Anda di halaman 1dari 30

TUGAS DIET PENYAKIT INFEKSI

NCP KASUS 1 - 4
PENYAKIT SALURAN CERNA BAWAH

OLEH:
Dewi Safitri
(182110087)
D-III GIZI II A

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG


KEMETERIAN KESEHATAN RI JURUSAN GIZI
TA2019/2020
Hari / Tanggal : Senin/
Golongan : 3
Praktikum ke : 6
Judul : Standar Makanan RS
Topik : Penyakit Saluran Cerna Bawah

Kasus 1
Seorang mahasiswi , umur 20 tahun berobat ke RS dalam keadaan lemah , demam tinggi, kadang
menggigau. Mhs tersebut tinggal di rumah kost, menurut cerita teman sekamarnya dia sudah 1
minggu demam dan tidak mau makan, merasa mual dan sakit kepala.Sebelum sakit biasanya dia
setiap pagi sebelum kuliah minum kopi. Sekitar jam 11.00 dia makan nasi di warung di
kampusnya. Sore hari makan di warung nasi dekat tempat kostnya.Atau jajan bakso yang lewat
saja.Hasil pemeriksaaan fisik dan klinis ditemukan lidah kotor, nadi relatif bradikardi, TD
normal, dan suhu tubuh 40 0 C, tingkat kesadaran delirium. Pemeriksaaan labor : Hb 10,0 mg %,
test Widal ++. TB 160 cm dan BB 49 kg.Dari hasil anamnesa gizi sehari sebelum sakit, asupan
energi 800 kkal. Rencanakanlah terapi diet dengan menggunakan metode NCP untuk pasien ini !
Proses Asuhan Gizi Terstandar
Nama pasien :
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 20 tahun
A. Assesment
1. Dietary histori
 Kebiasaan makan : pagi sebelum kuliah minum kopi. Sekitar jam 11.00 dia makan
nasi di warung di kampusnya. Sore hari makan di warung nasi dekat tempat
kostnya. Atau jajan bakso yang lewat saja.
 Dari hasil anamnesa gizi sehari sebelum sakit, asupan energi 800 kkal.
Penilaian : Kurang asupan oral yang adekuat, gangguan pola makan, variasi
makanan terbatas.
2. Antropometri
 BB 49 kg
 TB 160 cm
 IMT = 49 : 160 2 (m) = 19,14
Penilaian : status gizi normal
3. Data pemeriksaan fisik/klinis
 lidah kotor
 nadi relatif bradikardi
 TD normal
 Suhu tubuh 40°C
 tingkat kesadaran delirium
 merasa mual
 Sakit kepala
 Tidak mau makan
 Kadang menggigau
 anorexia
Penilaian : Demam, typhus
4. Data biokimia
No Pemeriksaan Hasil Standar Penilaian
1 Hb 10,0 mg% 12-16 mg% Rendah
2 Test widal ++ -- Demam tifoid
Penilaian : anemia, dan demam tifoid
5. Riwayat klien
 Penyakit sekarang : typhus
 Seorang mahasiswi
 Tinggal di kost
Penilaian : status ekonomi menengah ke atas

B. Diagnosa gizia
Matriks
Assesment Parameter Kemungkinan diagnosis
Dietary history  Asupan makanan atau  NI 2.9 NI 5.9.1 NI 5.1 NI
kelompok makanan dan 5.10.1 NI 5.3 NI 5.11.1 NC 1.1
zat gizi tidak mencukupi NC 1.2 NC 3.1 NB 2.4 NB 3.2
 Variasi makanan, terbatas  NI 2.1NB 3.2
 Asupan energy tidak  NI 1.4NI 5.2NI 2.1 NI 1.6
mencukupi NI 5.3NC 3.1
 Asupan lemak esensial  NI 5.6.1
tidak mencukupi
 Asupan KH tidak  NI 5.8.1
mencukupi  NI 2.1NI 5.2 NI 5.7.1
 Asupan protein tidak
mencukupi  NI 1.4NC 2.1 NB 1.2 NC 3.1
 Menghindari makanan/ NC 1.1
kelompok makanan/
waktu makan  NB 3.1
 Kurang akses untuk
fasilitas penyimpanan dan
persiapan makanan yang
sesuai

