Anda di halaman 1dari 14

Nama : Fanni Asyifa

NIM : P2.06.31.1.17.008

Mata Kuliah : Dietetik

Praktikum 5

Nefrotik Syndrome

• Seorang anak umur 15 tahun, BB 45 kg, TB 145 cm, dirawat di RS dengan


keluhan cepat lelah, anoreksia, mual. Dari hasil pemeriksaan tekanan darah
140/95 mmHg, terdapat udema anasarka.

• Hasil pemeriksaan laboratorium Hb 10 gr%, proteinuria massif 4 gr /hr,


albumin = 1.2 g/dL, LDL = 210 mg/dL, Kolesterol = 190 mg/dL. Diagnosa
medis Nefrotik syndroma.

• Hasil anamnesa sebelum dirawat diketahui konsumsi energi 65 % kebutuhan,


karbohidrat 60% kebutuhan, protein 60 % kebutuhan, lemak 45 % kebutuhan.
Biasanya makan 2 kali sehari, pagi hanya minum segelas teh dan sepotong
roti, konsumsi buah dan sayur setiap hari. Tidak terdapat riwayat keluarga
mengalami gangguan ginjal.

• Susun NCP

1. SKRINING
Nama pasien : Diagnosis :

No. RM : Usia :

Tanggal masuk RS : Tanggal skrining :

Bangsal : Jenis kelamin :

FORMULIR SIMPLE NUTRITION SCREENING TOOL (SNST)

No Jawaban
Pertanyaan
. (skor)
1 Apakah pasien terlihat kurus? a. Ya = 1
b. Tidak = 0
2 Apakah pakaian anda terasa lebih longgar? a. Ya = 1
b. Tidak = 0
3 Apakah akhir-akhir ini Anda kehilangan berat badan secara a. Ya = 1
tidak sengaja (6 bulan terakhir)? b. Tidak = 0
4 Apakah Anda mengalami penurunan asupan makan selama 1 a. Ya = 1
minggu terakhir? b. Tidak = 0
5 Apakah Anda menderita suatu penyakit yang mengakibatkan a. Ya = 1
adanya perubahan jumlah atau jenis makanan yang Anda b. Tidak = 0
makan?
6 Apakah Anda merasakan lemah, loyo, dan tidak bertenaga? a. Ya = 1
b. Tidak = 0
Total skor
KESIMPULAN
□ Skor 0 – 2 = Tidak berisiko malnutrisi
□ Skor ≥ 3 = Berisiko malnutrisi

Pelaksana :

2. PATOFISIOLOGI
Sindrom nefrotik merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh
kelainan glomerular dengan gejala edema, proteinuria masif (lebih dari 50
mg/kgBB/24 jam) (Donna 2004), hipoalbuminemia (kurang dari 2,5 gram/100
ml), dan hiperkolesterolemia melebihi 250mg/dl. Tanda – tanda tersebut
dijumpai pada kondisi rusaknya membran kapiler glomerulus yang signifikan
dan menyebabkan peningkatan permeabilitas membran glomerulus terhadap
protein (Chesney 1999).
Kelainan yang terjadi pada sindrom nefrotik yang paling utama adalah
proteinuria sedangkan yang lain dianggap sebagai manifestasi sekunder.
Kelainan ini disebabkan oleh karena kenaikan permeabilitas dinding kapiler
glomerulus yang sebabnya belum diketahui yang terkait dengan hilangnya
muatan negatif glikoprotein dalam dinding kapiler (Husein 2002). Akibatnya
fungsi mekanisme penghalang yang dimiliki oleh membran basal glomerulus
untuk mencegah kebocoran atau lolosnya protein terganggu. Mekanisme
penghalang tersebut berkerja berdasarkan ukuran molekul dan muatan listrik
(Silvia 1995). Pada sindrom nefrotik keluarnya protein terdiri atas campuran
albumin dan protein yang sebelumnya terjadi filtrasi protein didalam tubulus
terlalu banyak akibat dari kebocoran glomerulus dan akhirnya diekskresikan
dalam urin (Husein 2002).
Pada sindrom nefrotik, protein hilang lebih dari 2 g/kgbb/hari yang
terutama terdiri dari albumin yang mengakibatkan hipoalbuminemia. Pada
umumnya, edema muncul bila kadar albumin serum turun dibawah 2,5
gram/dl. Mekanisme edema belum diketahui secara fisiologis tetapi
kemungkinan edema terjadi karena penurunan tekanan onkotik atau osmotik
intravaskuler yang memungkinkan cairan menembus ke ruangan interstisial,
hal ini disebabkan oleh karena hipoalbuminemia. Keluarnya cairan ke ruang
interstisial menyebabkan edema yang diakibatkan pergeseran cairan (Silvia
1995).

