NIM : P2.06.31.1.17.035
MATA KULIAH : DIETETIK PENYAKIT TIDAK MENULAR
DOSEN PENGAMPU : YANITA LISTIANASARI, M.GIZI
No Jawaban (skor)
Pertanyaan
.
1 Apakah pasien terlihat kurus? a. Ya = 1
b. Tidak = 0
2 Apakah pakaian anda terasa lebih longgar? a. Ya = 1
b. Tidak = 0
3 Apakah akhir-akhir ini Anda kehilangan berat badan a. Ya = 1
secara tidak sengaja (6 bulan terakhir)?
b. Tidak = 0
4 Apakah Anda mengalami penurunan asupan makan a. Ya = 1
selama 1 minggu terakhir?
b. Tidak = 0
5 Apakah Anda menderita suatu penyakit yang a. Ya = 1
mengakibatkan adanya perubahan jumlah atau jenis
b. Tidak = 0
makanan yang Anda makan?
6 Apakah Anda merasakan lemah, loyo, dan tidak a. Ya = 1
bertenaga?
b. Tidak = 0
Total skor 0
KESIMPULAN
□ Skor 0 – 2 = Tidak berisiko malnutrisi
□ Skor ≥ 3 = Berisiko malnutrisi
Pelaksana :
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi arthritis gout dibagi menjadi empat tahap yaitu:
1. Fase I
Tahap ini terjadi akibat peningkatan asam urat yang berasal dari metabolisme purin
yang berasal dari diet dan pemecahan sel tubuh. Pada keadaan normal asam urat yang
terbentuk selanjutnya akan dipecah oleh enzim urikase menjadi substans yang larut pada urin
sehingga mudah diekskresikan. Tidak adanya enzim urikase ini dapat menimbulkan
peningkatan kadar asam urat.
Sekitar 90% peningkatan kadar asam urat ditimbulkan akibat ketidakmampuan untuk
mengekskresikan asam urat pada urin akibat defek genetik pada transporter anion ginjal yang
mengakibatkan reabsorbsi asam urat yang berlebihan. Hal ini juga bisa disebabkan oleh
penggunaan beberapa obat seperti aspirin, diuretik dan alkohol, serta fungsi ginjal yang
menurun.
Sekitar 10% peningkatan asam urat dapat terjadi akibat produksi asam urat yang
berlebihan akibat defek genetik enzim yang memecahkan purin, peningkatan penghancuran
DNA sel yang mengandung purin pada tindakan kemoterapi, serta asupan diet yang tinggi
purin.
2. Fase II
Fase ini adalah serangan akut yang ditandai dengan tanda radang, biasanya pada sendi
metatarsofalang digiti I, dorsum kaki, mata kaki, lutut, pergelangan tangan, dan sendi siku.
Fase ini terjadi akibat perpindahan monosodium urat ke cairan sendi dan menimbulkan reaksi
perlawanan dari sel neutrofil, sehingga mencetuskan reaksi radang oleh beberapa sitokin
inflamasi dan ditandai dengan sendi yang merah, nyeri, panas, dan bengkak
3. Fase III
Fase ini sering dikenal dengan fase interkritikal asimptomatik yaitu fase tanpa adanya
gejala namun kristal monosodium urat tetap terdeposit pada cairan sendi. Keadaan ini dapat
berlangsung sampai 10 tahun. Tanpa penanganan asam urat yang baik dapat menimbulkan
serangan akut yang berulang akibat beberapa pencetus seperti trauma lokal, diet tinggi purin,
stress, dan pemakaian diuretik.
4. Fase IV
Fase ini adalah fase arthritis gout kronik yang ditandai dengan munculnya tofus
(deposit monosodium urat pada beberapa sendi namun tanpa tanda radang). Tofus ini dapat
pecah sendiri dan sering menimbulkan infeksi sekunder. Pada fase ini sering terjadi
kerusakan sendi, gangguan fungsi ginjal dan gangguan kardiovaskuler.
METABOLISME GIZI
Dua pertiga total urat tubuh berasal dari pemecahan purin endogen, hanya sepertiga
yang berasal dari diet yang mengandung purin. Pada pH netral asam urat dalam bentuk ion
asam urat (kebanyakan dalam bentuk monosodium urat), banyak terdapat di dalam darah.
Konsentrasi normal
Kadar urat tergantung jenis kelamin, umur, berat badan, tekanan darah, fungsi ginjal,
status peminum alkohol dan kebiasaan memakan makanan yang mengandung diet purin yang
tinggi. Kadar Asam Urat mulai meninggi selama pubertas pada laki-laki tetapi wanita tetap
rendah sampai menopause akibat efek urikosurik estrogen. Dalam tubuh manusia terdapat
enzim asam urat oksidase atau urikase yang akan mengoksidasi asam urat menjadi alantoin.
Defisiensi urikase pada manusiaakan mengakibatkan tingginya kadar asam urat dalam serum.