Antropometri  IMT normal  NI 5.2


Biokimia  Hb menurun  NI 5.10.1 NC 2.1
Fisik/ klinis  Anorexia  NI 1.4 NC 1.4 NC 2.2NI 2.1
NI 5.10.2 NI 3.2 NI 5.2 NC
 Mual 2.3
 NI 2.1 NI 2.3 NI 4.2 NI 5.9.2
NC 2.2 NI 2.5 NI 2.6 NI 5.5
 Sakit kepala NI 1.4 NI 2.8 NI 3.2 NI 5.8.6
 Heart rate menurun NB 3.1
 Suhu meningkat
 NI 3.2 NI 5.9.2
 NB 1.5
 NI 1.2 NC 3.2 NB 3.1

Riwayat klien  Anemia  NB 1.5 NI 5.9.1 NI 5.10.1


 Infection  NI 2.1NB 3.1NI 5.3 NI 5.8.2
Keterangan :
NI 1.4 : 4 asupan energy inadekuat
NI 2.1 : 6 asupan oral tidak adekuat
NI 5.2 : 4 malnutrisi
NI 5.3 : 3 asupan protein energy inadekuat
NC 3.1 : 3 berat badan kurang/underweight
NC 2.1 : 2 utilitas zat gizi terganggu
NC 2.2 : 2 perubahan nilai lab terkait gizi
NB 3.1 : 3 konsumsi makanan yang tidak aman
NB 3.2 : 2 akses makanan dan / air terganggu
1. Domain intake :
NI 2.1 Asupan oral tidak adekuat (P) berkaitan dengan kurangnya pengetahuan
terhadap makanan dan zat gizi serta tidak mau makan (anorexia) (E) ditandai dengan
asupan energy 800 kkal (S)
2. Domain klinis
NC 2.2 perubahan nilai lab terkait gizi (P) berkaitan dengan penurunan kadar Hb dan
anorexia serta mual (E) ditandai dengan kadar Hb 10 mg% (S).
3. Domain behaviour
NB 3.1 konsumsi makanan yang tidak aman (P) berkaitan dengan kurang terpapar
informasi yang akurat terkait gizi sebelumnya (E) ditandai dengan mual, lidah kotor
dan tidak mau makan. (S)

C. Intervensi gizi
1. Tujuan
 Meningkatkan asupan oral yang adekuat
 Menormalkan kembali nilai lab pasien
 Memberikan makanan yang aman sesuai dengan kebutuhan pasien

2. Syarat dan prinsip diet


 ETPT, zat gizi lain sesuai kebutuhan
 Sisa rendah /serat rendah, khususnya serat kasar hindari
 Bentuk makanan sesuai toleransi pasien
 Mudah cerna dan tidak merangsang
 Porsi kecil diberikan sering
 Cairan sesuai kebutuhan / cukup

3. Perhitungan kebutuhan
REE = 10(w) + 6,25(H) - 5(A) - 161
= 10(49) + 6,25(160) - 5(20) - 161
= 490 + 1000 - 100 - 161
= 1.229 kkal
 SF = 30% X 1.229 = 368,7 kkal +
1.597,7 kkal
 AF = 20% X 1.229 = 245, 8 kkal +
1.843,5 kkal
 SH = 39% X 1.229 = 479.3 kkal +
2.322,81 kkal
 SDA = 10% X 2.322,81 = 232,28 kkal +
2.555,61 kkal
 Protein = 15% X 2.555,61 = 383,34/4 = 95,83 gr
 Lemak = 25% X 2.555,61 = 638,90/9 = 70,98 gr
 KH = 60% X 2.555,61 = 1.533,36/4 = 383,34 gr

4. Perskripsi diet
 Diet : ETPT rendah serat
 BM : saring
 Frekuensi : 3 pokok, 3 selingan
 Rute : oral

5. Implementasi
Memberikan diet yang sesuai dengan kebutuhan pasien dalam bentuk makanan
saring, serat rendah dan tanpa memeberatkan kerja saluran cerna kemudian
dikomunikasikan dengan pasien, kleuarga pasien dan tenaga medis yang lain

6. Rencana edukatif
 Tujuan : memberikan pengetahuan kepada pasien tentang diet ETPT dan makanan
yang dianjurkan serta makanan yang tidak dianjurkan untuk penyakit typhus.
 Metode : konseling
 Materi : Diet ETPT rendah serat
 Media : leaflet, daftar diet, daftar penukar
 Waktu : 60 menit
 Tempat : ruang rawat inap pasien

