Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN TUTORIAL

BLOK CLINICAL NUTRITION AND DIETETICS II

Disusun oleh:

Mita Rizky 180400435


Fadhillah

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
2021
SKENARIO

TUTORIAL 1 │PENYAKIT DALAM

Pasien Ny. S, usia 62 tahun, datang ke RS dengan


Diabetes Melitus (DM), Hipertensi (pasien
kehabisan insulin sebelum masuk RS). Keluhan
utama adalah kaki kesemutan, pusing, dan mual.
Pasien memiliki riwayat penyakit DM sejak 7 tahun
yang lalu, asam urat tinggi, dan katarak. Keluarga
pasien tidak ada yang terkena DM.
Berdasarkan asesmen riwayat pola makan, pasien
tidak memiliki alergi maupun pantangan makanan.
Pasien tidak sedang menjalankan diet khusus.
Riwayat pola makan sehari-hari pasien berdasarkan
hasil SQ-FFQ yaitu:
- Makan Utama: 2-3x/hari, Makan Selingan: 2x/hari
- MP: Nasi 3x/hari @ 1,5 ctg, singkong goreng/rebus 3x/minggu @2-3 ptg, mie 2x/bulan @1 bks,
roti tawar 1x/minggu @1 lbr
- LH: Ayam 2x/bulan @ 1 potong, telur ayam 3x/minggu @ 1 butir, bakso 2x/minggu @3 bh
- LN: tahu, tempe goreng 2x/hari @ 1 potong
- Buah: Jeruk, pisang, 2 x/minggu @ 1 buah, pepaya 3x/minggu @1 ptg
- Sayur: bayam 2x/minggu @3 sdm, wortel, kol 3x/minggu @ 3 sdm, kacang panjang, kangkung,
sawi 1x/minggu @3 sdm
- Lemak: santan 3x/minggu @ 4 sdm, minyak goreng 1x/hari @ 2sdm
- Camilan: gorengan (bakwan, tempe) 1x/hari @2 bh, kripik singkong 3x/minggu @ 1 bks kcl
- Minum: air putih, teh manis 2x/hari (gula pasir @1 sdm)
Sehingga didapat rata-rata Asupan Makanan/Kebutuhan Gizi per hari (berdasarkan SQ-FFQ):
- E: 837,6 kcal (62,04%) - KH: 106,2 g (52,44%)
- P: 53,4 g (79,11%) - Na: 1205,7 mg (151%)
- L: 25,7 g (85,67%) - Fe: 6,2 mg (51,67%)
Berat badan pasien 50 kg, panjang ulna 23 cm, LLA 24 cm. Hasil pemeriksaan klinis: TD 160/80, nadi
78 x/mnt, respirasi 18x/mnt, suhu 36,5 C. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, diketahui :

Pemeriksaan Biokimia Nilai Aktual Satuan/Nilai Normal Keterangan


Hematologi rutin
Hemoglobin 10,3 12-16 gr/dl
Hemotokrit 28 37-47 5%
Leukosit 8,8 4,5-11 ribu u/L
Eritrosit 3,49 4,2-5,4 juta/uL
Trombosit 318 150-440 ribu/uL
MPV 9,9 7,2-11,1 fL
PDW 11,3 9-13 fL
Kimia Klinik
Fungsi Ginjal
Kreatinin 2 0,5-0,9 mg/dl
Asam Urat 1,2 2,4-5,7 mg/dl
Lemak
Kolesterol 130 < 200
Trigliserida 178 < 150
Karbohidrat
GDP 540 70-100 mg/dl
GD 2 PP 575 < 120 mg/dl

Asupan makanan berdasarkan recall 24 jam yaitu: E: 643,4 kcal (51,47%), P: 9,8 g (26,13%), L: 10,7 g
(38,51%), KH: 128,8 g (60,61%), Na: 1162,6 mg (145%), Fe: 1,9 mg (16%). Terapi medis: Infus NaCl, Inj.
Novorapid, Inj. Prosogan, Inj. Mecobalamin, Diovan, Alpentin, Asam Folat, Concor, Adalat oros.