Urat dikeluarkan di ginjal (70%) dan traktus gastrointestinal (30%). Kadar asam urat di darah
tergantung pada keseimbangan produksi dan ekskresinya.
Sintesis asam urat dimulai dari terbentuknya basa purin dari gugus ribosa, yaitu 5-
phosphoribosyl -1-pirophosphat (PRPP) yang didapat dari ribose 5fosfat yang disintesis
dengan ATP (Adenosinetriphosphate ) dan merupakan sumber gugus ribosa. Reaksi pertama,
PRPP bereaksi dengan glutamin membentuk fosforibosilamin yang mempunyai sembilan
cincin purin. Reaksi ini dikatalisis oleh PRPP glutamil amidotranferase, suatu enzim yang
dihambat oleh produk nukleotida inosinemonophosphat (IMP), adenine monophosphat
(AMP) dan guanine monophosphat (GMP). Ketiga nukleotida ini juga menghambat sintesis
PRPP sehingga memperlambat produksi nukleotida purin dengan menurunkan kadar substrat
PRPP.
Inosine monophosphat (IMP) merupakan nukleotida purin pertama yang dibentuk dari
gugus glisin dan mengandung basa hipoxanthine. Inosinemonophosphat berfungsi sebagai
titik cabang dari nukleotida adenin dan guanin. Adenosinemonophospat (AMP) berasal dari
IMP melalui penambahan sebuah gugus amino aspartat ke karbon enam cincin purin dalam
reaksi yang memerlukan GTP (Guanosine triphosphate). Guanosinemonophosphat (GMP)
berasal dari IMP melalui pemindahan satu gugus amino dari amino glutamin ke karbon dua
cincin purin, reaksi ini membutuhkan ATP.Adenosine monophosphate mengalami deaminasi
menjadi inosin, kemudian IMP dan GMP mengalami defosforilasi menjadi inosin dan
guanosin. Basa hipoxanthine terbentuk dari IMP yang mengalami defosforilasi dan diubah
oleh xhantine oxsidasemenjadi xhantine serta guanin mengalami deaminasi untuk
menghasilkan xhantine juga. Xhantine akan diubah oleh xhantine oxsidase menjadi asam
urat.
Sumber :
https://www.alomedika.com/penyakit/reumatologi/gout/patofisiologi
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/555/556
ASSESMENT GIZI
Nama : Tn.X
Usia : 45 tahun
Riwayat Medis :
Diagnosa medis
asam urat
2 Antropometr Komposisi Tubuh :
i
BB = 63 kg BBI = (TB-100)-10%
= (155-100)-10%
= 49,5 kg
TB = 155 cm
Kebiasaan makan
di rumah 3x sehari,
dengan 3-4x
selingan.
Konsumsi teh pahit
dan kopi kental 5- Prilaku makan sesuai dengan Prilaku makan
6x sehari, suka PUGS yang kurang
konsumsi gorengan tepat
singkong dan
tempe, konsumsi
sayur dan buah 2x
seminggu, setiap
makan siang di
warung padang
menu bersantan
kuah dan daging,
daun singkong,
daun dan buah
melinjo.
Aktifitas Fisik :
Sehari-hari duduk Aktifitas fisik
bekerja menjahit Olahraga 30menit/hari dan
kurang
baju sampai jam seminggu 3 kali
17.00. Olahraga
semingggu sekali
di hari minggu
MASALAH GIZI
1. NC 2.1 Gangguan Utilisasi Zat Gizi
2. NC 3.3 Obesitas
3. NB 1.2 Prilaku Dan Kepercayaan Yang Tidak Mendukung Terkait Dengan Makanan
Dan Zat Gizi
4. NB 2.1 Aktifitas Fisik Kurang
DIAGNOSA GIZI
1. NC 2.1 Gangguan Utilisasi Zat Gizi berkaitan dengan gangguan metabolisme purin
ditandai dengan kadar asam urat 10 mg/dl
2. NC 3.3 Obesitas berkaitan dengan prilaku makan yang salah ditandai dengan IMT
26,25 kg/m2
3. NB 1.2 Prilaku Dan Kepercayaan Yang Tidak Mendukung Terkait Dengan Makanan
Dan Zat Gizi berkaitan dengan prilaku makan yang salah ditandai dengan Konsumsi
teh pahit dan kopi kental 5-6x sehari, suka konsumsi gorengan singkong dan tempe,
konsumsi sayur dan buah 2x seminggu, setiap makan siang di warung padang menu
bersantan kuah dan daging
4. NB 2.1 Aktifitas Fisik Kurang berkaitan dengan sikap yang tidak didukung terkait
aktifitas fisik ditandai dengan sehari-hari duduk bekerja menjahit baju sampai jam
17.00 dan olahraga semingggu sekali di hari minggu
RENCANA INTERVENSI GIZI
A. Preskripsi Diet
a. Jenis Diet : Diet Purin Rendah 2
b. Tujuan Diet : Memberikan asupan makanan sesuai dengan kebutuhan pada kondisi
asam urat untuk mencapai BB normal dan memberikan edukasi pada pasien.