D. Monitoring dan evaluasi


No Monitoring Awal Standar Rencana evaluasi Evaluasi
1 Asupan Energi 800 kkal 2250 kkal 1 X sehari
2 Fisik/klinis Suhu tubuh 35.5 - 37.5 °C 1 X sehari
40°C
Lidah kotor
nadi relatif
bradikardi N
tingkat O
kesadaran R
delirium M
merasa mual A
Sakit kepala L
Tidak mau
makan
Kadang
menggigau
Anorexia
3. Biokimia Hb 10 mg% 12-16 mg% 1 X seminggu
Test widal + - 1 X seminggu
Hari / tanggal : senin/
Golongan : 3
Praktikum ke : 6
Judul : standar makanan RS
Topik : penyakit saluran cerna bawah

Kasus 2
Seorang laki-laki umur 65 tahun , TB 170 cm, BB 49 kg, 4 hari sebelum masuk rumah sakit
menderita demam. Berat badannya sejak 3 bulan yang lalu terus menurun, perut terasa nyeri dan
kram setiap saat sejak 1 bulan yang lalu.Hasil pemeriksaan pasien kelihatan pucat, BAB
bercampur lendir dan darah dan teraba benjolan keras diperut kiri bawah.Pasien dianjurkan
dirawat.Hasil Diagnosa dokter pasien menderita Devertikulitis. Hasil pemeriksaan TD 110/ 70
mg %, suhu tubuh 39o C. Pemeriksaan labor Hb 10.6 mg %, albumin 3,0 g/dl. Hasil anamnesa
gizi pasien dari mudanya kurang mengkonsumsi sayuran dan buah, pagi hanya mengkonsumsi
teh manis dan sepotong roti, kurang minum air putih, asupan energi hanya 70 %, protein 55 %,
lemak 60%, karbohidrat 70 % kurang Rencanakanlah terapi diet dengan menggunakan metode
NCP untuk pasien ini , dengan pendarahan sudah berhenti!
Proses Asuhan Gizi Terstandar
Nama pasien :
Jenis kelamin : laki - laki
Umur : 65 tahun
A. Assesment
1. Dietary history
Hasil anamnesa gizi pasien:
 Darri mudanya kurang mengkonsumsi sayuran dan buah
 Pagi hanya mengkonsumsi teh manis dan sepotong roti
 Kurang minum air putih
 Asupan energi hanya 70 %, protein 55 %, lemak 60%, karbohidrat 70 %
Penilaian :kurang asupan oral yang adekuat, gangguan pola makan
2. Antropometri
 BB : 49 kg
 TB : 170 cm
 IMT = 49 : 1702 (m) = 16.95 kg/m2
Penilaian : status gizi kurang
3. Pemeriksaan fisik/klinis
 Kelihatan pucat
 BAB bercampur lendir dan darah
 Teraba benjolan keras diperut kiri bawah
 TD 110/ 70 mg %
 Suhu tubuh 39°C
 Perut terasa nyeri dan kram setiap saat sejak 1 bulan yang lalu
Penilaian : Tekanan darah rendah, Demam
4. Data biokimia
No Pemeriksaan Hasil Standar Penilaian
1 Hb 10.6 mg% 14 - 18 mg% Rendah
2 Albumin 3 gr/dL 3.5 - 3.4 Rendah
gr/dL
Penilaian : anemia, hipoalbuminemia

5. Riwayat klien
Penyakit sekarang: Devertikulitis, anemia
Penilaian : Divertikulitis, anemia
B. Diagnosa gizi
Matriks
Assesment Parameter Kemungkinan diagnose
Dietary  Asupan makanan atau  NI 2.9 NI 5.9.1 NI 5.1NI
history kelompok makanan dan 5.10.1NI 5.3 NI 5.11.1
zat gizi tidak NC 1.1 NC 1.2 NC 3.1
mencukupi NB 2.4 NB 3.2
 Variasi makanan,  NI 2.1NB 3.2
terbatas
 Asupan energy tidak  NI 1.4NI 5.2 NI 2.1NI 1.6
mencukupi NI 5.3NC 3.1
 Asupan lemak esensial  NI 5.6.1
tidak mencukupi
 Asupan KH tidak  NI 5.8.1
mencukupi  NI 2.1NI 5.2 NI 5.7.1
 Asupan protein tidak  NI 5.10.1 NC 2.2
mencukupi
 Asupan mineral tidak  NI 1.4NC 2.1 NB 1.2
mencukupi NC 3.1 NC 1.1
 Menghindari makanan/
kelompok makanan/
waktu makan