Sumber:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/52808/Chapter
%20II.pdf?sequence=5&isAllowed
3. METABOLISME
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa asupan protein yang terlalu
banyak, akan mempengaruhi fungsi ginjal dan kadar hormon yang
berhubungan dengan fungsi ginjal. Protein yang dikonsumsi, akan dicerna dan
dipecah menjadi asam amino oleh tubuh menggunakan bantuan enzim.
Pencernaan protein dimulai dari lambung kemudian usus. Asam amino yang
dicerna oleh tubuh tersebut akan dibawa oleh aliran darah dan didistribusikan
ke berbagai tubuh yang membutuhkan. Tubuh membutuhkan jumlah asam
amino yang berbeda-beda, tergantung dengan jenis asam aminonya. Protein
yang telah selesai dicerna, akan diproses oleh ginjal dan dibuang jika tidak
diperlukan lagi. Zat pembuangan hasil pencernaan protein yang dikeluarkan
oleh ginjal adalah urea pada urin. Semakin banyak protein yang harus dicerna
oleh tubuh, akan semakin banyak pula asam amino yang disaring oleh ginjal
dan mengakibatkan ginjal bekerja lebih berat.

Sumber :

https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/penyakit-ginjal-perlu-mengurangi-
protein/
N Domain Data Standar Interpretasi
o.
1. CH/Riwaya Riwayat Personal :
t Klien - Usia : 15 tahun
- Jenis kelamin :
laki-laki

Riwayat Sosial :
- Tidak terdapat
riwayat keluarga
mengalami
gangguan ginjal

Riwayat Medis :
- Diagnosa medis Nefrotik
Nefrotik syndrome
Syndrome
.
2. AD/Antrop - BB = 45 Kg
ometri
- BBS = 45-14 = 31
kg
- BBI =37 kg (CDC)
- TB = 145 cm
31
- IMT = 2
(1,45)
31
=
2,1 Normal = -2 SD Kurus
= 14,7 sampai 1 SD
(Baku
- Z-score = Antropomentri
WHO 2010)
BB−median
median−(−1 SD)

14,7−19,8
19,8−17,6
−5,1
=
2,2
= -2,3 SD

3. BD/Biokim Hasil pemeriksaan lab :


ia - Hb 10 gr/dl - Hb 13-16 Anemia
mg/dl (buku
- Proteinuria massif 4 pocket) Hipoproteinur
gr/hari - Protein 6,1- ia
8,2 (buku
- Albumin 1,2 gr/dl pocket)
- Albumin 3,8- Hipoalbumine
- LDL 210 mg/dl 5 (buku mia
pocket) Nilai LDL
- LDL <130 tinggi
mg/dl
- Kolesterol 190 mg/dl (buku
penuntun
diet) Normal
- Kolesterol
<200 mg/dl
(buku
penuntun
diet)

4. PD/Klinis Klinis :
dan Fisik
- Tekanan darah Tensi normal = Hipertensi
140/95 mmHg 90/60 mmHg
Fisik : hingga 120/80
- Keluhan cepat mmHg Gejala
lelah, anoreksia, Tidak cepat lelah, nefrotik
mual tidak anoreksia, syndrome
tidak mual
- Terdapat udema Tidak ada odema
anasarka.

5. FH/Riwaya - Hasil recall :


t Gizi
 Energi 65 % - Energi = 80 – Asupan energi
kebutuhan 120 % dari tidak adekuat
kebutuhan
 Karbohidrat - Karbohidrat
60% = 61 %
kebutuhan kebutuhan Asupan
 Protein 60 % - Protein = 74 protein
kebutuhan gram berlebih
 Lemak 45 % - Lemak = 41 Asupan lemak
kebutuhan. gram berlebih
- Biasanya makan 2 - Makan 3x Perilaku
kali sehari utama 3x makan tidak
- Pagi hanya selingan tepat
minum segelas - Sarapan pagi
teh dan sepotong
roti
- Konsumsi buah
dan sayur setiap
hari.
A. (NCP) Asesmen

