Oleh:
KELOMPOK IV B
Fietri Dwi Febriyanti
(P07131013025)
(P07131013029)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI
DENPASAR
2015
A. Judul Praktikum
Uji Kualitatif Formalin Pada Bahan Makanan
B. Hari/tanggal Praktikum: Senin, 28 September 2015
C. Tujuan Praktikum
Tujuan Umum:
Mahasiswa mengetahui proses uji kualitatif formalin pada bahan
makanan
Tujuan Khusus:
1. Mahasiswa dapat melakukan uji kualitatif formalin dengan metode
larutan asam kromatropat pada tahu tanpa merk
2. Mahasiswa dapa mengidentifikasi ada atau tidak kandungan formalin
pada tahu tanpa merk
3. Mahasiswa dapat membandingkan hasil uji analisis dengan larutan
standar
4. Mahasiswa dapat membandingkan hasil uji analisis dengan sampel lain
D. Prinsip Praktikum
Formadehide dapat diketahui dengan penambahan reagen asam
kromatropat dalam asam sulfat pekat disertai pemanasan beberapa menit akan
terjadi pewarnaan violet. Pereaksi yang digunakan adalah asam kromatropat
dibuat dengan melarutkan asam 1,8-dihidroksinaftalen-3,6-diosulfat dalam
HSO. Larutan dimasukkan ke dalam penangas air mendidih selama 15 menit
dan diamati perubahan warna yang terjadi. Adanya formaldehyde ditunjukkan
dengan timbulnya warna ungu terang sampai ungu tua. Formalin dengan
adanya asam kromatropat dalam asam sulfat disertai pemanasan beberapa
menit akan terjadi paewarnaan violet. Reaksi asam kromatropat mengikuti
prinsip kondensasi senyawa fenol dengan formaldehida membentuk senyawa
berwarna (3,4,5,6-dibenzoxanthylium). Pewarnaan disebabkan terbentuknya
ion karbenium-oksonium yang stabil karena mesomeri.
E. Dasar Teori
Formalin
Formalin adalah larutan formaldehid dalam air dengan kadar 37%
yang biasa di gunakan untuk mengawetkan sampel biologi atau mengawetkan
mayat. Formalin merupakan bahan kimia yang disalah gunakan pada
pengawetan tahu, mie basah, dan bakso. Formaldehid (HCOH) merupakan
suatu bahan kimia dengan berat molekul 30,03 yang pada suhu kamar dan
tekanan atmosfer berbentuk gas tidak berwarna, berbau pedas (menusuk) dan
sangat reaktif (mudah terbakar). Bahan ini larut dalam air dan sangat mudah
larut dalam etanol dan eter. Formalin sudah sangat umum digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Apabila digunakan secara benar, formalin akan banyak
kita rasakan manfaatnya, misalnya sebagai antibakteri atau pembunuh kuman
dalam berbagai jenis keperluan industri, yakni pembersih lantai, kapal, gudang
dan pakaian, pembasmi lalat maupun berbagai serangga lainnya. Dalam dunia
fotografi biasanya digunakan sebagai pengeras lapisan gelatin dan kertas.
Formalin juga sering digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk urea, bahan
pembuat produk parfum, pengawet bahan kosmetika, pengeras kuku. Formalin
boleh juga dipakai sebagai bahan pencegah korosi untuk sumur minyak. Di
bidang industri kayu, formalin digunakan sebagai bahan perekat untuk produk
kayu lapis (polywood). Dalam kosentrasi yang sangat kecil (< 1%) digunakan
sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih rumah
tangga, cairan pencuci piring, pelembut, perawat sepatu, shampoo mobil, lilin
dan karpet.
Produsen sering kali tidak tahu kalau penggunaan formalin sebagai
bahan pengawet makanan tidaklah tepat karena bisa menimbulkan berbagai
gangguan kesehatan bagi konsumen yang memakannya. peningkatan risiko
kanker faring (tenggorokan), sinus dan cavum nasal (hidung) pada pekerja
tekstil akibat paparan formalin melalui hirupan.
Mendeteksi Formalin secara fisik
Berikut ini terdapat beberapa ciri penggunaan formalin, walaupun
tidak terlampau khas untuk mengenali pangan berformalin, namun dapat
membantu membedakannya dari pangan tanpa formalin.
yang terbuat dari kedelai yang dilumatkan atau dihancurkan menjadi bubur
(Kastyanto 1999).
Tahu adalah suatu produk makanan berupa padatan lunak yang
dibuat melalui proses pengolahan kedelai (Glycne species) dengan prinsip
pengendapan protein, dengan atau tidak ditambah bahan lain yang
diizinkan (SNI 1998). Sedangkan menurut Shurtleff dan Aoyagi (2001),
tahu adalah gumpalan protein dari susu kedelai yang telah dipisahkan dari
bagian yang tidak menggumpal (whey) dengan cara pengepresan.
Tahu terdiri dari berbagai jenis, yaitu tahu putih, tahu kuning, tahu
sutra, tahu cina, tahu keras, dan tahu kori (Sarwono dan Saragih 2003).
Perbedaan dari berbagai jenis tahu tersebut ialah pada proses
pengolahannya dan jenis penggumpal yang digunakan. Komposisi zat gizi
dalam tahu cukup baik. Tahu mempunyai kadar protein sebesar 8-12%,
sedangkan mutu proteinnya yang dinyatakan sebagai NPU sebesar 65%
(Shurtleff dan Aoyagi 2001). Tahu juga mempunyai daya cerna yang
sangat tinggi karena serat dan karbohidrat yang bersifat larut dalam air
sebagian besar terbuang pada proses pembuatannya. Dengan daya cerna
sekitar 95%, tahu dapat dikonsumsi dengan aman oleh semua golongan
umur dari bayi hingga orang dewasa, termasuk orang yang mengalami
gangguan pencernaan.