Antropometr  IMT menurun  NI 1.6 NI 5.1 NC 3.1 NI


i 2.3 NI 5.2NB 1.5 NI 2.6
 Berat badan penurunan NB 3.2 NB 3.3
 NI 1.6 NB 3.3 NB 2.2
NC 3.1
Biokimia  Hb menurun  NI 5.10.1 NC 2.1
 Albumin menurun  NI 5.1 NC 3.4
Fisik/ klinis  Kurus  NC 1.4 NC 2.1
 Diare  NI 2.3 NI 3.1 NI 5.5
NI 5.8.2 NI 5.8.6 NB 3.1
NI 2.5 NI 5.3 N 5.6.2 NI
5.8.3 NB 1.5 NI 2.6 NI
 Tekanan darah menurun 4.2. NI 5.6.3 NC 1.3 NC
 Suhu meningkat 1.4
 NI 4.2 NI5.10.1
 NI 1.2 NC 3.2 NB 3.1
Riwayat  Anemia  NB 1.5 NI 5.9.1 NI
klien  Infection 5.10.1
 NI 2.1 NB 3.1NI 5.3 NI
 Kurang gizi 5.8.2
 NI 2.3 NI 5.2 NC 1.4 NI
2.6 NI 5.1NC 3.1 NB 3.3

Keterangan :
NI 2.1 : 4 asupan oral tidak adekuat
NI 1.4 : 2 asupan energy tidak adekuat
NI 1.6 : 3 perkiraan asupan energy sub optimal
NI 5.1 : 4 peningkatan kebutuhan zat gizi
NI 5.2 : 4 malnutrisi
NI 5.3 : 4 asupan protein energy indaekuat
NI 5.10.1 : 3 asupn mineral inadekuat
NC 3.1 : 5 berat badan kurang/ underweight
NC 2.1 : 2 utilitas zat gizi terganggu
NB 1.5 : 3 gangguan pola makan
NB 3.1 : 3 konsumsi makanan yang tidak aman
NB 3.2 : 3 akses makanan dan/air terbatas
1. Domain intake
NI 2.2 Asupan oral tidak adekuat (P) berkitan dengan kurangnya pengetahuan
gizi dan makanan terutama asupan makanan dan minuman melalui oral yang tepat
(E) ditandai dengan hasil recall energi hanya 70 %, protein 55 %, lemak 60%,
karbohidrat 70 % (S).
NI 5.1 Peningkatan kebutuhan zat gizi (P) berkaitan dengan peningkatan suhu
tubuh (E) ditandai dengan suhu tubuh pasien 39 °C (S).
NI 5.2 Malnutrisi (P) berkaitan dengan perubahan dalam struktur dan atau fungsi
saluran cerna (E) ditandai dengan IMT 16.95 kg/m2 (S).
2. Domain klinis
NC 2.1 Utilitas zat gizi terganggu (P) berkaitan dengan perubahan fungsi
endokrin yang terkait dengan gastrointestinal (E) ditandai dengan kadar hb dan
albumin rendah (S).
3. Domain behaviour
NB 3.1 Konsumsi makanan yang tidak aman (P) berkaitan dengan kurang
terpapar informasi yang akurat terkait gizi sebelumnya (E) ditandai dengan BAB
bercampur lendir dan darah (S).

C. Intervensi
1. Tujuan
 Meningkatkan asupan oral yang adekuat
 Menurunkan suhu tubuh pasien hingga normal
 Meningkatkan BB pasien hingga mencapai BB normal
 Menormalkan kembali nilai lab pasien
 Memberikan makanan yang aman sesuai dengan kebutuhan pasien

2. Syarat dan prinsip diet


 Kebutuhan energi sesuai kebutuhan
 Protein diberikan sesuai kebutuhan yaitu 10-15% dari kebutuhan
 Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan
 Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi
 Mengusahakan asupan energi dan zat gizi cukup sesuai dengan batasan diet yang
ditetapkan
 Bila ada pendarahan, dimulai dengan makanan cair jernih
 Makanan diberikan secara bertahap, mulai dari diet sisa rendah I, II dengan
konsistensi yang sesuai.
 Hindari makanan yg banyak mengandung biji2an, yg dapat menumpuk di dalam
vertikular.
 Bila perlu berikan makanan enteral rendah atau bebas laktosa
 Minum minimal 8 gelas sehari guna mencegah konstipasi

3. Perhitungan kebutuhan
REE = 10(W) + 6,25(H) - 5(A) + 5
= 10 (49) + 6.25(170) - 5(65) + 5
= 490 + 1.062,5 - 325 + 5
= 1.232,5 kkal
 KU = 15% X 1.232,5 = 185,8 kkal -
1.047,7 kkal
 SF = 30% X 1.232,5 = 369,7 kkal +
1.417,4 kkal
 AF = 20% X 1.232,5 = 246,5 kkal +
1.663,9 kkal
 SH = 26% X 1.232,5 = 320,4 kkal +
1.984,3 kkal
 SDA = 10% X 1.984,3 = 198,43 kkal +
2.182,7 kkal
 Protein = 15% X 2.182,7 = 327,40/4 = 81,85 gr
 Lemak = 25% X 2.182,7 = 545,67/9 = 60,63 gr
 KH = 60% X 2.182,7 = 1.309,62/4 = 327,40 gr

4. Preskripsi diet
 Diet : Diet rendah sisa
 BM : lunak
 Frekuensi : 3 pokok, 3 selingan
 Rute : oral

5. Implementasi
Memberikan diet yang sesuai dengan kebutuhan pasien dalam bentuk makanan lunak,
serat tinggi dan tanpa memeberatkan kerja saluran cerna kemudian dikomunikasikan
dengan pasien, kleuarga pasien dan tenaga medis yang lain

6. Rencana edukatif
 Tujuan : memberikan pengetahuan kepada pasien tentang diet rendah sisa dan
makanan yang dianjurkan serta makanan yang tidak dianjurkan untuk penyakit
divertikulitis.
 Metode : konseling
 Materi : Dietrendah sisa
 Media : leaflet, daftar diet, daftar penukar
 Waktu : 60 menit
 Tempat : ruang rawat inap pasien

D. Monitoring dan evaluasi


No Monitoring Awal Standar Rencana Evaluasi
evaluasi
1 Asupan energi 70 %, > 80% 1 X sehari
protein 55 %,
lemak 60%,
karbohidrat 70 %
2 Fisik/klinis TD 110/ 70 mg % 120/80 mg% 1 X sehari
Suhu tubuh 39°C 35.5 - 37.5 °C 1X sehari
Kelihatan pucat N
BAB bercampur O
lendir dan darah R
Teraba benjolan M
keras diperut kiri A
bawah L
3 Biokimia Hb 10.6 mg% 14 - 18 mg% 1 X seminggu
Hari/Tanggal : Senin/ 2 April 2020
Golongan : 2 (Dua)
Praktikum ke : Ke-6
Judul : Standar Makanan Rumah Sakit
Topik : Penyakit Saluran Cerna Bagian Bawah

KASUS 3
Seorang laki-laki umur 36 tahun , bekerja sebagai sopir bus antar propinsi, datang kerumah sakit
karena sudah 7 hari tidak BAB. Keadaan ini sering dialaminya, tapi hanya sampai 3 hari. Dari
hasil anamnesa diketahui bahwa dia sering makan tidak teratur , kadang hanya 1 kali dalam
sehari tetapi berlebihan. Suka makan sate daging kambing dan telur digoreng. Jarang sekali
makan ikan dan tidak suka makan sayuran dan buah-buahan . Hasil antropometri diketahui BB
70 kg dan TB 165 cm. Dokter menganjurkan untuk konsultasi dengan Ahli Gizi. Hasil anamnesa
gizi pasien makan 1 sampai 2 kali sehari, suka makan kopi 2 gelas sehari. Asupan energy 2550
kkal. Rencanakanlah terapi diet NCP untuk pasien ini !
Proses Asuhan Nutrisi:
Nama pasien : - Nama mahasiswa: Sari Mustika Dewi
Umur : 36 tahun NIM : 182110116
Jenis kelamin : Laki-laki Tanggal : 2 April 2020

1. Assesment gizi:

a. Data dietary (FH)


Sering makan tidak teratur
Kadang makan sekali sehari tetapi berlebihan
Suka makan sate daging kambing dan telur digoreng
Jarang makan ikan
Tidak suka makan sayuran dan buah
Makan 1 sampai 2 kali sehari
Suka makan kopi 2 gelas sehari
Asupan energy 2550 kkal
Penilaian: Pola makan pasien tidak teratur, kebiasaan makan pasien tidak baik.

b. Data antropometri
Berat badan: 70 kg
Tinggi badan: 165 cm
IMT:25,7 kg/m2
Penilaian: Status gizi pasien berlebih (overweight)

c. Data biokimia : -

d. Data fisik/klinis
 Sudah 7 jari tidak BAB
Penilaian:
 Pasien mengalami konstipasi antonik.

e. Riwayat personal
Riwayat penyakit dahulu: -
Sekarang: Konstipasi antonik
Social ekonomi: Pasien seorang supir bus antar kota
Penilaian: Pasien tergolong ekonomi menengah ke bawah.

MATRIKS
Assesment Parameter Kemungkinan diagnose

Dietary - Asupan makanan dan NI 2.9 NI 5.9.1 NI 5.1 NI 5.10.1 NI


kelompok makanan dan zat 5.3 NI 5.11.1 NC 1.1 NC 1.2 NC 3.1
gizi tidak mencukupi NB 2.4 NB 3.2
- Variasi makanan terbatas
NI 2.1 NB 3.2
- Pengetahuan yang tidak
akurat NI 1.6 NI 1.7 NI 2.5 NI 2.8 NI 5.1 NI
5.11.1 NI 5.11.2 NI 5.8.3 NC 2.2 NB
1.7 NB 2.5 NB 3.3

Antropometri - IMT meningkat NI 1.5 NB 1.5 NI 1.7 NB 2.1 NC 3.3


NB 3.2

Fisik/klinis - Konstipasi NI 4.2 NI 5.8.5 NI 5.5 NB 1.5 NI


5.8.3 NC 1.4

Keterangan:
a. NI 5.11.1 (2) => Prediksi asupan zat gizi suboptimal
b. NI 5.1 (2) => Peningkatan kebutuhan zat gizi
c. NI 1.7 (2) => Perkiraan kelebihan asupan energi
d. NB 1.5 (2) => Gangguan pola makan
e. NB 3.2 (3) => Akses makanan dan air terbatas

2. Diagnosis Gizi
 Domain Intake
NI 5.1 => Peningkatan kebutuhan zat gizi (P) berkaitan dengan suka makan sate daging
kambing dan telur digoreng (E) ditandai dengan asupan energy 2.550 kkal.
NB 3.2 => Akses makanan dan air terbatas (P) berkaitan dengan konstipasi antonik (E)
ditandai dengan makan 1 atau 2 kali sehari.

3. Intervensi Gizi
a. Tujuan diet
1. Memberikan asupan zat gizi yang cukup untuk menormalkan berat badan
2. Memberikan asupan zat gizi pasien melalui makanan lunak
b. Prinsip dan Syarat Diet
1. Energi cukup 2,567,6 kkal
2. Protein 96,2 gr
3. Lemak 71,3 gr
4. Karbohidrat 385,1 gr
5. Makan teratur dan berserat sayur, buah-buahan dan bijian
6. Penambahan vitamin B untuk merangsang usus
c. Perhitungan Zat Gizi Pasien
REE= 10 (W) + 6,25 (H) – 5 (A) + 5
= 10 (70) + 6,25 (165) – 5 (36) + 5
= 700+ 1.031,2 - 180 + 5
= 1.556,2 kkal
AF = 20 % x 1.556,2 = 311,2 kkal +
1.867,4 kkal
SF= 30 % x 1.556,2 = 466,8 kkal +
2.334,2 kkal
SDA= 10 % x 2.334,2 = 233,4 kkal +
2.567,6 kkal
Protein= 15 % x 2.567,6 kkal
= 385,1 : 4
= 96,2 gr
Lemak= 25 % x 2.567,6 kkal
= 641,9 : 9
= 71,3 gr
Kh = 60 % x 2.567,6 kkal
= 1.540,5 : 4
= 385,1 gr

d. Preskripsi Diet
Diet : Tinggi serat
Bentuk makanan : Makanan lunak
Frekuensi : 3x makanan utama dan 3x makanan selingan
Cara pemberian : Oral

e. Implementasi
Memberikan makanan kepada pasien sesuai kebutuhan dari segi jenis, jumlah dan waktu
pemberian secara bertahap minimal kebutuhan BMR terpenuhi, serta dikomunikasikan
kepada pasien , keluarga pasien, dan tenaga medis lainnya.
f. Rencana Edukasi
- Tujuan : Memberikan pengetahuan kepada pasien tentang diet tinggi serat
- Metode : Konseling
- Materi :
Menjelaskan materi tentang diet tinggi serat
Menjelaskan tentang makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
- Media
Leaflet
Food model
Buku foto makanan
- Waktu : 30 menit
- Tempat: Ruangan inap pasien

2. Monitoring dan Evaluasi


NO Monitoring Awal Standar Rencana edukasi Evaluasi

E= 2550 kkal >80% dari


1. Asupan 1x sehari
kebutuhan

Sudah 7 hari
2. Fisik Normal 1x sehari
tidak BAB
LAPORAN PRAKTIKUM DIET

Hari/Tanggal : Senin/ 2 April 2020


Golongan : 2 (Dua)
Praktikum ke : Ke-6
Judul : Standar Makanan Rumah Sakit
Topik : Penyakit Saluran Cerna Bagian Bawah

KASUS 4

Seorang laki-laki umur 61 tahun, datang ke puskesmas karena BAB berdarah sudah sejak 8 hari
yang lalu. Sebenarnya keluhan ini sudah dirasakan sejak 7 bulan yang lalu, tetapi tidak terlalu
dihiraukannya. Sejak 4 bulan terakhir terasa ada benjolan dianus dan gatal disekitarnya. Dari
hasil anamnesa diketahui os sering konstipasi karena dia tidak menyukai sayuran dan sehari-hari
makan dengan lauk yang digoreng balado dan jarang sekali makan buah, asupan gizi pasien
melebihi kebutuhannya. Dia bekerja sebagai satpam disebuah perusahaan BUMN yang sering
dinas malam. Waktu istirahatanya tidak teratur dan dia jarang berolahraga. Untuk mengatasi
konstpasi, os serig menggunakan obat pencahar. Dokter menganjurkan konsultasi ke ahli gizi.
Hasil pemeriksaan laboratorium diketahui Hb 9,5 mg%, BB 65 kg, TB 159 cm. rencanakanlah
terapi diet dengan menggunakan metode NCP untuk pasien ini !
Proses Asuhan Nutrisi:
Nama pasien : - Nama mahasiswa: Sari Mustika Dewi
Umur : 61 tahun NIM : 182110116
Jenis kelamin : Laki-laki Tanggal : 2 April 2020

1. Assesment gizi:
a. Data dietary (FH)
Sering konstipasi karena tidak menyukai sayuran
Sehari-hari makan dengan lauk yang digoreng balado
Jarang makan buah
Asupan zat gizi melebihi kebutuhan
Sering menggunakan obat pencahar untuk mengatasi konstipasi
Penilaian: Kebiasaan makan pasien tidak baik, asupan zat gizi pasien melebihi kebutuhan

b. Data antropometri
Berat badan: 68 kg
Tinggi badan: 159 cm
IMT:26,9 kg/m2
Penilaian: Status gizi pasien berlebih (overweight).

c. Data biokimia
Pemeriksaan Hasil Standar Penilaian

Hb 9,5 mg% 13 – 16 mg% Rendah

Penilaian:
Hb rendah menandakan anemia

d. Data fisik/klinis
 BAB berdarah sejak 8 hari yang lalu
 Terasa ada benjolan di anus dan gatal sekitarnya
Penilaian:
Pasien mengalami tanda-tanda penyakit saluran cerna

e. Riwayat personal
Riwayat penyakit Dahulu: -
Sekarang:
Riwayat social ekonomi: Seorang satpam disebuah perusahaan BUMN.
Penilaian: Pasien tergolong ekonomi menengah keatas.

