Anda di halaman 1dari 1

Kasus

Terjadinya error pada asuhan gizi pasien rawat inap di RSUD dr.R Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga. Tindakan asuhan gizi yang paling banyak tidak dilakukan,
diantaranya adalah penentuan diit awal oleh dokter sebesar 88,7%, tindakan monitoring dan
evaluasi sebesar 71,3%, menghitung kebutuhan gizi sebesar 39,3% dan pengukuran antropometri
sebesar 35,3%. Sedangkan tindakan pemberian makan ke pasien yang paling banyak tidak
dilakukan, diantaranya adalah penanda tanganan pemesanan blangko diit oleh perawat sebesar
72%, dan tindakan memberi informasi asupan makan pasien dari pramusaji ke ahli gizi sebesar
58,3%. Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya error pada asuhan gizi rawat inap dari
faktor petugas terjadi karena ketidak taatan terhadap SOP yang ada ( melakukan pelanggaran)
pada ahli gizi.

Murtiningsih, T. (2013). STUDI KASUS ERROR DALAM PENATALAKSANAAN ASUHAN


GIZI BAGI PASIEN RAWAT INAP DI RSUD dr.R. GOETENG
TAROENADIBRATA PURBALINGGA. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Yogyakarta.

 Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit,sebaliknya


proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien. Sering
terjadi kondisi pasien yang semakin buruk karena tidak tercukupinyakebutuhan zat gizi
untuk perbaikan organ tubuh.
Seorang ahli gizi harus memahami dan mengawasi standar pelayanan gizi dalam
pengadaan , penyelenggaraan makanan yang dimulai dari perencanaan hingga bahan
makanan berlanjut pada proses pengolahan dan distribusi. Ahli gizi seharusnya
memberikan diet yang tepat dan sesuai diagnosis gizi yang telah ditetapkan pada awal
pasien masuk rumah sakit yang kemudian diimplementasikan kedalamsuatu intervensi
menu diet. Selain itu ahli gizi juga harus mentaati dan memahami SOP yang telah di
tetapkan oleh rumah sakit untuk mengurangi terjadinya eror dalam penata laksanaan
asuhan gizi.

Anda mungkin juga menyukai