Komposisi
Satuan
Jumlah
Energi
Kal
68
Air
g
84.8
Protein
g
7.8
Lemak
g
4.6
Karbohidrat
g
1.6
Kalsium
mg
124.0
Fosfor
mg
63.0
Besi
mg
0.8
Vitamin B1
mg
0.06
Komposisi kimia dalam 100 g tahu (Direktorat Gizi Depkes RI 1981)
F. Alat dan Bahan
Alat
No.
Alat
Jumlah
1.
Neraca semianalitik
2.
Tabung raeksi
3.
4.
Tabung sentrifius
5.
Sentrifius
6.
Pipet ukur
7.
Mortar alu
8.
Gelas beaker
9.
Pipet tetes
10.
Penangas air
11.
Kompor gas
Bahan
No.
Bahan
1. Tahu tanpa merk
2. Aquadest
3. Larutan Formalin
Larutan Asam
4.
Kromatopat
Jumlah
1 bks
100 ml
2 ml
10ml
G. Prosedur Kerja
Membuat Larutan Asam Kromatopat 1%
1.
2.
3.
4.
5.
6.
tabung
sentrifius
Percobaan
Larutan standar
Tahu 1
Tahu 2
Sampel
Tahu dengan merk
Bakso dengan merk
Mie basah dengan merk
Tahu isi
Sosis dengan merk
Bakso dengan merk
Tahu tanpa merk
Bakso tanpa merk
Mie instant dengan merk
Sosis ayam dengan merk
Hasil Pengamatan
Ulangan 1
Ulangan 2
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Positive
Positive
Negative
Negative
Positive
Positive
Negative
Negative
Positive
Positive
III B
IV B
VB
VI B
VII B
VIII B
Negative
Positive
Negative
Negative
Positive
Negative
Negative
Positive
Negative
Negative
Positive
Negative
I. Pembahasan
Penggunaan formalin pada bahan pangan berbahaya karena. Oleh
sebab itu, sangat dilarang menggunakan formalin sebagai bahan campuran
dan pengawet makanan. Dapat kita ketahui bahwa formalin merupakan
senyawa kimia yang
dicampur
dengan
100ml
aquadest.
Larutan
kemudian
warna ungu tua yang dihasilkan pada larutan menunjukkan bahwa sampe
tahu yang teliti positive mengandung formalin.
Penggunaan formalin untuk bahan pangan dilarang karena tidak
sesuai dengan Undang Undang Pangan Nomor 7 Tahun 1996 dan PP
Nomor 28 Tahun 2004 tentang keamanan, mutu dan Gizi pangan.
Sedangkan tatacara perniagaannya diatur dengan keputusan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan Nomor 254/MMP/Kep/7/2000.
Mengonsumsi bahan pangan berformalin sangat berbahaya bagi
kesehatan manusia. Jika kandung formali dalam tubuh tinggi, akan bereaksi
secara kimia dengan hampir semua zat di dalam sel sehingga menekan
fungsi sel dan menyebabkan kematian sel yang menyebabkan keracunan
pada tubuh.
Pada prinsipnya, senyawa formalin yang biasanya digunakan sebagai
bahan pengawet mayat dapat bereaksi dengan asam amino yang
menyebabkan protein terdenaturasi sehingga formalin akan bereaksi cepat
dengan lapisan lendir saluran pernafasan dan saluran pencernaan. Dari segi
fisiknya, uap formalin yang terkontak secara langsung akan mengakibatkan
iritasi mata, hidung, esophagus dan saluran pernafasan. Dalam konsentrasi
yang tinggi akan mengakibatkan krjang kejang di sekitar pangkal
tenggorokkan. Yang menjadi masalah adalah kandungan pengawet formalin
akan bereaksi dengan cepat dalam saluran dan organ pencernaan apabila
kondisi perut dalam keadaan kosong. Selain itu, pemakaian formalin dalam
makanan dapat menyebabkan keracunan pada organ fungsional tubuh
manusia. Hal tersebut ditandai dengan gejala sukar menela, nafsu makan
berkurang, mual sebagai reaksi penolakan dari lambung, sakit perut yang
akut sebagai reaksi penolakan dari hati, lambung dan usus besar, diare dan
pada akhirnya disertai dengan muntah muntah. Pada tingkat yang parah
akan mengakibatkan depresi pada susunan syaraf atau gangguan peredaran
darah.
J. Simpulan
Dokumentasi
Daftar Pustaka
Anonim.
2014.
Laporan
Formalin.
Tersedia
Online
di
:
http://heniprahesti.blogspot.co.id/2014/08/laporan-formalin.html Diakses pada
tanggal 01 Oktober 2015
Anonim. 2014. Uji Formalin Dalam Bahan pangan. Tersedia Online di :
http://www.ilmuternak.com/2014/10/uji-formalin-dalam-bahan-pangan.html
Diakses pada tanggal 01 Oktober 2015
Anonim. 2014. Laporan Praktikum Uji Formalin. Tersedia Online di :
http://suharmita-darmin.blogspot.co.id/2014/09/laporan-praktikum-ujiformalin.html Diakses pada tanggal 01 Oktober 2015
Anonim.
2014.
Laporan
Boraks.
Tersedia
Online
di
:
http://nuruszahro.blogspot.co.id/2014/01/laporan-boraks.html Diakses pada
tanggal 01 Oktober 2015
Anonim. 2013. Laboratorium Kimia Makanan. Tersedia Online
http://chemistryofdrizzle.blogspot.co.id/2013/04/laboratorium-kimiamakanan.html Diakses pada tanggal 01 Oktober 2015
di
Penanggungjawab Laporan