untuk setiap waktu
makan. Dengan demikian untuk mendapatkan hasil yang akurat dalam perhitungan
konsumsi pangan keluarga, maka perlu di lakukan penelitian kea rah sana, baik secara
nasional maupun antaretnik. Kalupun penelitian tersebut tidak dapat di lakukan,
setidaknya dalam setiap pengumpulan data sebelum di olah lebih lanjut perlu di cari
konsumsi setiap waktu makan khusunya energy.

26
Rata – rata Persentase Kontribusi Makan Terhadap Asupan Energi dan 11 Zat Gizi
Selama Sehari

Waktu Makan
Zat Gizi Minum Makan Snack Makan Snack Makan
Pagi Pagi Pagi Siang Siang Sore
Energi 6 20 9 30 10 34
Protein 5 19 8 33 7 36
Lemak 5 17 7 32 9 37
Karbohidrat 7 22 10 28 12 31
Kalsium 10 24 13 26 10 29
Besi 2 21 6 33 7 37
Vit. A 5 17 7 34 7 37
Tiamin 5 33 7 29 6 30
Riboflavin 10 32 10 24 8 28
Asam nikotinat 5 24 7 32 6 33
Vit.C 6 14 7 36 7 37
Serat makanan 1 25 6 32 7 35
Makan utama saja 20 30 34
Cambridge survey 21 29 34
pangan
Nasional

27
Langka – langka Pengumpulan data food record
 Lakukan intervensi terhadap pangan yang tahan lama, dan tuliskan deskripsi
mengenai kemasan atau wadahnya
 Catatlah dengan lengkap dan tepat deskripsi yang jelas dari setiap jenis pangan
seperti bentuk, warna, dan karakteristik lainnya seperti contoh berikut :
 Beras, apakah di sosoh atau tidak, beras merah atau putih

 Wortel, apakah segar, layu,atau di kukus


 Sayuran, apakah di masak, olahan atau mentah, dan jika mentah bagaimana
yang di gunakan,apakah batang, daun, bunga, jelaskan warnanya kalau perlu.
 Buah buahan, apakah mentah,olahan, atau di masak, jelaskan tingkat
kematangan dan warnanya jika perlu
 Gula, aakah gula merah atau gula pasir\Kopi, apakah instant atau tidak
 Jika memungkinkan, deskripsi dari jenis pagan harus cocok dengan yang
tercantum dalam Daftar Komposisis Bahan Makanana(DKM).
 Catat anggota rumah tangga yang makan di luar rumah; selain itu catat pula
tamu yang ikut makan lengkap dengan umur, jenis kelaminnya.
 Perikalah, setiap jenis makanan yang ada pada padamenu

28
BAB III

PENUTUP

 KESIMPULAN
Pengukuran status gizi terbagi dua bagian yaitu secara langsung dan tidak
langsung. Penentuan status gizi secara langsung meliputi pengukuran antropometri, biokimia,
klinis, dan biofisik. Pengukuran status gizi secara tidak langsung meliputi survei konsumsi,
statistic vital, dan factor ekologi. Pengukuran status gizi yang umumnya di gunakan adalah
sering di singkat “ABCD” yaitu Anthropometry (antropometri), Biochemical (biokimia),
Clinical (klinis), dan Dietary (diet).

Survei konsumsi gizi adalah suatu kegiatan pengumpulan data di bidang konsumsi makanan
dan bahan makanan baik jeni, jumlah, dan frekuensinya untuk berbagai kepentingan dalam
perencanaan diagnosis giz. Survei konsumsi termasuk pengkuran status gizi secara tidak
langsung yang di dalamnya berisikan beberapa metode pengukuran diantaranya metode recall
24 jam, metode penimbangan makanan (food wighing), metode food record,metode food
frequeny questionnarire (FFQ), metode dietary history, dan metode food account dan
foodinventory, dan jenis jenis pengukuran ini termasuk dalam dua metode yaitu : kualitatif
dan kuantitatif , metode kualitatif umumnya untuk mengetahui frekuensi bahan makanan
yang di konsumsi dan mengetahui pola/kebiasaan makan. Ada empat metode kualitatif yang
di gunakan yaitu : metoode frekuensi makan (Food Freqency), metode riwayat makan
(Dietari History), metode telepon, metode pendaftaran makanan (Food List)

29
Metode kuantitatif di pergunakan untuk mengetahui tingkat konsumsi energy dan zat
- zat gizi baik individu maupun kelompok masyarakat. Untuk menghitung kecukupan zat gizi
umumnya dengan menggunakan daftar komposisi bahan makanan (DKBM) dan
menggunakan program yang telah ada seperti nutria survey. Jenis metode kuantitatif yaitu :
metode recall24 jam ( Food Recall 24 hours), metode perkiraan makanan (Estimated Food
Records), metode penimbanganmakan (Food Weighing), metode Pencatatan (Food Acount),
metode inventaris (Invntory method), metode pencatatan (Household).

 SARAN

Pengukuran status gizi secara tidak langsung yakni survei konsumsi pangan
sangat membantu mahasiswa dalam mengukur pola konsumsi makanan, oleh karena
itu lewat makalah ini sangat di harapkan mahasiswa mampu menentukan metode
pengukuran secara kualitatif dan secara kualitatif, serta mampu memahami metode
dan cara cara mengukur konsumsi gizi baik di tingkat nasional, rumah tangga, dan
perorangan berdasarkan studi literature.

30
31

Anda mungkin juga menyukai