Oleh
Rizqi Dwi Annisa
S531808042
PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Overweight dan obesitas saat remaja merupakan faktor risiko penyebab penyakit
kronis dan berhubungan dengan peningkatan risiko obesitas dimasa dewasa sebesar 50%-
80% (Alberga et al., 2012). Kelebihan berat badan dapat dicegah dengan mengubah pola
hidup sehat seperti mengubah pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik serta
melakukan upaya peningkatan kesehatan di masyarakat seperti memberikan pendidikan
kesehatan sebagai upaya tindakan preventif dan promotive (Notoadmojo, 2007)
Overweight dan obesitas dapat terjadi pada semua golongan usia termasuk usia
remaja dikarenakan kelompok ini berada pada fase pertumbuhan yang pesat (growth
spurt) sehingga membutuhkan zat gizi yang relatif lebih besar jumlahnya yang dapat
menimbulkan masalah gizi, lingkungan serta pola hidup dan menyebabkan kelebihan gizi
(Aritonang & Iriyanton, 2009). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
2013, diketahui bahwa prevalensi obesitas di Indonesia pada kelompok usia 5-12 tahun
sebesar 18,8% (10,8% kegemukan dan 8,0% obesitas) dan pada kelompok usia 13-15
tahun sebesar 10,8% (8,3% kegemukan dan 2,5% obesitas). Sedangkan hasil Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018, prevalensi obesitas sentral pada anak usia
15 tahun sebesar 31%. (Kemenkes, 2018).
Pendidikan kesehatan merupakan salah satu bentuk intervensi kesehatan
masyarakat yang dapat mempengaruhi perilaku hidup sehat yang pelaksanaannya dapat
dilakukan di sekolah (Hadisaputro, dkk. 2011). Pendidikan gizi menghasilkan
peningkatan pengetahuan, kesadaran dan perubahan perilaku untuk mencapai keadaan
gizi dan kesehatan yang optimal. Pendidikan gizi perlu ditingkatkan pada anak sekolah
dan dalam pelaksanaannya perlu kerjasama dengan sector (Riskesdas. 2010). Pendidikan.
Pendidikan gizi di sekolah dapat diberikan oleh guru yang telah mendapat pelatihan
pendidikan gizi atau diberikan langsung petugas gizi. Materi pendidikan gizi dapat
disusun dalam mata pelajaran muatan lokal atau pada mata pelajaran lain yang
merupakan kegiatan ekstra kurikuler di sekolah.
Evaluasi merupakan sebuah proses penilaian yang penting, namun sering tidak
mendapat perhatian, karena dianggap mencari kesalahan, kegagalan dan kelemahan dari
suatu kegiatan tertentu (Safatari, 2017). Evaluasi yang dilakukan dimaksudkan untuk
melihat kembali apakah pendidikan tersebut telah dapat dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan dan tujuan yang diharapkan. Dari kegiatan evaluasi tersebut akan diketahui
hal-hal yang telah dicapai, apakah suatu pendidikan dapat memenuhi kriteria yang telah
ditentukan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menganalisis evaluasi pendidikan gizi mengenai obesitas pada remaja sekolah.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui evaluasi pendidikan gizi
b. Mengetahui langkah-langkah evaluasi pendidikan gizi
c. Mengetahui model-model evaluasi pendidikan gizi
d. Mengetahui alat-alat yang digunakan pada saat evaluasi pendidikan gizi
e. Mengetahui point-point evaluasi pendidikan gizi
f. Menganalisis pendidikan gizi mengenai kejadian obesitas pada remaja
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Evaluasi pendidikan gizi merupakan proses menilai yang terkait dengan perubahan
lebih baik dalam meningkatkan status gizi masyarakat jangka panjang dengan
membuat suatu keputusan.
2. Langkah-langkah dalam melakukan evaluasi ialah menentukan tujuan evaluasi,
menentukan bagian apa dari program yang akan dievaluasi, mengumpulkan data awal
(baseline data) , mempelajari tujuan program, menentukan tolak ukur (indicator),
menentukan cara atau metode menilai, alat penilaian, dan sumber datanya,
mengumpulkan data, mengolah dan menyimpulkan data yang didapat, dan menilai
umpan balik (feedback) dan saran-saran tindakan lebih lanjut .
3. Terdapat berbagai macam model evaluasi pendidikan yang digunakan sesuai dengan
kebutuhan
4. Berbagai alat evaluasi pendidikan dapat digunakan antara lain skala bertingkat ,
kuisioner, daftar cocok (Chek list), wawancara, dan pengamatan
5. Point yang perlu diperhatikan dalam evaluasi ada 2 yaitu penilaian terhadap
pencapaian tujuan dan penilaian terhadap proses pelaksanaan
6. Beberapa penelitian mengenai pendidikan gizi dapat mempengaruhi perubahan
tingkat pengetahuan. Hal ini dapat membantu untuk mengurangi atau membantu
dalam menangani kejadian kelebihan berat badan lebih pada remaja
B. Saran
Fasilitas kesehatan diharapkan terus melakukan penilaian ssecara berkala terhadap
status gizi remaja untuk monitoring indeks massa tubuh dan pemberian edukasi gizi dan
kesehatan meningkatkan pengetahuan. Diharapkan pada pemberi materi edukasi memiliki
keterampilan yang dapat membangun motivasi remaja, serta pengaturan frekuensi
konseling sebaiknya dilakukan satu kali dalam seminggu untuk menghindari kebosanan
subjek penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Alberga, A., Sigal, R., Goldfield, G., Prud'Homme, D., & Kenny, G. (2012). Overweight and
obese teenagers: why is adolescence a critical period? Pediatric obesity, 7(4), 261-273.
Azwar, A. (1996) Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Kementerian Kesehatan RI, 2013 . Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta : Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan RI, 2018 . Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta : Kemenkes RI.
Lestari Eni, Fillah Fithra Dieny. 2016. Pengaruh Konseling Gizi Sebaya Terhadap Asupan
Serat dan Lemak Jenuh Pada Remaja Obesitas di Semarang. Journal of Nutrition
College, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016. Semarang : Program Studi Ilmu Gizi
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Mubarak, W.I., & Chayatin, N. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi.
Jakarta : Salemba Medika
Nurmasyita, Bagoes Widjanarko, Ani Margawati. 2015. Pengaruh intervensi pendidikan gizi
terhadap peningkatan pengetahuan gizi, perubahan asupan zat gizi dan indeks massa
tubuh remaja kelebihan berat badan. Jurnal Gizi Indonesia (ISBN : 1858-4942) Vol. 4,
No. 1, Desember 2015: 38-47. Semarang : Universitas Diponegoro
Nuryanto, Adriyan Pramono , Niken Puruhita, Siti Fatimah Muis. 2014. Pengaruh pendidikan
gizi terhadap pengetahuan dan sikap tentang gizi anak Sekolah Dasar. Jurnal Gizi
Indonesia (ISSN : 1858-4942) Vol. 3, No. 1, Desember 2014: 32-36
Notoatmodjo, Soekidjo 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineka Cipta, Jakarta
Safatari Dini B. 2017. Media Konseling Gizi. Makalah. Bandung : Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Bandung
Simbolon Demsa, Windy Tafrieani, Dahrizal. 2018. Edukasi Gizi dan Perubahan Berat Badan
Remaja Overweight dan Obesitas. Jurnal Kesehatan, Volume 9, Nomor 2, Agustus 2018,
hlm 289-294. Bengkulu : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu