Anda di halaman 1dari 3

1.

Assessment gizi
a. Food History (FH)

Terminology Data Standar pembanding Keterangan


FH 1.1.1.1 Total F75 6x130 cc CS 1.1.1 Estimasi Deficit berat.
asupan energi 6x130 = 780 : 2 = 390 kebutuhan energy Karena asupan energy
kkal REE = (0,167 x yang dikonsumsi
BBI) + (15,17 x TB) – pasien hanya 43%
617,6 dari estimasi
= 11,78 + 1.137,75 – kebutuhan energy
617,6 total.
= 531,93 kkal
TEE = REE x FS
= 531,93 x 1,7
= 904,28 kkal
CS 1.1.2 Metode
untuk memperkirakan
kebutuhan energy
Perhitungan
kebutuhan energy
dihitung
menggunakan rumus
schofield
FH 1.2.2.1 Jumlah Formula F75
makanan sebanyak 6x130 cc
dan hanya dikonsumsi
setengah saja.
FH 1.2.2.2.2 Jenis Formula F75
makanan
FH 1.3.2.2 Cairan Infus dekstrose 5%
(Asupan nutrisi sebanyak 300 ml
parenteral)
Kesimpulan : pasien mengalami deficit berat karena asupan yang dikonsumsi hanya 43% dari
estimasi kebutuhan energy total. Pasien diberikan makanan berupa formula f75 yang diberikan
sebanyak 6x130 cc dan hanya mampu dikonsumsi pasien setengahnya saja. Kemudian pasien
juga diberikan infuse dekstrosa 5% sebanyak 300 ml.
b. Antropometri (AD)

Terminology Data Standar pembanding Keterangan


AD 1.1.1 Panjang 75 cm PB/U ( z-score = - Sangat pendek
badan 3,16)
AD 1.1.2 Berat badan 7,5 kg CS 5.1.1 BBI
=(umur/tahun x 2)+8
= (1,8 x 2) +8 = 11,6
kg
AD 1.1.5 IMT BB/PB (z-score = - CS-5.1.2 rekomendasi Gizi kurang
2,29) IMT menurut
Kemenkes RI

Berat badan menurut


panjang badan atau
tinggi badan (BB/PB
atau BB/TB) anak
usia 0-60 bulan
 Gizi buruk <
-3 SD
 Gizi kurang -3
SD sd < -2 SD
 Gizi baik -2
SD sd +1 SD
 Berisiko gizi
lebih > +1 SD
+2 SD
 Gizi lebih >
+2 SD sd +3
SD

c. Biokimia (BD)

Terminology Data Standar pembanding Keterangan


Leukosit 20,3 rb/uL 4,5-11 x 10³/µL Tinggi
BD 1.5.2 Glukosa 90 mg/dl 100-200 mg/dL Rendah
sewaktu
BD 1.10.1 8,5 g/dl 13-16 g/dl Rendah
Hemoglobin
BD 1.11.1 Albumin 3,7 g/dl. 4-5,3 g/dl Rendah
Kesimpulan : leukosit tinggi menandakan adanya penyakit infeksi. Glukosa sewaktu rendah
menandakan terjadinya hipoglikemia. Hemoglobin rendah menandakan terjadinya anemia.
Albumin rendah terjadi pada anak yang mengalami tuberculosis dan menyebabkan protein yang
dikirim untuk pertumbuhan sel tidak maksimal.
d. Fisik Klinis (PD)

Terminology Data Standar pembanding Keterangan


PD 1.1.1 Fisik Pasien sadar, tampak -
keseluruhan lemah, bed rest, dan
kurus
PD 1.1.9 Tanda vital Hear rate : 80x/menit 80-130x/menit Normal
Respiratory rate : 24-40x/menit Normal
24x/menit
Suhu : 36,5 ℃ 36,5 ℃ – 37,5 ℃ Normal
Tekanan darah : 90/55–110/75 mmHg Normal
110/70 mmHg
PD 1.1.5 Sistem Stomatitis. -
Pencernaan (mulut –
rectum)
Kesimpulan : Fisik keseluruhan dari pasien yaitu sadar, namun tampak lemah, bed rest dan
kurus. Hear rate, respiratory rate, suhu, dan tekanan darah normal.
e. Riwayat Klien (CH)

Terminology Data
CH 1.1.1 Usia 1 tahun 10 bulan (22 bulan)
CH 1.1.2 Jenis Laki-laki
kelamin
CH 2.1.5 Mengalami diare kronis dan di rawat di RS saat usia 10 bulan.
Gastrointestinal
CH 2.1.13 Pernapasan Pasien di diagnosis tuberculossis paru dengan keluhan awal yaitu batuk
sejak 1 minggu SMRS, nafsu makan menurun, tidak mau menyusu
karena sariawan diarea mulut (stomatitis).
CH 2.2.1 Terapi Diberiikan Ampisilin 50mg/kg IV/6 jam dan Amoksisilin oral 25
medis mg/kg/8 jam, Dekstrosa 5% (2g/kg BB/hari), Rifampisin 75 mg,
isoniazid 50 mg, pyrasinamid 150 mg.
CH 3.1.8 Riwayat Pada awal masuk RS di diagnosis covid-19 dan masuk ke dalam
krisis baru-baru ini bangsal isolasi untuk menunggu hasil swab PCR selama 2 hari dan
didapatkan hasil negative. Kemudian dipindahkan ke bangsal anak
dengan diagnosis TB
Kesimpulan : pasien berusia 1 tahun 10 bulan, berjenis kelamin laki-laki. Saat berusia 10 bulan
pasien pernah dirawat di RS karena mengalami diare kronis. Saat ini pasien di rawat di RS
dengan diagnosis tuberculosis paru dengan keluhan awal yaitu batuk sejak 1 minggu SMRS,
nafsu makan menurun, tidak mau menyusu karena sariawan diarea mulut (stomatitis) dan
diberikan terapi obat berupa Ampisilin 50mg/kg IV/6 jam dan Amoksisilin oral 25 mg/kg/8 jam,
Dekstrosa 5% (2g/kg BB/hari), Rifampisin 75 mg, isoniazid. Pada awal masuk RS, pasien sempat
di diagnosis covid-19 dan masuk ke dalam bangsal isolasi selama 2 hari sambil menunggu hasil
swab PCR dan hasil swab PCR pasien negative.

Anda mungkin juga menyukai