Masalah Gizi

1. BB kurang (NC 1.3)


2. Perubahan nilai laboratorium terkait gizi (NC 2.2)
3. Asupan energi tidak adekuat (NI 1.2)
4. Asupan lemak berlebih (NI 5.6.2)
5. Asupan protein berlebih (NI 6.7.2)
6. Perilaku yang tidak mendukung terkait makanan dan zat gizi (NB 1.2)

B. (NCP) DIAGNOSIS GIZI


1. NC 3.1 BB kurang berkaitan dengan asupan energi tidak adekuat, ditandai
dengan nilai Z-score -2,3 SD.
2. NC 2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan
gangguan fungsi ginjal (glomerolus), ditandai dengan nilai lab Hb 10
gr/dl, proteinuria massif 4 gr /hr, albumin 1.2 g/dL, LDL 210 mg/dL.
3. NI 1.2 Asupan energi tidak adekuat berkaitan dengan kurangnya
pengetahuan tentang energi yang diterima, ditandai dengan asupan energi
65% dari kebutuhan.
4. NI 5.7.2 Asupan protein berlebih berkaitan dengan sikap yang tidak di
dukung tentang makanan, nutrisi, dan topik terkait gizi, ditandai dengan
asupan protein 60% dari kebutuhan.
5. NI 5.6.2 Asupan lemak berlebih berkaitan dengan sikap yang tidak di
dukung tentang makanan, nutrisi, dan topik terkait gizi, ditandai dengan
asupan lemak 45% dari kebutuhan.
6. NB 1.2 Perilaku dan kepercayaan yang tidak mendukung terkait
makanan dan zat gizi berkaitan dengan pola makan yang salah, ditandai
dengan biasanya makan 2 kali sehari, pagi hanya minum segelas teh dan
sepotong roti.

C. (NCP) RENCANA INTERVENSI


1. Preskripsi Diet
a. Jenis Diet : Sindrom Nefrotik
b. Tujuan Diet : Memberikan asupan makanan secukupnya tanpa
memberatkan faal ginjal, mengurangi retensi natrium/air, mengganti
protein yang keluar bersama urin, serta memperbaiki kebiasaan makan
dan menerapkan pola makan sesuai dengan Pedoman Umum Gizi
Seimbang (PUGS) selama perawatan di RS.
2. Pemberian Makanan
a. Prinsip dan Syarat Diet :
- Energi sesuai kebutuhan yaitu 1.559 kkal
- Protein diberikan sesuai AKG (2 gr/kgBB/hari) yaitu 74 gram
- Lemak cukup (<30% dari total energi) yaitu 35 gram
- Karbohidrat cukup yaitu 238 gram
- Natrium dibatasi sesuai dengan beratnya retensi air (0,5-2 g)
- Viamin dan mineral diberikan sesuai AKG terutama kalsium dan
vitamin D
- Bentuk makanan : lunak
- Frekuensi makan 3x utama 3x selingan
- Rute : oral
b. Perhitungan Kebutuhan :
- TEE (Rumus Schofield)
BEE = (17,5 x BBI) + 651
= (17,5 x 37) + 651
= 1.299 kkal
TEE = BEE x FA x FS
= 1299 x 1,2 x 1
= 1.559 kkal
- Protein = 2 g x BBI
= 2 x 37
= 74 gram (19%)
20 % x 1559
- Lemak = = 35 gram
9
61 % x 1559
- KH = = 238 gram
4

c. Bahan makanan yang dianjurkan & tidak dianjurkan

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan


Sumber Zat Beras, kentang, makaroni, Roti, biskuit, dan kue-kue yang
Tenaga bihun, misoa, ubu, singkong, diolah dengan garam dapur,
tales, tepung beras, terigu, soda kue, margarin, mentega
maizena, hunkwe, havermut,
gula, minyak,
margarin/mentega yang sudah
didilangkan garamnya, santan
Sumber Zat Daging, ikan, ayam, susu Otak, ginjal, lidah, keju,
Pembangun rendah lemak, kacang- daging, ikan dan telor yang
kacangan, dan hasil diawet dengan garam, atau
olahannya seperti tahu, ikatan natrium lainnya seperti :
tempe, oncom daging asap, ham bacon, ebi,
dendeng, abon, ikan asin,
kornet, sarden, telor asin, telor
pindang, dan sebagainya.
Kacang-kacangan yang diawet
dengan garam, atau ikatan
natrium lainnya seperti keju
kacang tanah, tahu asin, tauco
Sumber Zat Semua sayuran segar, sayur Sayuran yang diawetkan
Pengatur yang diawet tanpa garam dengan garam dapur dan ikatan
dapur, natrium benzoate, dan natrium lainnya seperti :
soda, semua buah segar, buah sayuran dalam kaleng, sawi
di awet tanpa garam dapur, asin, asinan, acar, dsb. Buah-
natrium benzoate dan soda. buahan yang diawet dengan
garam dapur dan ikatan
natrium lainnya seperti : buah
dalam kaleng, manisan buah,
dan sebagainya.
Lain-lain Teh, sari buah

d. Standar Makanan

NO. Bahan Pangan Penukar E P L KH


1 Karbohidrat 3 525 16 0 120
2 Protein Lemak Rendah 2 100 14 4 0
4 Protein Nabati 4 300 20 12 28
5 Sayuran B 6 150 6 0 30
6 Buah 6 300 0 0 72
7 Susu Tanpa Lemak 2 150 14 0 20

8 Minyak 1,5 75 0 7,5 0

9 Gula 1,5 75 0 0 18
Total 1675 66 23,5 288
Range - 10% 1507,5 59 21 317
Range + 10 % 1842,5 73 26 259
e. Distribusi Makanan
1. Makan Pagi : 20 % x 1675 = 335 kkal
2. Snack Pagi : 15 % x 1675 = 251,25 kkal
3. Makan siang : 30 % x 1675 = 502,5 kkal
4. Snack Sore : 15 % x 1675 = 251,25 kkal
5. Makan Malam : 20 % x 1675 = 335 kkal
f. Pembagian Makan Sehari

Penukar
Bahan Makanan Makan Snack Makan Snack Makan
pagi pagi siang sore malam
Karbohidrat ½ ½ 1 ½ ½
Protein Lemak Rendah ½ 1 ½
Protein Nabati 1¼ 1½ 1¼
Sayuran B 1½ 2 1 1½
Buah 1 1½ 1 1½ 1
Susu Rendah Lemak 1 1
Minyak ½ ½ ¼ ¼
Gula ½ ½ ½
g. Perencanaan Menu Sehari (Terlampir)
h. Konseling
 Tujuan : Merubah pola makan pasien sesuai
kemampuan pasien, membantu pasien dan keluarga dalam
meningkatkan kemampuan untuk mencapai kesehatan
secara optimal, serta membantu pasien dan keluarga dalam
memilih bahan makanan yang dianjurkan.
 Sasaran : Pasien dan keluarga
 Materi : Pedoman Gizi Seimbang, Diet Sindrom
Nefrotik
 Media : Leaflet, kartu konseling
 Metode : Diskusi, tanya jawab
i. Edukasi
 Tujuan : Memberikan edukasi tentang gizi seimbang,
memberikan pemahaman tentang Diet Sindrom Nefrotik,
serta memberi informasi tentang bahan makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan
 Sasaran : Pasien dan Keluarga
 Materi : Pedoman Gizi Seimbang, Diet Dislipidemia II
 Media : Lembar balik, leaflet, dan brosur
 Metode : Ceramah
j. Koordinasi :
 Koordinasi bersama dokter terkait diagnosa Nefrotik
Syndrome
 Koordinasi dengan perawat untuk pemeriksaan klinis pasien
sehari-hari
 Koordinasi bersama Petugas Lab untuk pemeriksaan hasil
biokimia pasien
 Koordinasi dengan apoteker untuk pemberian obat dan
suplemen pasien

D. Monitoring dan Evaluasi

Domain Evaluasi Target Waktu


Antropometri Pemantauan BB  BB naik 0,5 – 1 kg 1 minggu
(AD)
Biokimia Pemantauan hasil lab
(BD)  Hemoglobin  Hb 13-16 mg/dl

 Proteinuria massif  Protein 6,1-8,2


Setiap
 Albumin  Albumin 3,8-5
pemeriksaan
 LDL  LDL <130 mg/dl

 Kolesterol 
Kolesterol <200
mg/dl
Klinis &  Pemantauan tensi  DBN = 90/60 Setiap
Fisik (PD) darah mmHg hingga pemeriksaan