LEARNING OUTCOMES
Jawablah pertanyaan berikut ini pada form yang sesuai (form asuhan gizi, form skrining,
dll)!
1. Jelaskan metode skrining yang tepat berdasarkan kasus pada skenario!
2. Formulir apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan asuhan gizi?
3. Buatlah assessment berdasarkan kasus pada skenario :
a. Antropometri
b. Biokimia
c. Klinis
d. Dietary
4. Buatlah diagnosis gizi!
5. Jelaskan intervensi gizi yang tepat untuk pasien!
a. Tujuan Diet
b. Prinsip/syarat Diet
c. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
d. Implementasi/Pemesanan Diet
6. Jelaskan rencana monitoring dan evaluasi!
7. Jelaskan rencana konsultasi gizi!
Buatlah leaflet untuk pasien tersebut! (Dikumpulkan saat tutorial sesi ke 2) !

8. Buatlah menu yang sesuai untuk pasien! (Dikumpulkan saat tutorial sesi ke 2)
9. Pada tutorial sesi ke 2, lakukan kegiatan konseling gizi pada teman anda dengan tahap :
a. Membangun dasar-dasar konseling
b. Menggali permasalahan dengan pengkajian gizi
c. Menegakkan diagnosa gizi
d. Bekerjasama dengan klien untuk memilih alternatif perubahan diet
e. Memperoleh komitmen untuk melaksanakan diet
f. Monitoring dan evaluasi dengan menanyakan kembali kesimpulan konseling
Mengakhiri konseling dengan menyerahkan leaflet dan merencanakan untuk
kunjungan berikutnya !
JAWABAN LO
PROSES ASUHAN GIZI

A. PENDAHULUAN
Data Umum

Nama /Inisial Ny. S Pendidikan -


Umur 62 th Agama -
Sex Perempuan Diagnosis medis DM (diabetes millitus) dan hipertensi
(kehabisan insulin sebelum masuk
RS)
Pekerjaan - Keluhan saat Kesemutan pusing dan mual
masuk RS

Ny. S berumur 62 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan kesemutan pusing dan mual

serta mempunyai penyakit DM (diabetes millitus) dan hipertensi (kehabisan insulin sebelum

masuk RS).
B. SKRINING

Penilaian Nutrisi Mini


MNA®
Nama belakang: Nama depan: Ny.S
perempuan 62 th 50 kg 150 cm
Jenis kelamin: Usia: Berat (kg): Tinggi (cm): Tanggal:

Lengkapi skrining berikut dengan mengisi kotak yang tersedia dengan angka yang sesuai. Jumlahkan seluruh angka
untuk memperoleh skor akhir skrining

Skrining

Apakah asupan makanan berkurang selama 3 bulan terakhir karena kehilangan nafsu makan, gangguan pencernaan, kesulitan
mengunyah atau menelan?
0 = asupan makanan sangat berkurang
1 = asupan makanan agak berkurang
2 = asupan makanan tidak berkurang
2
Penurunan berat badan selama 3 bulan terakhir
0 = Penurunan berat badan lebih dari 3 Kg
1 = tidak tahu
2 = penurunan berat badan antara 1hingga 3 Kg
3 = tidak ada penurunan berat badan 3
Mobilitas
0 = terbatas di tempat tidur atau kursi
1 = mampu bangun dari tempat tidur/kursi tetapi tidak bepergian ke luar rumah
2 = dapat bepergian ke luar rumah
2
Menderita tekanan psikologis atau penyakit yang berat dalam 3 bulan terakhir
0 = ya2 = tidak
Gangguan neuropsikologis 2
0 = depresi berat atau kepikunan berat
1 = kepikunan ringan
2 = tidak ada gangguan psikologis

F1 Indeks Massa Tubuh (IMT) (berat dalam kg)/(tinggi dalam m) 2 2


0 = IMT kurang dari 19 (IMT < 19)
1 = IMT 19 hingga kurang dari 21(IMT : 19 hingga <21)
2 = IMT 21 hingga kurang dari 23 (IMT : 21 hingga <23)
3 = IMT 23 atau lebih (IMT ≥ 23)

BILA DATA IMT TIDAK ADA, GANTI PERTANYAAN F1 DENGAN PERTANYAAN F2.