MATRIKS
Assesment Parameter Kemungkinan diagnose
Dietary - Kelebihan asupan NI 1.5 NI 2.2
energy yang berasal dari
makanan dan minuman
padat energy
- Kelebihan asupan
makanan yang
difortifikasi vitamin atau NI 5.9.2
suplemen
Antropometri - IMT meningkat NI 1.5 NB 1.5 NI 1.7 NB 2.1 NC 3.3 NB
3.2

Biokimia - Hemoglobin menurun NI 5.10.1 NC 2.1

Fisik/klinis - Konstipasi NI 4.2 NI 5.8.5 NI 5.5 NB 1.5 NI 5.8.3


NC 1.4

Keterangan:
a. NI 1.5 (2) => Kelebihan asupan energy
b. NC 1.4 => Perubahan fungsi gastrointestinal
c. NB 1.5 (2) => Gangguan pola makan

2. Diagnosis Gizi
 Domain Intake
NI 1.5 => Kelebihan asupan energy (P) berkaitan dengan kebiasaan makan pasien tidak
baik dan asupan zat gizi pasien melebihi kebutuhan (E) ditandai dengan IMT yang
melebihi normal (S).
 Domain Clinis
NC 1.4 => Perubahan fungsi gastrointestinal (P) berkaitan dengan (E) ditandai dengan
BAB berdarah dan ada benjolan di anus dan gatal sekitarnya (S).
NB 1.5 => Gangguan pola makan (P) berkaitan dengan perubahan fungsi gastrointestinal
(E) ditandai dengan adanya benjolan di anus (S).

3. Intervensi Gizi
a. Tujuan Diet
1. Menurunkan asupan zat gizi pasien sesuai dengan kebutuhan
2. Memperbaiki fungsi gastrointestinal pasien dengan memberikan makanan cair untuk
memenuhi kebutuhan
3. Memperbaiki pola makan pasien dengan memberikan makanan yang lebih bervariasi

b. Prinsip dan Syarat Diet


1. Kalori 2.039,8 kkal
2. Protein 76,4 gr
3. Lemak 55,6 gr
4. Karbohidrat 305,9 gr
5. Rendah serat
6. Bentuk makanan cair
7. Mudah cerna
8. Makanan tidak merangsang
9. Porsi kecil tapi sering

c. Perhitungan Zat Gizi Pasien

REE= 10 (W) + 6,25 (H) – 5 (A) + 5


= 10 (68) + 6,25 (159) – 5 (61) + 5
= 680 + 993,75– 305 + 5
= 1.373,75 kkal
KU = 15 % x 1.373,75= 206,06 kkal -
1.167,6 kkal
AF = 30 % x 1.373,75 = 412,1 kkal +
1.579,7 kkal
SF= 20 % x 1.373,75 = 274,7 kkal +
1.854,4 kkal
SDA= 10 % x 1.854,4 = 185,4 kkal +
2.039,8 kkal
Protein= 15 % x 2.039,8 kkal
= 305,97 : 4
= 76,4 gr
Lemak= 25 % x 2.039,8 kkal
=509,95 : 9
= 55,6 gr
Kh = 60 % x 2.039,8 kkal
= 1.223,8 : 4
= 305,9 gr

d. Preskripsi Diet
Diet : Remdah serat
Bentuk makanan : Makanan lunak
Frekuensi : 3x makanan utama dan 3x makanan selingan
Cara pemberian : Oral

e. Implementasi
Memberikan makanan kepada pasien sesuai kebutuhan dari segi jenis, jumlah dan waktu
pemberian secara bertahap minimal kebutuhan BMR terpenuhi, serta dikomunikasikan
kepada pasien , keluarga pasien, dan tenaga medis lainnya.

f. Rencana Edukasi
1. Tujuan : Memberikan pengetahuan kepada pasien tentang diet rendah serat
2. Metode : Konseling
3. Materi :
a. Menjelaskan materi tentang diet rendah serat
b. Menjelaskan tentang makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
4. Media
a. Leaflet
b. Food model
c. Buku foto makanan
5. Waktu : 30 menit
6. Tempat : Ruangan inap pasien

4. Monitoring dan Evaluasi


NO Monitoring Awal Standar Rencana edukasi Evaluasi

Asupan zat gizi


>80% dari
1. Asupan melebihi 1x sehari
kebutuhan
kebutuhan

Hb= 9,5 mg% 13-16 mg%


2. Hasil lab 1x semingu

Ada benjolan di
3. Fisik anus , tidak BAB Normal 1x sehari
sejak 8 hari lalu

Anda mungkin juga menyukai