NIM : P05130218034
MATA KULIAH : DIETETIKA PENYAKIT INFEKSI
PRODI/Tk : SARJANA TERAPAN DAN DIETETIKA/2
NO. ABSEN : 31
KASUS DIFTERI
A. Tinjauan Pustaka
Difteri adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriae,
yang dapat menghasilkan eksotoksin bila diinsersi Corynephage yang membawa gen
diphtheria toxin (dtx). Corynebacterium ulcerans dan Corynebacterium
pseudotuberculosis juga dapat menghasilkan eksotoksin dan menyebabkan penyakit
yang mirip difteri (diphtheria - like diseases)
Manifestasi utama pada saluran nafas atas biasanya disertai dengan gejala sakit
tenggorokan, disfagia, limfadenitis, demam yang tidak tinggi, malaise dan sakit
kepala. Penyakit difteri juga dapat membentuk membran adheren pada nasofaring
yang pada akhirnya bisa menyebabkan obstruksi saluran nafas. Efek sistermik berat
yang ditimbulkan oleh eksotoksin dari difteri dapat menyebabkan miokarditis,
neuritis, dan kerusakan ginjal.
Kelompok risiko tinggi penyakit difteri terutama adalah anak-anak (golongan
umur 1-5 tahun) dan lanjut usia. Dewasa ini di era vaksinasi terjadi perubahan
epidemiologi dimana penyakit difteri juga dapat terjadi pada orang dewasa.
Pemeriksaan klinis difteri meliputi:14 - Pengukuran tanda vital terutama suhu -
Palpasi lymph nodes - Inspeksi pada dinding faring, tonsil, uvula, antrum nasal untuk
melihat membran; luka dan lesi kulit
Terapi difteri dengan cara : Antitoksin Difteri Merupakan hiperimun serum yang
diperoleh dari kuda. Antitoksin hanya menetralisir toksin yang berada dalam sirkulasi
sebelum terikat dengan jaringan. Pemberian yang terlambat dapat meningkatkan
resiko miokarditis dan neuritis. Tes sensitivitas dapat dilakukan sebelum pemberian
antitoksin difteri Bila membran hanya terbatas pada nasal atau permukaan saja maka
Anti Difteri Serum (ADS) dapat diberikan 20.000 unit intramuskular, bila sedang
maka ADS dapat diberikan sebesar 60.000 unit intramuskular, sedangkan pada
membran yang telah meluas maka dapat diberikan ADS sebanyak 100.000-120.000
unit intramuskular.
Periode Inkubasi: Masa inkubasi 2-5 hari (range 1-10 hari) 3 Periode Penularan
Seseorang masih dapat menularkan penyakit sampai di atas hari ke-empat setelah
terapi dengan antibiotik yang efektif dimulai. - Seseorang yang tidak diterapi,
penularan melalui saluran nafas dan lesi kulit masih dapat terjadi sampai 2-4 minggu
setelah terinfeksi. - Carier kronik jarang terjadi, dan dapat bersifat menularkan sampai
enam bulan lebih setelah terinfeksi. Antibiotik Antibiotik pilihan adalah Eritromisin
atau Penisilin. Rekomendasi pemberian adalah sebagai berikut: Penisilin prokain G
25000-50000 unit/kg/dosis (pada anakanak), 1,2 juta unit/dosis (pada orang dewasa).
Pemberian intramuskular. Eritromisin 40-50 mg/kg/dosis, maksimum dosis 2 g/dosis,
terbagi 4 dosis. Pemberian peroral dan parenteral. Penisilin G 125-250 mg, 4 kali
sehari intramuskular dan intravena. Terapi antibiotik diberikan selama 14 hari
B. Soal Kasus
An X, laki-laki, usia 7 tahun, BB 15kg, TB 115 cm, masuk RS dengan diagnose
Difteri. Keluhan utama sesak nafas disertai nyeri menelan. Pasien panas sejak pagi
SMRS makan 2x sehari, tidak bervariasi minuman the 1x/hari. Suhu 37,8°C, nadi :
120x/menit, RR 28x/menit TD 95/60 mmHg. Hidung : ada secter, pernafasan
abdominal. Leher : ada pembesaran kelenjar lidah tanpak kotor, ditemukan
pseudomembran pasien tampak lemak, kesadaran komposmentis. Pola makan SMR =
makan 3x/hari (nasi + LH @1P), 2x selingan hanya suka ayam goreng, tidak suka
sayur, buah kadang-kadang . hasil lab : LED/BBS : 12/34 ; WBC 6,4 x 10 µ1 ; RBC
4,08 x 10 µ1 ;HGB 10,5 gr/dl ; HCT 32,9 % ; MCV 225,7 ; MCHC 31,9 gr ; PLT 219
x 10 µ1.
C. Assesment Gizi
b. Antropometri Data
TB : 115 cm
BB : 15 kg
BB(kg) 15(kg) 15( kg)
IMT = = = = 11,34 kg/m2
TB2(m) 1,15× 1,15(m) 1,3225(m)
11,34−15,5 −4,16
IMT/U = = = -3,2 SD (Gizi Buruk)
15,5 – 14,2 1,3
c. Biokimia Data
d. Pemeriksaan Fisik
- Fisik
Keluhan utama sesak nafas disertai nyeri menelan.
Pasien panas sejak pagi
Hidung : ada secter, pernafasan abdominal. Leher : ada pembesaran
kelenjar lidah tanpak kotor, ditemukan pseudomembran pasien
tampak lemak, kesadaran komposmentis.
- Kinis
No Pemeriksaa Hasil Nilai normal Keterangan
n
1 Nadi 120x/menit 60-110x/menit Tinggi
2 Suhu 37,8°C 37°C Demam
3 RR 28x/menit 19-36x/menit Normal
4 TD 95/60 mmHg 90/60 – 120/80 Normal
mmHg
e. Client History
- Riwayat personal
An. X, Laki-laki, usia 7 tahun.
- Riwayat Medis
Masuk RS dengan diagnose Difteri.
D. Diagnosis Gizi
Domai
Problem Etiologi Sign dan sympion
n
Asupan oral Berkaitan dengan pola makan Ditandai dengan
NI.2.1
tidak adekuat tidak teratur kurangnya asupan gizi
Penurunan Berkaitan dengan peningkatan
berat badan kebutuhan zat gizi karena Ditandai dengan nilai
NC.3.2
yang tidak metabolisme yang berlebihan IMT/U pasien – 3,2 SD
diinginkan akibat infeksi bakteri difteri
Ditandai dengan pola
makan tidak teratur,
Pemilihan Berkaitan dengan kurang
hanya suka ayam
NB.1.7 makanan yang pengetahuan terkait dengan
goring, tidak suka
salah makanan dan zat gizi
sayur, dan makan buah
kadang-kadang
E. Intervensi Gizi
- Nama Diit : Diit TETP (Tinggi Energi Tinggi Protein)
- Prinsip Diit : TETP Tinggi Energi Tinggi Protein)
- Tujuan Diit : Memberikan makanan yang tinggi energy dan protein
untuk memperbaiki atau mencegah Difteri lebih berat.
- Perhitungan Energi
- REE = (22,7 × BB(kg)) + 495
= (22,7 × 15(kg)) + 495
= 340,5 + 495
= 835,5 kkal
Kenaikan Suhu = 37℃ → 37,8℃ = 0,8 × 13% = 10,4%
= 10,4% × 835,5 kkal = 86,892 kkal
Total Energi = RMR + Kenaikan Suhu
= 835,5 + 86,892 = 922,39 kkal
TEE = RMR × PAL
= 922,39 kkal × 1,3
= 1199 kkal
H. Rekap Belanja
BB BK Jumlah Harga
No Bahan Makanan Sat BDD
(gr) (gr) Harga Satuan
1 Beras Gr 65 65 100% 12000/kg 750
2 Ikan mujair Gr 200 250 80% 25000/kg 6500
3 udang Gr 100 147 68% 80000/kg 11000
4 Tahu Gr 100 100 100% 500/bh 2000
5 Gula aren Gr 15 15 100% 25000/kg 500
6 agar-agar Gr 12 12 100% 5000/bks 10000
7 apel Gr 170 193 88% 40000/kg 5000
8 SKM Gr 64 64 100% 1500/bks 3000
9 Labu siam Gr 150 188 80% 10000/kg 2000
10 Pisang ambon Gr 50 71 70% 15000/sisir 1000
11 Tepung susu skim Gr 22 22 100% 2000/bks 2000
12 Gula pasir Gr 20 20 100% 20000/kg 400
13 tomat Gr 50 52,6 95% 8000/kg 400
14 Kelapa Muda bh 1 1 100% 10000/bh 10000
15 Roti tawar gr 15 15 100% 12000/bks 12000
Total Rp. 66.550,00
I. Monev
Monitoring Target Pelaksanaan
Memantau asupan makan
100% Setiap hari
( energy, protein) dan air
Tekanan Darah normal Setiap hari
HR, suhu normal Setiap hari