ABAIKAN PERTANYAAN F2 BILA PERTANYAAN F1 SUDAH DAPAT DIISI


F2 Lingkar betis (cm)
0 = lingkar betis kurang dari 31 (lingkar betis < 31)
3 = lingkar betis sama dengan atau lebih besar daripada 31 (lingkar betis ≥ 31)

Skor skrining (skor maksimal 14)

Simpan
skor 12-14: Status gizi normal skor 8-11:
Berisiko malnutrisi skor 0-7: Malnutrisi
Cetak

1 2
Ulang
References
1. Vellas B, Villars H, Abellan G, et al. Overview of the MNA® - Its History and Challenges. J Nutr Health Aging. 2006;10:456-465.
2. Rubenstein LZ, Harker JO, Salva A, Guigoz Y, Vellas B. Screening for Undernutrition in Geriatric Practice: Developing the Short-Form Mini Nutritional
Assessment (MNA-SF). J. Geront. 2001; 56A: M366-377
3. Guigoz Y. The Mini-Nutritional Assessment (MNA®) Review of the Literature - What does it tell us? J Nutr Health Aging. 2006; 10:466-487.
4. Kaiser MJ, Bauer JM, Ramsch C, et al. Validation of the Mini Nutritional Assessment Short-Form (MNA®-SF): A practical tool for identification
of nutritional status. J Nutr Health Aging. 2009; 13:782-788.

® Société des Produits Nestlé SA, Trademark Owners.


© Société des Produits Nestlé SA 1994, Revision 2009.
Informasi lebih lanjut: www.mna-elderly.com

Kesimpulan :
hasil pemerikasaan skrining pada pasien Ny. S dengan skor 12 termasuk kedalam
kategori normal yang artiya pasien tidak berisiko malnutrisi. Namun pasien tetap
perlu dilakukan pemeriksaan status gizi (nutrition assesment) yang lebih detail.

C. ASSESMENT
I. Riwayat makan (FH)
II. Asupan Makanan dan Nutrisi (SFFQ)

Kode IDNT Jenis Data Keterangan


FH.2.1 Riwayat diet  Makan Utama:
2-3x/hari, Makan
Selingan: 2x/hari
 MP: Nasi 3x/hari @
1,5 ctg, singkong
goreng/rebus
3x/minggu @2-3 ptg,
mie 2x/bulan @1 bks,
roti tawar 1x/minggu
@1 lbr
 LH: Ayam 2x/bulan
@ 1 potong, telur
ayam 3x/minggu @ 1
butir, bakso
2x/minggu @3 bh
 LN: tahu, tempe
goreng 2x/hari @ 1
potong
 Buah: Jeruk, pisang, 2
x/minggu @ 1 buah,
pepaya 3x/minggu
@1 ptg
 Sayur: bayam
2x/minggu @3 sdm,
wortel, kol 3x/minggu
@ 3 sdm, kacang
panjang, kangkung,
sawi 1x/minggu @3
sdm
 Lemak: santan
3x/minggu @ 4 sdm,
minyak goreng
1x/hari @ 2sdm
 Camilan: gorengan
(bakwan, tempe)
1x/hari @2 bh, kripik
singkong 3x/minggu
@ 1 bks kcl
 Minum: air putih, teh
manis 2x/hari (gula
pasir @1 sdm)

FH.2.1.1 Pemesanan diet


FH.2.1.2 Pengalaman diet -

Recall 24 jam

Energi Protein Lemak KH Na Fe


Asupan oral 643,4 kcal 9,8 g 10,7 g 128,8 g 1162,6 mg 1,9 mg
Kebutuhan 1800 60 50 280 1400 400
% asupan (51,47%) (26,13%) (38,51%) (60,61% (145%) (16%)
)

Kesimpulan: Dalam pemenuhan kebutuhan pasien dilihat dari persentase asupan recall 24
jam, asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat kurang. Sedangkan asupan Na lebih dari
kebutuhan.
a. SQFFQ

Energi Protein Lemak KH Na Fe


Asupan 837,6 kcal 53,4 g 25,7 g 106,2 g 1205,7 mg 6,2 mg
oral
Kebutuhan 1800 60 50 280 1400 400
% asupan (62,04%) (79,11%) (85,67%) (52,44%) (151%) (51,67%)
Kesimpulan: Berdasarkan hasil SQFFQ, persentase asupan energi, protein dan karbohidrat
kurang. Persentase asupan lemak baik, dan asupan Na lebih.