B. Nutrition Delivery
a. Prinsip dan syarat diet :
o Energi = 1807 kkal
o Protein = 67 gram
o Lemak = 40 gram
o Karbohidrat = 293 gram
o Hindari bahan makanan sumber protein yang
mempunyai kandungan purin >150mg/100gr
o Bentuk makanan biasa
o Rute pemberian oral
o Frekuensi makan 3x makan utama 3x selingan
b. Perhitungan Kebutuhan
Kebutuhan Energi Rumus Harris Bennedict
BEE = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
= 66 + (13,7 x 63) + (5 x 155) – (6,8 x 4,5)
= 66 + 863,1 + 775 – 306
= 1398,1kkal
TEE = BEE x FA x FS
= 1398,1 x 1,65 x 1
= 2307 kkal
= 2307 kkal - 500 kkal
= 1807 kkal
Kebutuhan Protein
15 % x 1807 kkal
¿ =67 gram
4
Kebutuhan Lemak
20 % x 1807 kkal
¿ =40 gram
9
Kebutuhan Karbohidrat
65 % x 1807 kkal
¿ =293 gram
4
Penuka Energi P L KH
XBahan Makanan
r (kkal) (gram) (gram) (gram)
Karbohidrat 4 700 16 0 160
Hewani Lemak sedang 1 75 7 5 0
Hewani tinggi lemak 1 150 7 5 0
Protein Nabati 1 75 5 3 7
Sayuran 1 25 1 0 5
Buah 4 200 0 0 48
Susu Tanpa Lemak 2 150 14 0 20
Susu rendah lemak 2 250 14 12 20
Gula 2 100 0 0 24
Minyak 3 150 0 15,0 0
Jumlah Keseluruhan 1875 64 40,0 284
Range - 10% 1688 58 36 257
Range + 10% 2063 70 44 312
e. Distribusi Makanan
g. Menu
XWakt
Berat
u Energi Protein Lemak Karbohid
Menu Bahan Makanan (gram
Maka (kkal) (gram) (gram) rat (gram)
)
n
Beras giling.
Nasi
mentah 62,5 219 5 0 50
Telur ayam
ras.segar 55 75 6,8 5 0
Telur
Makan Minyak kelapa
pindang
Pagi sawit 2,5 25 0 2,5 0
Gula putih 6 25 0 0 6
Pisang kepok.
Buah
segar 50 50 0 0 12
Susu Susu skim. segar 200 75 7 0 10
JUMLAH 469,0 18,8 7,5 78,0
Snack
Buah
Pagi Pepaya. segar 55 25 0 0 6
JUMLAH 25,0 0,0 0,0 6,0
Beras giling.
Nasi
mentah 75 262 6 0 60
Pepes
tahu Tahu. mentah 110 75 5 3 7
wortel. segar 50 25 0,5 0 2,5
Kool merah. kool
Makan Sayur
putih 50 25 0,5 0 2,5
Siang sop
Minyak kelapa
sawit 2,5 25 0 2,5 0
Jambu biji. segar 100 50 0 0 12
Jus Gula putih 12 50 0 0 12
jambu Susu kental tak
manis 100 125 7 6 10
JUMLAH 637,0 19,0 11,5 106,0
Mangga
Harumanis. segar 45 25 0 0 6
Snack Sop
Melon. segar 85 25 0 0 6
Sore Buah
Pepaya. segar 28 12,8 0 0 3
Yogurt 200 125 7 6 10
JUMLAH 187,8 7,0 6,0 25,0
Beras giling.
Nasi
mentah 62,5 219 5 0 50
Makan Pepes Ayam. daging.
malam ayam segar 55 150 7 5 0
Milk Melon. segar 42 12,5 0 0 3
Shake Susu skim. segar 100 35 3,5 0 5,1
JUMLAH 416,5 15,5 5,0 58,1
Alpukat. segar 120 100 0 10 0
Snack Jus
Susu skim. segar 100 35 3,5 0 5,1
Malam Alpukat
Gula putih 6 25 0 0 6
JUMLAH 160,0 3,5 10,0 11,1
JUMLAH SELURUH KEBUTUHAN 1895,3 63,8 40,0 284,2
h. Edukasi Gizi
Sasaran : Pasien
Media : Leaflet, poster
Waktu : 30 menit
Tujuan :
Isi materi :
i. Konseling Gizi
Tidak terdapat konseling gizi
j. Koordinasi Gizi
Koordinasi dengan analis kesehatan terkait hasil laboratorium yaitu asam urat
3 Clinis-Fisik Pemantauan gejala asam Gejala asam urat tidak ada Setiap
urat pemeriksaan
4 Dietary Pemantauan prilaku makan Prilaku makan sesuai dengan 1 minggu
History yang kurang tepat PUGS
Pemantauan aktifitas fisik Olahraga 30menit/hari dan
1 minggu
yang kurang semnggu 3 kali