Anda di halaman 1dari 14

Nama : Fanni Asyifa

NIM : P2.06.31.1.17.008
Mata Kuliah : Dietetik
Praktikum 6
Hipertiroid

Ny A, umur 48 tahun, BB = 43 kg, TB = 160 cm, oleh dokter penyakit dalam pasien
tersebut didiagnosa hipertiroid, kemudian dirujuk ke poli gizi untuk mendapatkan
konseling gizi. Pendidikan terakhir SMA. Pekerjaan sebagai pedagang ikan di pasar
pagi, tinggal bersama keluarga dan kedua orang tuanya di pesisir pantai.
Pasien mengeluh susah tidur, banyak berkeringat, terasa mudah lelah, BB menurun 8
kg selama 2 bulan terakhir. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar
yodium dalam urine 205 µg/L, T3 bebas = 2,5 ng/ml, T4 bebas 2,0 ng/ml, TSH = 4,30
ng/ml. Hasil USG menunjukkan ada kelainan pada nodul tiroid, penglihatan agak
kabur, mata exoptalmus, tremor pada kedua tangan, takikardia, sering mengalami
sesak di dada dan tidak ada nafsu makan. Keluhan ini juga sering dialami oleh kedua
orang tuanya berupa tremor, banyak berkeringat dan penglihatan agak kabur.
Pola makan 3x sehari, 3x makan utama, 3x selingan. Hasil recal energi 110%
kebutuhan, karbohidrat 110% kebutuhan, lemak 125% kebutuhan, protein 90%
kebutuhan. Setiap hari selalu mengkonsumsi ikan dan rajungan. Mengkonsumsi buah
dan sayur setiap hari.
Susun NCP !
 SKRINING
Nama pasien : Diagnosis :

No. RM : Usia :

Tanggal masuk RS : Tanggal skrining :

Bangsal : Jenis kelamin :

FORMULIR SIMPLE NUTRITION SCREENING TOOL (SNST)

No Jawaban
Pertanyaan
. (skor)
1 Apakah pasien terlihat kurus? a. Ya = 1
b. Tidak = 0
2 Apakah pakaian anda terasa lebih longgar? a. Ya = 1
b. Tidak = 0
3 Apakah akhir-akhir ini Anda kehilangan berat badan secara a. Ya = 1
tidak sengaja (6 bulan terakhir)? b. Tidak = 0
4 Apakah Anda mengalami penurunan asupan makan selama 1 a. Ya = 1
minggu terakhir? b. Tidak = 0
5 Apakah Anda menderita suatu penyakit yang mengakibatkan a. Ya = 1
adanya perubahan jumlah atau jenis makanan yang Anda b. Tidak = 0
makan?
6 Apakah Anda merasakan lemah, loyo, dan tidak bertenaga? a. Ya = 1
b. Tidak = 0
Total skor
KESIMPULAN
□ Skor 0 – 2 = Tidak berisiko malnutrisi
□ Skor ≥ 3 = Berisiko malnutrisi

Pelaksana :

 PATOFISIOLOGI
Hipotalamus akan menghasilkan TRH (Tirotropin Releasing Hormone). TRH
akan merangsang sel tirotropin di hipofisis anterior untuk menghasilkan TSH
(Thyroid Stimulating Hormone). TSH akan merangsang sel folikel di kelenjar
tiroid untuk menghasilkan hormone thyroid yang dapat berupa tri-
iodothyronine (T3) dan tetra-iodothyronine/thyroxine (T4).

Dalam hal ini tubuh memiliki sistem homeostasis yang baik dengan
mekanisme umpan balik negative. Hormon tiroid yang dilepaskan akan
memberikan umpan balik negative ke hipotalamus dan hipofisis anterior untuk
mengurangi pelepasan TRH dan TSH sehingga produksi hormon tiroid tidak
menjadi berlebihan dalam darah. Apabila terdapat abnormalitas pada aksis ini
tentunya akan berdampak terhadap jumlah hormon yang beredar dalam darah
sehingga dapat terjadi abnormalitas kadar tiroid dalam darah, bisa penurunan
atau peningkatan.
Aktivasi dari hormon tiroid pada sel target akan menyebabkan sintesis dari
protein baru yang akan berefek utamanya pada metabolisme sel sehingga
terjadi peningkatan Basal Metabolic Rate (BMR), dan juga berefek pada
pertumbuhan, perkembangan CNS, sistem CVS (tachycardia, tachypnea,
peningkatan tekanan darah), dan efek pada sistem yang lainnya.
Oleh karena itu, pada kondisi hipertiroid dan thyrotoxicosis dimana terjadi
peningkatan hormon tiroid dalam darah, maka akan terjadi peningkatan
metabolisme tubuh secara signifikan yang ditandai dengan menjadi sering
berkeringat meskipun tanpa melakukan aktivitas berat, berat badan menurun,
tachycardia, tachypnea. Kelenjar tiroid juga dapat membesar dan terpalpasi
saat dilakukan pemeriksaan fisik.
Sumber:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/52808/Chapter
%20II.pdf?sequence=5&isAllowed

 METABOLISME
Yodium sangat dibutuhkan oleh sintesis tiroksin, tiroksin mengontrol
kerja jaringan tubuh yg memerlukan energi. Semua proses metabolisme
dalam tubuh berakselerasi pada hipertiroid. Ketika terjadi peningkatan
serum yodium yg terikat pada protein, BMR tubuh dapat meningkat
sampai 50% lebih, sehingga penderita mudah mengalami penurunan BB.
Penderita hipertiroid juga cenderung menjadi gelisah shg total energi
untuk metabolisme meningkat. Bila total kalori sudah tidak tercukupi,
maka cadangan glikogen dalam hati segera dipakai.
N Domain Data Standar Interpretasi
o.
1. CH/Riway Riwayat Personal :
at Klien - Nama : Ny A
- Umur : 48 tahun

Riwayat Sosial :
- Pendidikan
terakhir SMA
- Pekerjaan
sebagai
pedagang ikan di
pasar pagi
- Tinggal bersama
keluarga dan
kedua orang
tuanya di pesisir
pantai
Hipertiroid
Riwayat Medis :
- Oleh dokter
penyakit dalam
didiagnosa
hipertiroid
- Dirujuk ke poli
gizi untuk
mendapatkan
konseling gizi

2. AD/Antrop - BB menurun 8 kg
ometri selama 2 bulan
terakhir BBI = (160-100)
- BBS = 43 kg = 60 kg

- TB = 160 cm IMT Normal = Underweight


43 18,5 – 22,9
- IMT = (WHO Asia
(1,60)2
43 Pacific)
=
2,56
= 16,8

3. BD/Bioki Hasil pemeriksaan lab :


mia - Yodium - Yodium Asupan yodium
dalam urine dalam urin berlebihan
= 205 µg/L normal =
100 - 200 T3 bebas tinggi
- T3 bebas = µg/L
2,5 ng/ml - T3 B normal
- T4 bebas = = 0,8- 2,0 T4 bebas tinggi
2,0 ng/ml ng/ml
- T4 B normal
- TSH = 4,30 = 0,93 – 1,7 TSH tinggi
ng/ml ng/ml

- TSH normal
= 0,27 – 4,2
ng/ml
4. PD/Klinis Klinis :
dan Fisik - Hasil USG Keadaan nodul Gejala hipertiroid
menunjukkan tiroid normal
ada kelainan
pada nodul tiroid
- Takikardia Detak jantung
Fisik : normal
- Susah tidur
- Banyak Keadaan tubuh
berkeringat normal
- Terasa mudah
lelah
- Penglihatan agak
kabur
- Mata exoptalmus
- Tremor pada
kedua tangan
- Sering
mengalami sesak
di dada
- Keluhan ini juga
sering dialami
oleh kedua orang
tuanya berupa
tremor, banyak
berkeringat dan
penglihatan agak
kabur
5. FH/Riway - Tidak ada nafsu Nafsu makan
at Gizi makan normal
- Pola makan 3x
sehari, 3x makan
utama, 3x
selingan Perilaku makan
- Setiap hari selalu Makan makanan tidak tepat
mengkonsumsi beragam
ikan dan
rajungan
- Mengkonsumsi
buah dan sayur
setiap hari. E normal = 80 –
- Hasil recall : 120% kebutuhan
 Energi
110%
kebutuhan
 Karbohidrat
110% Asupan lemak
kebutuhan berlebih
 Protein 90%
kebutuhan
 Lemak
125%
kebutuhan

A. (NCP) Asesmen

Masalah Gizi
1. BB kurang (NC 3.1)
2. Penurunan BB yang tidak diharapkan (NC 3.2)
3. Gangguan utilisasi zat gizi (NC 2.2)
4. Asupan lemak berlebih (NI 5.6.2)
5. Asupan yodium berlebihan (NI 5.10.2)
6. Perilaku yang tidak mendukung terkait makanan dan zat gizi (NB 1.2)

B. (NCP) DIAGNOSIS GIZI


1. NC 3.1 BB kurang berkaitan dengan perubahan fisiologis karena ada
hipertiroid, ditandai dengan IMT 16,8, dan tidak ada nafsu makan.
2. NC 3.2 Penurunan BB yang tidak diharapkan berkaitan dengan
perubahan fisiologis karena ada hipertiroid, ditandai dengan BB menurun
8 kg selama 2 bulan terakhir
3. NC 2.1 Gangguan utilisasi zat gizi berkaitan dengan gangguan fungsi
endokrin (hormon tiroid), ditandai dengan Yodium dalam urine = 205
µg/L, kadar T3 bebas = 2,5 ng/ml, T4 bebas 2,0 ng/ml, TSH = 4,30 ng/ml.
4. NI 5.6.2 Asupan lemak berlebih berkaitan dengan kurangnya
pengetahuan terkait makanan dan gizi, ditandai dengan hasil recall asupan
lemak 125% kebutuhan.
5. NI 5.10.2 Asupan yodium berlebihan berkaitan dengan budaya dan
keadaan lingkungan tinggal di pesisir pantai ditandai dengan Yodium
dalam urine = 205 µg/L, hasil USG menunjukkan ada kelainan pada nodul
tiroid, takikardia, susah tidur, banyak berkeringat, terasa mudah lelah,
penglihatan agak kabur, mata exoptalmus, tremor pada kedua tangan,
sering mengalami sesak di dada, keluhan ini juga sering dialami oleh
kedua orang tuanya berupa tremor, banyak berkeringat dan penglihatan
agak kabur
6. (NB 1.2) Perilaku yang tidak mendukung terkait makanan dan zat
gizi berkaitan dengan keadaan lingkungan tinggal di pesisir pantai ditandai
dengan setiap hari selalu konsumsi ikan dan rajungan

Prioritas Masalah Gizi


1. BB kurang (NC 3.1)
2. Gangguan utilisasi zat gizi (NC 2.2)
3. Perilaku yg tidak mendukung terkait makanan dan zat gizi (NB 1.2)
4. Asupan yodium berlebihan (NI 5.10.2)

C. (NCP) RENCANA INTERVENSI


1. Preskripsi Diet
a. Jenis Diet : Diet TETP
b. Tujuan Diet : Memberikan asupan makanan sesuai kebutuhan untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh, menambah berat
badan hngga mencapai berat badan normal serta meningkatkan
konsumsi cairan dan garam selama perawatan di RS.
2. Pemberian Makanan
a. Prinsip dan Syarat Diet :
- Energi tinggi, yaitu 2.236 kkal
- Protein tinggi, yaitu 107,5 gram
- Lemak cukup, yaitu 49 gram
- Karbohidrat cukup yaitu 335 gram
- Viamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal
- Bentuk makanan : lunak
- Frekuensi makan 3x utama 3x selingan
- Rute : oral
b. Perhitungan Kebutuhan :
- TEE
BEE = 40 kkal x kg BB
= 40 x 43
= 1.720 kkal
TEE = BEE x FA x FS
= 1.720 x 1,3 x 1
= 2.236 kkal
- Protein = 2,5 g x BBI
= 2,5 x 43
= 107,5 gram (20%)
20 % x 2.236
- Lemak = = 49 gram
9
60 % x 2.236
- KH = = 335 gram
4

c. Bahan makanan yang dianjurkan & tidak dianjurkan

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan


Sumber Zat Beras, kentang, makaroni, Roti, biskuit, dan kue-kue yang
Tenaga bihun, misoa, ubu, singkong, diolah dengan garam dapur,
tales, tepung beras, terigu, soda kue, margarin, mentega
maizena, hunkwe, havermut,
gula, minyak,
margarin/mentega yang sudah
didilangkan garamnya, santan
Sumber Zat Daging, ikan, ayam, susu Otak, ginjal, lidah, keju,
Pembangun rendah lemak, kacang- daging, ikan dan telor yang
kacangan, dan hasil diawet dengan garam, atau
olahannya seperti tahu, ikatan natrium lainnya seperti :
tempe, oncom daging asap, ham bacon, ebi,
dendeng, abon, ikan asin,
kornet, sarden, telor asin, telor
pindang, dan sebagainya.
Kacang-kacangan yang diawet
dengan garam, atau ikatan
natrium lainnya seperti keju
kacang tanah, tahu asin, tauco
Sumber Zat Semua sayuran segar, sayur Sayuran yang diawetkan
Pengatur yang diawet tanpa garam dengan garam dapur dan ikatan
dapur, natrium benzoate, dan natrium lainnya seperti :
soda, semua buah segar, buah sayuran dalam kaleng, sawi
di awet tanpa garam dapur, asin, asinan, acar, dsb. Buah-
natrium benzoate dan soda. buahan yang diawet dengan
garam dapur dan ikatan
natrium lainnya seperti : buah
dalam kaleng, manisan buah,
dan sebagainya.
Lain-lain Teh, sari buah

d. Standar Makanan

NO. Bahan Pangan Penukar E P L KH


1 Karbohidrat 4 700 16 0 160
2 Protein Lemak Tinggi 1 150 7 13 0
3 Protein Lemak Sedang 1 75 7 5 0
4 Protein Lemak Rendah 1 50 7 2 0
5 Protein Nabati 3 225 15 9 21
5 Sayuran B 5 125 5 0 25
6 Buah 5 250 0 0 60
7 Susu Rendah Lemak 2 250 14 12 20
8 Minyak 3 150 0 15 0
9 Gula 3 150 0 0 36
Total 2125 71 56 322
Range - 10% 1912,5 64 50 290
Range + 10 % 2337,5 78 62 354

e. Distribusi Makanan
1. Makan Pagi : 20 % x 2125 = 425 kkal
2. Snack Pagi : 10 % x 2125 = 213 kkal
3. Makan siang : 30 % x 2125 = 638 kkal
4. Snack Sore : 10 % x 2125 = 213 kkal
5. Makan Malam : 20 % x 2125 = 315 kkal
6. Snack Malam : 10 % x 2125 = 213 kkal

f. Pembagian Makan Sehari

Penukar
Bahan Makanan Makan Snack Makan Snack Makan Snack
pagi pagi siang sore malam malam
Karbohidrat 1 ¼ 1 ½ 1 ¼
Protein Lemak Tinggi ½ ½
Protein Lemak Sedang ½ ½
Protein Lemak Rendah ¼ ½ ¼
Protein Nabati ½ 1 ¾ ¾
Sayuran B 1¼ 1½ 1¼ 1
Buah 1 1 1 ½ 1 ½
Susu Rendah Lemak ½ 1 ½
Minyak 1 ¼ 1 ½ ¼
Gula ½ ½ 1 ½ ½

g. Perencanaan Menu Sehari (Terlampir)


h. Konseling
 Tujuan : Membantu pasien dan keluarga dalam
meningkatkan kemampuan untuk mencapai kesehatan
secara optimal, serta membantu pasien dan keluarga dalam
memilih bahan makanan yang dianjurkan.
 Sasaran : Pasien dan keluarga
 Materi : Pedoman Gizi Seimbang, Diet TETP
 Media : Leaflet, kartu konseling
 Metode : Diskusi, tanya jawab
i. Edukasi
 Tujuan : Memberikan edukasi tentang gizi seimbang,
memberikan pemahaman tentang Diet TETP, serta memberi
informasi tentang bahan makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan
 Sasaran : Pasien dan Keluarga
 Materi : Pedoman Gizi Seimbang, Diet TETP
 Media : Lembar balik, leaflet, dan brosur
 Metode : Ceramah
j. Koordinasi :
 Koordinasi bersama dokter terkait diagnosa hipertiroid
 Koordinasi dengan perawat untuk pemeriksaan klinis pasien
sehari-hari
 Koordinasi bersama Petugas Lab untuk pemeriksaan hasil
biokimia pasien
 Koordinasi dengan apoteker untuk pemberian obat dan
suplemen pasien

D. (NCP) Monitoring dan Evaluasi

Domain Evaluasi Target Waktu


Antropometr Pemantauan BB BB naik 0,5 – 1 kg 1 minggu
i (AD)
Biokimia Pemantauan hasil lab
(BD)  Yodium dalam 
Yodium dalam urin
urine DBN = 100 - 200
 T3 bebas µg/L
 T3 B DBN = 0,8- Setiap
 T4 bebas 2,0 ng/ml pemeriksaan
 T4 B DBN = 0,93 –
 TSH 1,7 ng/ml
 TSH DBN = 0,27 –
4,2 ng/ml
Klinis &  Pemantauan hasil  Nodul tiroid normal Setiap
Fisik (PD) USG : kelainan pemeriksaan
pada nodul tiroid
 Pemantauan  Detak jantung Setiap hari
takikardia normal
 Pemantauan gejala  Gejala berkurang
hipertiroid atau tidak ada
Dietary  Pemantauan  DBN 80 – 120%
History asupan lemak kebutuhan
(DH)  Pemantauan  Sesuai PUGS Setiap hari
perilaku makan

Menu
Sehar
Ber
iXWa Bahan Penu
Menu at URT E KH L P
ktu Makanan kar
(gr)
Maka
n
Pagi Bubur ayam Bubur beras 1 400 2 gls 175 40 0 4
Ayam tanpa 1 ptg
cair 1/2 20 25 0 0 2
kulit sdg
Tahu 1 110 1 bj bsr 75 7 3 5
Pepes tahu
Wortel 1/2 50 1/2 gls 12,5 2,5 0 0,5
cair
Buncis 1/2 50 1/2 gls 12,5 2,5 0 0,5
3/4 bj
Jus mangga 1 90 50 12 0 0
Mangga bsr
Jumlah 350 64 3 12
Puree 52, 1/2 bj 43,7
Kentang 1/4 10 0 1
kentang 5 bsr 5
sayur cair
Snack Brokoli 1 100 1 gls 25 5 0 1
 
Pisang 1 50 1 bh 50 12 0 0
Jus pisang
Susu sapi 1/2 100 1/2 gls 62,4 5 3 3,5
112,
Jumlah 17 3 3,5
4
Bubur Bubur beras 1 400 2 gls 175 40 0 4
27,
1/2 1/2 btr 37,5 0 2,5 3,5
Telur ayam 5
Siang Sup lurhuyur
Tahu 1 110 1 bj bsr 75 7 3 5
  cair
Wortel 1/2 50 1/2 gls 12,5 2,5 0 0,5
Bayam 1/2 50 1/2 gls 12,5 2,5 0 0,5
Susu sapi Susu sapi 1/2 100 1/2 gls 62,4 5 3 3,5
374,
Jumlah 57 8,5 17
9
33, 43,7
Ubi ungu 1/4 1/4 bj 10 0 1
75 5
Purple potato
Snack 3/4 bj
cair Mangga 1 90 50 12 0 0
bsr
Susu sapi 1/2 100 1/2 gls 62,4 5 3 3,5
156,
27 3 4,5
Jumlah 15
Bubur beras 1 400 2 gls 175 40 0 4
Bubur udang
27, 3 ekor
cair 1/2 37,5 0 2,5 2,5
Udang 5 sdg
Mala
Tahu 1/2 0,6 1/2 gls 5,2 0 0,6 0
m Pepes tahu
Wortel 1/2 50 1/2 gls 12,5 2,5 0 0,5
  cair
Buncis 1/2 50 1/2 gls 12,5 2,5 0 0,5
Jus apel Apel 1 85 1 bh 50 12 0 0
Susu sapi Susu sapi 1/2 100 1/2 gls 62,4 5 3 3,5
Jumlah   355 62 6 11
Tepung 12, 2 1/2 43,7
1/4 10 0 1
maizena 5 sdm 5
Snack Cream soup
Tepung 2 1/2
  ayam 1/2 25 87,5 20 0 2
terigu sdm
Ayam tanpa 1/2 20 1 ptg 25 0 0 2
kulit sdg
1 ptg
Jus melon 1 190 50 12 0 0
Melon bsr
206,
Jumlah 25 42 0 5
Jumlah keseluruhan 1555 269 24 53

Anda mungkin juga menyukai