1. Pemberian Makan dan Zat Gizi

Kode IDNT Riwayat diet Hasil

FH-2.1.3.1 Diet Order -

Pengalaman diet -

Lingkungan makan -

Pemberian nutrisi enteral/ Infus


paentral

2. Pengobatan dan pengobatan tambahan atau penujang (FH. 3.1)

Jenis terapi Fungsi Interaksi


medis

Infus NaCl NaCl 0.9% digunakan untuk berapa obat-obatan yang mungkin
mengganti cairan tubuh menimbulkan interaksi jika
yang hilang karena beberapa dikonsumsi bersamaan dengan NaCl
faktor. Oleh karena itu, adalah lithium dan tolvaptan.
NaCl 0.9% berfungsi
sebagai pengatur
keseimbangan cairan tubuh.
Inj. Novorapid Suatu golongan obat yang Obat ini diberikan sebaiknya pada saat
berfungsi untuk menekan bersamaan dengan makan, karena
tingkat gula darah berlebih akan memberikan kerja yang baik.
didalam tubuh.

Inj. Prosogan Obat yang digunakan untuk -


mengatasi gangguan pada
sistem pencernaaan akibat
produksi asam lambung
yang berlebih.

Inj. Salah satu bentuk vitamin Obat dini tidak boleh diminum
Mecobalamin b12 yang berfungsi untuk berbarengan dengan minum teh.
mengobati neuropati perifer
dan membatu memproduksi
sel darah merah.

Diovan Diovan digunakan untuk  Peningkatan risiko hiperkalemia


pengobatan hipertensi, dan dengan diuretik hemat-K
terapi gagal jantung. Diovan (misalnya: Spironolakton,
akan mengendurkan dan triamterene, amilorida), suplemen
melebarkan pembuluh K atau pengganti garam yang
darah, sehingga tekanan mengandung K misalnya heparin.
darah akan menurun dan  Dapat meningkatkan konsentrasi
jantung lebih mudah dan toksisitas serum.
memompa darah ke seluruh  Dapat memusuhi efek hipotensi
tubuh, serta meningkatkan dan memperburuk fungsi ginjal
pasokan darah dan oksigen dengan aspirin, NSAIDs termasuk
ke jantung. Menurunkan penghambat selektif COX-2.
tekanan darah tinggi  Peningkatan paparan sistemik
membantu mencegah stroke, dengan rifampisin, siklosporin, dan
serangan jantung, dan ritonavir.
masalah ginjal.  Berpotensi Fatal: Peningkatan
risiko hipotensi, hiperkalemia dan
penurunan fungsi ginjal termasuk
gagal ginjal akut dengan aliskiren
pada pasien dengan diabetes
mellitus. Peningkatan risiko
angioedema dengan inhibitor ACE.

Alpentin Digunakan untuk membantu  Peningkatan risiko depresi sistem


terapi penyakit epilepsi. saraf pusat (misalnya: Mengantuk,
Selain itu Alpentin juga sedasi dan depresi pernapasan) jika
digunakan untuk membantu di berikan bersamaan dengan
mengobati Sindrom kaki opioid (misalnya: Morfin).
gelisah (Restless Legs  Dapat mengurangi bioavailabilitas
Syndrome/RLS) atau jika di berikan bersamaan dengan
Penyakit Willis-Ekbom antasida.
(penyakit gangguan saraf)  Dapat mengurangi pembersihan
yang ditandai dengan ginjal jika di berikan bersamaan
sensasi tidak dengan simetidin.
menyenangkan, seperti
terasa berdenyut-denyut,
nyeri akibat tertarik, atau
geli.

