Disusun Oleh :
KELOMPOK 1 REGULER 1
1. Tujuan Pratikum : Untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan Formalin pada sampel
makanan dan minuman
4. Latar Belakang :
Sifat Kimia Dan Fisika Formalin :
-Sifat fisik
larutan formaldehid adalah berupa cairan jernih, tidak berwarna atau hampir tidak
berwarna, bau menusuk, uap merangsang selaput lendir hidung dan tenggorokan, larut
dalam air dan etanol (95%) P, biasanya disimpan dalam wadah tertutup baik, terlindung
dari cahaya, dan sebaiknya disimpan pada suhu kamar. Larutan formaldehi mengandung
formaldehid dan metanol sebagai stabilisator, kadar formaldehid tidak kurang dari
34,0% dan tidak lebih dari 38,0%, titik didih 96oC, berat jenis 1,08 g/ml, pH 2,8 – 4,0,
tidak boleh disimpan di bawah suhu 15oC dan apabila disimpan di tempat dingin dapat
menjadi keruh (Depkes RI, 1979).
-Sifat kimia
Formaldehid pada umumnya memiliki sifat kimia yang sama dengan aldehid namun lebih
relaktif dibandingkan aldehid lainnya. Formaldehid merupakan elektrofil sehingga bisa
dipakai dalam reaksi substitusi aromatik elektrofil dan senyawa aromatik serta bisa
mengalami reaksi adisi elektrofil dan alkena. Dalam keadaan katalis basa formaldehid
bisa mengalami reaksi Cannizarro, menghasilkan asam format dan metanol (Eka, 2013).
Formaldehid bisa membentuk trimer siklik 1,3,5-trioksan atau polimer linier
polioksimetilena. Formasi zat ini menjadikan sifat-sifat gas formaldehid berbeda dari
sifat gas ideal, terutama pada tekanan tinggi atau udara dingin.
Kegunaan Formalin
Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam
formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan metanol
hingga 15% sebagai pengawet.
Bahaya Formalin
Dampak formalin pada kesehatan manusia, dapat bersifat
Akut : efek pada kesehatan manusia langsung terlihat : sepert iritasi, alergi, kemerahan,
mata berair, mual, muntah, rasa terbakar, sakit perut dan pusing
Kronik : efek pada kesehatan manusia terlihat setelah terkena dalam jangka waktu yang
lama dan berulang : iritasi kemungkin parah, mata berair, gangguan pada pencernaan,
hati, ginjal, pankreas, system saraf pusat, menstruasi dan pada hewan percobaan dapat
menyebabkan kanker sedangkan pada manusia diduga bersifat karsinogen
(menyebabkan kanker). Mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung formalin,
efek sampingnya terlihat setelah jangka panjang, karena terjadi akumulasi formalin
dalam tubuh
2. Pipet Tetes
3. Pengaduk
4. Cawan Mortal
6. Bulb
9. Gelas Ukur 25 ml
10. Beaker Glass 250 ml
2. Kerupuk Singkong
3.Tolens
3. Aquades 50 ml
6. Prosedur :
1. Timbang 25 gram sampel Ikan Asin Rebus atau Kerupuk Singkong
2. Ambil aquades panas 50 ml
3. Hancurkan di mortar
4. Setelah halus masukan ke beker
5. Masukan 2 ml ke tabung
6. Tambah 1 ml Tolens ( goyangkan)
7. Jika ada kandungan Formalin berubah menjadi Cermin Perak / Abu-Abu (POSITIF) ,Jika
tidak berubah Menjadi Cermin Perak / Abu-Abu berarti tidak ada kandungan Formalin
maka ( NEGATIF)
7. Hasil
C. Kandungan
Formalin POSITIF
standar
8. Pembahasan
Alasan kami menguji sampel untuk Ikan Asin Rebus dan Kerupuk singkong adalah :
a. Ikan Asin Rebus karena memiliki warna yang pekat dan tekstur yang keras sehingga
menimbulkan kecurigaan,maka dari itu kami memilih sampel tersebut untuk diuji
Sampel diatas diuji secara kualitatif karena ingin mengetahui ada atau tidaknya kandungan
formalin pada sampel makanan dan minuman tersebut. Karena jika ada kandungan formalin
sedikit saja di sampel tersebut sudah melanggar
9. Kesimpulan
1. Ikan Asin Rebus tidak memiliki kandungan FORMALIN yang berarti (NEGATIF)
2. Kerupuk Singkong jalan tidak memiliki kandungan FORMALIN yang berati (NEGATIF)
3.Pada Kandungan Formalin standar memiliki kandungan FORMALIN yang berati ( POSITIF)
https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/88/FORMALIN.html#:~:text=Cairan
%20pembalsam%20(%20pengawet%20mayat%20).,mobil%2C%20lilin%20dan%20pembersih
%20karpet
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/16473/162401017.pdf?
sequence=3&isAllowed=y