Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN UJIAN PRAKTIKUM PENGAWASAN MUTU

MAKANAN (UJI FORMALIN)


Laporan ini dibuat dan ditulis untuk memenuhi syarat mata kuliah Pengawasan Mutu Makanan

Disusun Oleh
Nurqaulan Karima Gustari
DIV Gizi Tk.2
Dosen Pembimbing: Desri Suryani, SKM., M. KES

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN


KESEHATAN BENGKULU
SARJANA TERAPAN DAN DIETETIKA GIZI (TK 2)
2019
A. Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui apakah suatu bahan pangan/
makanan mengandung Formalin
B. Prinsip
Jika hasil akhir terbentuk berwarna orange pekat, tidak seperti
warna asli maka sampel dikatakan positif (+) mengandung formalin
C. Tinjauan Pustaka
Formalin merupaka larutan dengan kandungan formaldehid sebanyak
37%. Larutan ini tidak berwarna, sedikit asam, baunya menusuk, dan
korosif. Larutan ini sering digunakan sebagai pembunuh hama, dan
perekat dalam industri plywood.
Formalin sangat berbahaya, jika dihirup terlalu lama dapat
menyebabkan kanker hidung, jika tertelan dapat menyebabkan rasa
terbakar pada mulut dan tenggorokan. Formalin juga dapat menyebabkan
kelainan genetika pada manusia (BPOM, 2008). Selain itu, formaldehid
juga dapat meningkatkan resiko leukimia dan menyebabkan kanker
saluran pernapasan (Norliana, 2009).
Penyalahgunaan formalin sebgai pengawet pangan sudah sangat
mengkhawatirkan. Dari hasil penelitian BPOM dinyatakan bahwa dari 700
sampel makanan yang diambil dari Jawa, Selawesi Selatan, dan Lampung,
56% dinyatakan positif mengandung formalin (Buletin Servis, 2006).
Hasil penelitian lain juga menunjukkan hal yang sama bahwa banyak
produk pangan dipasaran positif mengandung formalin, sebagaimana telah
dikonfirmasi oleh Khaira (2015) pada produk tahu di Batusangkar, dan
Wardani dan Mulasari (2016) pada produk ikan asin di Kabupaten
Cilacap.
Penggunaan formalin sebagai Bahan Tambahan pangan telah dilarang
oleh pemerintah melalui Permenker No. 033 Tahun 2012 Tentang Bahan
Tambahan Pangan. Oleh karena itu, penggunaan formalin sebagai bahan
Tambahan Pangan merupakan tindakan ilegal dan melawan hukum, dan
pelakunya dapat dikenakan hukuman.
D. Alat dan Bahan
- Alat 13. Korek
1. Tabung Reaksi 14. Sikat pembersih Tabung
2. Rak Tabung Reaksi reaksi
3. Gelas Ukur 15. Tisu
4. Pipet Tetes 16. Penjepit Tabung Reaksi
5. Parutan - Bahan
6. Saringan 17. Kunyit
7. Pisau 18. Sampel Bahan Makanan
8. Mangkuk Stainless (Mie Ayam Bogel, Ikan
9. Talenan Tonggkol Psr Minggu,
10. Spatula/Batang Pengaduk dan Batagor Bandung)
11. Mortar 19. Aquadest
12. Pembakar Spritus

E. Cara Kerja
a. Siapkan semua alat dan bahan
b. Haluskan kunyit dengan di campur dengan air, kemudian saring
hingga hanya tersisa patinya saja
c. Haluskan sampel dengan menggunakan alu dan lumpang
d. Ambil sedikit sampel dan masukan ke dalam tabung reaksi
e. Tambahkan kunyit sebanyak 2 tetes ke dalam tabung rekasi
dengan menggunakan pipet tetes, kemudian di aduk hingga rata
f. Panaskan di atas api spritus sambil di gerak-gerakan, tunggu
sampai larutan di dalam tabung reaksi mengeluarkan gelembung-
gelembung/ mendidih/
g. Angkat dan letakan di rak tabung reaksi, tunggu sampai dingin
h. Amati perubahan warna yang terjadi, jika warna berubah menjadi
orange pekat setelah di panaskan, makan bahan makanan dapat
dinyatakan positif (+) mengandung Formalin.
i. Lakukan cara yang sama dengan bahan yang lain.
F. Hasil Praktikum
No Sampel Bahan Sebelum Setelah
Keterangan
. Makanan Dipanaskan Dipanaskan
Mie Ayam Bogel

1. Positif (+)

Ikan Tongkol Pasar


Minggu

2. Negatif (-)

Batagor Bandung

3.
Negatif (-)

G. Pembahasan
Dari hasil praktikum diatas bahwa, dari 3 sampel yang di uji, terdapat
1 sampel yang positif mengandung Formalin yaitu Mie Ayam bogel,
karena mengalami perubahan warna menjadi Orange Pekat setelah di
tambahakn larutan kunyit dan di panaskan.. Sedangkan sisanya tidak.

H. Kesimpulan
Dari praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa, mie ayam bogel positif
mengandung formalin. Makanan yang mengandung formalin sangat
berbahaya bagi tubuh, karena dapat menyebabkan berbagai penyakit
berbahaya.
DAFTAR PUSTAKA

(BPOM RI) Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.


2008. Formalin (Larutan Formaldehid). Jakarta. Direktorat Pengawasan
Produk dan Bahan Berbahaya BPOM

Buletin Servis. 2006. Formalin Bukan Formalitas. Ed. Januari. No 73

Khaira, K. 2015. Pemeriksaan Formalin Pada Tahu Yang Beredar Di


Pasar Batusangkar Menggunakan Kalium Permanganat (KMnO 4) dan
Kulit Buah Naga. Jurnal Sains dan Teknologi Vol 7 No 1

Norliana S, Abdul-Amir, Abu Bakar, Shaleh. 2009. The Health Risk Of


Formaldehyde To Human Beings. Am. J. Pharm. & Toxicol. 4(3) : 98-106

Wardani RI, Mulasari SA. 2016. Identifikasi Formalin Pada Ikan Asin
yang dijual di kawasan Pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap. Jurnal
Kesmas Vol 10 No 1

Anda mungkin juga menyukai