Asam Folat Berfungsi sebagai membatu Asam folat sebaiknya tidak


memproduksi sel darah dikonsumsi dengan diikuti
merah. mengkonsumsi alkohol karena akan
menimbulkan interaksi berbahaya

Concor Concor adalah obat yang  Antiaritmia kelas I, non-


mengandung Bisoprolol. dihidropidin (misalnya:
Bisoprolol adalah obat yang Verapamil dan diltiazem) dan
digunakan dengan atau dihidropiridin (misalnya:
tanpa obat lain untuk Felodipin dan amlodipin)
mengobati tekanan darah Antagonis Ca
tinggi (hipertensi),  Antihipertensi yang bekerja
menurunkan tekanan darah secara sentral (misalnya:
tinggi, membantu mencegah Klonidin, metildopa,
stroke, serangan jantung, monoksonida, rimenidin),
dan masalah ginjal.  parasimetik tetes)
 Insulin dan obat antidiabetik oral,
agen anestesi, glikosida digitalis,
NSAID, simpatomimetik β- &
non-selektif (misalnya
noradrenalin, adrenalin), TCA,
barbiturat, fenotiazin, agen
antihipertensi lain, mefloquine,
MAOI (kecuali MAO-B
inhibitor), turunan ergotamin,
rifampisin.

Adalat oros digunakan sebagai terapi  Digoxin dan quinidine, dapat


tunggal atau menaikkan kadar plasma digoxin
dikombinasikan dengan dan quinidine.
obat lain untuk menangani  Fenitoin dan rifampisin, dapat
tekanan darah tinggi mengurangi bioavailabilitas.
atau hipertensi.  Quinupristin, dalfopristin,
simetidin, dan cisapride, dapat
meningkatkan kadar plasma.

3. Pengetahuan/kepercayaan/sikap (FH-4.1)

Tidak ada

Pantangan makan (FH-5.2)

Tidak ada

4. Faktor yang mempengaruhi akses terhadap makanan atau ketersediaan bahan


makanan (FH-6)

Tidak ada

5. Aktifitas fisik dan fungsi (FH-7)

Tidak ada

III. Pengukuran Antropometri (AD)


Kode IDNT Antropometri Hasil

AD-1.1.1 TB 150 cm

AD-1.1.2 BB 50 kg

AD-1.1.5 IMT 22 kg/m2

Panjang ulna 23 cm

LILA 24 cm

AD-1.1.6 Status gizi Normal

AD-1.1.7 BBI 45 kg

Kesimpulan: Didapatkan hasil status gizi normal dengan IMT 22 kg/m2.

Data Biokimia (BD)

Tanggal Pemeriksaan Nilai Nilai normal Keterangan


pemeriksaan biokimia

Hematologi Hemaglobin 10,3 12-16 gr/dl Rendah


rutin

Hemotrokrit 28 37-47 5% Rendah

Leukosit 8,8 4,5-11 ribu u/L Normal

Eritrosit 3,49 4,2-5,4 juta/uL Rendah

Trombosit 318 150-440 ribu/uL Berlebih

MPV 9,9 7,2-11,1 fL Normal

PDW 11,3 9-13 fL Normal

Kimia klinik Fungsi ginjal

Kreatinin 2 0,5-0,9 mg/dl Tinggi

Asam urat 1,2 2,4-5,7 mg/dl Rendah

Lemak Kolesterol 130 <200 Normal

Trigliserida 178 <150 Tinggi

karbohidrat GDP 540 70-100 mg/dl Tinggi

GD 2 PP 575 < 120 mg/dl Tinggi

Kesimpulan: klien memiliki kadar Eritrosit dan Asam urat rendah. Namun tinggi dan berlebih
untuk Trombosit, Kreatinin, Trigliselida, GDP, GD 2 PP. dan Normal untuk MPV, PDW dan
Kolestrol.
IV. Pemeriksaan Fisik terkait nutrisi (PD)

1) Kesan umum:

2) Vital Sign:

Tanggal Vital sign Nilai normal Nilai Keterangan


pemeriksaan

Tekanan 120/80 mg/dl 160/80 mg/dl Hipertensi


darah

Nadi 60-100x/menit 78x/menit Normal

Suhu 36,5-37,50C 36,50C Normal

RR 12-20x/menit 18x/menit Normal

Kesimpulan: Berdasarkan data yang telah didapatkan, diketahui bahwa hasil pemeriksaan
vital sign tekanan darah 160/80 mg/dl menunjukan Hipertensi.

