Soal Kasus HIV/AIDS.

Bapak Dedi, usia 39 tahun sudah menderita infeksi HIV selama 2 tahun, domisili di
Jakarta. Bapak Dedi konsultasi ke dokter dengan keluhan rasa tidak nyaman pada perut,
nyeri ulu hati berkaitan dengan membesarnya abdomen. Hasil pemeriksaan TB 175 cm,
BB saat ini 87kg, BB biasanya 79 kg; CD 4 600 per mil; lingkar perut 99 cm, lipatan
lemak abdomen 3 mm. Diberi obat : efavirenz dan combovir, rosiglitazone/ metformin.
Hasil wawancara dengan dietisien: BB naik dalam waktu 6 bulan setelah berhenti
olahraga karena pindah kerja ke Semarang.  Kebiasaan makan:

 Pagi: roti tawar 2 iris, scramble egg 2 buah, jus jeruk 1 gelas
  Siang: nasi 1 piring, ayam goreng besar 1 ptg, french fries 1 bungkus besar
 Malam: Nasi 1 piring, rendang 1 ptg, gulai nangka 1 piring kecil.
 Snack pagi dan sore: crackers 5 buah dan coca cola 1 gelas atau kentang goreng
bungkus besar.
 Suka masak dan pesta bersama keluarga di akhir pekan.

Pertanyaan:

 Buatlah perencanaan terapi diet pada pasien tsb dengan metode NCP dengan
langkah ADIME serta rencanakan menu dan analisis zat gizinya.

Jawaban :

1. Assessment / Pengkajian Gizi

 Riwayat Personal Pasien (C.H)

Data Personal

- Umur : 39 tahun

- Jenis Kelamin : Laki- Laki

- Domisili : Jakarta
 - Riwayat Medis : Menderita infeksi HIV

: keluhan rasa tidak nyaman pada perut, nyeri ulu hati

berkaitan dengan membesarnya abdomen.

 Antropometri

- TB : 175 cm

- BB : 87 kg

Riwayat BB :

- Saat ini :87 kg

- 6 bulam lalu :79 kg

IMT : BB (kg)/TB(m)2

: 87/(1,75)2

: 87/ 3,06

: 28,4 (Obes I)

Pasien mengalami overweight dan berisiko lebih gizi jika peningkatan BB

terus terjadi

 Riwayat Gizi :

Kebiasaan makan:

- Pagi: roti tawar 2 iris, scramble egg 2 buah, jus jeruk 1 gelas
- Siang: nasi 1 piring, ayam goreng besar 1 ptg, french fries 1 bungkus besar
- Malam: Nasi 1 piring, rendang 1 ptg, gulai nangka 1 piring kecil.
- Snack pagi dan sore: crackers 5 buah dan coca cola 1 gelas atau kentang goreng
bungkus besar.
 - Suka masak dan pesta bersama keluarga di akhir pekan.

Penggunaan Obat :
Efavirenz dan combovir, rosiglitazone/ metformin.

Estimasi Kebutuhan Energi : (Rumus Mufflin)

Kebutuhan Energi : BMR x Faktor Aktivitas
BMR : 10 x BB + 6,25 x TB – 5 x U + 5
: 10 x 87 + 6,25 x 175 – 5 x 39 + 5
: 870 + 1.093 – 195 + 5
: 1.773
Faktor Aktivitas : 1,2 (Ringan)
Kebutuhan Energi : 1.773 x 1,2 : 2.127,6 kkal

Kebuthan Zat Gizi Makro

- KH : 60% x 2.128 kkal : 1.277/4 : 319 gr
- Protein : 15 % x 2.128 kkal : 319/4 : 79,8 gr
- Lemak : 25 % x 2.128 kkal : 532/9 : 59 gr

 Biokimia : Tidak Ada

 Data Klinis dan Fisik
CD 4 600 per mil; lingkar perut 99 cm, lipatan lemak abdomen 3 mm.

2. Diagnosis Gizi
N.C.3.3 : BB lebih (P) berkaitang dengan berlebihnya asupan energy (E) di tandai
dengan IMT diatas 23 (S)
3. Intervensi Gizi
- Membantu mengurangi BB untuk mencapai status gizi optimal
- Memperbaiki pola makan dengan mengurangi asupan lemak jenuh, lemak trans
dan CHO sederhana dan meningkatkan asupan sayur dan buah.

Implementasi:
- Membantu pasien membuat alternative pemilihan bahan makanan untuk
menurunkan asupan lemak total, dan lemak trans.
- Porsi french fries dikurangi.
- Ganti ngemil biscuit, coca cola dengan milkshake buah (minuman densitas
tinggi tetapi lemak rendah), puding caramel saus buah dll.
- Memberikan daftar contoh makanan sehat.

Preskripsi diet :
- Jenis diet : diet rendah kalori rendah lemak
- Rute makanan : oral
- Jadwal makanan : 3 kali makan utama 2 kali selingan
- Bentuk makanan : nasi biasa

4. Monitoring dan evaluasi :

Parameter Evaluasi Pelaksanaan Target

- Asupan Membandingkan Kunjungan Target penurunan
makanan asupan dengan berikut berat 1 kg
kebutuhan berbulan

- BB Berat badan turun

Kunjungan 0,25kg/minggu
berikut
Menyususn Menu Diet

Selingan Susu Sapi 1 gelas Susu Sapi 200 ml 125 kkal

Roti Tawar 3 ptg sdg Roti 70 gr 175 kkal

Pisang 1 bh Pisang 50 gr 50 kkal

Malam Nasi Putih ¾ gelas Nasi Putih 100gr 175 kkal

Ikan Tongkol 1 Potong Besar Ikan Tongkol 50gr 100kkal
Goreng 1 Piring Kecil Tumis Buncis 100 gr 65kkal
Sayur 1 ptg sdg Tahu 110 75 kkal
Tahu