120/80 mmHg Setiap hari


 Pemantauan gejala  Gejala berkurang
sindrom nefrotik atau tidak ada
Dietary  Pemantauan asupan  80 - 120% dari
History (DH) energi kebutuhan Setiap hari
 Pemantauan asupan  2 gr/kg BB/hari dari
protein kebutuhan
 Pemantauan asupan  <30% dari
lemak kebutuhan
 Pemantauan
perilaku makan  Pola makan sesuai
dengan PUGS
Menu SehariX

Wak
Berat
tu Bahan Penuk Na
Menu (gram E KH L P
Mak Makanan ar (mg)
)
an
Nasi Nasi 1/2 50 89,9 19,9 0,2 1,5 0,5
Tumis Ikan gurame 1/2 20 48,4 0,3 1,1 8,7 11,6
gurame Tempe 1/4 12,5 37,5 2,3 1,9 3,5 0,9
asam Brokoli 1 100 25,1 4,9 0,2 2,4 47
Pagi manis Minyak jagung 1/2 2,5 22,1 0 2,5 0 0,2
Pepes Tahu 1 110 87,8 0,9 5,2 12 2,2
tahu Wortel 1/2 50 14 3,2 0,3 0,3 20,5
Jus Mangga 1 90 46,7 11,1 0 0,6 2,7
buah Gula 1/2 6,5 25,6 6,1 0 0 0,1
Jumlah 397,1 48,7 11,4 29 85,7
Roti 1/2 35 86,7 17,5 0,4 2,8 185,5
10,
Setup Susu skim cair 1 200 107,6 15,3 0,3 76
Snac 5
Roti
k Mangga 1/2 45 23,3 5,5 0 0,3 1,4
Gula 1/2 6,5 25,6 6,1 0 0 0,1
Buah Apel 1 85 49,2 12,7 0,3 0,3 1,7
13,
Jumlah 292,4 57,1 1 264,7
9
Nasi Nasi 1 100 179,7 39,8 0,3 3 1
Tahu 1 110 87,8 0,9 5,2 12 2,2
Siang
Wortel 1/2 50 14 3,2 0,3 0,3 20,5
Sop
Kol 1/2 50 11 1,8 0,3 1 9,5
Jagung 1/2 50 71 15,1 0,3 2,5 2,5
Buncis 1/2 50 14,9 3,2 0,1 1,1 3,5
Daging ayam
Ayam 1 40 119,1 0 10 7,3 43,6
tanpa kulit
tempe
Tempe 1/2 25 74,9 4,6 3,8 7 1,8
kecap
Minyak jagung 1/2 2,5 22,1 0 2,5 0 0,2
Buah
Nanas 1 95 37,9 9,4 0,3 0,6 17,1
Potong
34,
Jumlah 632,4 78 23,1 101,9
8
Makaroni 1/2 25 88,2 19,7 0,1 2,2 1,3
Sup
Wortel 1/2 50 14 3,2 0,3 0,3 20,5
Makar
Snac Brokoli 1/2 50 12,5 2,5 0,1 1,2 23,5
oni
k Minyak jagung 1/4 1,25 11 0 1,3 0 0,1
Smoot
Mangga 1 1/2 135 70 16,6 0 0,9 4,1
hie
10,
Susu skim cair 1 200 107,6 15,3 0,3 76
5
15,
Jumlah 303,3 57,3 2,1 125,5
1
Nasi Nasi 1/2 50 89,9 19,9 0,2 1,5 0,5
Daging ayam
1/2 20 119,1 0 10 7,3 21,8
Tumis tanpa kulit
yampe Tempe 1/4 12,5 37,5 2,3 1,9 3,5 0,9
Mala yur Buncis 1/2 50 14,9 3,2 0,1 1,1 3,5
m Minyak jagung 1/4 1,25 11 0 1,3 0 0,1
Pepes Tahu 1 110 87,8 0,9 5,2 12 2,2
tahu Wortel 1 100 28 6,3 0,5 0,7 41
Jus Jambu 1 100 49 12,2 0,3 0,9 10
buah Gula 1/2 6,5 25,6 6,1 0 0 0,1
Jumlah 463 51 20 27 80

Jumlah Keseluruhan 1857 277 47 98 658

Anda mungkin juga menyukai