V. Riwayat Pasien (CH)

1. Riwayat Pribadi (CH-1)

Kode IDNT Riwayat pribadi Hasil

CH-1.1.3 Suku/Ras -

CH-1.1.4 Bahasa -

CH-1.1.5 Kemampuan literasi -

CH-1.1.6 Pendidikan -

CH-1.1.7 Peran dalam keluarga -


2. Riwayat penyakit pribadi keluarga (CH-2)

Kode IDNT Riwayat penyakit Hasil

CH-2.1.3 (P) Keluhan utama Kaki kesumutan, pusing dan mual

Riwayat penyakit DM dan hipertensi


sekarang

Riwayat penyakit dahulu DM, asam urat dan katarak

Riwayat penyakit -
keluarga

VI. Standar Pembanding

Kode Keterangan Kebutuhan AKG


IDNT
CS.1.1.1 Energi 2100 kcal 1800 Kcal
CS.2.2.1 Protein 75 g 60 g
CS.2.1.1 Lemak 58,33 g 50 g
CS.2.3.1 Karbohidrat 491,66 g 280 g
Na < 1000 mg 1400 mg
Fe 8g 8g

Kesimpulan: Perhitungan kebutuhasn gizi pasien berdasarkan rumus Perkeni 2017 dan
standar AKG 2020.

VII. Diagnosis Gizi (ND)


Domain intake (NI)
N1- 2.1 asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan pusing dan mual ditandai dengan
persentase asupan energi 37% (defisit berat), protein 16% (defisit berat), lemak 21%
(defisit berat), dan karbohidrat 46% (defisit berat).

NI-5-10.1 Asupan mineral (Fe) tidak adekuat berkaitan dengan pemenuhan zat besi yang
mengalami defisit berat (16%) ditandai dengan nilai pemeriksaan hemoglobin yang rendah
yaitu 10,3 g/dL

NI-5-10.2 Asupan mineral (Na) berlebih berkaitan dengan presentase pemenuhan asupan
natrium 145% (berlebih) ditandai dengan nilai pemeriksaan tekanan darah yang tinggi
yaitu 160/89 mmHg.

Domain Clinic (NC)

NC- 2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus berkaitan dengan penyakit
yang diderita (Diabetes Mellitus) ditandai dengan nilai GDP dan GD 2 PP yang cukup
tinggi yaitu 540 dan 575 mg/dL.

Domain Behavior (NB)

NB-1.1 Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan
ketidakmampuan mengaplikasikan informasi gizi yang baik ditandai dengan presentase
asupan energi 51.47% (defisit berat), protein 26,13% (defisit berat), lemak 38,51% (defisit
berat, karbohidrat 60,61% (defisit berat) dan mempunyai kebiasaan konsumsi makanan
berlemak tinggi.

INTERVENSI

Perencanaan
Tujuan Diet :

a. Membantu menormalkan kadar gula darah


b. Meningkatkan asupan makanan pasien
c. Memperbaiki kebiasaan makan
d. Membantu menormalkan hipertensi
e. Membantu meningkatkan asupan Fe

Syarat Diet
a. Energi diberikan 25Kkal/kgBBI yaitu1300Kkal
b. Kebutuhan protein 15% dari kebutuhan energi yaitu 48,75gr
c. Kebutuhan lemak sedang yaitu 20% dari kebutuhan energi yaitu 28,9gr
d. Kebutuhan karbohidrat 65% dari kebutuhan energi yaitu 211,25gr
e. Hindari bahan makanan tinggi natrium (roti, crackers, biskuit, corned beef, pindang
tongkol, keju, susu bubuk penuh, margarin, mentega, bouillon block, saus tomat,
garam.
f. Makanan diberikan prosi kecil tapi sering dengan memenuhi 3J (tepat Jumlah,
Jadwal, dan Jenis)
g. Memberikan makanan yang mengandung tinggi Fe seperti lauk hewani dan
sayuran hijau.
h. Pembatasan karbohidratr sedehana
i. Jumlah natrium tidak lebih dari 600-800mg
j. Pemberian asupan Fe yaitu 8 mg

NP-1.1. Preskripsi diet

Perhitungan Kebutuhan energi dan zat gizi


BBI = (TB-100)x1 kg
= 150-100x1
= 50 kg

Rumus konsensus PERKENI 2017


BMR = 25 x BBI
= 25 x 50 = 1.252Kkal
Energi = (BMR + Faktor) - Faktor Usia
= 1.252+20% - 10%
=1502,4-10%
= 1.352,16Kkal = 1300 Kkal
P = 15 % x 1.300= 195/ 4 = 48,75gr
L = 20% x 1.300= 260/ 9 = 28,9gr
KH = 65% x 1.300 =845/ 4 = 211,25 gr
Natrium = 600-800mg/Na (Agrina,2011)
Fe = 8 mg (AKG)
CONTOH MENU :
Waktu Nama Menu Bahan Berat E P L KH
Makanan, (g)
(g) (Kkal) (g) (g)
Cara memasak

Makan
pagi

Nasi putih Beras, Dikukus 120 156,0 2,9 0,2 34,3

Telur ayam Telur rebus 60 93,1 7,6 6,4 0,7

Sayur sop Kentang 35 32,5 0,7 0,0 7,6

Jagung pipil 35 37,8 1,2 0,5 8,8

Wortel 30 7,7 0,3 0,1 1,4

Minyak kelapa 5 43,1 0,0 5,0 0,0

Buah pisang 20 18,4 0,2 0,1 4,7


mas

Selingan
siang

Singkong rebus Singkong putih, 100 131,0 1,1 0,3 31,9


direbus

Jeruk 100 47,1 0,9 0,1 11,8

Makan
siang

Nasi putih Beras putih, 120 156,0 2,9 0,2 34,3


dikukus

Daging ayam Daging ayam 30 64,2 6,1 4,3 0,0


kecap
Kecap 10 6,0 1,0 0,0 0,6

Tumis kacang Sawi hijau 30 4,5 0,7 0,1 0,6


panjang & sawi
hijau Kacang 30 10,5 0,6 0,1 2,4
panjang

Minyak kelapa 5 43,1 0,0 5,0 0,0

Selingan
sore

Susu skim 100 34,9 3,4 0,2 4,9

Buah pear 100 52,3 0,5 0,3 12,4


Makan
malam

Nasi merah Beras merah 75 268,5 5,6 1,9 56,4

Ikan asap Ikan lele 30 25,2 4,4 0,7 0,0

Tumis buncis & Wortel 50 12,9 0,5 0,1 2,4


wortel
Buncis 50 17,4 0,9 0,2 4,0

Minyak kelapa 5 43,1 0,0 5,0 0,0

Buah apel 100 59,0 0,2 0,4 15,3

JUMLAH 1.364, 41,6 31,1 234,4


5

a. Pemberian makanan
 Pemesanan diet : Diet Diabetes Militus 1500 kkal
 Bentuk makanan : Biasa
 Cara/jalur makanan : Oral
 Jadwal pemberian : 3x makanan utama dan 2x selingan

b. Rencana edukasi gizi


 Tujuan edukasi
1. Memberikan edukasi terkait diet yang dianjurkan untuk pasien.
2. Memahami tentang makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan.
3. Dapat menjalankan diet yang dianjurkan dengan benar.
 Sasaran : Ny. S dan keluarga
 Media : Leaflet

c. Rencana konseling gizi


 Masalah gizi
a. Diabetes militus dengan hipertensi
b. Asupan makan
 Tujuan
a. Dapat memahami mengenai peraturan makan dan bahan makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan.
b. Menerapkan pola makan yang benar.
 Media
Leaflet
d. Rencana monitoring dan evaluasi
Parameter Pengukuran/pengamatan Waktu Targer terukur

Antropometri BB 1 minggu Mencapai normal


TB
LILA
Panjang Ulna

Biokimia

Fisik/klinik Tekanan darah 1 minggu Tekanan darah mencapai


Nadi normal.
Suhu
RR
Dietary Energi Setiap hari Ada peningkatan setiap
Protein harinya
Lemak
Karbohidrat

ND. Pemberian makanan:


a. Pemesanan diet: Diet DMRG 1300 Kkal

b. Bentuk makanan: Lunak(Nasi TIM)

c. Cara/ jalur pemberian Jadwal pemberian: Melalui Oral

C-1. Rencana Konsultasi Gizi


Masalah gizi : Asupan tidak adequat, asupan natrium tinggi, dan kurang zat Fe

Tujuan :
A. Membeantu pasien memeperbaiki kebiasaan makana untuk lebih baik dengan
cara memepertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal.

B. Membantu menormalkan tekanan darah

C. Membantu meningkatkan asupan Fe

Materi Konseling gizi yang disampaikan :


a. Pengertian diabetes dan hipertensi

b. Faktor resiko diabetes dan hipertensi

c. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan

d. Menjelaskan makanan yang tinggi Fe


e. Menjelaskan pola makan yang baik

f. Menjelaskan diet yang diberikan

Sasaran : Pasien dan keluarga

Media : Leflet.

Rencana Monitoring dan evaluasi

Parameter Pengukuran/ Waktu Target ukur Evaluasi


pengamatan
Biokimia GDP dan GD 2 PP Setiap kali Normal Mengecek kadar GDP
pemeriksaan dan GD 2 PP
Fisik/klinis Tekanan darah Setiap kali Normal Memeriksa tekanan
pemeriksaan darah
Hb Setiap kali Normal Memeriksa kadar Hb
pemeriksaan
Dietary Energi, protein, Setiap kali Terpenuhi Membandingan asupan
lemak, karbohidrat, pemeriksaan minimal 80% energi, protein, lemak,
Fe dan Na karbohidrat, Fe dan Na
dengan kebutuhan
Behavior Pemilihan jenis Setiap kali Tidak Membandingkan jenis
makanan pemeriksaan mengkonsumsi makanan yang
makanan yang dikonsumsi dengan jenis
tinggi natrium dan makanan yang
makanan yang dianjurkan
berlemak tinggi
KESIMPULAN

Pasien bernama Ny. S berusia 62 tahun. Dengan hasil skrining pasien berisiko mendekati
malnutrisi. intervensi gizi diet penyakit diabetes mellitus 1500 kkal. Tujuan diberikan diet diabetes
mellitus 1500 kkal yaitu untuk meningkatkan asupan oral pasien mencapai kebutuhan pasien,
menurunkan kadar gula darah pasien mendekati normal. Bentuk makanan yang diberikan adalah biasa
dengan jalur pemberian secara oral. Dalam porsi 3x makan utama dan 2x makan selingan dalam sehari.

SARAN

- Menjaga pola makan Ny. S


- Meningkatkan pengetahuan Ny. S tentang gizi seimbang
- Rutin periksa kesehatan.
- Menghindari makanan junkfood dan fastfood
DAFTAR PUSTAKA

ADA. 2012. American Diabetes association: Standar of medical care in diabetes 2012,
diabetes care. Januari 2012

ADA. (2020). Classification ad Diagnosis of Diabetes: Standards of Medical Ccare in Diabetes


2020. In Diabetes care. Vol 43.

Ganiswara, S., 1995. Farmakologi dan Terapi, edisi IV, 271-288 dan 800-810, Bagian
Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta

Indrawati, L., Werdhasari, A., & Kristanto, A. Y. (2009). Hubungan pola kebiasaan konsumsi
makanan masyarakat miskin dengan kejadian hipertensi di Indonesia. Media Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan, 19(4).

Purwono, Janu. Dkk. (2020). Pola Konsumsi Garam Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia.
Jurnal Wacana Kesehatan. Vol 5. No 1. Hal 531-542.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai